Cari Blog Ini

Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

[Review] Surat Dari Praha: Another Masterpiece Movie from Angga Dwimas Sasongko

 



#Description:
Title: Surat Dari Praha (2016)
Casts: Julie Estelle, Tio Pakusadewo, Widyawati, Rio Dewanto, Chicco Jerikho, Shafira Umm, Jajang C. Noer
Director: Angga Dwimas Sasongko
Studio: Visinema Pictures, Tinggikan Production, 13 Entertainment


#Trailer:

Official Trailer Surat Dari Praha (2016)



#Synopsis:
Ketika ibunya, Sulastri (Widyawati), sedang terbaring di atas ranjang rumah sakit \Laras (Julie Estelle) justru mengajukan sebuah permintaan: meminta sertifikat kepemilikan rumah untuk membayar pengacara dalam kasus perceraiannya dengan sang suami (Chicco Jerikho). Sayangnya permintaan tersebut menjadi hal terakhir yang diminta oleh Laras kepada ibunya yang kemudian meninggal dunia. Sulastri dan Laras memiliki hubungan ibu dan anak yang kurang begitu harmonis, tidak heran ketika Sulastri hendak memberikan warisan kepada anak tunggalnya itu terdapat sebuah syarat yang harus dilakukan oleh Laras sendiri.
Dalam surat wasiat Sulastri yang dibacakan oleh Tante Laras (Jajang C. Noer) bahwa Laras dapat memiliki rumah yang ia inginkan tadi ketika telah mengantarkan sebuah kotak dan sepucuk surat ke sebuah alamat di Praha, Eropa. Keadaan mendesak memaksa Laras untuk memenuhi permintaan dari almarhum ibunya tersebut dan kemudian bertemu dengan pria paruh baya bernama Jaya (Tyo Pakusadewo) disana. Tugas Laras ternyata tidak semudah yang ia bayangkan, misi Laras bukan hanya sekedar mengantarkan sebuah kotak dan memperoleh tanda tangan sebagai bukti terima, penyebabnya karena Jaya bukan merupakan sosok biasa dalam kehidupan Sulastri. Laras menuding Jaya dan surat-surat yang pernah dikirimnya ke Sulastri sebagai penyebab ketidakharmonisan keluarganya, situasi yang membawa akibat buruk bagi hidupnya. Jaya merasa tersudut dan terpaksa harus menjelaskan apa yang baginya telah ia ikhlaskan.


#Review:
Angga Dwimas Sasongko kembali menghadirkan Masterpiece nya setelah CAHAYA DARI TIMUR (2014) dan FILOSOFI KOPI (2015). Kali ini di SURAT DARI PRAHA menghadirkan kisah cinta yang tak biasa namun dikemas dengan sangat indah dan mempesona.
Sejak film dimulai, SURAT DARI PRAHA langsung mengenalkan lebih personal sosok para pemainnya. Hal itu lah yang menjadi jualan utama dari film yang diproduseri oleh Glenn Fredly (lagi) ini. Pertama, kita diperkenalkan dengan sosok Jaya, pria paruh baya kharismatik yang terbuang ke Praha gara-gara pada zaman orde baru ia anti-soeharto. Lalu, ada Laras yang baru saja terguncang akibat kematian ibunya dan perceraian dengan suaminya. Berkenalan dengan keduanya kita langsung bisa merasakan sikap keras dan egois yang mereka miliki.
Dengan meeksplor sisi cerita yang dibalik mereka berdua, membuat SURAT DARI PRAHA terasa begitu matang dan sempurna. Dialog-dialog indah dan puitis begitu mengalun disepanjang film berkat bantuan narasi cantik dari Julie Estelle dan Tio Pakusadewo. Kekuatan utama Surat Dari Praha adalah bagaimana cerita mampu mengajak penonton untuk tidak hanya hanya sekedar ikut terlibat di dalam petualangan Laras bersama Jaya, namun ikut pula merasakan polemik yang mereka hadapi. Siapa sangka kisah tentang mengantarkan sebuah surat ternyata mengandung suara tentang kebebasan menggunakan unsur politik yang dibentuk dengan manis.
SURAT DARI PRAHA bukanlah sebuah film Indonesia yang hanya jalan-jalan diluar negeri dan mengeksplor secara membabi buta keindahan luar negeri. Film arahan sutradara Angga Dwimas Sasongko ini menampilkan Praha, Eropa sederhana dan apa adanya. Inilah yang menjadi kekuatan dan kematangan SURAT DARI PRAHA.
Julie Estelle tampil semakin mempesona dengan gaya rambut ala Widyawati ketika masih muda. Kecantikannya pun sama halnya dengan kualitas akting yang ia tampilkan. Tio Pakusadewo pun tampil sangat charming. Tio Pakusadewo berhasil memerankan sosok Jaya yang sudah lama tinggal disana, berpuluh tahun. Kita bisa merasakan dari bagaimana dia berinteraksi dengan sekitar, dengan tempat yang biasa Jaya kunjungi, dengan orang-orang yang dikenalnya. Angkat jempol juga untuk Widyawati dalam SURAT DARI PRAHA ini. Harus diakui, kemunculan beliau meskipun sekilas memberikan impact yang memperindah untuk film ini.
Musikalitas Julie Estelle dan Tio Pakusadewo memainkan piano, harmonika dan bernyanyi Nyali Terakhir dan Sabda Rindu di Film SURAT DARI PRAHA menjadi kejutan manis lagi yang Angga Sasongko berikan.
Overall, SURAT DARI PRAHA memuaskan. Cerita cinta tak biasa namun dibalut dengan kuatnya cerita dan pendalaman emosi para karakternya. Worth it for local awarding season!


[9/10Bintang]

0 on: "[Review] Surat Dari Praha: Another Masterpiece Movie from Angga Dwimas Sasongko"

Sharing Is Caring