Cari Blog Ini

Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

The Hanging Tree - OST The Hunger Games: Mockingjay Part 1 (2014)

- Tidak ada komentar

Kesuksesan Film The Hunger Games diseluruh dunia membuat para musisi dunia tertarik untuk terlibat dalam project Soundtrack-nya. Sebut saja Taylor Swift, Coldplay, Christina Aguilera, Imagine Dragons, The Lumineers, Ellie Goulding hingga Sia pernah mengisi Original SoundtrackThe Hunger Games: Songs District 12 & Beyond (2012) dan The Hunger Games: Catching Fire (2013).
Tahun 2014 ini, Original Soundtrack untuk Final Chapter The Hunger Games yaitu Mockingjay Part 1 telah mengumumkan tracklist album mereka melalui iTunes. Musisi yang saat ini tengah naik daun seperti Lorde, Charli XCX dan Ariana Grande ikut terlibat dalam project ini. Album ini terdiri dari 14 lagu. Berikut adalah tracklists nya:


Dan ketika filmnya sudah dirilis serentak diseluruh dunia. Ada sebuah adegan ketika Katniss Everdeen yang dimainkan oleh Jennifer Lawrence menyanyikan lagu berjudul "The Hanging Tree". Adegan tersebut merupakan salah satu adegan paling memorable dalam Film The Hunger Games: Mockingjay Part 1 (2014) ini. Berikut adalah audionya:


Download Jennifer Lawrence - The Hanging Tree (OST Mockingjay Part 1)

[Review] The Hunger Games: Mockingjay Part 1 (2014): The Girl On Fire Is Katniss The Mockingjay

- Tidak ada komentar

#Description:
Title: The Hunger Games: Mockingjay Part 1 (2014)
Casts: Jennifer Lawrence, Liam Hemsworth, Josh Hutcherson, Julian Moore, Natalie Dormer, Sam Claflin, Donald Shuterland, Woody Harrelson, Philp Seymour Hoffman, Stanley Tucci
Director: Francise Lawrence
Studio: Lionsgate, Color Force


#Trailer:

Official Trailer The Hunger Games: Mockingjay Part 1 (2014)


#Synopsis:
Aksi Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) pada pagelaran Quarter Quell The Hunger Games yang ke-75 mau tak mau harus diakui mengubah segalanya. Hubungan The Capitol yang dipimpin oleh President Snow (Donald Shuterland) dengan semua district pun semakin memanas dan memburuk berkat aksi Katnis yang "memberontak" pada saat pagelaran tersebut.
Sebuah district yang sudah merencanakan untuk melakukan pemberontakan yaitu District 13 mencoba mengambil moment yang telah dibuat Katniss Everdeen untuk meluaskan rencana yang akan mereka lakukan ke semua district yang berada dibawah naungan The Capitol dengan mengajak Katniss dan menjadikannya sebagai simbol pemberontakan. Rencana tersebut kemudian mendapat respon yang baik dari President Coin (Julian Moore) pimpinan District 13.
Awalnya ajakan Plutarch Heavensbee (Philip Seymour Hoffman) pada Katniss untuk menjadi simbol pemberontakan ditolak. Namun aksi The Capitol yang terus memborbardir semua district termasuk District 12, tempat kelahiran Katniss, Peeta Mellark (Josh Hutcherson) & Gale Hawthrone (Liam Hemsworth) membuat Katniss langsung setuju dan ikut kedalam team District 13 untuk memberontak The Capitol sekaligus menyelamatkan Peeta yang hilang secara misterius setelah Quarter Quell The Hunger Games yang ke-75.
Ditemani oleh Gale, Katniss kemudian bertemu dengan beberapa relawan dari District 13 salah satunya adalah Cressida (Natalie Dormer). Cressida dan relawan lainnya kemudian mengusulkan Katniss untuk membuat sebuah "iklan" ajakan kepada semua district untuk melawan The Capitol. Untuk meyakinkan penduduk district, Mereka pun mengunjungi beberapa district yang sudah hancur oleh The Capitol. 
Rencana "iklan" tersebut rupanya diketahui oleh The Capitol. Mereka pun terus memantau dan menghancurkan setiap tempat dimana Katniss berada. Disaat yang bersamaan pula sosok Peeta Mellark muncul & membuat kehebohan serta amarah dari seluruh district.


#Review:
Kesuksesan seri kedua Film THE HUNGER GAMES: CATCHING FIRE (2013) membuat orang yang menontonnya semakin dibuat penasaran akan kelanjutan aksi Katniss Everdeen ini. Tak hanya memancing rasa penasaran, visual dan segi action Catching Fire pun terasa sangat grande dan memukau.
Ditahun 2014 ini kelanjutan dari Catching Fire akhirnya dirilis dan dibelah menjadi dua bagian! Bagian pertama dirilis pada 21 November 2014 dan bagian kedua dirilis pada 21 November 2015 mendatang. Sama seperti sebelumnya, Mockingjay kembali memberikan rasa penasaran ketika ending film selesai. Namun sayang, intense action dalam film ini sangatlah sedikit. Ini sangat jauh berbeda dengan seri sebelumnya dimana porsi action nya begitu banyak dan keren.
Minimnya action yang dihadirkan ditutup dengan banyaknya dialog dan scene propaganda pada setiap adegan. Intrik-intrik politik & propaganda sangat mendominasi disepanjang film. Layaknya sebuah kampanye politik, Katniss Everdeen berhasil hadir sebagai sosok yang patut menjadi pimpinan sebuah kelompok masyarakat.
Jennifer Lawrence pun tampil semakin memukau dan heroik di Mockingjay kali ini,. Semangat nya begitu membara dan layak diberi julukan Girl on Fire. Jika di Catching Fire disuguhi dengan banyaknya pemain baru, di Mockingjay ini akan hadir pemain-pemain lama dan sedikit pemain baru yang tampil kuat satu sama lain. Porsi Gale yang dimainkan Liam Hemsworth pun jauh lebih banyak pada series ini. Chemistry yang dihadirkan lewat karakter Katniss & Gale pun ampak begitu manis dan cocok #TeamKatnissGale
Overall, The Hunger Games: Mockingjay Part 1 akan sedikit meruntuhkan ekspetasi kamu jika mengharapkan action yang dahsyat. Sepertinya sang sutradara "sengaja" menyimpan adegan-adegan action yang memukau di Final Chapter Mockingjay Part 2 yang dirilis tahun depan. can't wait!!


[7/10Bintang]

*NB: Jika kamu kehabisan tiket THE HUNGER GAMES: MOCKINGJAY PART 1 di Bioskop, jangan dulu pulang atau sedih.. Saya rekomendasikan untuk menonton Film ANGKER (2014) kenapa? Karena ini merupakan 100% Pure Film Horror Indonesia.

[Review] Angker: Kisah Menyeramkan Dari Bangil Jawa Timur

- Tidak ada komentar

#Description:
Title: Angker (2014)
Casts: Lia Waode, M.Yusuf, Armeena Yusuf, Muhammad Iqbal, Adinda Zivia, Ariel YP, Agung Ayu, Sophia
Director: M. Yusuf
Studio: Triple A Films


#Trailer:

Official Trailer Angker (2014)


#Synopsis:
Harun (M. Yusuf) beserta istri Ratna (Lia Waode) dan ketiga anaknya baru saja pindah rumah ke wilayah Bangil, Jawa Timur. Harun merupakan seorang kontraktor yang pekerjaanya sering berada diluar kota dan jauh dari keluarga. Akibatnya Ratna & ketiga anaknya sering ia tinggalkan. Di hari pertama tinggal dirumah tersebut, sudah banyak hal ganjil yang Ratna alami. Tiap tengah malam ia selalu mendengar suara-suara aneh. Anak-ananya pun ikut merasakan hal yang sama. Anak ketiga yang paling kecil juga sering terlihat sedang berbicara dengan seseorang yang ia panggil Mbah Tun (Agung Ayu). Kedua kakaknya pun mengalami hal serupa. Bahkan suatu malam, salah satu dari ketiga anak mereka mengalami kerasukan setelah melihat sebuah lukisan diruangan belakang rumah yang mereka tempati.
Dengan kejadian aneh yang terus berlanjut, kondisi Ratna semakin tertekan. Ia kemudian mencoba meminta bantuan kepada seorang dukun untuk mengusir mahluk-mahluk jahat itu, namun sang dukun malah mengingatkan Ratna untuk berhati-hati dan tidak gegabah karena mahluk jahat yang sedang ia hadapi ternyata sosok mahluk berbahaya.
Dengan bantuan sang dukun, akhirnya Ratna mengetahui siapa sebenarnya sosok jahat yang selalu mengganggu rumahnya. Sosok yang sangat berbahaya dan mempunyai masa kelam pada masa lalu. Akankah Ratna beserta ketiga anaknya bisa terbebas dari gangguan mahluk jahat tersebut?


#Review:
Kesuksesan sutradara Film KEMASUKAN SETAN (2013) M.Yusuf dalam membangun cerita & intense horror pada tahun lalu membuat para pecinta & kritikus Film Indonesia menobatkan Film yang dibintangi Aldi Taher itu menjadi Film Indonesia paling menyeramkan ditahun 2013. Meskipun sangat disayangkan minimnya promosi membuat film tersebut hanya sebentar tayang dibioskop karena sepi penonton.
Kali ini ditahun 2014 tepatnya bulan November, M.Yusuf bekerjasama dengan Sapu Jagat Films, Bali Bumerang Films & SufLines kembali menghadirkan sebuah Film Horror Indonesia yang diangkat dari kisah nyata pada tahun 1979 diwilayah Bangil Jawa Timur. Dan secara mengejutkan Film ANGKER ini kembali tampil memuaskan seperti Film KEMASUKAN SETAN.
Ditangan M.Yusuf Film ANGKER ini menghadirkan intense horror terjaga dengan baik dari awal hingga film usai. Diawal film, ketegangan dibangun secara perlahan lewat moment jumpscare yang minim namun mengundang penasaran. Menuju pertengahan hingga akhir, DHUAR! klimaks horror dieksekusi dengan cukup baik. Bersiaplah untuk dibuat merinding secara terus menerus lewat adegan Ratna yang diperankan dengan begitu memukau dan sangat berani oleh Lia Waode yang meminta bantuan pada dukun & menjalani ritual yang dilakukan oleh dukun tersebut.
Tak bisa dipungkiri, Film ANGKER ini sekilas mempunyai kesamaan dengan salah satu film horror karya James Wan yaitu INSIDIOUS. Namun M.Yusuf berhasil meminimalisir kemiripan tersebut dengan menambahkan kepercayaan dan ritual yang dianut oleh masyarakat lokal.
Lia Waode yang didaulat sebagai pemeran utama secara mengejutkan tampil memuaskan di Film ANGKER. Ia begitu total memerankan sosok seorang ibu bernama Ratna yang tak mau keluarga nya diganggu oleh mahluk jahat. Keberanian nya dipertengahan hingga akhir film sangat layak diberi angkat jempol meskipun diawal film ia sangat sedikit dialog yang diucapkan.
Moment menyeramkan nya pun berhasil disajikan dengan baik. Musik scoring nya juga berhasil menambah efek seram. Yang cukup mengganggu menurut saya mungkin cuma close-up Mbah Tun nya saja. Padahal dengan tanpa close-up pun sosok-sosok misterius yang hadir di Film ANGKER ini sudah sangat menyeramkan. Penampakan pocong, kuntilanak dan genderewo merupakan penampakan yang paling berkesan difilm ini. Properti nuansa tahun 1979 nya juga cukup efektif membantu kesan tahun 70'an. Tidak seperti Film Horror Indonesia yang pada Halloween lalu dirilis, begitu menyakitkan mata dan telinga h3h3h3.
Overall, sebagai sebuah Film Horror Indonesia, ANGKER memuaskan! M.Yusuf kembali membuktikan keseriusan nya menggarap sebuah Film Horror yang benar-benar 100% horror! Menurut saya sejauh ini Film ANGKER adalah Film Horror Indonesia yang paling menyeramkan ditahun ini. 


[8.5/10Bintang]

[Review] The Hundred-Foot Journey: Perjalanan Chef India Di Daratan Eropa

- Tidak ada komentar

#Description:
Title: The Hundred Foot-Journey (2014)
Casts: Manish Dayal, Hellen Mirren, Om Puri, Charlotte Le Bon, Amit Shah, Farzhana Dua Elahe, Dillon Mitra, Aria Pandya, Clement Sibony
Director: Lasse Hallstorm
Studio: DreamWorks Pictures, Reliance Entertainment, Harpo Films


#Trailer:

Official Trailer The Hundred-Foot Journey (2014)


#Synopsis:
Hassan Kadam (Manish Dayal) adalah seorang pria keturunan India yang sangat gemar memasak. Hal itu ia dapatkan dari Papa Kadam (Om Puri) ayahnya yang membuka usaha restoran keluarga dirumahnya. Dengan dibantu istri dan keempat anaknya, Papa cukup berhasil membangun usaha restoran tersebut. Suatu hari, keadaan politik di India memanas. Terjadi konflik dimana-mana hingga menyebabkan restoran milik Papa Kadam kena sasaran serangan para demonstran. Api dengan sekejap menghanguskan restoran sekaligus tempat tinggal Papa Kadam. Tak hanya itu, istri Papa Kadam pun tak bisa selamat dari insiden kebakaran tersebut.
Ditengah situasi yang semakin tak kondusif, Papa Kadam mengajak keempat anaknya memutuskan untuk merantau ke benua Eropa untuk membangun kembali usaha restoran mereka. Ketika perjalanan mencari tempat untuk istirahat, mobil yang dikendarai oleh keluarga Papa Kadam mengalami rem blong. Beruntung, pertolongan pun datang dari seorang gadis cantik bernama Marguerite (Charlotte Le Bon) yang merupakan seorang assisten chef disebuah restoran eropa milik Madame Mallory (Hellen Mirren) diwilayah Desa St. Antonio.
Beberapa hari kemudian Papa Kadam pun berinisiatif membuka restoran india nya diwilayah St. Antonio. Ia sangat yakin bahwa restoran india nya akan banyak yang menyukainya meskipun harus bersaing dengan restoran eropa milik Madame Mallory yang sudah lebih lama beroperasi dan bahkan mempunyai predikat bintang satu (Michelle Star) dari para kritikus restoran di Eropa.
Ambisi Papa Kadam untuk membuat usaha restoran pun terdengar oleh Madame Mallory. Mereka beradu strategi untuk mendapatkan banyak pengunjung. Cara-cara tak sportif pun mereka lakukan demi mengejar banyak pengunjung. Hassan Kadam pun tak tinggal diam. Ia berusaha mengarahkan ayahnya untuk tidak melakukan hal-hal tak sportif. Hassan lebih berinisiatif untuk terus melakukan inovasi dalam masakan india nya. Ia terus bereksperimen memadukan antara masakan india dengan eropa.
Keberhasilan Hassan Kadam dalam berinovasi pun mendapat perhatian dari Madame Mallory. Ia tertarik untuk merekrut Hassan menjadi salah satu chef direstorannya. Madame Mallory menjanjikan karier yang cemerlang jika bisa membantu restoran eropa nya mendapatkan bintang dua dari kritikus restoran di Eropa.
Akankah Hassan bergabung dengan restoran Madame Mallory? Bagaimanakah nasib restoran india milik keluarga Kadam di daratan Eropa jika ditinggal oleh Hassan?


#Review:
Beberapa waktu yang lalu, pecinta film dunia berhasil dibuat "ngiler" oleh Film CHEF (2014) karya Jon Pavreau. Beliau berhasil memadukan unsur makanan yang menggugah selera dengan cerita yang begitu hangat dan menyenangkan. September 2014 lalu pun, pecinta film Indonesia juga disuguhi film tentang makanan berjudul TABULA RASA (2014) produksi LifeLike Pictures. Sama seperti Chef, Tabula Rasa pun berhasil tampil sebagai sebuah film makanan yang mempunyai misi sederhana lewat sebuah makanan. Keduanya pun berhasil memvisualkan menu menu makanan dilayar bioskop yang dijamin siapa yang melihatnya akan lapar dibuatnya.
Dipenghujung tahun 2014, DreamWorks Pictures pun tak mau ketinggalan mempersembahkan sebuah film tentang makanan yang diadaptasi dari Novel Best Seller berjudul The Hundred-Foot Journey. Diproduseri oleh Steven Spielberg serta Host Talkshow Oprah Winfrey, The Hundred-Foot Journey tampil lengkap sebagai sebuah film makanan.
Di film arahan Lasse Hallstorm ini cerita tentang perjalanan sebuah keluarga untuk membangun kembali usaha restoran india di daratan eropa disajikan begitu hangat dan menyenangkan. Chemistry sebagai sebuah keluarga tampil kuat lewat akting memukau dari Om Puri dan Manish Dayal. Konflik-konflik yang dihadirkan pun terasa begitu realistis. Contohnya cara-cara tak sportif yang Papa Kadam & Madame Mallory berhasil mengundang senyum karena siapapun pasti pernah melakukan hal tersebut. Sang sutradara pun tak lupa menghadirkan unsur romantisme lewat karakter Hassan & Marguerite. Meskipun menurut saya jika unsur romantisme itu tidak ada pun tak menjadi masalah.
Untuk segi visual, The Hundred-Foot Journey tampil memuaskan. Visual daratan eropa begitu cantik penuh warna. Tak lupa juga pengambilan gambar masakan-masakan eropa dan india yang dihadirkan juga sangat menggugah selera.
Overall, The Hundred-Foot Journey memuaskan! Tiga film tentang makanan ditahun ini berhasil membuat saya lapar ketika menontonnya! One of the best food movie i've ever seen!


[8.5/10Bintang]

[Review] Interstellar: Perjalanan Spektakuler Mencari Planet & Galaksi Baru

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Interstellar (2014)
Casts: Matthew McConaughey, Anna Hathaway, Michael Caine, Jessica Chastain, Mackenzie Foy, Ellen Bursthyn, John Lithgow, Matt Damon, David Gyasi, Bill Irwin, Timothee Chalamet, William Devane, Josh Steward, Casey Affleck, 
Director: Christopher Nolan
Studio: WarnerBros Pictures, Legendary Pictures, Paramount Pictures


#Trailer:

Official Trailer Interstellar (2014)


#Synopsis:
Kondisi bumi semakin parah dan tak layak huni. Tanah menjadi tandus dan gersang, badai debu pun sudah menjadi "makanan" sehari-hari untuk warga bumi. Profesi menjadi petani pun menjadi profesi yang paling dicari & dibutuhkan dibandingkan para insinyur-insinyur handal. Bahkan, seorang pilot pesawat luar angkasa sekaligus mantan insinyur NASA bernama Cooper (Mattehw McConaughey) pun sekarang beralih profesi menjadi petani lahan jagung dirumahnya bersama kedua anaknya, Tom (Timothee Chalamet) dan Murphy (Mackenzie Foy) serta ayah dari almarhum isterinya Donald (John Lithgow).
Cooper yang merupakan insinyur NASA mempunyai hobi menjelajah dan mencari apapun yang berkaitan dengan hal-hal ilmiah. Hal itu terlihat ketika ia mengejar dan berhasil mengendalikan sebuah pesawat mata-mata yang melintasi area perkebunan jagungnya bersama dengan kedua anaknya. Ada satu hal cukup aneh terjadi dikamar Murphy. Buku yang tersimpan dirak selalu tiba-tiba jatuh sendiri. Pola & waktu jatuh nya pun tidak sembarangan, Murphy meyakini kalau kejadian tersebut mempunyai pesan tertentu dari seseorang yang ia sebut sebagai Hantu. Tentu hal itu tidak dipercayai Cooper yang sangat logis dan ilmiah.
Suatu hari, ketika Cooper mengajak kedua anaknya menyaksikan pertandingan baseball, badai debu datang. Mereka lantas langsung kembali pulang kerumah. Sesampainya dirumah, Murphy kembali menemukan keanehan dikamarnya, debu-debu yang masuk kekamarnya itu malah membentuk sebuah pola. Pola yang kemudian mereka diselidiki ternyata sebuah pola yang menunjukkan titik koordinat suatu tempat.
Tempat tersebut ialah sebuah markas rahasia milik NASA yang dipimpin oleh Professor Brand (Michael Caine). Disinilah Cooper kembali mendapat tugasnya sebagai seorang pilot luar angkasa NASA. Ditemani oleh anak semata wayang Professor Brand, Mrs. Brand (Anna Hathaway), Romilly (David Gyasi) dan Smith (Andrew Borba). Ketiga nya ditugaskan untuk observasi mencari galaksi & planet baru pengganti bumi yang kini sudah tak layak huni. Dengan berbekal segala ilmu pengetahuan yang mereka ketahui bisakah ketiganya menemukan pengganti bumi diluar galaksi?


#Review:
Salah satu Sutradara Kelas-A yang dimiliki Hollywood yaitu Christopher Nolan tahun ini merilis sebuah film fiksi ilmiah tentang luar angkasa. Film yang konon menghabiskan ratusan juta dollar amerika serikat ini digadang-gadang sebagai kandidat film terbaik di Oscar 2015 mendatang.
Nolan lagi-lagi berhasil menyajikan sebuah film dengan cerita yang sebenarnya sangat sederhana "perjalanan mencari planet baru pengganti bumi" menjadi sebuah cerita yang berlapis, kompleks dan banyak twist. Jujur, bagi saya menonton film-film karya Nolan harus lebih dari sekali biar bisa bilang "OH JADI GITU FILMNYA" hehe.
Lewat cerita dan dialog yang dihadirkan lewat para pemain, Nolan berhasil memberi pengetahuan tentang teori-teori fisika luar angkasa & itu menjadi nilai lebih untuk Interstellar. Bahkan pihak film pun merilis sebuah aplikasi Interstellar berbasis iOS dan Android sebagai "tutorial atau guide" bagi para penonton.
Untuk sisi visual dan musik, Interstellar sangatlah spektakuler. Nolan berhasil menyajikan pemandangan luar angkasa seperti visual pesawat luar angkasa, galaksi, deretan planet, wormhole hingga blackhole dengan dahsyat. Visual yang dihadirkan GRAVITY (2013) sebagai salah satu film luar angkasa terbaik pun jadi terlihat sangat sederhana jika dibandingkan dengan Interstellar.
Overall, Interstellar cukup memuaskan. Wajib ditonton lebih dari sekali jika tidak ingin menimbulkan pertanyaan ketika keluar dari bioskop.


[8.5/10Bintang]

[Review] Big Hero 6: Kisah Superhero Versi Disney

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Big Hero 6 (2014)
Casts: Scott Adsit, Ryan Potter, Daniel Henney, T.J Miller, Jamie Chung, Damon Wayans Jr, Genesis Rodriguez, James Cromwell, Alan Tudyk, Maya Rudolph, Katie Lowes
Director: Don Hall, Chris Williams
Studio: Walt Disney Pictures


#Trailer:

Official Trailer Big Hero 6 (2014)


#Synopsis:
Hiro Tamada (Ryan Potter) merupakan seorang anak berusia 13 tahun yang mempunyai otak yang sangat cerdas. Kecerdasan nya terbukti ia sudah lulus SMA disaat usianya berusia 13 tahun. Sebagai seorang anak yatim piatu ia tinggal bersama kakaknya Tadashi Tamada (Daniel Henney) di rumah Bibi nya Cass (Maya Rudolph). Kejeniusan Tamada semakin terlihat ia sering merakin berbagai macam robot dikamarnya. Robot robotnya sering ia pergunakan untuk mengikuti ajang Robot Fight untuk mendapatkan uang.
Suatu hari, Professor Robert Callaghan (James Cromwell) dari Universitas Robot San Fransokyo membuka pendaftaran mahasiswa baru dikampusnya dengan syarat bisa membuat suatu karya yang mampu memukau beliau. Melihat bakat dan kecerdasan yang dimiliki oleh adiknya, Tadashi menawarkan dan membantu adiknya itu untuk masuk ke Universitas tersebut. Kebetulan Tadashi sudah terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Robot San Fransokyo. Ketika mengunjungi Universitas itu, Hiro bertemu dengan ketiga teman kakaknya, mereka adalah Honey Lemon (Genesis Rodriguez), Wasabi (Damon Wayans Jr), Fred-Zilla (T.J Miller) & TomaGO (Jamie Chung) serta Robot Perawat bernama BayMax (Scott Adsit) yang merupakan robot ciptaan Tadashi.
Dengan mempertunjukkan Mikrobotik yang Hiro miliki, ia berhasil memukau Professor Robert Callaghan. Bahkan karya nya tersebut mendapat tawaran harga tinggi dari perusahaan Krei Tech milik Alistair Krei (Alan Tudyk). Namun keinginan Hiro untuk terus mengembangkan kemampuan nya di bidang Robot ia menolak tawaran tersebut dan lebih memilih menjadi mahasiswa di Universitas Robot San Fransokyo.
Keberhasilan dan kegembiraan atas diterima nya Hiro di Universitas rupanya tak lama dirasakan oleh kakaknya Tadashi. Sebuah insiden kebakaran terjadi disekitar kampus, Tadashi berusaha menyelamatkan Professor ditengah kobaran api. Namun sayang, nyawa Tadashi tak bisa diselamatkan. Kesedihan pun melanda Hiro beserta ketiga teman kakaknya. Mereka tak menyangka Tadashi akan berakhir seperti itu. Tak lama setelah itu, Robot buatan Tadashi yaitu BayMax rupanya masih aktif dan mencoba menjadi robot perawat yang baik untuk Hiro.
Disisi lain muncul seorang penjahat bertopeng Kabuki. Dengan kekuatan telepati, ia berusaha menghancurkan sebuah project dengan bantuan Mikrobotik yang telah ia curi dari Hiro. Mau tak mau Hiro pun harus berusaha menghentikan aksi jahat tersebut. Bisakah Hiro melawan Mr.Kabuki dengan bantuan robot berbentuk seperti marshmallow raksasa dan ketiga teman kakaknya?


#Review:
Kesuksesan FROZEN (2013) milik Walt Disney Pictures sebagai Film Animasi Terbaik diajang Oscar 2013 membuat Disney semakin optimis untuk kembali menghadirkan sebuah animasi yang berkualitas ditahun ini. BIG HERO 6 adalah pembuktiannya! Adaptasi dari komik animasi jepang dibawah lisensi Marvel Studios, BIG HERO 6 menampilkan kegembiraan yang luar biasa. Semua komponen emosional berhasil disajikan dengan sangat baik. Chemistry mengharukan dan menggembirakan antara Hiro, BayMax, Keluarga dan Sahabat terjalin begitu baik.
Jajaran pengisi suara pun menampilkan perannya begitu total dan penuh penjiwaan. Jika di FROZEN (2013) lalu dibuat jatuh cinta oleh Olaf, kali ini di BIG HERO 6 bersiaplah kamu untuk dibuat jatuh cinta oleh BayMax si Robot Marshmallow! Tingkah polah nya begitu menggemaskan. Apalagi adegan "Toss" nya itu adorable! :D
Untuk segi visualisasi pun tak perlu diragukan lagi, BIG HERO 6 tampil indah dengan warna-warna yang eye catching. Jangan lupakan juga perpaduan Tokyo & San Fransisko sebagai setting tempat di BIG HERO 6 begitu kuat terasa. Disney berhasil mempertahankan elemen Jepang didalam film BIG HERO 6 ini. Kekuatan superhero yang dimiliki oleh BayMax, Honey Lemon, TamaGO, Fred-Zilla & Wasabi berhasil digambarkan dengan baik. Namun sayang kemampuan superhero Hiro tak dijelaskan sedetail keempat temannya itu.


Overall, BIG HERO 6 sangat memuaskan. Walt Disney sekali lagi menghadirkan animasi terbaiknya. Most favorite animated movie of the year! 


[9.5/10Bintang]

[Review] If I Stay: Life For Family, Love & Music

- Tidak ada komentar

#Description:
Title: If I Stay (2014)
Casts: Chloe Grace Moretz, Jamie Blackley, Mireille Enos, Joshua Leonard, Liana Liberato, Stacy Keach, Jakob Davis, Lauren Lee Smith
Director: R.J. Cutler
Studio: WarnerBros Pictures & New Line Cinema


#Trailer:

Official Trailer If I Stay (2014)


#Synopsis:
Mia Hall (Chloe Grace Moretz) adalah seorang gadis yang mempunyai kehidupan sempurna. Tak hanya cantik, ia merupakan anak dari pasangan musisi rock suami istri Denny Hall (Joshua Leonard) dan Kate Hall (Mireille Enos) yang cukup populer dimasa kejayaan nya. Bakat seni yang dimiliki Mia justru berbanding terbalik dengan kedua orang tuanya. Mia lebih jatuh cinta kepada Cello & musik-musik classic seperti karya Ludwig Bethoveen.
Bakat Mia dalam memainkan Cello rupanya tak sengaja terlihat oleh Adam (Jamie Blackley), seorang vokalis band yang cukup populer disekolah mereka. Dari sanalah Adam mulai memperhatikan Mia. Intense kebersamaan pun mereka jalin dan akhirnya mereka menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.
Namun sebuah insiden yang tragis terjadi, mobil yang dikendarai oleh keluarga Mia mengalami kecelakaan ketika mereka akan berlibur natal. Ayah, ibu beserta adiknya Teddy (Jakob Davies) harus meregang nyawa akibat kecelakaan tersebut, sedangkan Mia, ia terbaring koma.
Ditengah kondisi koma nya, arwah Mia keluar dari tubuhnya. Ia sangat sedih melihat semua kejadian ini. Mia bahkan mengatakan tak sanggup menerima kenyataan yang pahit ini. Mia kemudian mengingat semua kenangan yang manis maupun pahit bersama Adam, keluarganya dan mimpinya sebagai mahasiswa di Julliard, sebuah universitas musik ternama di New York Amerika Serikat.
Bisakah Mia tersadar dari koma nya? Mampukah semua kenangan yang telah dialami Mia memberikan kekuatan yang besar untuk kembali tersadar?


#Review:
Setelah Film THE FAULT IN OUR STARS (2014) karya John Green yang berhasil mencuri perhatian penikmat film drama dunia, kali ini giliran WarnerBros Pictures menghadirkan sebuah drama adaptasi novel best seller berjudul IF I STAY yang dimainkan oleh aktris cantik Chloe Grace Moretz.
Film IF I STAY ini rupanya bukan hanya sekedar film romantis tentang sepasang kekasih saja. Disini kita bisa melihat sebuah kecintaan yang begitu besar terhadap keluarga, mimpi dan musik. Cerita romantis yang dihadirkan lewat Mia & Adam begitu romantis. Cerita tentang keluarganya pun dibuat hangat dan cerita tentang musik dan impian pun digambarkan cukup baik lewat impian Mia yang ingin menjadi seorang musisi cello dunia & Adam yang terobsesi mempunyai band yang besar. Konflik yang dihadirkan pun begitu ngena. Siapapun pasti pernah mengalami konflik konflik sederhana yang ada difilm ini.
Chloe Grace Moretz pun tampil semakin cantik dan dewasa setelah kemunculannya di Film CARRIE (2013). Kemampuan akting nya dieksplor dengan baik. Chemistry yang ia hadirkan bersama keluarga dan Adam yang diperankan oleh Jamie Blackley tampil memikat. Kemampuan Chloe Grace Moretz dalam memainkan Cello pun sangat meyakinkan.
Overall, IF I STAY mempunyai intense emosi yang cukup baik disepanjang film. Salah satu drama Hollywood yang terbaik ditahun ini setelah THE FAULT IN OUR STARS menurut saya. Meskipun sangat disayangkan tidak tayang di Bioskop Indonesia.



[8/10Bintang]

[Review] Jessabelle: Misteri Dibalik Sosok Jessabelle

- Tidak ada komentar

#Description:
Title: Jessabelle (2014)
Casts: Sarah Snook, Joelle Carter, Mark Webber, David Andrews, Vaughn Wilson, Larisa Oleynik
Director: Kevin Greutert
Studio: Lionsgate & BlumHouse Pictures


#Trailer:

Official Trailer Jessabelle (2014)



#Synopsis:
Dua bulan setelah insiden kecelakaan yang menimpa dirinya dengan sang kekasih, kini kehidupan Jessabelle (Sarah Snook) hanya bergantung kepada sebuah kursi roda. Setelah dirawat cukup lama di rumah sakit, Jessie akhirnya diizinkan pulang oleh dokter yang merawatnya. Dibantu oleh sang ayah, Leon (David Andrews) mereka berdua kembali kerumah ketika masa Jessabelle masih bayi. Rumah itu menjadi peninggalan almarhum ibunya Kate (Joelle Carter). Sebuah rumah cukup besar berlantai kayu yang tepat berada disamping sebuah danau.
Jessie langsung merasakan hal yang tak beres ketika tinggal dihari pertama dirumah tersebut. Ia menemukan bayangan bayangan misterius & suara air kran yang menetes tak henti. Namun Jessie menganggapnya sebagai mimpi & melupakannya begitu saja. Dirumah tersebut ia tidur dikamar bekas almarhum ibunya. Jessie sangat senang ketika tak sengaja menemukan sebuah rekaman yang isinya video yang dibuat ibunya khusus untuk Jessie ketika Jessie sedang berada didalam kandungan ibunya.
Namun kebahagiaan tersebut seketika berubah menjadi ketakutan saat melihat rekaman selanjutnya dimana didalam video rekaman tersebut berisi ramalan untuk Jessabelle dimasa depan. Tak hanya itu rupanya sosok mahluk misterius juga turut mengancam keberadaan Jessie & ayahnya dirumah tersebut. Hingga suatu insiden menyebabkan sang Ayah tewas terbakar digudang penyimpanan.
Kejadian tersebut semakin membuat Jessie terpuruk, kini ia hidup sebatang kara. Namun, beruntung teman dekat semasa SMA nya yang sudah berumahtangga yaitu Preston (Mark Webber) selalu setia menemani Jessie.
Jessie pun meminta bantuan kepada Preston untuk menyelediki apa maksud dari video rekaman-rekaman yang dibuat oleh almarhum ibunya itu. Berhasilkah mereka? Sosok seperti apa yang sedang Jessie dan Preston hadapi?


#Review:
Siapa yang tak kenal dengan BlumHouse Productions? Rumah produksi film-film horror Hollywood low-budget ini sukses menghadirkan film horror hollywood yang fenomenal seperti PARANORMAL ACTIVITY SERIES, INSIDOUS, SINISTER & THE PURGE. Meski dengan low-budget, film-film yang BlumHouse hadirkan selalu mempunyai ide cerita yang segar didunia per-horror-an dunia.
Kali ini dengan menggandeng sutradara SAW 3D, Kevin Greutert, BlumHouse menghadirkan sebuah cerita horror tentang sesosok mahluk misterius yang menghantui sebuah rumah. Meskipun cerita ini sudah banyak sekali diangkat kedalam film, JESSABELLE tidak menghadirkan sesuatu yang baru & cenderung melakukan pengulangan dari film horror yang sudah-sudah. Dengan sedikit menambahkan unsur mitos lokal dari wilayah Haiti mungkin itulah yang cukup memberikan warna yang baru. Efek jumpscared nya pun mudah untuk ditebak.
Jajaran pemain pun tampil cukup pas memerankan karakternya masing-masing. Sarah Snook yang sekilas mirip Emma Stone versi "berisi" tampil meyakinkan sebagai Jessabelle yang bergantung kepada kursi roda.
Untuk segi visual & musik pun mungkin sudah bisa ditebak. Visualnya cukup memikat dan menyeramkan. Set rumah pun dibuat tak terurus dan itu berhasil meningkatkan suasana seram. Ending Jessabelle pun sama aneh & agak maksa seperti Film Annabelle (2014).
Overall, turn down your expectation for this movie if you not say F*CK for twice time after watch Annabelle!


[6/10Bintang]

[Review] Mantan Terindah: Antara Takdir & Cinta Yang Harus Dihadapi Nada

- Tidak ada komentar

#Description:
Title: Mantan Terindah (2014)
Casts: Karina Salim, Edward Akbar, Salvita Decorte, Angela Nazar, Ray Sahetapy, Tri Yudiman, Hedi Yunus, Reza Haryadi
Director: Farishad Latjuba
Studio: Keana Pictures & Berlian Entertainment


#Trailer:


Official Trailer Mantan Terindah (2014)


#Synopsis:
Nada (Karina Salim) sejak kecil sudah dikaruniai oleh tuhan mempunyai kelebihan dapat melihat masa depan dirinya dan orang lain (mempunyai indera ke-6). Awalnya Nada pernah mencoba untuk menghentikan kekuatan yang dimilikinya itu akan tetapi perbuatan nya tersebut membuat Otto (Reza Haryadi), Kakak kandung Nada mengalami kecelakaan, bahkan sang ayah (Ray Sahetapy) pun sempat emosi kepada Nada lantaran Nada tidak menggunakan kekuatan indera ke-6 nya.
Beranjak dewasa, Nada kemudian bekerja disebuah perusahaan. Nada yang mempunyai hobi menulis buku cerita-cerita anak merasa kreatifitas dirinya merasa terbelenggu gara-gara bekerja. Ia juga sangat menyukai musik tahun 70'an dan musik dari musisi Django. Bahkan ia pun mengkoleksi piringan-piringan hitam musik bersama almarhum kakaknya.
Hingga suatu hari ketika ia mengunjungi sebuah music store milik Pak Iskandar (Hedi Yunus) bersama dengan sahabatnya Marsha (Salvita Decorte) ia bertemu dengan Genta (Edward Akbar) yang merupakan seorang musisi indie yang sering tampil di music store tersebut.
Berkat insiden Rak Buku di music store, Nada dan Genta sering menjalin komunikasi hingga akhirnya mereka menjalin hubungan sebagai seorang kekasih. Bulan-berbulan telah mereka lalui bersama, banyak kenangan manis yang telah mereka lakukan seperti menulis lagu bersama, jalan-jalan bersama hingga candle light dinner yang begitu romantis.
Namun, bayangan masa depan nasib hubungannya dengan Genta yang tak sesuai harapan muncul dihadapan Nada. Nada kemudian menjadi semakin protektif pada Genta karena ia tak mau kehilangan orang yang dicintainya. Sikap Nada yang tiba-tiba berubah itu membuat aneh orang-orang disekitarnya. Ditambah Nada tidak menceritakan apa yang dialami nya itu termasuk pada sahabatnya dan orangtuanya.
Sebenarnya apa yang dilihat oleh Nada dimasa depan? Bagaimanakah kelanjutan hubungan Nada & Genta?


#Review:
Setelah kesukesan FILM RECTOVERSO (2013) sebagai salah satu Film Omnibus Indonesia yang mencuri perhatian ditahun lalu, kini Produser Marcella Zalianty kembali mengangkat sebuah film dari sebuah lagu fenomenal Mantan Terindah karya Yovie Widianto yang sangat populer dibawakan oleh Kahitna dan Raisa.
Dengan mengangkat sebuah cerita dari sebuah lagu untuk menjadikan pondasi film, Mantan Terindah berhasil tampil dengan baik dan indah seindah lagu karya Yovie Widianto tersebut. Dialog-dialog yang diucapkan begitu puitis ditambah narasi suara dari Karina Salim yang sangat ear-catching disepanjang film. Thumbs up untuk adegan pamungkas di akhir film yang begitu ngena!
Jajaran pemain pun tampil tak mengecewakan. Karina Salim bermain apik memerankan sosok Nada yang manis. Edward Akbar pun tampil total memerankan Genta yang diceritakan sebagai seorang musisi. Olah vokal nya pun dieksplor dengan baik oleh sang sutradara. Chemistry yang mereka berdua hadirkan pun begitu "klop" sebagai sepasang kekasih.
Dari segi sinematografi dan musik, Mantan Terindah juga tak mengecewakan dan tak membuat sakit mata dan telinga seperti film yang saya review sebelum postingan ini dibuat h3h3h3
Overall, Film Mantan Terindah merupakan salah satu Film Indonesia Drama terbaik ditahun 2014 ini setelah Remember When & Strawberry Surprise.



[8.5/10Bintang]

[Review] Fury: Kisah Seru Pasukan Tentara Melawan Jerman

- Tidak ada komentar

#Description:
Title: Fury (2014)
Casts: Brad Pitt, Logan Lerman, Shia LaBeouf, Michael Pena, Jon Bernthal, Jim Parrack, Brad William Hanke, Kevin Vance, Xavier Samuel, Alicia von Rittberg
Director: David Ayer
Studio: Sony Pictures, Columbia Pictures


#Trailer:

Official Trailer Fury (2014)


#Synopsis:
Pada tahun 1945 disaat Perang Dunia ke-2 pasukan tentara Nazi dibawah kekuasaan Adolf Hitler keberadaanya semakin meluas dan mengancam kebebasan semua orang. Adolf Hitler bahkan merekrut para anak-anak dibawah umur dan wanita jerman untuk dijadikan tentara untuk melindunginya. Untuk menghentikan agresi besar-besaran yang dilakukan oleh Nazi, pemberontak anti-Jerman berencana untuk menyusuri satu persatu kota untuk melenyapkan para pasukan Nazi. Mereka mengendarai sebuah tank perang yang diberi nama Fury. Mereka adalah Boyd Swan (Shia LaBeouf), Trini Garcia (Michael Peña), Grady Travis (Jon Bernthal), dibawah komando Don Collier (Brad Pitt) beserta ke-4 tank lainnya.
Fury sendiri sebetulnya baru saja kehilangan salah satu anggota yang tewas oleh serangan pasukan Nazi. Don Collider pun dipaksa oleh ketiga rekannya untuk merekrut anggota baru. Dan mereka kemudian bertemu dengan Norman Ellison (Logan Lerman) seorang prajurit yang faktanya ia masih "hijau" di dunia peperangan. Menyadari kalau Norman itu masih sangat awam dengan dunia peperangan, Don pun mencoba mengajarkan Norman untuk menjadi seorang prajurit sejati. Namun aksi Don pun mendapat reaksi konflik dengan Norman dan anggota Fury lainnya.
Don yang merupakan sebagai "Nahkoda" didalam Fury dituntut untuk bisa menahkodai dan menyelamatkan orang-orang disekitarnya terbebas dari pasukan Nazi.
Ditengah menyusuri kota-kota yang menjadi jajahan pasukan Nazi, satu persatu tank anti-Jerman itu diserang hingga menyisakan Tank Fury yang dinahkodai oleh Don saja. Don dan kelima anggota lainnya mau tak mau harus menyelesaikan misi mereka memberantas pasukan Nazi meskipun nyawa mereka adalah taruhannya.


#Review:
Penggalian cerita yang lebih luas dari tragedi Perang Dunia ke-2 memang tidak pernah ada habisnya untuk dijadikan sebuah film di industri perfilman Hollywood. Beberapa film bertema perang seperti SAVING PRIVATE RYAN (1998), PEARL HARBOR (2001) dan WAR HORSE (2011) sukses mencuri perhatian pecinta film dunia dengan cerita dan efek yang fantastis. Kali ini ditahun 2014, David Ayer menghadirkan sebuah film perang berjudul FURY yang konon digadang-gadang sebagai salah satu kandidat kuat di Oscar 2015 mendatang.
Sebagai sebuah film perang, FURY sangat berhasil menjalankan tugasnya. Penggambaran suasana zona perang yang mencekam, penangkapan gambar yang amat detail seperti kekejaman para pasukan Nazi, mayat-mayat yang berserakan,  hingga dentuman suara ledakan disajikan dengan bombastis. Cerita yang dihadirkan oleh FURY pun tak hanya penumpasan pasukan Nazi saja, konflik-konflik internal antara anggota Fury dan sedikit kisah cinta yang dihadirkan lewat karakter Norman & Emma pun hadir dengan begitu apik. Tak lupa juga David Ayer memberikan unsur hiburan dibeberapa bagian untuk mencairkan suasana serius.
Jajaran pemainnya pun tampil sangat memuaskan. Brad Pitt yang (selalu) diposisikan sebagai daya pikat utama dalam sebuah film berhasil tampil sebagai sosok seorang "nahkoda" yang berusaha keras untuk menahkodai para anggota Fury. Jangan lupakan juga pemainn lainnya seperti Logan Lerman dan Shia LaBeouf. Keduanya tampil gemilang dengan karakternya masing-masing dan mampu mengimbangi sosok Brad Pitt.
Overall, sebagai sebuah Film Hollywood bertema perang, FURY sangat memuaskan. Salah satu Film Hollywood terbaik ditahun 2014 ini.



[9/10Bintang]

[Review] Rumah Gurita: Urban Legend Dengan Sedikit Intense Horror

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Rumah Gurita (2014)
Casts: Shandy Aulia, Boy William, Maria Sabta, Kemal Palevi, Izur Muchtar
Director: Jose Poernomo
Studio: Hitmaker Studios

#Trailer:

Official Trailer Rumah Gurita (2014)


#Synopsis:
Selina (Shandy Aulia) merupakan seorang anak yatim piatu yang mempunyai indera ke-6. Gara-gara kemampuan nya tersebut ia dikucilkan oleh teman-temannya. Termasuk kakak tiri beserta suaminya (Maria Sabta & Kemal Palevi). Mereka semua menggangap kalau Selina itu gila.
Suatu hari, keadaan ekonomi kakak tiri Selina semakin menipis, terpaksa Selina harus diusir oleh kakak tirinya dan tinggal di rumah warisan almarhum orangtua nya di Bandung. Sebuah rumah klasik mewah dengan bangunan gurita tepat diatas atap rumahnya.
Di malam pertama tinggal dirumah tersebut, Selina mendapat kejadian kejadian aneh dari mahluk yang tak kasat mata. Namun ia tak pernah menceritakan apapun yang ia alami kepada orang lain. Hingga ia bertemu dengan Roy (Boy William) tetangga rumah yang kemudian menyukai Selina.
Terror mahluk gaib pun semakin sering dirasakan oleh Selina setelah ia membuka sebuah ruangan yang isinya banyak sekali barang-barang untuk aktivitas pemujaan. Dengan bantuan Roy, mereka berdua mencari tahu asal mula gangguan tersebut dan berusaha untuk melenyapkannya.
Berhasilkah misi yang dilakukan oleh Selina & Roy menguak misteri dirumah gurita yang mereka tempati?


#Review:
Sutradara yang terkenal dengan film horror urban legendnya yaitu Jose Poernomo kembali menghadirkan sebuah film yang kali ini mengangkat kisah urban legend Rumah Gurita. Dengan setting waktu yang bercerita pada tahun 60-an, nuansa difilm Rumah Gurita ini sangat berlebihan dalam segi efek pada gambar dan  pada akhirnya menggangu mata. Disepanjang film diberi efek kemerahan yang tak tau apa maksud dan tujuannya. Padahal jika untuk memberikan nuansa jadul atau vintage saya rasa tak perlu dengan memberikan efek kemerahan yang berlebihan seperti itu, penggunaan properti jadul pun sudah cukup. Ditambah lagi dengan iringan musik yang cukup over dibeberapa bagian. Yang membuat saya heran adalah suara pintu terdengar seperti suara rekatan kursi goyang di Film Annabelle & suara lantai yang diinjak terdengar seperti lantai kayu yang terinjak padahal jelas-jelas setting lokasi nya disebuah rumah mewah berlantaikan marmer.
Thumbs down juga untuk segi cerita dan para pemain. Intense cerita horror yang disajikan begitu sedikit. Moment-moment menyeramkan nya pun tidak ada yang baru dan mudah untuk ditebak. Salah satunya adegan ketika Selina mematikan dan menghidupkan saklar lampu di lantai bawah, mungkin ide tersebut terinspirasi dari Shortmovie Lights Out yang sempat menghebohkan situs Vimeo beberapa waktu yang lalu. Kisah romantis yang dihadirkan lewat karakter Selina & Roy pun terlalu berlebihan. Dialog baku yang niat mulanya untuk memperkuat nuansa tahun 60-an malah terlihat kaku & konyol. 
Penampilan dari jajaran pemain pun tidak ada yang mengesankan. Shandy Aulia yang merupakan Jose & Hitmaker darlings tampil tidak ada perubahan drastis dari film-film sebelumnya. Boy William pun tak memberikan penampilan spesialnya. Itu mungkin dikarenakan dialog yang dipaksa untuk menggunakan bahasa baku jadi terlihat seperti itu.
Overall, Rumah Gurita kurang memuaskan dan mengecewakan. Come-on Jose Poernomo! Bintang muda yang bagus dan berkualitas sangat banyak! Semoga di Danau Hitam bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sudah dibuat film ini. Oia satu lagi, sudah cukup menggunakan Shandy Aulia nya. Sekian


[4/10Bintang]



Dear Shandy Aulia..
Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada Shandy Aulia yang telah merespon review saya di sosial media beberapa hari yang lalu. Semoga dengan adanya kritikan-kritikan seperti ini dari saya dan orang lain bisa menjadi acuan untuk mba Shandy Aulia, team film dari Jose Poernomo ataupun Hitmaker Studios untuk membuat film yang lebih baik lagi. Saya sangat yakin difilm-film selanjutnya baik itu dari Jose Poernomo, Soraya Films ataupun Hitmaker Studios bisa menghadirkan karya yang jauh lebih hebat dari ini.
Adanya kritik biasanya akan menjadi seseorang untuk melakukan hal yang lebih baik, tapi lain hal nya dengan yang diutarakan oleh Mba Shandy Aulia kepada saya, beliau malah menantang saya untuk BISA membuat film sendiri, BERAKTING dengan sempurna didepan layar film & mengatakan kalau saya telah membuang-buang uang dan waktu menyaksikan filmnya bahkan menyarankan untuk menyumbangkan uang tersebut kepada orang yang membutuhkan
Jujur, saya memang TIDAK bisa membuat dan berakting dalam film, saya hanya seorang penikmat Film Indonesia dibioskop. Berkat kegemaran saya menonton Film Indonesia dibioskop saya jadi tahu mana saja Film Indonesia terutama horror yang bagus mana yang tidak, mana akting yang bagus mana yang tidak menurut saya. Saya pun tidak meragukan kemampuan Jose Poernomo dalam menyutradarai sebuah film, karena bagi saya beliau merupakan salah satu sutradara Film Indonesia yang patut diperhitungkan, terbukti film-film nya selalu mencetak ratusan ribu penonton.
Dan jika diharuskan untuk membandingkan semua film terutama horror yang disutradarai oleh Jose Poernomo dan dimainkan oleh Mba Shandy Aulia saya rasa Film Rumah Gurita adalah yang paling lemah dibandingkan Rumah Kentang & Samudera Hotel 308

[Review] Left Behind: Ini Film Disaster Atau Film Ceramah?

- Tidak ada komentar




#Description:
Title: Left Behind (2014)
Casts: Nicolas Cage, Lea Thomson, Chad Michael Murray, Cassi Thomson, Nicky Whelan, Jordin Sparks
Director: Vic Armstrong
Studio: Stonelake Entertainment


#Trailer:

Official Trailer Left Behind (2014)


#Synopsis:
Dihari ulang tahun ayahnya, Chloe Steele (Cassi Thomson) bergegas pulang kampung dari kampusnya. Namun sayang setiba nya di rumah, sang ayah Rayford Steele (Nicolas Cage) malah dipanggil tugas untuk terbang ke London. Chloe semakin kecewa ketika ia melihat ayahnya itu sangat akrab dengan pramugari nya yang bernama Hattier Durham (Nicky Whelan).
Seusai menemui ayahnya dibandara, Chloe tak sengaja bertemu dengan news anchor salah satu tv disana yang bernama Buck Williams (Chad Michael Murray). Buck rupanya akan meliput berita di London dan akan terbang menggunakan pesawat yang dikemudikan oleh ayah Chloe. Obrolan mereka menjadi satu pikiran setelah perdebatan Chloe dengan penumpang pesawat tentang sosok tuhan.
Ketika diatas udara, beberapa jam setelah take-off, sebuah kejadian aneh terjadi. Beberapa penumpang yang masih anak-anak hilang secara misterius. Kepanikan melanda pesawat yang dikemudikan oleh Rayford tersebut. Rupanya kejadian tersebut terjadi juga didaratan bumi. Anak-anak hilang secara misterius termasuk adik kandung Chloe.
Keadaan dibumi pun semakin kacau, terjadi penjarahan dimana-mana. Apakah Rayford bisa menyelamatkan sisa penumpang yang ada didalam pesawat? Lalu bagaimanakah nasib Chloe setelah mengetahui kalau adik dan ibunya juga ikut hilang secara misterius?!


#Review:
Sebuah film adaptasi novel best seller kembali dirilis sineas hollywood oktober lalu. Sebagai sebuah film tentang kiamat, Left Behind malah terlihat canggung dan setengah-setengah. Konten cerita yang penuh dengan pesan agama membuat film ini "apaan-sih" banget. Jangan bayangkan efek disaster Left Behind ini akan se-bombastis Film 2012 atau THE DAY AFTER TOMORROW. Di Left Behind ini efek disaster nya hanya digambarkan lewat aksi penjarahan saja.
Selipan-selipan ayat kitab suci nya pun membuat kita seperti sedang mendengarkan ceramah yang bikin ngantuk dan membosankan. Vic Armstrong sepertinya ingin memberi pesan "Jika kalian berbuat salah, inilah akibatnya" lewat Left Behind namun hadir begitu aneh dan konyol lewat beberapa adegan adegan nya.
Overall, Left Behind tidak terlalu memuaskan sebagai sebuah film. Nicolas Cage kembali terperosok dalam proyek film yang tidak bagus.


[5/10Bintang]

[Review] Exists: Mockumentary Sosok Big Foot

- Tidak ada komentar




#Description:
Title: Exists (2014)
Casts: Dora Madison Burge, Samuel Davis, Roger Edwards, Chris Osborn, Brian Steele, Denise Williams
Director: Eduardo Sanchez
Studio: Lionsgate, Miscellaneous Entertainment


#Trailer: 

Official Trailer Exists (2014)


#Synopsis:
Dora (Dora Madison Burge) dan keempat sahabatnya pergi ke sebuah kabin ditengah hutan wilayah Texas untuk berlibur musim panas. Ide berlibur tersebut merupakan ide dari Brian (Chris Osborn). Ketika hendak menuju lokasi liburan mobil mereka tak sengaja menabrak sesuatu, namun ketika dicek tidak ada apapun hanya terlihat cipratan darah yang menempel di lampu mobil yang mereka tumpangi.
Sesampai nya di kabin, mereka langsung beristirahat, namun Brian yang terobsesi ingin mempunyai jutaan viewers di Youtube memasang beberapa kamera disudut & diluar kabin untuk memantau keadaan sekitar dan jika beruntung sosok misterius bisa tertangkap oleh kamera miliknya.
Namun sayang, liburan kelima sahabat tersebut harus diganggu oleh sosok misterius yang sudah melegenda di wilayah Amerika Serikat, yaitu Big Foot. Keselamatan Dora dan keempat kawan nya pun semakin terancam dengan kehadiran Big Foot yang siap menyerang mereka satu persatu.
Bisakah Brian dan lainnya lolos dari serangan Big Foot dan keluar dari hutan belantara?


#Review:
Kesuksesan THE BLAIR WITCH PROJECT sebagai film horror foundfootage membuat para sineas dunia lainnya tertarik melakukan hal serupa. Siapa yang tak mengenal series PARANORMAL ACTIVTY yang sempat menjadi fenomena beberapa tahun yang lalu ya meskipun hanya series pertama saja yang bagus. Lalu Film Indonesia KERAMAT yang merupakan salah satu Film Horror Indonesia Terbaik sepanjang masa. Kesamaan nya mereka menggunakan teknik foundfootage / mockumentary. Dengan pengambilan gambar menggunakan hand-held dan banyaknya efek goyang pada kamera membuat film foundfootage menjadi daya tarik tersendiri dan memberi kesan nyata.
Sutradara THE BLAIR WITCH PROJECT, kembali menghadirkan sebuah film thriller foundfootage yang bercerita tentang sosok Big Foot berjudul EXISTS. Namun sayang, sebagai sebuah film foundfootage, EXISTS tidak memberikan sesuatu yang baru. Alur cerita nya mudah sekali untuk ditebak. Moment-moment menyeramkan nya pun tidak berkesan sama sekali. Mungkin inilah yang menjadi kekurangan dari film foundfootage dimana pada saat ini sudah banyak sekali judul film yang menggunakan teknik foundfootage.
Overall, EXISTS tidak memberikan sesuatu yang baru sebagai film foundfootage dan cenderung melakukan pengulangan dari beberapa film foundfootage lainnya. Siap-siap dibuat bosan dengan film bertema seperti ini setelah menyaksikan EXISTS.


[5/10Bintang] 

Sharing Is Caring