Cari Blog Ini

Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.
Tampilkan postingan dengan label Adaptasi Novel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Adaptasi Novel. Tampilkan semua postingan

[Review] Critical Eleven: Merasakan Indahnya Cinta, Kehidupan & Kehilangan

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Critical Eleven (2017)
Casts: Adinia Wirasti, Reza Rahadian, Widyawati, Slamet Rahardjo, Astrid Tiar, Hannah Alrashid, Hamish Daud, Refal Hady, Anggika Borlsterli, Revalina S. Temat, Mikha Tambayong, Aci Komik.
Director: Monty Tiwa & Robert Ronny
Studio: Starvision Plus & Legacy Pictures


#Synopsis:
Anya (Adinia Wirasti) seorang wanita karier yang sibuk dengan segala macam rutinitas pekerjaannya. Bandara menjadi semacam "rumah kedua" untuknya karena hampir setiap saat selalu melakukan penerbangan pulang pergi untuk urusan kerjaan.
Suatu hari, Anya dituntut untuk menemui klien nya di New York. Tak sengaja ia bertemu dan berkenalan dengan Ale Risjad (Reza Rahadian), sesama penumpang pesawat yang Anya tumpangi. Obrolan diantara keduanya menjadi semakin intens. Rupanya usai pertemuan itu, cerita pun terus berlanjut hingga Ale melamar dan menikah dengan Anya.

 
Usai menikah, Anya rela mengorbankan kariernya di Jakarta demi bisa menemani sang suami bekerja di New York. Ale merupakan seorang karyawan di bidang kilang minyak. Anya sangat mencintai Ale  begitu juga sebaliknya. Namun kebersamaan mereka berdua harus terpisah selama beberapa minggu lantaran Ale harus kembali bekerja ke tempat kilang minyak.
Awalnya Anya cukup merasa sedih harus ditinggal lama oleh sang suami, namun seiring berjalannya waktu, Anya mulai bisa mengontrol emosi dan perasaannya. Ia yakin, sejauh apapun jarak suaminya pergi, hati dan perasaan Anya juga Ale takkan pernah berkurang sedikitpun.
Kebahagiaan keluarga Anya dan Ale semakin lengkap usai Anya dikabarkan hamil. Ale tak menyangka istrinya itu sekarang tengah mengandung buah hati mereka. Keduanya benar-benar diberi kebahagiaan yang luar biasa. Sikap Ale pun menjadi semakin protektif pada Anya.
Untuk menjaga kehamilan istrinya, Ale memutuskan kembali ke Indonesia agar sang istri tidak merasa kesepian jika ia sedang bekerja. Awalnya Anya menolak keinginan sang suami itu, lantaran Anya sudah betah tinggal di New York. Namun karena permintaan sang suami, Anya kemudian memutuskan untuk meng-iyakan kemauan Ale.


 Kembalinya ke Indonesia membuat Ale dan Anya semakin bahagia, banyak orang-orang disekitarnya yang masih menyayangi mereka berdua. Para sahabat hingga keluarga besar Ale selalu memberikan perhatian pada Anya dan Ale.
Namun kebahagiaan keluarga kecil Anya dan Ale yang sudah dibangun itu harus rubuh. Bayi dalam kandungan Anya meninggal dunia. Keduanya dirundung duka yang amat mendalam. Sikap diantara Anya dan Ale pun makin hari makin berubah usai Ale Junior itu meninggal. Hingga diantara mereka saling menyalahkan satu sama lain atas kematian Ale Junior. 
Dengan kondisi yang terus dirundung duka, Anya dan Ale kemudian mengambil sikap masing-masing. Akankah Ale dan Anya menerima semua ini? Bisakah mereka kembali bersatu untuk melanjutkan hidup bersama sebagai pasangan suami istri?


#Review:
Salah satu Drama Film Indonesia Adaptasi Novel yang paling ditunggu tahun ini yaitu CRITICAL ELEVEN (2017) akhirnya tayang juga di Bioskop Indonesia mulai hari ini, 10 Mei 2017.
Begitu banyak alasan mengapa film ini sangat ditunggu. Diangkat dari novel laris dan mendapat respon sangat positif serta didukung oleh jajaran pemain "kelas wahid" dan juga disutradarai oleh salah satu sutradara terbaik Indonesia yaitu Monty Tiwa menjadikan Film yang ikut disutradarai juga oleh Robert Ronny ini sangat ditunggu kehadirannya.
Untuk segi cerita, Film CRITICAL ELEVEN (2017) ini memberikan alur cerita yang mudah ditebak namun jangan salah dulu. Monty Tiwa, Robert Ronny dan Jenny Jusuf mengemas perjalanan cinta Anya dan Ale begitu menyenangkan, hangat dan menyentuh emosi.
Paruh pertama film berfokus pada romantisme Anya dan Ale. Disini para sutradara dan penulis skenario memberikan gambaran romantis yang bikin ngiri! Gila cuy! Bikin pengen buru-buru nikah jadinya...... Kebahagiaan yang Anya dan Ale pancarkan begitu terasa sampe ke hati :')


Usai berbahagia, paruh kedua film masuk ke konflik utama yang intense ketegangannya terus meningkat hingga film usai. Disini Monty Tiwa sukses mengaduk-ngaduk perasaan penonton lewat adegan-adegan emosional antara Anya Ale dan orang disekitarnya. Anya dengan segala perasaannya, begitu juga dengan Ale. Dijamin bakal ikutan terbawa suasana dan emosi melihat konflik diantara Anya dan Ale. Suasana duka yang penuh emosi begitu terasa banget. Konflik yang terus memuncak dan tiada henti itulah yang paling efektif menguras emosi penonton. Ada dua sampe empat adegan yang sukses bikin gue menitikan air mata karena teringat dengan segala kenangan yang pernah dialami. Kampret! :')

Untuk jajaran pemain pun, Film CRITICAL ELEVEN (2017) ini memberikan ensemble cast "nomor wahid". Nyawa utama film ini terletak ditangan chemistry maut Adinia Wirasti dan Reza Rahadian. Mereka benar-benar seperti pasangan suami istri betulan. Tak ada rasa canggung atau apa, Adinia dan Reza begitu menjiwai memerankan Anya dan Ale. Padahal dalam kehidupan nyata, keduanya itu belum pernah menikah sama sekali. Kualitas akting Adinia dan Reza di Film CRITICAL ELEVEN (2017) dieksplor dengan amat baik oleh Monty Tiwa. Tak heran jika di musim awards tahun ini atau tahun depan, Adinia Wirasti atau Reza Rahadian pasti akan borong nominasi!
Jajaran pemain lainnya pun tampil cukup mencuri perhatian meskipun porsi mereka sangatlah terbatas. Hal ini justru cukup bagus agar fokus cerita tetap kepada Anya dan Ale.




Untuk segi visual, Film CRITICAL ELEVEN (2017) tampil baik. Music scoring, backsound serta soundtrack "Sekali Lagi" yang dinyanyikan oleh Isyana Sarasvati begitu indah menghiasi film ini.
Overall, Film CRITICAL ELEVEN (2017) ini memuaskan! Monty Tiwa menyajikan rasa bahagia, cinta, keluarga dan kehilangan penuh dengan kehangatan disini. Let's believe in love again with Anya and Ale.


[8.5/10Bintang]

[Review] Trinity The Nekad Traveler: Perjalanan Menemukan Makna Dari Persahabatan, Cinta & Impian

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Trinity The Nekad Traveler (2017)
Casts: Maudy Ayunda, Hamish Daud Wyllie, Rachel Amanda, Anggika Borlsterli, Babe Cabita, Ayu Dewi, Farhan, Cut Mini, Bio One
Director: Rizal Mantovani
Studio: 7 Bintang Sinema


#Synopsis:
Trinity (Maudy Ayunda) adalah seorang wanita karier yang mempunyai hobi traveling. Bahkan dikantornya pun, sang Boss (Ayu Dewi) dibuat geleng kepala dengan hobi Trinity yang selalu liburan ditengah rutinitas kerja. Cuti sudah habis pun, Trinity selalu punya akal untuk bisa meminta izin libur dari pekerjaannya.Suatu hari, dengan modal budget yang pas-pasan serta waktu libur yang sedikit, Trinity melakukan traveling yang tak jauh dari Jakarta yaitu Bandar Lampung kemudian berlanjut ke Anak Gunung Krakatau. Ketika di Way Kambas, Trinity bertemu dengan Paul (Hamish Daud). Seorang traveler juga yang selalu membantu para pelindung Gajah di Way Kambas. Didalam tasnya, Trinity mempunyai sebuah catatan Bucket List tentang hal-hal traveling yang ingin ia capai sebelum menikah.Perjalanan traveling Trinity kemudian berlanjut ke Makassar untuk bertemu dengan kliennya sekaligus idolanya yaitu penyanyi Tompi. Tak henti sampai disitu, Trinity lagi-lagi memohon pada atasannya untuk meminta hari libur lebih panjang karena kinerja selama bekerja sangat memuaskan.Trinity lalu memutuskan untuk pergi ke Philipina dengan mengajak kedua sahabatnya yaitu Yasmin (Rachel Amanda) dan Nina (Anggika Borlsterli). Ia juga mengajak saudaranya Ezra (Babe Cabiita) yang konon mempunyai pengetahuan tentang trik ber-traveling murah.Perjalanan traveling di Philipina ternyata memberikan pelajaran arti hidup, persahabatan dan perasaaan bagi sosok Trinity. Hingga suatu hari, disaat traveling di Philipina akan berakhir, Trinity mendapat sebuah email misterius yang bisa membawanya ke Maldives.
#Review:
Apa yang dirasakan ketika masa liburanmu akan segera berakhir? Pasti jawabannya: GAK MAU ITU SEMUA BERAKHIR! That's right?! Rasanya ingin sekali masa liburan itu terus berlangsung tanpa berakhir. Nah itu yang gue rasakan usai menonton film TRINITY: THE NEKAD TRAVELER (2017) Produksi 7 Bintang Sinema.Rizal Mantovani kembali sukses (banget) menghadirkan sebuah film tentang perjalanan menapaki indahnya 5 wilayah di Indonesia Philipina dan Maldives. Tata visual dan sinematografi menjadi poin tertinggi difilm yang diadaptasi dari Novel THE NAKED TRAVELER ini. Produser dan Rumah Produksi sangat tepat memberikan Film yang mengeksplor keindahan visual pada Rizal Mantovani yang sudah ikonik dengan visual memukaunya. Jika kalian sudah dibuat takjub dengan visual karya Rizal Mantovani sebelumnya yaitu 5CM (2012) atau SUPERNOVA (2014), maka apa yang dihadirkan TRINITY: THE NEKAD TRAVELER (2017) ini kualitas visualnya meningkat berlipat ganda! Trust me! This is wonderful! Scoring nya pun lagi-lagi sangat menyesuaikan dengan jalan cerita dan visual. Paruh pertama film, Rizal Mantovani sukses memikat penonton dengan pengenalan sosok Trinity. Gue suka dengan cerita background Trinity bersama keluarga, lingkungan kerja dan para sahabat yang disampaikan begitu menarik untuk terus diikuti.Yang gue cukup disayangkan adalah sisi percintaan yang diikut sertakan. Porsi nysa keliatan banget sebagai pemanis belaka. It's useless. Akhirnya, kisah cinta itu malah tertutup dan mudah dilupakan oleh keseruan traveling yang dilakukan Trinity. Andai saja Film TRINITY: THE NEKAD TRAVELER (2017) ini cuma berfokus pada traveling saja, it's much better. Maudy Ayunda akhirnya come-back ke Perfilman usai "cuti" lantaran menempuh study di Oxford University. Kini usai lulus, Maudy bermain di Film TRINITY: THE NEKAD TRAVELER (2017) ini boleh banget dibilang dia itu "menang banyak"! Liburan sambil kerja plus performa jiwa travelingnya sungguh terasa dan natural. Thanks for sending me traveling-vibe!Jajaran supporting cast lainnya seperti Rachel Amanda, Anggita dan Babe Cabita juga tampil dengan porsi yang pas. Porsi humor yang disajikan lewat Babe Cabita serta Ayu Dewi kali ini surprisingly is good! Kirain bakal KRIK seperti biasanya eh ternyata sukses mengocok perut!Lupakanlah romantic story yang coba Rizal Mantovani hadirkan lewat karakter Paul yang dimainkan Hamish Daud. Tanpa Paul juga film TRINITY: THE NEKAD TRAVELER (2017) sudah sangat memuaskan.Gue sangat berharap TRINITY: THE NEKAD TRAVELER (2017) bisa sukses di Bioskop dan terus berlanjut. Karena potensi untuk dikembangkan sangat tinggi!
Let's create the Bucket List!

[9/10Bintang]

[Review] Galih & Ratna: Gita Cinta Anak SMA Generasi Milenial

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Galih & Ratna (2017)
Casts: Refal Hady, Sheryl Sheinafia, Atu Dyah Pasha, Marissa Anita, Hengky Tornando
Director: Lucky Kuswandi
Studio: 360 Pictures, Synergy Entertainment


#Synopsis:
Ratna (Sheryl Sheinafia) seorang gadis remaja ABG Jakarta terpaksa harus pindah kerumah Tante Tantri (Marissa Anita) di Bogor lantaran kesibukan sang ayah yang sering berpindah tugas kerja.Ratna kemudian menjadi siswa baru disalah satu sekolah di Bogor. Disekolah yang barunya itulah, ia lalu bertemu dengan Galih (Refal Hady). Pria yg cool, pendiam dan misterius. Ratna kemudian mencoba mengenal sosok Galih. Berkat walkman yang sedang diputar Galih, akhirnya mereka berkenalan.Perjalanan asmara Galih dan Ratna diwarnai dengan berbagai hal. Mereka menjalin asmara ditengah menuju kelulusan SMA. Galih juga dituntut oleh sang ibu untuk melanjutkan pendidikan di Universitas, sedangkan passion Galih adalah mempertahankan warisan Toko Musik Nada Cinta, meskipun kini Toko tersebut sudah ketinggalan zaman. Sedangkan Ratna, setelah mengenal dan kagum dengan idealisme sosok Galih, ia memutuskan untuk mengambil studi musik. Meskipun keinginan Ratna ditentang oleh sang Ayah.
#Review:
Sutradara MADAME X dan SELAMAT PAGI MALAM, yaitu Lucky Kuswandi mencoba menghadirkan sebuah drama remaja yang diadaptasi dari Novel & Film Ikonik "Gita Cinta Dari SMA" berjudul GALIH & RATNA.Beruntung! Film yang dibintangi oleh Refal Hady dan Sheryl Sheinafia ini tidak ikut terbawa arus film lokal drama remaja lainnya yang selalu mengumbar kata-kata puitis ditiap adegan atau tingkah laku romantis yang berlebihan. Lucky Kuswandi menghadirkan drama remaja yang pas sesuai porsi pada usianya.Penggunaan Mixtape sebagai media mengungkapkan rasa sayang awalnya cukup bikin gue bilang "maksa banget". Namun, Lucky Kuswandi menjawab pertanyaan tersebut lewat adegan yang benar-benar membuat tersenyum manis & super-romantic dalam memperlihatkan kesungguhan cinta. Moment tersebut adalah salah satu part terbaik dari film ini.Yang sedikit mengganggu menurut gue adalah para supporting casts nya. Terutama di sekolahan. Gak tau kenapa, beberapa teman Galih & Ratna dibuat seperti terlalu lebay untuk menggambarkan kondisi kaummilenial sekarang. Addicted to socmed, pomade dan eksistensi sih masih oke, namun untuk 2 peran konyol yg memakai Grey-Wig dan Black-Lipstick lumayan maksa banget.Hal-hal menyentil lainnya yang dilakukan Lucky Kuswandi soal sikap "otoriter" keluarga terhadap masa depan pendidikan anaknya dan problematika disekolah digambarkan cukup mengena dibeberapa bagian.Untuk ukuran sebagai Pendatang Baru, Refal Hady melakukan tugasnya dengan baik dan pasti mempunyai masa depan yg cerah di Industri Film Indonesia. Meskipun Diparuh awal film, Refal sukses menghadirkan sosok Galih yg kalem dan misterius, namun menuju paruh akhir film, sosok Galih malah berubah terlihat seperti pria milenial kebanyakan.Sheryl Sheinafia juga membuktikan kalau ia mampu menjadi seorang aktor yang bagus. Sheryl sukses menghadirkan karakter Ratna yang konsisten dari awal hingga akhir film.Lanjut di Marissa Anita, yang memerankan Tante Tantri, she's scene stealer! Aura always-happy nya begitu terpancar dan natural. Layak banget masuk nominasi Best or Favorite Supporting Actress!Film Indonesia belakangan ini selalu mempunyai deretan Soundtrack yang dibuat dengan NIAT. OST Galih & Ratna adalah salah satu yang Terbaik.
[8/10Bintang]

[Review] Fifty Shades Darker: Hadirnya Masa Lalu Dari Sosok Mr.Grey

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Fifty Shades Darker (2017)
Casts: Jamie Dornan, Dakota Johnson, Kim Basinger, Eric Johnson, Bella Heathcote, Rita Ora, Luke Grimes, Eloise Munford
Director: James Foley
Studio: Universal Pictures


#Synopsis:
Setelah Anna (Dakota Johnson) mengakhiri hubungannya, Mr. Grey (Jamie Dornan) nampaknya tidak mau menyerah untuk mendapatkan kembali hati Anna.Berbagai macam cara ia lakukan untuk meminta Anna kembali kepadanya. Dasar emang Mr. Grey sudah beruntung serta tergolong kategori pria super mapan dan Anna juga sebetulnya masih menyukai Mr. Grey, selang tiga hari, akhirnya mereka kembali bersatu.Grey terus meyakini danberusaha untuk bisa berubah demi Anna. Ia juga berjanji tidak akan memakai perjanjian Doms/Subs lagi pada Anna. Beberapa anggota keluarganya pun melihat perkembangan yg cukup siginifikan dari diri Grey setelah menjalin hubungan dengan Anna.Ditengah jalinan asmara yang kembali dibangun oleh Grey dan Anna, muncul beberapa masalah baru yang mencoba memutuskan hubungan Grey dan Anna. 2 orang dari masa lalu Grey hadir dan salah satu diantara mereka berusaha mengancam kehidupan Anna. Tak hanya itu saja, atasan Anna ditempatnya ia bekerja juga terus mencoba mendekati Anna.Grey pun menjadi semakin overprotective terhadap Anna. Sikap Grey yang menjadi overprotective lama kelamaan membuat Anna tidak nyaman. Anna malah sempat berfikir untuk kembali menghindar dari Grey usai beberapa masa lalu dari Grey telah ia ketahui.
#Review:
Jilid pertama FIFTY SHADES OF GREY (2015) kala itu sukses menjadi salah satu Film Hollywood yang diantisipasi kemunculannya dalam versi film. Namun ternyata, film yang diadaptasi dari Trilogy Fifty Shades karya EL James ini menuai respon negatif dari para kritikus film. Namun, untuk urusan segi box office, Film FSOG ini tergolong film yang laris manis meskipun dibeberapa negara terutama dibelahan bumi bagian timur, film ini tak lulus sensor dan tidak tayang sama sekali di bioskop.Menurut gue, Jilid pertama dari Saga Fifty Shades itu emang cukup mengecewakan. Film pertama hanya mengandalkan adegan 21+ yang cukup intens dan lumayan "sadis". Untuk jalan cerita benar-benar diabaikan banget. Beruntung, Album Soundtrack FSOG (2015) kala itu menurut gue yg menyelamatkan filmnya. Bahkan Love Me Like You Do-nya Ellie Goulding menjadi salah satu Soundtrack atau Lagu Terbaik diberbagai ajang penghargaan Musik dan Perfilman bergengsi di dunia.Disekuelnya kali ini yang berjudul FIFTY SHADES DARKER (2017) si sutradara dan screenplayer mencoba mengangkat the darkside dari sosok Grey. Namun hasilnya lagi-lagi nanggung menurut gue. Meskipun cukup terlihat "usaha" nya untuk mencoba memperlihatkan sisi DARKER-nya itu. Plot dark yang dihadirkan lewat dua karakter dari masa lalu Grey tampil kurang mengesankan. Malah salah satu karakter itu tampil cuma gitu doang. Padahal ketika di trailer, karakter tersebut lah yang membuat penasaran.Jika di jilid pertama sosok Anna hanya sebagai Masocism yang bisanya cuma tunduk kepada Grey. Kali ini di jilid kedua mulai bisa "mengimbangi" dan semakin "liar" ketika bersama Grey. Pokoknya jangan ngarep nemuin hal romantis yang beneran pure difilm ini. Semuanya selalu berujung dengan having sex. Sampe bosen ngeliatnya dan predictable banget.. Udah gini pasti gitu...Sisi drama romantis yang dihadirkan FIFTY SHADES DARKER (2017) ini masih mengulang dari film pertamanya. Masih sooooooo cheesy dan bikin geli. Beneran. Sang penulis rupanya masih terbawa Twilight-vibes di jilid keduanya ini. Dialog-dialog khas abege di sinetron SCTV dan FTV kerasa banget dibeberapa bagian. Kapan dewasanya sih ini film, padahal ceritanya kan udah pada mapan, bukan lagi abege yg doyan baper.Semoga aja jilid ketiganya yaitu FIFTY SHADES FREED (2018) bisa menjadi penutup FIFTY SHADES yang manis dan berbobot lah. Amiin!

[6/10Bintang]

[Review] Surga Yang Tak Dirindukan 2: Akhir Dongeng Cinta Arini & Pras

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Surga Yang Tak Dirindukan 2 (2017)
Casts: Laudya Cynthia Bella, Fedi Nuril, Raline Shah, Reza Rahadian, Sandrina Michelle, Tantan Ginting, Kemal Palevi, Nora Danish
Director: Hanung Bramantyo
Studio: MD Pictures


#Synopsis:
Kini, kehidupan Arini (Laudya Cynthia Bella) dan Pras (Fedi Nuril) semakin lengkap dan bahagia. Dikaruniai anak perempuan yang cantik dan baik hati (Sandrina Michelle) serta adik kecilnya Akbar, titipan dari MeiRose (Raline Shah) yang memutuskan untuk pergi dari bahtera rumah tangga Arini dan Pras.
Kesuksesan Buku Istana Bintang membuat Arini meraih popularitas. Puncaknya, ia diundang oleh kedutaan di Budapest untuk bedah buku dan seminar di Rumah Sakit anak.
Rupanya takdir mempertemukan kembali Keluarga Arini dengan Meirose di Budapest. Meirose sekarang sudah menjadi wanita sholehah, aktif dikegiatan umat islam di Budapest serta tengah menjalin kedekatan dengan seorang dokter bernama Syarief Kristoff (Reza Rahadian).
Ditengah rutinitas padatnya sebagai penulis buku, Kondisi kesehatan Arini perlahan lahan mengalami penurunan. Namun Arini menyembunyikan kondisi penurunan kesehatannya pada orang-orang terdekatnya. Arini kemudian mempunyai sebuah amanat pada suami sebelum semuanya berakhir.

#Review:
Hanung Bramantyo sukses membawa SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 (2017) ke level bukan drama biasa. Peningkatan kualitas dari seri sebelumnya yaitu SURGA YANG TAK DIRINDUKAN (2015) ini cukup meningkat.Semua pemain diberi jatah konflik yang cukup rumit dan dilematis. Hanung juga mengerahkan segala kemampuannya untuk mengeksplor kualitas akting dari keempat pemain utama termasuk Sandrina Michelle yang memerankan Nadia. Hanung begitu totalitas mengeksplor aking Sandrina dan termasuk moment terbaik dalam Film SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 (2017).Adegan menguras air mata dan emosi disajikan dengan elegan tidak lebay seperti sinetron religi pada umumnya.Reza Rahadian is never to failed. Kehadiran Dr. Syarief bener-bener membuat konflik antara Pras, Arini dan Meirose makin kompleks.Endingnya pun dikemas dengan amat penuh air mata serta cukup memberikan shocked-therapy. HahaSoundtrack dari KRISDAYANTI berjudul DALAM KENANGAN sangat sukses mengiringi ending dari cerita cinta dari Pras, Arini dan Meirose. Film Drama Indonesia Terbaik diawal tahun 2017 ini so far!

[8.5/10Bintang]

[Review] Sabtu Bersama Bapak: Pesan-Pesan Kehidupan Ayah Untuk Anaknya

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Sabtu Bersama Bapak (2016)
Casts: Deva Mahenra, Arifin Putra, Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, Ira Wibowo, Sheila Dara, Jennifer Arnelita, Ernest Prakasa
Director: Monty Tiwa
Studio: Max Pictures, Falcon Pictures

#Synopsis:
Film Drama "Sabtu Bersama Bapak" bercerita tentang karakter Cakra (Arifin Putra) dan Satya (Deva Mahenra) yang tumbuh besar tanpa hidup bersama ayahnya. Namun, sang ayahnya ingin selalu berada di samping anak anaknya dalam mengatasi berbagai permasalahan hidup, meski secara tak langsung.
Ada sebuah kebiasan yang dilakukan oleh Ibu Satya dan Cakra (Ira Wibowo) yaitu melihatkan video warisan sang ayah untuk ditonton pada khusus hari Sabtu untuk anak anaknya. Video tersebut berisi tentang nasehat nasehat dari ayahnya, namun tak sempat disampaikannya.


#Review:
Novel Fenomenal Best Seller karya Adhitya Mulya berjudul SABTU BERSAMA BAPAK akhirnya resmi diangkat ke layar lebar oleh salah satu sutradara spesialis drama terbaik di Indonesia yaitu Monty Tiwa. Ketika Trailer dilepas ke pasaran, banyak para pecinta film Indonesia yang langsung dibuat jatuh cinta dan banyak yang meyakini bahwa ini adalah Salah Satu Film Indonesia yang Paling Ditunggu ditahun 2016.
Monty Tiwa sukses menyajikan secara “menyayat” visual dari novel SABTU BERSAMA BAPAK. Sisi kekeluargan begitu mengharubiru disepanjang film terutama ketika pesan-pesan Bapak yang dimainkan secara apik oleh Abimana Aryasatya tersampaikan dengan baik dan dijalankan begitu kuat oleh kedua anaknya yang diperankan oleh Arifin Putra dan Deva Mahenra.
SABTU BERSAMA BAPAK (2016) diperkuat dua sisi cerita. Satu cerita tentang problem keluarga tergambar dengan baik lewat keluarga kecil yang diperankan oleh Arifin Putra dan Acha Septriasa. Konflik-konflik khas keluarga tampil begitu natural tanpa berlebihan. Disini, Acha Septriasa paling “pintar” dalam mengaduk-ngaduk perasaan dan emosional para penonton. Sisi cerita lainnya tentang problem mendapatkan teman hidup tergambar dengan cerita yang menghibur. Deva Mahenra menjadi pemain paling jenaka difilm SABTU BERSAMA BAPAK (2016) ini. Deva Mahenra begitu menjiwai sosok Caka yang humoris dan menyenangkan. Salah satu peran terbaik dalam filmography nya beliau. Tak boleh dilupakan juga yaitu Wati, asisten Caka yang diperankan Jennifer Arnelita. Tak kalah memukaunya dengan Deva Mahenra dan menjadi sosok scene-stealer difilm ini.
Yang sangat mengganggu dalam film ini adalah efek “lens-flare” yang digunakan disepanjang film. Entah apa maksud dan tujuannya. Yang jelas kehadiran efek itu membuat film ini menjadi sedikit lebay dalam urusan visual. Mungkin efek “lens-flare” diterapkan difilm ini untuk mempertanda bahwa film ini bekerjasama dengan Falcon Pictures. Karena film-film produksi Falcon Pictures terkenal dengan efek “lens-flare” ditiap filmnya. Dua bocah cilik yang menjadi anak dari Satya dan Istri, kenapa tidak mencari pemain yang agak miripan dikit sih? Kan sayang :’))
Overall, setelah postingan ini dibuat, menurut gue Film SABTU BERSAMA BAPAK (2016) merupakan Film Lebaran yang paling “Lebaran Banget” jika dibandingkan dengan RUDY HABIBIE, KOALA KUMAL, I LOVE U FROM 38.000 FEET ataupun JILBAB TRAVELER: LOVE SPARKS IN KOREA.


[7.5/10Bintang]

[Review] Negeri Van Oranje: Hangatnya Persahabatan Sejati Di Negeri Belanda

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Negeri Van Oranje (2015)
Casts: Tatjana Saphira, Chicco Jerikho, Abimana Aryasatya, Arifin Putra, Ge Pamungkas, Maudy Koesnaedy, Agung Udijana, Arne Luiting
Director: Endri Pelita
Studio: Falcon Pictures


#Trailer:

Official Trailer Negeri Van Oranje (2015)


#Synopsis:
Akhirnya, Lintang (Tatjana Saphira) akan melangsungkan pernikahan setelah lulus kuliah dari Leiden University. Mempelai pria yang meminang Lintang adalah salah satu dari 4 sahabat pria nya di Belanda. Mereka adalah Banjar (Arifin Putra) mahasiswa S2 di Rotterdam University, kemudian Wicak (Abimana Aryasatya) mahasiswa S2 di Wageningen University, Geri (Chicco Jerikho) mahasiswa S2 di Den Haag University dan Daus (Ge Pamungkas) mahasiswa S2 di Utrecht University.
Kelimanya bertemu secara tak sengaja dan hingga akhirnya mereka bisa menjadi bersahabat meskipun kelimanya itu berbeda universitas dan tempat tinggal. Kelimanya mempunyai sifat dan karakter yang berbeda-beda. Banjar yang selalu bersemangat dan berapi-api, Wicak yang cenderung pendiam dan selalu lupa nama orang termasuk nama lengkap Lintang, Daus yang paling pintar sekaligus paling konyol, Geri yang paling mapan dari segi keuangan dan Lintang, pujaan hati dari para teman lelakinya itu.
Persahabatan kelimanya itu harus diuji ketika teman-teman lelakinya Lintang jatuh hati pada Lintang. Mereka berlomba untuk bisa mendapatkan hati Lintang dengan cara mereka masing-masing. Perlahan tapi pasti, Lintang menyadari hal itu dan ia harus memilih antara Banjar, Wicak, Geri atau Daus. Lintang sendiri sudah mempunyai pilihannya sendiri ketika awal mereka berjumpa dan ketika ia sudah pisah dari Jeroen (Arne Luiting). Siapakah dia? Sosok manakah yang akan akhirnya dipilih Lintang?


#Review:
Rumah Produksi yang cukup diperhitungkan dan terkenal setelah memproduksi CJR THE MOVIE (2013) dan Box Office COMIC 8 (2014) yaitu Falcon Pictures tahun ini ikut memeriahkan Summer Season-nya Industri Film Indonesia 2015 dengan merilis sebuah film adaptasi novel best seller yang bercerita tentang persahabatan mahasiswa di Belanda berjudul Negeri Van Oranje (2015).
Dengan materi promosi yang sangat menjanjikan lewat teaser poster, trailer hingga official poster, tak heran jika NEGERI VAN ORANJE ini cukup ditunggu kehadirannya oleh para pecinta Film Indonesia.
Dan tidak diragukan lagi, Endri Pelita yang sebelumnya menggarap AIR MATA TERAKHIR BUNDA (2013) dengan baik, di NEGERI VAN ORANJE beliau kembali berhasil menyajikan kisah persahabatan yang hangat dan menyentuh ditambah dengan twist yang dihadirkan sangat oke untuk menambah makna dari arti sahabat sejati. Meskipun untuk sebagian orang mungkin twist ini bikin patah hati </3.
Endri Pelita dan Falcon Pictures berhasil menampilkan jajaran pemain dengan karakter yang dimainkan begitu apik dan pas. Visual dan musik yang NEGERI VAN ORANJE tampilkan mungkin ini yang terbaik di tahun 2015 ini. Gambar yang disajikan begitu sempurna dan indah. Untuk efek sinar "khas" Falcon Pictures dibeberapa bagian agak cukup mengganggu karena kebanyakan. Tapi kekurangan kecil itu tertutup dengan sempurna oleh kualitas akting ke-5 pemain utama NEGERI VAN ORANJE. Tatjana Saphira tampil semakin gemilang dan adorable. Jajaran para lelakinya pun tampil tidak mengecewakan dan memberikan chemistry yang kuat satu sama lain.
Overall, secara keseluruhan Film NEGERI VAN ORANJE memuaskan! My Favorite Summer Season-nya Industri Film Indonesia tahun ini! Semoga tembus jutaan penonton. Amiin!


[9/10Bintang]

[Review] Bulan Terbelah Di Langit Amerika: Kisah Dari Keluarga Korban Tragedi 9/11

- Tidak ada komentar



#Description:
Title: Bulan Terbelah Di Langit Amerika (2015)
Casts: Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, Rianti Cartwright, Nino Fernandez, Hannah Al-Rashid, Hanz De Krakker, Hailey Franco, Yaron Urbas, Nur Fazura, Ray Renolds
Director: Rizal Mantovani
Studio: Maxima Pictures


#Trailer:

Official Trailer Bulan Terbelah Di Langit Amerika (2015)


#Synopsis:
Hanum (Acha Septriasa) kini telah menjadi seorang reporter handal. Kali ini ia mendapatkan tugas dari atasannya untuk membuat sebuah artikel bertema "Would the world be better without Islam?" dan mencari narasumber untuk menjawab pertanyaan itu dari salah satu dari korban peristiwa 9/11.
Narasumber itu adalah Azima Hussein (Rianti Cartwright) dan Sarah Hussein (Hailey Franco). Istri dan anak dari Ibrahim Hussein yang dituduh terlibat dalam tragedi 9/11 di Gedung WTC Amerika Serikat 8 tahun yang lalu. Azima yang kini mengganti namanya menjadi Julia Collins ini mengalami perubahan drastis dalam dirinya. Hijab yang dulu ia kenakan kini dilepas agar ia tidak dipandang sinis lagi oleh warga sekitar yang mayoritas masih "sinis" terhadap orang Islam.
Hanum ditugaskan untuk mewawancarai Azima dan putrinya itu. Namun, untuk menemukan keberadaan Azima tidaklah mudah karena keterbatasan informasi yang Hanum miliki. Beruntung, berkat "bantuan" dari Jasmine (Hannah Al-Rashid) yang merupakan kekasih dari Stefan (Nino Fernandez) Hanum berhasil mendapatkan informasi lengkap Azima.
Disisi lain, suami dari Hanum yaitu Rangga (Abimana Aryasatya) juga mendapat tugas dari professor Reinhart di kampusnya Wina Austria untuk mewawancarai Phillipus Brown (Hanz De Krekker) seorang miliarder di Amerika Serikat yang terkenal dermawan pada warga muslim di Timur Tengah, padahal di negaranya, pandangan orang Amerika terhadap warga muslim di Timur Tengah masih penuh dengan kebencian akibat tragedi 9/11 itu.
Tugas yang akan mereka kerjakan malah jadi berantakan. Map berisi berkas-berkas milik Hanum tentang informasi keluarga Azima hilang. Tak hanya itu, jadwal Hanum untuk mencari informasi keluarga Azima selalu bentrok dengan sang suami yang mengalami kesulitan juga untuk menemui Phillipus Brown.
Keduanya pun terpaksa harus mengerjakan tugasnya sendiri-sendiri. Perjalanan Hanum dalam membuat artikelnya tak semudah yang dibayangkan. Penolakan dari Azima untuk diwawancarai hingga terjebak dalam demonstrasi di kawasan Ground Zero harus Hanum alami.
Berhasilkah Hanum dan Rangga menyelesaikan tugas-tugasnya?


#Review:
Rumah Produksi Maxima Pictures kembali meramaikan Summer Season-nya Industri Film Indonesia tahun ini dengan merilis Sekuel dari Film 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA (2013) yang masih sama diangkat dari Novel Best Seller milik pasangan suami istri Hanum Rais dan Rangga Almahendra berjudul BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA (2015).
Jika pada Episode Eropa disutradarai oleh Guntur Soeharjanto, di Episode Amerika kali ini, Rumah Produksi yang diproduseri oleh Ody Mulya ini mempercayakan penyutradaraannya kepada Rizal Mantovani sutradara dari SUPERNOVA (2014) dan DEMONA (2015).
Harus diakui, jalan cerita Episode Amerika ini jauh lebih "berat" dibandingkan Episode Eropa. Film yang dibintangi oleh Acha Septriasa dan Abimana Aryasatya ini memberikan cerita yang lebih dalam tentang mengembalikan rasa bangga sebagai seorang muslim di negara yang mayoritas masih memandang kaum muslim sebelah mata. Hal itu sangat terasa dan penuh emosional ketika adegan Hanum berhasil mewawancarai Azima. Paruh awal film disajikan dengan jalan cerita yang sangat menarik dan memancing rasa penasaran untuk diikuti. Paruh pertengahan hingga akhir film, Rizal Mantovani berhasil mengemas Episode Amerika ini dengan penuh emosional dan menyentuh. Meskipun pada bagian pertengahan hingga akhir film, jalan ceritanya terlalu banyak "kebetulan" dan terlihat buru-buru untuk segera disudahi. Hal itu membuat timbul pertanyaan apakah cerita di Film Episode Amerika ini 100% nyata, 100% fiktif atau kisah nyata namun ditambahi sisi dramatisasi. Entahlah. Namun yang jelas, jika sisi "kebetulan" nya sedikit dikurangi, mungkin akan jauh lebih baik lagi.
Sang sutradara pun berhasil memberikan visual yang memukau pada Episode Amerika ini. Meskipun dibeberapa part outdoor, gambar masih terlihat pecah dan buram. Andai saja penggarapan part outdoor Episode Amerika ini secantik Episode Eropa mungkin Episode ini akan semakin subhanallah. Tak hanya itu, Product Placement yang hadir di Episode Amerika ini cukup mengganggu dan tidak terlihat natural.
Meskipun ada sedikit kekurangan disisi teknis, namun sisi jajaran pemain dalam Episode Amerika ini menjadi yang paling bersinar. Acha Septriasa dan Abimana Aryasatya tampil semakin apik dan berkualitas sebagai pasutri yang sudah jelas terlihat dari Episode Eropa. Penampilan Rianti Cartwright juga tak mengecewakan. Ia total memerankan sosok Azima Hussein. Jangan lupakan juga Nino Fernandez dan Hannah Al-Rashid yang harus diakui menjadi pemanis sekaligus "penusuk" untuk Episode Amerika ini. Saya pun menjadi berandai-andai cerita Stefan dan Jasmine ini dibuat Spin-off. Haha


Tak hanya itu saja, Chemistry persahabatan antara Rangga dan Stefan pun menjadi nilai plus tersendiri untuk Episode Amerika. Perdebatan keduanya semakin mencuri perhatian setelah sebelumnya di Episode Eropa juga tampil menghibur.
Overall, secara keseluruhan Film BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA memuaskan dan boleh dibilang much better than Europe Episode.


[8.5/10Bintang]

[Review] The Hunger Games Mockingjay Part 2: Akhir Kisah Katniss Melawan The Capitol

- Tidak ada komentar




#Description:
Title: The Hunger Games: Mockingjay Part 2 (2015)
Casts: Jennifer Lawrence, Liam Hemsworth, Josh Hutcherson, Julianne Moore, Natalie Dormer, Sam Claflin, Donald Shuterland, Woody Harrelson, Philp Seymour Hoffman, Stanley Tucci, Willow Shield, Jena Malone, Elizabeth Banks, Mahershala Ali,
Director: Francise Lawrence
Studio: Lionsgate, Color Force


#Trailer:

Official Trailer The Hunger Games: Mockingjay Part 2 (2015)


#Synopsis:
Dimulai ketika District 13 berhasil membebaskan Peeta Mellark (Josh Hutcherson) dari tahanan The Capitol yang dipimpin Presiden Snow (Donald Shuterland). Namun ternyata Peeta sudah di cuci otak sehingga ia sangat membenci dan ingin membunuh Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence). Karena menurut Peeta, Katniss-lah penyebab dari semua hal yang telah terjadi.
Disisi lain, The Capitol yang dipimpin oleh Presiden Snow terus mengalami tekanan dari para pemberontak. Khususnya dari District 13 yang dipimpin oleh Presiden Alma Coin (Julianne Moore). Karena terus didesak, Presiden Snow kemudian memutuskan memasang perangkap yang biasa ia pasang di arena Hunger Games di area The Capitol. Tujuannya untuk menahan serangan dari District 13. Awalnya Katniss dilarang oleh Presiden Coin untuk ikut terjun ke lapangan, namun karena ia mempunyai niat ingin balas dendam pada Snow, ia memutuskan tetap ikut bersama rombongan lainnya yang dipimpin oleh Captain Boggs (Mahershala Ali) untuk menyerang dan menghancurkan The Capitol.
Dengan bantuan alat pendeteksi perangkap bernama Ho-Lo, rombongan Katniss berhasil melalui beberapa perangkap yang dipasang The Capitol. Namun rupanya perangkap Hunger Games yang dipasang jumlahnya mencapai ribuan dan tersebar diseluruh sudut area The Capitol. Satu persatu dari rombongan Katniss harus gugur karena perangkap itu. Katniss dibuat murka dan semakin membenci Snow setelah melihat satu persatu rekannya berguguran. 
Langkah Katniss dan beberapa rekannya yang tersisa semakin dekat menuju kediaman Presiden Snow. Disaat yang bersamaan pula warga sipil yang tinggal di area The Capitol di-intruksikan untuk mengungsi ke kediaman Snow untuk menghindari serangan para pemberontak.
Namun diluar dugaan Katniss dan Gale, para pemberontak sudah berhasil menguasai area kota The Capitol dan terus membombardir kediaman Snow dengan senjata dan bom. Aksi pemberontak yang terus membombardir area The Capitol membuat banyak warga sipil tewas termasuk salah satu orang yang sangat dilindungi oleh Katniss yaitu adiknya, Primrose (Willow Shield).
The Capitol kini jatuh ke tangan para pemberontak. Kini, orang yang sangat ingin dihancurkan oleh Katniss yaitu Snow berada didepan mata dan siap untuk dieksekusi. Sang Mockingjay yaitu Katniss diberi kepercayaan oleh Presiden Coin untuk menjadi eksekutor Snow.
Dengan rasa balas dendam yang masih menyala dan membara pada Presiden Snow, Katniss akhirnya membuat keputusan. Sebuah keputusan yang cukup mengejutkan dan diluar dugaan.




#Review:
Akhirnya, perjuangan Katniss Everdeen sang Mockingjay telah usai. Semua rasa penasaran yang banyak diberikan pada series sebelumnya terbayar lunas di seri Mockingjay Part 2 ini.
Sama halnya dengan bagian pertamanya yaitu THE HUNGER GAMES: MOCKINGJAY PART 1 (2014) intense action di MOCKINGJAY PART 2 (2015) ini tidak terlalu mendominasi. Namun beruntung, Francise Lawrence berhasil menyajikan ke-minimalisan action ini dengan baik dan ngena. Contohnya part perjalanan menuju istana Presiden Snow dikemas penuh dengan ketegangan. Minimnya action, membuat porsi drama politik, propaganda dan karakter Katniss Everdeen menjadi mendominasi, namun dominasi ketiganya itu semakin terasa kuat di MOCKINGJAY PART 2 (2015) dibandingkan di bagian pertamanya. Namun sisi drama yang menguras emosi kurang tereksplor dengan baik dan cenderung malah hanya sekilas saja. Andaikan part karakter Primrose meninggal lebih dieskplor emosinya dijamin akan membuat MOCKINGJAY PART 2 (2015) ini semakin emosional. Satu hal lagi yang membuat sedikit kecewa yaitu kostum serba merah yang dipakai Katniss Everdeen pada poster karakter MOCKINGJAY PART 2 (2015) tidak digunakan ketika didalam film. Padahal kostumnya bagus banget!


Jennifer Lawrence semakin Girl-on Fire pada MOCKINGJAY PART 2 ini. She's totally perfect with long black-hair! Karakter Katniss Everdeen akan menjadi sosok "superhero" atau panutan baru yang sangat berkesan dan akan dikenang sebagai karakter dalam film paling memukau sepanjang sejarah. Kejutan manis yang dihadirkan diending film merupakan jalan terbaik yang dipilih oleh Francise Lawrence sebagai penutup terbaik untuk salah satu Film Dystopian terbaik, terbesar dan tersukses dalam sejarah film yaitu THE HUNGER GAMES.


[8/10Bintang]

[Review] Surga Yang Tak Dirindukan: Belajar Sabar Dan Ikhlas Dalam Berbagi

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Surga Yang Tak Dirindukan (2015)
Casts: Laudya Cynthia Bella, Fedi Nuril, Raline Shah, Tantan Ginting, Kemal Palevi, Zaskia Adya Mecca, Vita Mariana, Hj. Ray Sitoresmi, Landung Simatupang, Sandrina Michelle, Aline Adita
Director: Kuntz Agus
Studio: MD Pictures


#Trailer:

Official Trailer Surga Yang Tak Dirindukan (2015)


#Synopsis:
Hidup Citra Arini (Laudya Cynthia Bella) mungkin akan menjadi dongeng yang paling indah dan diidamkan oleh seluruh wanita dimanapun. Memiliki kehidupan yang layak, mempunyai suami yang mencintainya sepenuh hati yaitu Prasetya (Fedi Nuril) dan hadirnya buah hati tersayang yang cantik bernama Nadia Citra Prasetya (Sandrina Michelle). Keluarga kecil yang bahagia ini tinggal disudut kota Daerah Istimewa Yogyakarta. Kehidupan rumah tangga yang harmonis ini tidak pernah membuat Arini berprasangka buruk terhadap suaminya, meskipun sahabat-sahabat dekatnya yaitu Sita (Zaskia Adya Mecca) dan Lia (Vita Mariana) selalu bercerita keburukan pasangannya masing-masing.
Suatu hari, ketika perjalanan menuju kantor di Kulonprogo, Pras harus menolong seorang wanita pengemudi mobil yang mengalami kecelakaan. Ia adalah MeiRose (Raline Shah). Wanita yang mencoba bunuh diri karena sang mempelai pria malah kabur ketika akan melangsungkan pernikahan. MeiRose tak sanggup lagi untuk hidup karena sekarang ia tengah hamil tua tanpa adanya sosok pendamping, ayah kandung pergi entah kemana dan ibunya tewas bunuh diri.
Beruntung, berkat Pras, nyawa MeiRose dan anak yang dikandungnya selamat. Karena rasa kasihan, Pras tidak tega meninggalkan MeiRose dan anaknya begitu saja. Terlebih MeiRose lagi lagi mencoba untuk melakukan bunuh diri ketika berada dirumah sakit. Untuk membujuk MeiRose agar tidak bunuh diri, Pras berjanji akan menikahinya.
Tidak disangka, setelah pernikahan yang tidak biasa ini, Meirose sangat berbahagia dengan pernikahannya dengan Pras. Meirose merasa terharu dan bahagia bisa bertemu dan dinikahi oleh laki-laki sebaik Pras. Dengan demikian resmi sudah Pras melakukan poligami. Pras semakin hari semakin merasa bersalah pada Arini, sementara disisi lain, Meirose sangat mencintai Pras.
Sahabatnya Pras yaitu Amran (Kemal Palevi) dan Hartono (Tantan Ginting) sangat terkejut dengan keputusan poligami yang Pras lakukan. Keduanya mempunyai pendapat yang berbeda mengenai kejadian ini. Hingga suatu hari, kejadian ini akhirnya tercium juga oleh Arini. Dongeng dan surga bahagia yang ia bangun selama ini akhirnya hancur. 
Bagaimana nasib rumah tangga Pras dan Arini selanjutnya? Bisakah Arini menerima semua mimpi buruk ini bahwa dirinya harus berbagi dengan wanita lain?


#Review:
Film terbaru dari rumah produksi Box Office Indonesia seperti Ayat-Ayat Cinta (2008), Habibie Dan Ainun (2012) dan Merry Riana: Mimpi Sejuta Dollar (2014) kembali menghadirkan sebuah Film Drama Indonesia yang diangkat dari Novel Best Seller karya Asma Nadia berjudul SURGA YANG TAK DIRINDUKAN.
Kisah poligami yang diangkat dalam film ini dijamin akan membuat setiap penontonnya terharu, berkaca-kaca hingga meneteskan air mata (mungkin) disepanjang film. Alur cerita di awal film disajikan dengan gerak cepat dan ketika beranjak menuju pertengahan film, dimana isu poligami menjadi fokus cerita, alur kemudian bergerak lambat. Hal ini semakin efektif membangun suasana sendu dan menggali lebih dalam emosi para penontonnya. Meskipun ada beberapa adegan yang jika dibuang mungkin akan jauh lebih "nendang" dalam mengaduk-ngaduk emosi para penonton.
Untuk jajaran pemain, hampir secara keseluruhan memberikan penampilan terbaiknya. Harus diakui, Laudya Cynthia Bella adalah yang paling bersinar difilm arahan sutradara #RepublikTwitter (2012) ini. Film keduanya setelah Assalamualaikum Beijing (2014) dalam mengenakan hijab ini merupakan peningkatan kualitas yang melesat dari dia. Bella berhasil memerankan sosok Arini dengan segala emosi yang dimilikinya. Fedi Nuril pun tak mengecewakan dalam memerankan sosok pria yang melakukan poligami. Ini kedua kalinya Fedi melakukan poligami setelah difilm Ayat-Ayat Cinta (2008). Raline Shah pun tampil seperti biasanya, cantik dan manis seperti pada film-film sebelumnya, 5CM (2012), 99 Cahaya Dilangit Eropa (2013) dan Supernova: Ksatria, Putri, Bintang Jatuh (2014). Jangan lupakan juga Kemal Palevi dan Tantan Ginting. Keduanya tampil gemilang dalam memerankan sahabat dari Pras. Bahkan boleh dibilang hampir sejajar dengan kualitas Bella difilm ini.
Film arahan Kuntz Agus ini juga sedikit memberikan nuansa baru dalam teknik pengambilan gambar yaitu menggunakan kamera drone dibeberapa bagian. Namun yang cukup disayangkan ada beberapa adegan, backsoundnya terlalu over dan menghentak. Soundtrack utama yang berjudul Surga Yang Tak Dirindukan ini sukses membangun nuansa yang semakin sendu disepanjang film dengan alunan vokal dari Krisdayanti.
Overall secara keseluruhan, Film Surga Yang Tak Dirindukan adalah Film Indonesia paling super melo-drama ditahun 2015 ini. Recommended!


[8/10Bintang]

[Review] Filosofi Kopi: Best Adapted Story From Dee's Novel After Supernova

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Filosofi Kopi (2015)
Casts: Chicco Jerikho, Rio Dewanto, Julie Estelle, Slamet Rahardjo, Jajang C. Noer
Director: Angga Dwimas Sasongko
Studio: Visinema Pictures


#Trailer:

Official Trailer Filosofi Kopi (2015)


#Synopsis:
Ben (Chicco Jerikho) dan Jody (Rio Dewanto) mereka bersahabat sejak kecil. Kini diusianya yang sudah dewasa, mereka mempunyai bisnis coffee shop bernama FILOSOFI KOPI dibantu dengan ketiga karyawan lainnya. Di FILOSOFI KOPI, Ben merupakan seorang Barista sedangkan Jody adalah owner coffee shop tersebut. Berkat kemampuan Ben dalam meracik kopi yang begitu professional dan penuh passion, kopi kopi yg disajikan di FILOSOFI KOPI begitu laris dan disukai banyak penikmat kopi di jakarta. Hingga suatu hari, seorang pebisnis property datang menemui dan memberikan tantangan pada Ben membuat sebuah kopi eksklusif untuk diberikan kepada bos dari pebisnis tersebut. Tak tanggung tanggung, imbalan nya pun mencapai angka satu milyar rupiah. Tawaran tersebut langsung diterima oleh Jody, karena Jody berfikir dengan uang sebanyak itu ia bisa melunasi semua utang coffee shop yang ia kelola. Jody dan Ben pun makin optimis menang setelah berhasil meracik kopi premium bernama PERFECTO yang banyak disukai oleh para pecinta kopi. Namun suatu hari, datang Eliana (Julie Estelle) seorang foodblogger bersertifikat Internasional yang tengah menulis sebuah buku tentang berbagai macam kopi di dunia ke FILOSOFI KOPI. Ia kemudian mewawancarai Ben dan Jody soal kepopuleran PERFECTO. Namun sayang, Eliana mengatakan masih ada kopi yang jauh lebih enak dari PERFECTO yaitu TIWUS. Mendengar komentar tersebut, Jody langsung drop dan ketakutan kalau ia dan Ben akan kalah dari tantangan memenangkan satu milyar jika benar ada kopi yang jauh lebih enak dari PERFECTO karena jika mereka kalah, mereka lah yang harus membayar 1 milyar tersebut. Jody kemudian meminta bantuan pada Eliana untuk menemukan kebun kopi TIWUS dan menemui sang petani yang meraciknya. Ide Jody yang ingin mengetahui asal mula TIWUS mendapat tanggapan berbeda dari Ben. Konflik antar dua sahabat sekaligus rekan kerja ini semakin intens setelah mengetahui asal mula kopi TIWUS buatan keluarga Seno (Slamet Rahardjo & Jajang C. Noor). Dan berkat kopi TIWUS lah Ben menjadi menemukan dirinya yang sesungguhnya. Bisakah Ben dan Jody memenangkan uang satu milyar itu?


#Review:
Sebuah film terbaru dari rumah produksi, produser dan sutradara Film Terbaik FFI2014 yaitu CAHAYA DARI TIMUR telah dirilis 9 April 2015 ini. Film yang merupakan adaptasi dari Novel karya Dewi Dee Lestari ini sukses divisualkan dengan indah dan menyenangkan. Konflik-konflik yang hadir antar pemain dan cerita nya pun berhasil digali dengan begitu ringan khas di kehidupan sehari-hari dan enjoy untuk diikuti. Angkat topi untuk penulis naskah FILOSOFI KOPI ini yaitu Jenny Jusuf. Jajaran casts nya pun tampil memberikan penampilan yang (selalu) terbaik. Sebut saja Chicco Jerikho, Rio Dewanto, Julie Estelle, Slamet Rahardjo dan Jajang C. Noer. Kelimanya memberikan chemistry yang gokil abis. Harus diakui Chemistry antara Ben dan Jody emang paling JUARA difilm ini. Chicco berhasil tampil sbg seorang Barista yg lebih mementingkan passion terhadap kopi. Hal itu berbanding terbalik dg Jody yg diperankan oleh Rio Dewanto yang lebih mementingkan income untuk coffee shop nya. Perbedaan pemikiran itulah yg membuat konflik konflik ada dan tampil begitu ringan namun penuh dg keceriaan. Jajaran cameo seperti kehadiran Salembe (Cahaya Dari Timur: Beta Maluku) dan yang lainnya tampil mempelengkap manisnya FILOSOFI KOPI. Untuk segi visual pun, FILOSOFI KOPI mempunyai poin plus. Pemandangan serta angle-angle nya pun begitu tajam dan eyecatching banget. Overall, FILOSOFI KOPI is one of my favorite Indonesian Drama Movie so far in 2015 and FILOSOFI KOPI is my favorite movie from Dee's Novels after SUPERNOVA: KSATRIA, PUTRI dan BINTANG JATUH (2014) 


[9.5/5Bintang]

[Review] Insurgent: Menguak Rahasia Sebuah Kotak Untuk Kaum Divergent

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Insurgent (2015)
Casts: Shailene Woodley, Theo James, Kate Winslet, Ansel Elgort, Miles Teller, Octavia Spencer, Jay Courtney, Naomi Watts
Director: Robert Schwentke
Studio: Summit Entertainment


#Trailer:

Official Trailer Insurgent (2015)



#Synopsis:
Setelah kekacauan yang terjadi di Dauntless, Tris (Shailene Woodley), Four (Theo James), Caleb (Ansel Elgort) dan Peter (Miles Teller) terus berusaha menghindar dari kejaran Eric Coulter (Jay Courtney) yang dikomandoi oleh Jeanine (Kate Winslet). Keberadaan para kaum Divergent semakin dicari oleh Jeanine setelah ia berhasil mendapatkan sebuah kotak rahasia berisi pesan dari leluhur mereka. Kotak tersebut hanya bisa dibuka oleh seorang Divergent yang bisa melewati 4 tahap pengujian faksi & Jeanine meyakini bahwa Tris lah satu-satunya kaum Divergent yang bisa membuka kotak tersebut.
Tentunya Tris tidak langsung menyerahkan diri begitu saja. Meskipun beberapa teman disekitarnya malah melakukan pengkhianatan demi kepentingannya masing-masing. Sebagai orang terdekatnya Tris, Four berusaha untuk membantu Tris untuk menghancurkan Jeanine. Ia kemudian mendekati kaum Factionless yang dipimpin oleh Evelyn (Naomi Watts) yang tak disangka merupakan sosok yang pernah ada di masa lalu Four.
Berhasilkah Tris & Four menghancurkan Jeanine? Lalu apa isi dari kotak rahasia yang berisikan pesan dari leluhur yang konon bisa menjawab keraguan akan kaum Divergent?


#Review:
Setelah film pertamanya yaitu Divergent (2013) berhasil mencuri perhatian lewat sebuah penggambaran distopia dimasa depan dengan karakter yang memikat, kali ini dikelanjutannya yang kedua yaitu yang berjudul Insurgent rilis pada akhir Maret 2015. Ceritanya masih kelanjutan dari ending Divergent dimana para Divergent berhasil menghindar dari kejaran Jeanine. Di Insurgent kali ini ceritanya berfokus kepada usaha Tris dan Four untuk memberontak dan menggulingkan Jeanine. Meskipun harus diakui paruh pertama film cukup terlalu lama dan sedikit membosankan ketika memperlihatkan bagaimana Tris dan Four berpindah-pindah markas faksi. Namun intense ketegangan semakin terlihat dan perlahan naik ketika sosok Jeanine yang diperankan oleh Kate Winslet mulai muncul. Motif Jeanine dalam memburu Tris semakin mempertegang isi film.
Acungan jempol untuk jajaran pemain. Hampir kesemuanya memberikan penampilan prima dan memuaskan terutama Shainele Woodley, Kate Winslet, Miles Teller dan Naomi Watts. Keempatnya berhasil menampilkan karakter yang sangat kuat disepanjang film.
Untuk segi visual pun Insurgent tampil memukau dan memanjakan mata. Chicago dengan versi distopia tampil begitu tragis namun tetap menawan. Terutama ketika awal film ketika Tris dan yang lainnya ketika berada di markas Faksi Aminity. It's amazing view.
Overall, secara keseluruhan Insurgent lumayan baik sebagai sebuah kelanjutan dari Divergent. Meskipun dibeberapa bagian masih ada yang masih "nanggung" sebagai sebuah film action fiksi-ilmiah tentang distopia / utopia.


[7.5/10Bintang]

[Review] Fifty Shades Of Grey: Cerita Sensual Dari Penggemar Twilight Series

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Fifty Shades Of Grey (2015)
Casts: Jamie Dornan, Dakota Johnson, Jennifer Ehle, Eloise Mumford, Victor Rasuk, Luke Grimes, Marcia Gay Harden, Rita Ora, Andrew Airlie, Max Martini
Director: Sam Taylor-Johnson
Studio: Universal Pictures, Focus Features Films



#Trailer:


Official Trailer Fifty Shades of Grey (2015)



#Synopsis:
Anastasia Steele (Dakota Johnson) seorang mahasiswi sastra berusia 22 tahun diharuskan mewawancarai seorang eksekutif muda & sukses bernama Christian Grey (Jamie Dornan). Hal itu dilakukan oleh Ana karena menggantikan Kate (Eloise Mumford) temannya yang berhalangan tidak bisa datang untuk mewawancarai Pemilik Perusahaan Grey Corporation itu.
Sesi wawancara pun dimulai. Ana mulai mengajukan beberapa pertanyaan, namun tak beberapa lama kemudian ia tiba tiba terlihat gugup ketika mewawancarai Mr.Grey. Pesona kharismatik yang dipancarkan oleh Mr.Grey rupanya berhasil mengintimadasi Ana. Ana benar benar dibuat terkesima oleh sosok Mr.Grey yang jika dilihat ia merupakan sosok sempurna seorang laki-laki. Lantas Ana kemudian berfikir realistis bahwa mereka tidak mungkin bertemu lagi usai sesi wawancara tersebut karena Mr.Grey terlalu sempurna untuknya. Namun, diluar dugaan, rupanya Mr.Grey tertarik dengan Ana. Ketertarikan Mr. Grey terlihat ketika ia mengunjungi toko perkakas tempat Ana bekerja. Ana pun semakin terkejut ketika Mr.Grey kemudian memberikan kartu nama kepadanya.
Hubungan keduanya pun semakin berlanjut. Mulai dari berciuman didalam lift hingga Ana perlahan tapi pasti semakin terbius dengan pesona, sensualitas & segala bentuk perhatian yang diberikan Mr.Grey padanya. Hari demi hari mereka lalui penuh dengan gairah yang semakin besar. Ana bahkan rela memberikan keperawanannya pada Mr.Grey.
Suatu hari Mr.Grey mengajak Ana untuk melihat sebuah ruangan "pribadi" yang hanya boleh dimasuki oleh Mr.Grey dan kekasihnya saja. Ruangan tersebut berada di Apartement milik Mr.Grey dengan nuansa kamar serba merah. Disana Ana melihat berbagai macam peralatan-peralatan yang cukup "mengerikan". Mr.Grey pun memberikan tawaran kepada Ana untuk mundur dan menjauhi dirinya jika ia tak suka dengan apa yang ia lihat. Namun, berkat "bius" pesona Mr.Grey, Ana malah tidak takut sama sekali dan bahkan menyetujui sebuah lembar perjanjian yang berisikan bahwa Ana harus menjadi apa yang Mr.Grey inginkan. 
Dengan segala rasa yang dialami oleh Ana ketika ia menjalani asmara dengan Mr.Grey yang penuh dengan Perbudakan, Kedisiplinan, Kesadisan hingga Masakokisme Ana lalu tersadar dan dilema, Ia menginginkan sebuah hubungan yang normal seperti pada umumnya dengan Mr.Grey. Namun disisi lain ia masih mencintai Mr.Grey meskipun itu menyakiti dirinya.
Apakah Mr.Grey yang mempunyai sisi gelap bisa dikembalikkan menjadi pria biasa yang diharapkan oleh Ana?



#Review:
Salah satu Film Hollywood yang diantisipasi kehadirannya di Bioskop pada tahun ini yaitu FIFTY SHADES OF GREY akhirnya dirilis dibioskop secara global pada moment Valentine beberapa waktu yang lalu. Lalu apa yang membuat Film ini sangat ditunggu? Film ini merupakan adaptasi Novel karya E.L James yang kemunculannya sukses menghebohkan dunia. Tak hanya itu, Novel ini kemudian dibuat Trilogy dan merupakan Fiksi Lepas dari Novel Best Seller: Twilight karya Stephanie Meyer. E.L James rupanya penggemar berat Twilight Series. Ia membuat sebuah cerita yang terinspirasi dari sosok Vampire Edward Cullen & Bella Swan yang kemudian ia posting di situs resmi Twilight. Dan rupanya cerita tersebut mendapat respon yang bagus dari penggemar Twilight.
Lantas apakah FIFTY SHADES GREY versi Film ini berhasil memuaskan dan bisa menyamai kesuksesan Novelnya? Meskipun dimata para kritikus buku, Novel FIFTY SHADES OF GREY ini tidak memberikan sesuatu yang baru.
Dari segi cerita, Film FIFTY SHADES OF GREY karya sutradara Sam Taylor-Johnson ini masih terlihat sedikit "setia" mengikuti kisah romantis ala Twilight. Sisi romantis yang dihadirkan oleh Christian Grey & Anastasia Steele terlihat so Edward Cullen & Bella Swan yang begitu cheesy seperti anak-anak ABG dengan segala rayuan, gombalan dan rangkaian dialog yang dilontarkan satu sama lain. Bukannya menjadi terlihat romantis malah membuat tertawa ketika menontonnya. Adegan wawancara antara Mr.Grey & Ana pun sedikit mengingatkan saya kepada adegan Ferre & Rana di salah satu Film Box Office Indonesia 2014 berjudul SUPERNOVA: KSATRIA, PUTRI & BINTANG JATUH karya Rizal Mantovanni. Dan harus diakui adegan sesi wawancara Film SUPERNOVA jauh lebih keren dibandingkan Film FIFTY SHADES OF GREY.
Untuk segi jajaran casts, jualan utama Film ini mungkin hanya karakter Christian Grey & Anastasia Steele saja. Karakter pendukung lainnya malah tenggelam dan terlihat semakin gak penting keberadaannya. Ekspresi Dakota Johnson sebagai Anastasia Steele pun masih sedikit mirip Bella Swan yang doyan gigit-gigit bibir bagian bawah. Christian Grey yang diperankan oleh Jamie Dornan pun tampil pas & tidak terlalu mengintimidasi seperti yang dibayangkan.
Mungkin sisi kelebihan dan patut diacungi jempol dari Film FIFTY SHADES OF GREY ini terletak pada keberanian kedua pemain melakukan adegan sensual yang begitu eksplisit dan soundtrack-soundtrack yang ear catching seperti Love Me Like You Do by Ellie Goulding serta dari para musisi lainnya seperti Beyonce, Sia Furler, Skylar Grey, Vaults dan lainnya.
Overall, secara keseluruhan Film FIFTY SHADES OF GREY berhasil memancing rasa penasaran pecinta film dunia dengan daya sensual yang diberikan dan pasti akan mencetak kesuksesan pendapatan di tangga Box Office namun untuk segi kualitas cerita jangan berharap terlalu tinggi dan pasang ekspetasi serendah mungkin.


NB: 
* After Credit Title Scene: tentang Teaser 50 Second FIFTY SHADES OF DARKER (2016)
* Soundtrack FIFTY SHADES OF GREY Bisa dilihat disini
[6/10Bintang]

[Review] Assalamualaikum Beijing: Jodoh Akan Datang Sendirinya

- Tidak ada komentar

#Description:
Title: Assalamualaikum Beijing (2014)
Casts: Revalina S. Temat, Morgan Oey, Laudya C. Bella, Dedi Mahendra Desta, Ibnu Jamil
Director: Guntur Soeharjanto
Studio: Maxima Pictures


#Trailer:

Official Trailer Assalamualaikum Beijing (2014)


#Synopsis:
Asmara Nadia (Revalina S. Temat) harus mengalami kekecewaan yang amat dalam ketika sang kekasih, Dewa (Ibnu Jamil) telah menduakannya dan menghamili wanita lain. Kekecewaan nya tersebut akhirnya Asma memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan Dewa.
Sebagai seorang jurnalis sekaligus penulis dikantornya, 3 bulan setelah putus dengan Dewa, Asma kemudian dipindahtugaskan ke Beijing China untuk membuat sebuah artikel yang membahas tentang Beijing termasuk tentang sejarah Islam di Negeri Tirai Bambu itu. Ia ditempatkan di Kantor Korespondensi Berita Perwakilan Indonesia di Beijing.
Dibantu oleh temannya Sekar (Laudya Cynthia Bella) serta suaminya yaitu Ridwan (Desta) Asma mendapatkan sebuah flat sederhana yang tak jauh dari kantor dan tempat tinggal Sekar. Keesokan harinya Asma mulai menelusuri sudut kota Beijing seorang diri. Ia kemudian bertemu dengan Zhong Wen (Morgan Oey) seorang pemuda tiongkok di Bus. Pertemuan mereka berdua selanjutnya semakin intens terjalin setelah mereka saling mencari satu sama lain.
Disisi lain, sosok Dewa kembali datang ke kehidupan Asma. Ia terus memohon dan meminta untuk bisa menjalin hubungan dengan Asma. Ia bahkan akan menceraikan istrinya agar bisa kembali dengan Asma. Akankah Asma akan kembali kepada Dewa atau justru lebih memilih Zhong Wen? Pemuda tiongkok yang selalu menemani ia setiap saat?


#Review:
Giliran Rumah Produksi Maxima Pictures yang tahun lalu sukses dengan 99 Cahaya Dilangit Eropa nya kembali menghadirkan sebuah Film Drama Romantis bernuansa Religi dipenghujung tahun 2014 berjudul Assalamualaikum Beijing yang merupakan adaptasi dari Novel karya Asma Nadia.
Masih disutradarai oleh sutradara 99 Cahaya Dilangit Eropa yaitu Guntur Soeharjanto ini berkisah tentang perjalanan yang menemukan jodohnya di Negeri Tirai Bambu. Meskipun ini termasuk kategori Film tentang Penyakit, beruntung Mas Guntur berhasil menghadirkannya tanpa over-tearjerker. Porsi romantis, mengharukan, lucu & religi nya pun disajikan dengan pas.
Kemampuan Revalina S. Temat dalam memerankan karakter pun tak perlu diragukan lagi. Ia begitu total memerankan sosok Asma Nadia. Morgan Oey Ex-Smash yang cukup diragukan kemampuannya tampil aman memerankan sosok Cung-Cung (Zhong Wen). Yang tampil mencuri perhatian justru datang dari Laudya Cynthia Bella. Memerankan Sekar seorang istri yang sangat addicted terhadap Drama Korea ia tampil begitu ekspresif & menggemaskan. Semua yang dibayangkan oleh Sekar pasti dikaitkan dengan Drama Korea yang ia tonton menjadi karakter penghibur ditengah drama romantis yang dihadirkan oleh Asma & Cung-Cung.
Visualisasi Negeri Tirai Bambu itu pun tergambar dengan memikat meskipun dibeberapa adegan masih terlihat menggunakan teknik hand-held. Scene Patung Ashima & The Great Wall China tampil sangat indah. Soundtrack yang dimainkan oleh Ridho Rhoma pun lumayan mengalun dengan baik ketika diplay dibeberapa adegan.
Overall, Assalamualaikum Beijing it's another romantic religous drama movie from Maxima Pictures & Guntur Soeharjanto after 99 Cahaya Dilangit Eropa.


*Ada satu adegan di Film Assalamualaikum Beijing yang memberikan sebuah Teaser kecil untuk Film Drama Religi adaptasi Novel Best Seller (lagi) terbaru dari Maxima Pictures yang siap rilis ditahun 2015 mendatang.


[7.5/10Bintang]

[Review] Merry Riana Mimpi Sejuta Dollar: Kisah Perjuangan Mendapatkan Sejuta Dollar Di Singapura

- Tidak ada komentar

#Description:
Title: Merry Riana Mimpi Sejuta Dollar (2014)
Casts: Chelsea Islan, Dion Wiyoko, Kimberly Ryder, Ferry Salim, Cynthia Lamusu
Director: Hestu Saputra
Studio: MD Pictures


#Trailer:

Official Trailer Merry Riana Mimpi Sejuta Dollar (2014)


#Synopsis:
Jakarta, 1998 situasi Jakarta kurang kondusif. Terjadi kerusuhan dimana-mana. Keadaan ekonomi memburuk. Hal itu dialami oleh keluarga Merry Riana (Chelsea Islan). Ia bahkan diharuskan mengungsi ke Singapura oleh kedua orangtuanya (Ferry Salim & Cynthia Lamusu). Tanpa uang yang cukup Merry Riana berhasil tiba di Singapura. Dengan referensi dari kedua orangtuanya ia harus menemui kerabatnya yang tinggal disana. Namun Merry tidak menemukan kerabatnya karena kerabatnya itu terlibat masalah disana. Merry pun luntang lantung sendirian di Negeri Singa Putih tersebut. 
Merry kemudian terus berfikir dan kemudian ia mencari informasi teman semasa SMA nya Irene (Kimberly Ryder) yang sedang melanjutkan studi kuliahnya di Singapura. Setelah mendapatkan kontak Irene mereka akhirnya janjian dan bertemu setelah beberapa tahun berpisah. Dengan bantuan Irene, Merry bisa menemukan tempat tinggal sementara diasrama Irene. Namun ketatnya peraturan di kampus & juga Singapura, Irene mendapat peringatan dari kampus agar tidak membawa orang asing menginap diasrama selain mahasiswa yang terdaftar dikampus. Beruntung, dikampus Irene mempunyai program Student Loan & Irene pun langsung mengajukan Merry untuk daftar dan mengikuti test tersebut.
Merry kemudian mengikuti test tersebut dan lolos diterima di kampus. Tapi kabar bahagia tersebut memunculkan problem baru dihidup Merry. Ia bingung untuk membayar uang kampus yang totalnya mencapai 40.000 dollar & Ia harus mempunyai seorang penjamin selama ia tinggal di Singapura sedangkan ia tinggal di Singapura hanya seorang diri dan tidak dibekali kemampuan serta modal yang cukup.
Irene lalu meminta bantuan kepada Alva (Dion Wiyoko) mahasiswa senior yang ia taksir untuk jadi penjamin bagi Merry. Alva pun menyetujui membantu Merry. Seiring berjalan nya waktu, Irene terus berusaha mencari pekerjaan demi bisa hidup mandiri di Singapura tanpa bantuan siapapun. Ia mencoba segala macam pekerjaan hingga bermain investasi dipasar saham yang beresiko tinggi. Seringnya bertemu dan melihat kerja keras Merry membuat Alva mulai menaruh perhatian dan menyukai Merry. Namun Merry tidak bisa menerima Alva begitu saja karena ia tak mau menyakiti perasaan sahabatnya Irene. Bagaimanakah nasib hidup & cinta Merry selanjutnya? Apakah semua harapannya bisa terkabul?


#Review:
Rumah produksi MD Pictures yang sukses menghasilkan Box Office Ayat-Ayat Cinta dan Habibie Ainun tahun ini kembali menghadirkan sebuah film adaptasi Novel Best Seller tentang perjuangan seorang wanita yang sukses meraih satu juta dollar diusianya yang baru menginjak 26 tahun yaitu Merry Riana yang kini terkenal sebagai Motivator bagi anak-anak muda.
Sebagai film yang mengangkat sosok seorang Motivator, Film Merry Riana Mimpi Sejuta Dollar berhasil memberikan motivasi-motivasi yang sangat baik untuk para penontonnya. Namun dibalik selipan motivasi-motivasi itu sisi film sebagai film adalah hiburan menjadi berkurang entah mengapa. Beruntung selipan drama cinta segitiga yang dihadirkan cukup memberi kesan agar film ini tidak terlalu sebagai Film Motivasi Banget.
Chelsea Islan sang aktris muda berbakat yang tengah naik daun boleh dibilang berhasil menjadi sosok Merry Riana yang penuh semangat, pekerja keras & ekspresif. Namun menurut saya ada beberapa adegan Chelsea Islan malah terlalu ekspresif mengeluarkan emosinya. Penjiwaannya begitu luar biasa aktris yang satu ini :3
Dion Wiyoko pun tampil pas memerankan Alva. Chemistry yang dihadirkan bersama Chelsea Islan pun lumayan meyakinkan. Karakter pendukung lainnya pun tampil tak mengecewakan. Kimberly Ryder entah mengapa difilm ini begitu pas & mengalami peningkatan kualitas akting ketika memerankan Irene jika membandingkan dengan deretan film dia sebelumnya. Chemistry ibu anak yang dihadirkan Chelsea Islan & Cynthia Lamusu pun lumayan menguras air mata.
Hestu Saputra pun berhasil menangkap keindahan tiap sudut Negeri Singa Putih dengan baik & tajam. Soundtrack yang dibawakan oleh Andien & Marcell Siahaan juga mengalun dengan indah disepanjang film.
Overall, Film Merry Riana: Mimpi Sejuta Dollar lumayan memuaskan meskipun terdapat beberapa kekurangan dibeberapa bagian. Yang butuh semangat motivasi film ini wajib banget untuk ditonton.


[7.5/10Bintang]

Sharing Is Caring