Cari Blog Ini

Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.
Tampilkan postingan dengan label Superhero. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Superhero. Tampilkan semua postingan

[Review] Spider-Man Homecoming: Aksi Peter Parker Sebagai Spider-Man Di Usia Remaja

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Spider-Man: Homecoming (2017)
Casts: Tom Holland, Robert Downey Jr, Michael Keaton, Marisa Tomei, Zendaya, Jon Pavreau, Gwyneth Paltrow, Jacob Batalon, Donald Glover, Laura Harrier, Tony Revolori, Tyne Daly, Zendaya
Director: Jon Watts
Studio: Marvel Studios, Columbia Pictures, Sony Pictures


#Synopsis:
Usai Civil War, Peter Parker / Spider-Man (Tom Holland) kembali menjadi seorang siswa SMA pada umumnya. Peter sangat menantikan panggilan berikutnya dari Tony Stark / Iron Man (Robert Downey Jr) untuk kembali beraksi bersama The Avengers. Tapi sayang, berbulan-bulan Stark tak pernah mengontak Peter. Stark hanya mengutus Happy Hogan (Jon Pavreau) untuk memantau aktivitas Peter.


Dengan inisiatif sendiri, diluar perintah Stark, Peter memutuskan untuk "unjuk gigi" dengan kostum Spider-Man nya, membantu orang-orang disekitarnya. Namun sayang, keputusan yang diambil Peter itu tak berjalan mulus. Peter belum sepenuhnya bisa mengendalikan kostum Spider-Man yang diberikan Stark. Banyak kekacuan dan keributan terjadi. Tak hanya itu saja, aksi "unjuk gigi" nya itu membuat aktifitas akademik disekolahnya menjadi menurun dan itu membuat sang bibi bernama May Parker (Marissa Tomei) menaruh kecurigaan terhadap keponakannya. Peter juga harus dihadapkan dengan krisis percaya diri ketika berhadapan dengan Liz (Laura Harrier). Ia merasa tak pantas jika memiliki kekasih seperti Liz. Namun dengan dorongan sahabatnya, Ned (Jacob Batalon) Peter berusaha menaikkan rasa percaya diri usai menjadi seorang Spider-Man.
Persoalan pun semakin membesar ketika Peter harus berhadapan dengan Adrian Toomes (Michael Keaton), seorang mekanik yang bekerja sebagai "pembersih" sisa-sisa puing bangunan dan senjata bekas peperangan The Avengers kala itu. Toomes rupanya mempunyai pekerjaan "tersembunyi" yang siap menghancurkan apapun dengan senjata temuannya yang memiliki kekuatan yang berasal dari batuan Chitauri.


#Review:
15 Tahun. 6 Judul Film. 3 Aktor Berbeda dan 2 Reboot. Rasanya franchise Spider-Man ini menjadi film superhero yang tidak pernah berakhir. Spider-Man versi Sam Raimi yang dibintangi Tobey Maguire ini kala itu yang menghasilkan 3 judul yaitu SPIDER-MAN (2002), SPIDER-MAN 2 (2004) dan SPIDER-MAN 3 (2007) sukses menjadi salah satu Film Superhero Marvel yang banyak menuai respon positif. Usai Spider-Man versi Sam Raimi berakhir, kemudian muncul reboot pertama yang disutradarai oleh Marc Webb berjudul THE AMAZING SPIDER-MAN (2012) dan THE AMAZING SPIDER-MAN 2 (2014). Reboot yang dilakukan Sony Pictures ini banyak menuai pro-kontra lantaran sosok Spider-Man ini masih belum bergabung juga ke The Avengers dalam Marvel Cinematic Universe. Banyak beropini Spider-Man versi Andrew Garfield menjadi yang paling ideal dibandingkan versi Tobey Maguire. Namun sayang, nasib Spider-Man arahan Marc Webb ini harus berhenti di judul kedua. Kisah Spider-Man yang dimainkan oleh Andrew Garfield, Emma Stone dan Dane DeHaan berakhir dengan kisah yang menggantung dan takkan mungkin berlanjut.


Kabar reboot kedua kalinya untuk Spider-Man kemudian muncul. Reboot kali ini cukup sukses membuat para fanboy fangirl MCU (termasuk gue) sangat excited dimana AKHIRNYA Spider-Man sesuai dengan judulnya "Homecoming" yaitu kembali ke tangan Marvel Studios dan RESMI menjadi bagian dari Team The Avengers. Impian para fans MCU akhirnya terwujud setelah 15 tahun dari Spider-Man pertama pada tahun 2002 lalu.
Keputusan me-reboot kembali Spider-Man dan kemudian bergabung menjadi Team The Avengers merupakan keputusan yang sangat tepat! Sutradara Jon Watts sukses menceritakan (kembali) dari awal sosok Spider-Man yang memiliki perbedaan dengan versi Sam Raimi & Marc Webb. Disini, Watts menceritakan sosok Peter Parker ketika duduk dibangku sekolah. Maka tak heran, sepanjang film, banyak bercerita tentang kegiatan Peter Parker sekolah SMA. Jangan khawatir kok, porsi Iron Man / Tony Stark yang sangat gencar hadir dalam film serta posternya dalam keseluruhan film tidak terlalu mendominasi kok! Justru disini karakter Spider-Man dan Vulture diceritakan dengan apik dan mengesankan. Porsi cerita antara sosok superhero dan villain begitu seimbang. Motif villain juga diceritakan dengan sangat logis. Gue paling suka dengan kisah penceritaan sosok Vulture. Selain pembawaannya terlihat strong dan menyeramkan tapi ditampilkan juga sisi hero bagi keluarganya.
Sosok Peter Parker yang diceritakan dalam versi SPIDER-MAN: HOMECOMING (2017) ini ternyata sangat pas diperankan oleh Tom Holland. Ia sukses memerankan sosok Peter Parker remaja ABG yang masih ceroboh dan gegabah dalam menggunakan kekuatan Spider-Man. Hal terbaik berikutnya dalam sisi penceritaan SPIDER-MAN: HOMECOMING (2017) adalah kekuatan Spider-Man dihadirkan berkat kostum yang diberikan oleh Tony Stark. Kostum Spider-Man ini jauh lebih canggih dan hi-tech dibandingkan kostum Spider-Man versi Sam Raimi & Marc Webb.


Twist yang dihadirkan film ini sebetulnya sederhana banget hampir malah mirip sinetron tapi gue dibuat kaget setengah mati. Gesture perubahan ekspresi Peter Parker ketika twist dihadirkan begitu kuat terasa. Apalagi adegan dialog antara Peter Parker dengan Adrian Toomes dalam mobil adalah adegan yang paling mengesankan buat gue.
Beberapa easter-egg juga dihadirkan oleh SPIDER-MAN: HOMECOMING (2017) termasuk beberapa adegan homage khas Film Spider-Man versi Sam Raimi & Marc Webb yang dihadirkan disini terlihat bahwa sang sutradara begitu menghormati Film Spider-Man sebelumnya.
Jajaran pemain pun memberikan performa apiknya. Pokoknya Trailer dan Poster Film SPIDER-MAN: HOMECOMING (2017) ini sangat nipu! Haha. Big applause untuk Michael Keaton yang memerankan sosok Vulture. Aura jahatnya sangat terpancar meskipun tidak memakai kostum Vulture. Gue langsung merasa kasihan sama Spider-Man karena villainnya terlalu nyeremin untuk ukuran superhero yang statusnya masih magang :((


Karakter Bibi May yang diperankan Marissa Tomei sukses menjadi penyegar dalam film ini karena sebelum-sebelumnya, Bibi May selalu diceritakan sudah lanjut usia haha. Sosok Zendaya yang sering ikut digencarkan di promosi film, di filmnya malah dapet karakter yang useless kalau menurut gue haha. Tapi ketika paruh akhir film, gue yakin dia bakal dapet peran yang penting di sekuel berikutnya (jika dibuat) karena karakter yang dimainkan mempunyai nama lengkap....
Jangan keluar bioskop dulu ya karena SPIDER-MAN: HOMECOMING (2017) mempunyai 2 Post Credit Scene. dan gue cukup nyesek salah satu post credit scene itu gue terlewat karena si bioskop main matiin aja filmnya. Padahal credit title juga belum kelar. :((
Overall, SPIDER-MAN: HOMECOMING (2017) sangat memuaskan! One of the Best Superhero Movie of The Year after LOGAN (2017) & WONDER WOMAN (2017)!


[9.5/10Bintang]

[Review] Wonder Woman: Diana Prince Save DC Extended Universe

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Wonder Woman (2017)
Casts: Gal Gadot, Chris Pine, Robin Wright, Connie Nielsen, David Thewlis, Elena Anaya, Danny Huston, Lucy Davis, Emily Carey, Said Taghmaoui, Ewen Bremner, Eleanor Matsuura
Director: Patty Jenkins
Studio: WarnerBros Pictures, DC Entertainment, RatPac Dune Entertainment


#Synopsis:
Dengan mengenakan turtleneck warna maroon, Diana Prince alias Wonder Woman (Gal Gadot) menerima sebuah paket kiriman dari Wayne Enterprises milik Bruce Wayne alias Batman (Ben Affleck). Ketika membuka isi paket tersebut, Diana Prince melihat sebuah foto dan jam tangan berwarna hitam yang kemudian teringat akan masa lalunya.
Diana, adalah seorang putri dari Queen Hippolyta (Connie Nielsen) Pimpinan Suku Amazon yang tinggal di Pulau Themyscira. Sebuah pulau tropis yang indah nan eksotis tempat tinggal dari Suku Amazon yang dilindungi oleh Dewa Petir Zeus karena telah membantu sang dewa mengalahkan kudeta perang yang dilakukan oleh anaknya, Dewa Perang Ares. Suku Amazon yang mayoritas perempuan itu takut akan kembalinya Dewa Ares dan meletusnya kembali perang akhirnya mendedikasikan hidupnya pada seni pertarungan dan menguasai berbagai ilmu pengetahuan.


Semenjak kecil, Diana selalu bermimpi menjadi seorang ksatria perempuan seperti penduduk Amazon lainnya. Ia juga ingin memenuhi takdir Suku Amazon untuk mengalahkan Dewa Ares. Namun keinginan Diana sedari kecil selalu ditentang oleh sang ibu, Queen Hippolyta. Tapi, pada akhirnya sang ibu harus mengalah, dan meminta Antiope (Robin Wrigt), ksatria terbaik di Pulau Themyscira untuk melatih putrinya tersebut. Atas arahan dan pelatian dari Antiope, Diana akhirnya tumbuh besar menjadi salah seorang ksatria perempuan terbaik Suku Amazon.
Kehidupan damai di Themyscira berubah ketika seorang pilot juga mata-mata Amerika, Steve Trevor (Chris Pine) terdampar di pulau tersebut. Mendengar bahwa ada perang besar yang melanda dunia akibat Nazi Jerman yang dipimpin oleh General Ludendorff (Danny Huston) serta dibantu oleh Dr.Maru Poison (Elena Anaya), Diana sebagai ksatria dari Themyscira tidak bisa tinggal diam. Dia bertekad untuk menghentikan perang, yang dia percaya terjadi karena manusia telah dihasut oleh Dewa Ares. Dia meminta sang ibu untuk mengirimnya ke dunia luar untuk mencari Dewa Ares dan membunuhnya untuk menghentikan perang dan menyelamatkan dunia. Namun Ibunya selalu melarang keputusan Diana karena asal-usul Diana, yang tidak pernah dia ungkap kepada anaknya itu.


Berbekal kemampuan bertarung, perisai, pedang dan laso, Diana memutuskan untuk pergi ke luar Themyscira ditemani Steve untuk menyelamatkan dunia. Tapi ternyata Diana bertemu dengan peradaban manusia yang sangat berbeda dengan pulau kelahirannya. Diana dan Steve harus melalui serangkaian pertempuran dengan Nazi Jerman. Pertempuran demi pertempuran ini membawa Diana semakin dekat dengan sosok yang ia yakini sebagai Dewa Ares. Selama pertempuran itu juga Diana menemukan banyak perbedaan yang sangat drastis dan membuka jati diri serta mata hati dari sosok Diana Prince.


#Review:
Antusias pecinta Film Hollywood terutama Genre Superhero dibawah naungan DC Entertainment semakin dipandang sebelah mata usai perilisan Film BATMAN V SUPERMAN: DAWN OF JUSTICE (2016) dan SUICIDE SQUAD (2016) beberapa waktu yang lalu. Kedua film tersebut mendapat respon negatif dan tak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pecinta Film Superhero (termasuk gue). Hadirnya Film terbaru dari DC Extended Universe yaitu WONDER WOMAN (2017) menjadi harapan tersendiri bagi para pecinta Film Superhero karena karakter Diana Prince alias Wonder Woman sebelumnya telah sukses mencuri perhatian dan kalau menurut gue menjadi satu-satunya penyelamat dari Film BATMAN V SUPERMAN: DAWN OF JUSTICE (2016). Aksi Gal Gadot kala itu berhasil memukau dibandingkan Batman & Superman. Tak heran jika banyak yang berharap Film sendiri dari Wonder Woman sangat dinanti.
Dan ternyata sesuai dengan prediksi, Film WONDER WOMAN (2017) ini memukau dan memuaskan! Film yang disutradarai oleh Patty Jenkins ini menceritakan origin story sosok Wonder Woman dari kecil hingga dewasa. Sang sutradara menjelaskan perjalanan background Diana sang Wonder Woman dengan begitu mengalir gak ngebosenin kayak BVS (hehe) meskipun durasinya melar. Battle scene yang dilakukan Wonder Woman juga disini sangat banyak dan memuaskan. Sang sutradara bener-bener mengeksplor action fightnya disini. Efek slow-motion juga memberikan sensasi takjub pada sosok Gal Gadot yang memerankan Wonder Woman, meskipun efek slow-motion yang diberikan cukup banyak ditiap adegan battle fight.


Jajaran pemain juga tampil cukup memuaskan. Gal Gadot yang sekilas mirip Raline Shah ini sukses menjadi sosok Wonder Woman. Aura Badass nya sangat keluar ketika melakukan adegan battle. Tak hanya itu saja, sifat "polos (atau katrok. haha)" dari Wonder Woman ketika berada di luar Pulau Themyscira serta porsi komedi antara Diana Prince, Steve Trevor serta ketiga rekannya sukses menjadi hiburan yang efektif dalam film ini. Petty Jenkins rupanya tidak mengikuti jejak BVS atau DC Extended Universe sebelumnya yang selalu pure dark. Sang sutradara lebih memilih tone yang lebih terang. Plot twist yang dihadirkan tentang sosok villain juga menurut gue cukup berhasil bikin kaget. Oh ternyata Ares itu...
Chemistry Gal Gadot dengan Chris Pine juga cukup mengesankan. Chris Pine tampil charming dan karakternya easy to loved it.
Segi music scoring juga bikin merinding. Backsound khas Wonder Woman yang muncul di Film BVS juga kembali muncul disini. Awesome! Yang sedikit agak mengganggu mungkin efek CGI dibeberapa part ada yang masih terlihat kasar namun untungnya tertutup oleh pesona kecantikan Diana Prince yang meskipun kondisi cuaca nya dingin tapi kayak yang betah pakai kostum Wonder Woman yang asli keren designnya serta sudah dibontang banting kesana kemari, terkena debu atau reruntuhan bangunan juga tapi tetap bersih, bening dan cantik :3
Hal yang cukup kurang berikutnya adalah tiga tokoh villain dalam Film WONDER WOMAN (2017) ini tampil kurang jahat & nanggung. Padahal sosok Wonder Woman sudah tampil sangat powerful dan susah untuk dikalahkan.

Overall.. Sebagai Film Superhero Wanita Pertama dari DC Films serta Sutradara Wanita Film Superhero Pertama, Film WONDER WOMAN (2017) is totally save DC Extended Universe!


[8.5/10Bintang]

[Review] Guardians Of The Galaxy Vol.2: Mencari Asal Usul KeluargaPeter Quill (Star-Lord)

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: GUARDIANS OF THE GALAXY VOL.2 (2017)
Casts: Chris Pratt, Zoe Saldana, Dave Bautista, Vin Diesel, Bradley Cooper, Michael Rooker, Karen Gillan, Pom Klementiff, Elizabeth Debicki, Chris Sullivan, Sean Gun, Kurt Russell, Sylvester Stallone.
Director: James Gunn
Studio: Marvel Studios, Walt Disney Studios


#Synopsis:
The Guardians of The Galaxy mendapat tugas baru untuk melindungi Planet Sovereign yang dipimpin oleh Ayesha The Golden High Priestess (Elizabeth Debicki). Planet Sovereign mendapat terror dari monster yang siap menghancurkan isi dari planet itu. Mendengar imbalan yang cukup besar dan bisa dibebaskannya Nebula (Karen Gillan) yang merupakan saudara dari Gamora (Zoe Saldana), Star-Lord (Chris Pratt), Gamora, Rocket Racoon (Bradley Cooper), Drax (Dave Bautista) dan Baby Groot (Vin Diesel) menerima tawaran itu. 
Usai berhasil mengalahkan monster dan pergi meninggalkan planet Sovereign, salah satu anggota The Guardians of The Galaxy "iseng" mencuri barang berharga di planet Sovereign. Akibatnya, Ayesha geram dan meminta bantuan pada Ravagers yang dipimpin oleh Yondu Udonta (Michael Rooker) untuk menangkap The Guardians of The Galaxy. Yondu adalah orang yang mengurus Star-Lord dari kecil hingga dewasa. Yondu menculik Star-Lord saat masih anak-anak dari tangan kedua orangtuanya.
Ditengah incaran para Ravagers, Star-Lord tetap berusaha mencari keberadaan ayahnya yang konon masih hidup di galaksi terluar dengan bantuan para team Guardians lainnya.
Keadaan pesawat semakin parah akibat diserang drone dari planet Sovereign, Star-Lord memutuskan landing disebuah planet untuk bersembunyi. Tak disangka pertolongan datang. Drone-drone dari planet Sovereign sukses dilumpuhkan oleh sebuah pesawat berwarna putih. Ternyata, pesawat angkasa tersebut milik Ego (Kurt Russell) yang mengaku sebagai ayah dari Star-Lord. Ego merupakan sosok Celestial yang menikah dengan wanita bumi (Ibunya Star-Lord). Ego kemudian mengajak The Guardians untuk pergi ke Planet tempat Ego tinggal. Disana Ego menjelaskan dengan detail asal usul Star-Lord dan rencana masa depan yang akan ia bangun dengan dibantu Star-Lord. Namun, anak angkat dari Ego yaitu Mantis (Pom Klementiff) yang memiliki kemampuan membaca perasaan dan jiwa orang lain merasa ketakutan dan was-was ketika Star-Lord mulai mempercayai ayah angkatnya itu. Gamora pun semakin mencium kejanggalan melihat tingkah laku Mantis yang selalu terlihat ketakutan. 
Hingga akhirnya, rasa khawatir itu terkuak. Sesuatu hal akan terjadi dan akan berdampak masif untuk sejagat raya.
Dapatkah The Guardians of Galaxy kembali menyelamatkan galaksi?

#Review:
Kesuksesan Film GUARDIANS OF THE GALAXY (2014) lalu tak heran jika Marvel Studios melanjutkan series ini. Beruntungnya, Franchise yang dibintangi Chris Pratt ini masih dikomandoi oleh James Gunn. Alhasil, performa jilid kedua nya ini masih sama bagusnya dengan jilid pertamanya. Kabar yang santer mengenai salah satu Infinity Stone akan muncul di film ini pun tidak terbukti. Tapi hal tersebut tak membuat jilid keduanya tampil mengecewakan. Justru semakin memukau! Porsi komedi tetap menjadi andalan disini. Kita bisa melihat beberapa jokes-jokes receh dan ngehe (yang kali ini jauh lebih dewasa) disepanjang film yang dilontarkan oleh Star-Lord, Rocket Racoon dan Drax. Tak hanya itu saja, Baby Groot yang tampil dalam ukuran kecil sangat mencuri perhatian. Gesture serta gerak-geriknya berasa mirip kelakuan balita menggemaskan seperti Gempi atau Kirana Retnohening! Haha.
Cerita jilid keduanya ini semakin komplit dan seru dengan hadirnya subplot dari Gamora, Nebula, Yondu dan Mantis. Keempat subplot itu diceritakan dengan kapasitas minim namun jelas.
Usai berguyon ria, Film GUARDIANS OF THE GALAXY (2017) ini tak lupa memberikan kisah heroik yang cukup mengharukan. Semuanya mendapat porsi heroik yang mengesankan. Bahkan, Baby Groot pun diberi jatah yang cukup penting disini.
Jajaran pemain juga memberikan performa apiknya. Chris Pratt di jilid keduanya ini tampil sedikit lebih serius. Porsi komedinya tak segokil di jilid pertamanya. Namun sisi emosional ketika menyangkut soal ibunya, Star-Lord tampil mengesankan. Rocket Racoon dan Drax mengambil porsi komedi yang sangat ngehe disini. Beberapa komedi konten dewasa lewat bahasa dan dialog diselipkan oleh mereka. Jadi disarankan, untuk membimbing anak-anaknya ketika menonton film ini.
Sosok dua villain di jilid keduanya ini juga tampil oke. Meskipun salah satu dari villain tersebut tampil biasa banget.
Untuk segi visual, Film GUARDIANS OF THE GALAXY (2017) ini tampil full color dan memuaskan. Iringan musik tahun 70-90'an menjadi andalan berikutnya difilm ini. Awesome Mixtape Vol.2 sepertinya akan kembali hits sama seperti Vol.1 kala itu.
Overall, GUARDIANS OF THE GALAXY VOL.2 (2017) ini full entertaining dan FUNtastic! Marvel Studios emang gak pernah gagal dalam membuat sebuah Film Superhero!

Oia, jangan keluar bioskop dulu ya! Karena akan ada 5 Post Credit Scene yang dua diantaranya cukup penting yaitu tentang upcoming villain untuk para The Guardians dan tumbuh kembang Baby Groot! haha.


[9/10Bintang]

[Review] Logan: Akhir Perjalanan Dari Wolverine

- Tidak ada komentar


#Description:
Casts: Hugh Jackman, Patrick Stewart, Dafne Keen, Richard E. Grant, Boyd Holdbrook, Stephen Merchant, Elizabeth Rodriguez
Director: James Mangold
Studio: 20th Century Fox, Marvel Entertainment, TSG Entertainment


#Synopsis:
Dahulu, James Logan (Hugh Jackman) adalah seorang superhero mutant bernama Wolverine yang cukup tangguh diantara superhero mutant X-MEN. Namun, pada tahun 2029, kondisi Logan Wolverine tak sehebat dulu. Ia makin menua, serta kemampuan fisiknya juga ikut menurun. Logan sehari-hari berprofesi sebagai Supir Taksi Online dan juga tinggal merawat Professor Charles Xavier (Patrick Stewart) yang semakin renta dan menurun juga kondisi kesehatannya.Pada suatu hari, rutinitas Logan sedikit terusik ketika seorang wanita meksiko memintanya untuk melindungi seorang gadis cilik bernama Laura (Dafne Keen). Ia meminta Logan untuk membawanya ke North Dakota. Awalnya Logan menolak permintaan dari wanita meksiko itu, namun ketika Logan mendapati fakta yang mengejutkan tentang sosok Laura, Logan langsung ingin melindungi Laura.Perjalanan menuju North Dakota rupanya tak mudah, Logan harus berhadapan dengan Donald Pierce (Boy Holdbrook) beserta anak buahnya yang mengincar Laura. Donald ditugaskan oleh Dr. Zander Rice (Richard Grant) seorang ilmuwan yang mempunyai rencana besar dengan mutants sebagai bahan eksperimennya.
#Review:
Jika harus membandingkan LOGAN (2017) dengan deretan film superhero keluaran Marvel Studios, mungkin LOGAN (2017) ini mempunyai perbedaan yang cukup kontras. Film yang menjadi The Last Movie from Wolverine ini tidak memberikan penampilan visual yang bombastis ala-ala Marvel Studios pada umumnya, LOGAN (2017) memberikan visual yang standar khas film action pada umumnya. Namun, dibalik kesederhanaan itu LOGAN (2017) mempunyai kekuatan pada sisi cerita serta pendalaman karakter.LOGAN (2017) tidak mencoba mendekati film Superhero Marvel Studios kebanyakan yang selalu "fun". LOGAN (2017) justru mengambil sisi sebaliknya yaitu dengan nuansa yang "dark" dan brutal. Hal inilah yang membuat sisi personality tiap karakter terasa begitu deep dan memorable.Gue sangat takjub dengan keputusan Marvel Studios membuat LOGAN (2017) dengan versi yang "serius".Acungan jempol juga untuk jajaran pemain di film LOGAN (2017). Hugh Jackman memberikan penampilan sebagai Wolverine tua yang sangat mengesankan disini. Chemistry Hugh Jackman bersama Patrick Stewart disini sungguh memukau. Dan Laura yang diperankan oleh Dafne Keen is really fvckin' scene stealer with her bad-ass performance! Gilaaaa. Bocah kecil gitu bisa memberikan performa diam-diam namun brutal yang mengesankan.Dengan status "R" lah LOGAN (2017) ini juga menjadikan sang sutradara sangat leluasa mengeksplor sisi action nya dengan agresif dan memukau.Keputusan Marvel Studios (spesialis film superhero bertema "ceria") out-of the comfort-zone lewat tone "gelap" di LOGAN (2017) ini begitu OUTSTANDING! Mari kita lihat, apakah DC Studios (spesialis film superhero bertema "gelap") juga MAMPU seperti Marvel Studios yang out-of the box?! 


[9.5/10Bintang]

[Review] Lego Batman The Movie: Batman Versi Lego Jauh Lebih Awesome!

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Lego Batman The Movie (2017)
Casts: Will Arnett, Zach Galifianakis, Rosario Dawson, Michael Cera, Jenny Slate, Channing Tatum, Jonah Hill, Zoê Kravitz, Adam Devine, Riki Lindhome
Director: Chris McKay
Studio: WarnerBros Pictures


#Synopsis:
Batman/Bruce Wayne (Will Arnett) berhasil menggagalkan rencana Joker dan anak buahnya menghancurkan Gotham City. Keberhasilan Batman itu membuat dirinya selalu dielu-elukan oleh penduduk Gotham City. Batman/Bruce Wayne selalu over percaya-diri bahwa penduduk sipil akan selalu aman dan tentram karena ada ia yang selalu melindungi.Namun suatu ketika, Joker malah menyerahkan diri ke Batman dan ingin dijebloskan saja ke Crypton Asylum. Alasan ia menyerahkan diri lantaran Batman tidak menganggap Joker sebagai musuh utamanya.Melihat Joker beserta anak buahnya menyerahkan diri, tak membuat Batman langsung percaya, ia yakin ada maksud dan tujuan tertentu Joker melakukan hal tersebut.Usai Joker dan anak buahnya menyerahkan diri, kehidupan Crypton Asylum menjadi aman dan tentram. Kepala Kepolisian Gotham City lalu pensiun dan posisinya digantikan oleh anak perempuannya bernama Barbara. Ia lalu mengusulkan agar penduduk dan kepolisian Gotham City bekerjasama dalam memberantas kejahatan bersama Batman.Batman lantas menolak usul calon penerus kepolisian itu. Ia yakin bahwa tanpa campur tangan kepolisian dan penduduk, Gotham City akan aman ditangannya sendiri.Batman tidak tinggal diam, ia mencoba untuk melenyapkan Joker selama-selamanya dengan cara mengirimnya ke Phantom Zone. Satu-satunya cara adalah mencuri alat pengirim ke Phantom Zone yang dimana alat tersebut berada di tangan Superman, musuh sekaligus saingannya Batman. Beruntung Batman dibantu oleh Dick Greyson. Seorang remaja yatim piatu penggemar berat Batman yang tak sengaja Batman angkat menjadi anak-angkat. Dick rela mempertaruhkan nyawanya untuk mencuri senjata dari Superman demi Idola sekaligus ayah angkatnya itu.Apakah Batman berhasil menjalankan misinya? Lalu apa yang sebenarnya yang sedang direncanakan oleh Joker?
#Review:
Jika kamu termasuk penonton yang HATERS terhadap BATMAN V SUPERMAN (2015) kemarin atau DC Films secara keseluruhan seperti saya, sepertinya LEGO BATMAN MOVIE (2017) ini akan menjadi another entertaining movie from DC Comics after SUICIDE SQUAD (2016)!Film BATMAN versi LEGO ini hampir berbanding terbalik dengan film-film adaptasi DC Comics pada umumnya (terutama Batman dan Superman). Sang sutradara menghadirkan Batman versi LEGO dengan penuh keseruan, penuh banyol receh serta cerita yang colorful. tidak "dark" kayak biasanya.LEGO BATMAN MOVIE (2017) ini ibarat film-film superhero dari Marvel Cinematic Universe dimana porsi action, komedi hingga drama semuanya ngeblend dengan baik.Thumbs up untuk porsi komedi disini. LEGO BATMAN MOVIE (2017) tak tanggung-tanggung menghadirkan hiburan komedi yang amat receh dibanyak adegan. Bahkan film Batman versi manusia, Superman, hingga DC Cinematic Universe pun dijadikan bahan komedi oleh Batman versi Lego. Kegilaan LEGO BATMAN MOVIE semakin menggila setelah muncul deretan villain. WarnerBros Pictures menghadirkan villain-villain iconic dari film-film produksi mereka. Sebut saja satu ya. Voldemort. GILA! Batman ngelawan villain terberat dari Harry Potter cuy! Hahahah!Jangan lupakan juga sisi drama di LEGO BATMAN MOVIE (2017). Peran Bruce Wayne disini cukup sukses dalam segi drama yang ia bangun bersama ayah dan anak angkatnya. Alasan sifat dan karakter Batman seperti itu dijelaskan dengan amat baik disini. Beda dengan di BVS (2015) yang jelek banget itu haha.Ensemble voice-over LEGO BATMAN MOVIE (2017) ini juga sangat berhasil mengundang tawa. Will Arnett memberikan performa suara terbaiknya untuk karakter Batman. Sisi komedi, action dan mengharukannya disuarakan dengan baik oleh beliau. Jika selama ini karakter Joker di film DC Comics manapun digambarkan sebagai villain yang menyeramkan dan psikopat, di versi LEGO nya, Joker hadir sebagai villain yang gampang BAPERAN. Batman-Joker Lego Version is the best bro-mance animated so far! HahaOverall, LEGO BATMAN MOVIE (2017) is one of the best animated movie in first 2017! Gue jadi berharap, semoga superhero versi manusia dari DC Films bisa dibuat se-terang kayak gini biar ga keliatan "gelap" mulu! Haha
THE LEGO BATMAN MOVIE (2017) is really entertaining animated movie! Feels like DC Films combined with Marvel Films Style!
[9/10Bintang]

[Review] Suicide Squad: Para Villain DC Ditugaskan Melindungi Dunia

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Suicide Squad (2016)
Casts: Will Smith, Margot Robbie, Jared Leto, Cara Delevingne, Viola Davis, Joel Kinnaman, Jai Courtney, Jay Hernandez, Adewale Akinnuoye-Agbaje, Ike Barinholtz, Scood Eastwood, Adam Beach, Karen Fukuhara
Director: David Ayer
Studio: WarnerBros Pictures, DC Films, RatPac Dune Entertainment, Atlas Entertainment


#Synopsis:
Pejabat Intelijen USA, Amanda Waller (Viola Davis) menganggap bahwa negaranya kini harus mempersiapkan “tameng” yang lebih kuat dan lebih mampu untuk menghadang serta melawan jika kelak "The Next Superman” muncul kembali. Waller kemudian mengusulkan agar pemerintah membentuk sebuah satuan tugas namun berisikan anggota yang tidak biasa, sebuah tim berisikan para meta-humans yang merupakan kriminal dengan berbagai kekuatan super. Ide tersebut dikabulkan karena dengan menaruh “deadly detector" di dalam tubuh para kriminal tadi maka setiap anggota tim yang kemudian bernama ‘Suicide Squad’ itu akan patuh karena jika melanggar, detector itu akan meledak.
Deadshot (Will Smith), Diablo (Jay Hernandez), Slipknot (Adam Beach), Killer Croc (Adewale Akinnuoye-Agbaje), Boomerang (Jai Courtney) dan Harley Quinn (Robbie) “dipaksa” untuk menjadi sebuah tim di bawah pengawasan Kolonel Rick Flag (Joel Kinnaman) dan Katana (Karen Fukuhara). Misi mereka adalah berusaha untuk menggagalkan sebuah rencana besar dan berbahaya yang sedang dilakukan oleh Dr. June Moone (Cara Delevingne) yang tubuhnya digunakan oleh roh penyihir jahat bernama 'Enchantress'. Celakanya itu bukan sebuah tugas yang mudah bagi Suicide Squad, otak kriminal mereka yang liar masih eksis walaupun berada di bawah kendali Waller, dan di sisi lain Joker (Jared Leto) juga punya rencana lain terhadap salah satu anggota Suicide Squad.


#Review:
Gue termasuk #TeamMarvel dimana ketika DC Entertainment rilis film superhero yang diangkat dari DC Comics kurang begitu excited. Meskipun pernah ditangani sutradara sekaliber Christopher Nolan, gue tetap kurang suka dengan film-film dari DC Comics. Tone dan gaya cerita yang dihadirkan DC Films dipengelihatan gue begitu sangat serius, gelap dan kelam. Gue termasuk orang yang anti terhadap film superhero yang terlalu serius. Makanya keputusan Marvel Entertainment merilis film-filmnya yang ceria, terang dan ringan membuat gue jatuh cinta pada Marvel Films.
Setelah kemarin gue cukup kecewa dengan BATMAN V SUPERMAN: DAWN OF JUSTICE (2016), gue semakin kapok untuk mengikuti DC Cinematic Universe. Mendengar kemunculan SUICIDE SQUAD (2016) ini pun awalnya gue abaikan karena takut kecewa seperti ketika nonton BVS itu. Tak sampai disitu saja, belasan trailer yang dilepas yang konon ada beberapa yang “spoiler” membuat gue makin males untuk niat banget nonton film arahan David Ayer ini.
Iseng nonton karena Film di satu-satunya bioskop kota gue udah ditonton semua kecuali film SUICIDE SQUAD, gue mutusin nonton bareng teman dengan memasang ekspetasi yang serendah-rendahnya. Lalu bagaimana hasilnya?
Memuaskan! Gue suka Film SUICIDE SQUAD (2016). Terimakasih untuk WarnerBros Pictures dan DC Films yang “akhirnya” membuat film superhero (villain) yang menyenangkan seperti ini. Gak nyangka film ini bakalan se-ceria dan se-gila ini. Pengenalan tokoh satu persatu hingga beberapa ide gila yang ditampilkan diparuh awal film mungkin ada sebagian orang yang bikin mengantuk, namun beruntung ketika pertengahan menuju akhir film, intens keseruan Film SUICIDE SQUAD (2016) mulai terasa. Terlebih ketika akhirnya mulai bergabung untuk mencari dan melawan Enchantress. Namun jika menggunakan akal logis, power dari musuh SUICIDE SQUAD kali ini tidaklah sebanding dengan kekuatan yang dimiliki personel SUICIDE SQUAD. Endingnya pun kenapa Enchantress malah langsung ikut bertarung fisik dengan anggota SUICIDE SQUAD padahal ia mempunyai kekuatan luar biasa.
Highlight utama Film SUICIDE SQUAD (2016) dimata gue justru ada ditangah Margot Robbie, Cara Delevingne dan Karen Fukuhara. Ketiga perempuan itu memerankan karakter paling kuat dengan latar belakang yang dijelaskan dengan baik diawal film. Margot Robbie tampil sebagai Harley Quinn sungguh menggila disepanjang film. Kegilaannya membuat ia yang paling mencuri perhatian. Will Smith yang merupakan lead-actor pun tampil tidak mengecewakan. Porsi latar belakang yang diberikan pada sosok Deadshot cukup mendominasi namun tetap menyentuh. Jared Leto yang gue kira bakalan jadi lead-actor, malah masuk jajaran supporting. Sosok Joker yang ia perankan cukup gila dan menyeramkan. Tidak mengecewakan sama sekali meskipun hanya muncul beberapa bagian saja. Kisah cinta nya dengan Harley Quinn menjadi pemanis di Film SUICIDE SQUAD (2016) ini.
Poin lebih berikutnya untuk film ini terletak pada scoring musik dan soundtrack. Boleh dibilang banget ini merupakan Album Soundtrack Superhero paling ngena dan masuk kedalam film dibanding film superhero yang rilis tahun ini. Let’s download buddies!
Overall, secara pribadi Film SUICIDE SQUAD (2016) berhasil mengembalikan kepercayaan gue terhadap DC Cinematic Universe setelah kemarin dikecewakan oleh BVS. Can’t wait for next chapter of SUICIDE SQUAD, WONDER WOMAN, AQUAMAN and THE FLASH! (not excited for BATMAN & SUPERMAN Movie) 



[8.5/10Bintang]

[Review] X-MEN Apocalypse: Sosok Mutant Pertama Di Dunia Siap Menghancurkan Dunia

- Tidak ada komentar



#Description:
Title: X-Men: Apocalypse (2016)
Cast: Michael Fassbender, James McAvoy, Jennifer Lawrence, Oscar Isaac, Nicholas Hoult, Rose Byrne, Evan Peters, Sophie Turner, Tye Sheridan, Kodi Smith-McPee, Olivia Munn, Ben Hardy, Alexander Shipp, Hugh Jackman
Director: Bryan Singer
Studio:  20th Century Fox, TSG Entertainment, Bad Hat Harry Productions, Marvel Entertainment


#Trailer:

Official Trailer X-Men: Apocalypse (2016)


#Synopsis:
En Sabah Nur (Oscar Isaac) yang merupakan sosok mutant tertua dan pertama di dunia baru saja bangkit dari “tidur panjangnya” setelah ribuan tahun lamanya berkat sebuah penelitian yang dilakukan oleh Moira MacTaggert (Rose Byrne) seorang petugas CIA yang merupakan teman dekat Professor Charles Xavier (James McAvoy). Bangkitnya En Sabah Nur atau Apocalypse di Kairo Mesir ini mengancam kelangsungan peradaban manusia dan mutant di dunia. En Sabah Nur ingin dunia kembali berada digenggamannya dan melakukan pemusnahan massal diseluruh penjuru dunia.
En Sabah Nur kemudian mencari empat mutant untuk menjadi anak buahnya atau yang dikenal sebagai The Four Horseman. Mereka adalah Storm (Alexander Shipp) mutant jalanan di Kairo Mesir, Pyslocke (Olivia Munn) mutant yang ia temukan ketika akan membuat identitas untuk Storm, lalu Angel (Ben Hardy) mutant petarung bersayap yang baru saja kalah usai pertandingan melawan mutant bernama Nightcrawler (Kodi Smith-McPhee).
Disisi lain, Erik Lehnsherr atau Magneto (Michael Fassbender) kini sudah hidup tentram dan damai dengan identitas baru dan keluarga kecilnya di pinggiran Mongolia. Ia merubah identitasnya menjadi seorang pekerja mekanik bernama Henryz agar tidak terdeteksi oleh CIA dan FBI bahwa ia adalah Erik yang telah membunuh Presiden JFK dan membuat kekacauan di Washington D.C pada beberapa waktu yang lalu.
Kebangkitan En Sabah Nur mengguncangkan seluruh daratan dunia. Guncangan itu mengakibatkan banyak hal, salah satunya adalah kekuatan Henryz atau Magneto tidak sengaja keluar ketika ia menolong rekan kerjanya yang sedang bekerja. Semua rekan kerjanya terkejut dan keanehan melihat Henryz kala itu. Terkuaknya siapa sosok sebenarnya Henryz membuat ia kehilangan kembali orang-orang yang dicintainya. Henryz sangat terpukul dan menyalahkan akan segala kekuatan yang ia punya.
En Sabah Nur kemudian Memanfaatkan kesedihan yang sedang dialami oleh Magneto dengan mengajaknya bergabung dalam The Four Horseman untuk merebut kembali kekuasaan dunia dan memusnahkan seluruh umat manusia. Atas dasar rasa sakit hati karena beberapa kali kehilangan orang terdekatnya, Magneto kemudian bergabung dengan En Sabah Nur.
Mendengar sosok mutant pertama di dunia kembali bangkit dan mengetahui seluruh rencananya, Raven atau Mystique (Jennifer Lawrence) kemudian mengumpulkan mutant-mutant dari sekolah Professor Charles Xavier untuk menyelamatkan bumi. Mereka adalah Hanks atau Beast (Nicholas Hoult), Peter atau QuickSilver (Evan Peters), Jean Grey (Sophie Turner), Cyclops (Tye Sheridan) dan Nightcrawler.
Semuanya bersatu untuk mengalahkan En Sabah Nur dan The Four Horseman agar tidak terjadi Apocalypse atau kiamat di alam semesta ini. Bisakah kali ini tim X-Men bersama Professor Charles Xavier mengalahkan En Sabah Nur?


#Review:
Setelah kemarin dimanjakan dengan aksi spektakuler Team The Avengers lewat Civil War (2016) kini giliran para mutant milik Marvel Studios beraksi diseluruh bioskop dunia. X-Men Apocalypse dimulai setelah kejadian X-Men First Class (2011). Pihak 20th Century Fox berhasil menuai acungan jempol ketika keputusannya untuk me-reset Saga X-Men. Keputusan yang diambil ternyata tepat lewat X-Men Days Of Future Past (2014). Saga X-Men versi reset kini tampil memukau, sedikit kelam namun tetap menghibur khas Marvel Studios.
X-Men Apocalypse memiliki poin plus yaitu chemistry yang kuat diantara para mutant. Contohnya adalah chemistry antara Professor Charles Xavier dan Magneto serta Mystique dengan para mutant lainnya. Kerjasama yang mereka lakukan sungguh terasa real dan tidak berlebihan. Di X-Men Apocalypse kali ini sisi lain dari Magneto pun dieskplor cukup mendalam hingga terkuak alasan mengapa selama ini sosok Magneto tampil antagonis di Saga X-Men. Jajaran mutant lainnya pun diberi porsi pengenalan yang pas dan memikat. En Sabah Nur berhasil digambarkan powerful dan menakutkan. Anggota The Four Horseman lainnya juga sama.
Jika sisi “serius” nya berhasil disajikan lewat mutant-mutant diatas, untuk sisi “hiburan” nya X-Men Apocalypse menyuguhkannya lewat mutant-mutant seperti QuickSilver (as always he’s my favorite mutant) yang lagi-lagi menjadi scene stealer dan kali ini porsi QuickSilver jauh lebih banyak dan memuaskan. Dilanjut dengan Cyclops, mutant yang sedang berusaha mengendalikan kelebihannya, kemudian ada Nightcrawler yang sekilas mirip Andhika Kangen Band versi mutant LOL.
Sisi visual pun seperti biasanya tampil bombastis. Marvel Studios memang tidak pernah mengecewakan dalam urusan visual efek. Exploring berbagai belahan dunia pun tergambar memukau. Visual daratan Mesir dan segala pernak-pernik khas Mesir di X-Men Apocalypse ini yang paling mencuri perhatian gue. Meskipun gue yakin, someday pasti bakalan ada yang bilang jika X-Men Apocalypse ini adalah Illuminati. Haha.
Overall, secara keselurahan X-Men Apocalypse memuaskan buat gue. Segala komponen didalamnya tidak ada yang mengecewakan. Favorite Marvel Movies after The Avengers Heroes.

[8.5/10Bintang]

[Review] Batman V Superman Dawn of Justice: Pertarungan Antar Dua Superhero DC Comics

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Batman V Superman: Dawn of Justice (2016)
Casts: Henry Cavill, Ben Affleck, Gal Gadot, Amy Adams, Jesse Eisenberg, Diane Lane, Laurence Fishburne, Jeremy Irons, Holly Hunter, Scott McNairy, Callan Mulvey
Director: Zack Snyder
Studio: Warner Bros Pictures, DC Comics, Atlas Entertainment


#Trailer:

Official Trailer Batman V Superman: Dawn of Justice (2016)


#Synopsis:
Bruce Wayne alias Batman (Ben Affleck) tak terima melihat kota yang ia tinggali yaitu Gotham City porak poranda gara-gara Superman (Henry Cavill) melawan musuh-musuhnya. Batman kemudian berusaha menuntut balas dendam pada Superman. Ia menelusuri berbagai cara untuk bisa mengalahkan manusia setengah dewa itu hingga ia menemukan cara bahwa batu Kryptonite yang berwarna hijaulah yang bisa membuat Superman lemah.
Kebutuhan akan batu Kryptonite itu kemudian membawa Batman bertemu dengan Lex Luther (Jesse Eisenberg) seorang pengusaha pemilik LEX COMPANY yang berhasil menemukan batu Kryptonite itu. Luther sendiri sedari dulu sudah mempunyai ambisi untuk membunuh Superman. Disisi lain Superman juga mempunyai rasa kesal terhadap Batman lantaran si manusia kelelawar itu dalam memberantas kejahatan selalu diiringi dengan tindakan-tindakan kasar yang tiada ampun.
Dengan masa lalu yang cukup kelam dimana Bruce Wayne ketika kecil melihat kedua orangtuanya dibunuh membuat iia selalu bertindak kejam dalam memberantas kejahatan. Hal itu berbanding terbalik dengan Clark Kent alias Superman dimana ia tumbuh dan besar dengan limpahan kasih sayang dan cinta dari orang-orang sekitarnya dan hingga tumbuh dewasa, ia mempunyai kekasih yang selalu membantunya yaitu Lois Lane (Amy Adams) seorang karyawan disebuah media newspaper.
Dengan memanfaatkan kisah masa lalu dari kedua meta-human itu, Luther berhasil mengadu domba Batman dan Superman. Amarah dari Batman dan Superman semakin membara setelah bertemu dan mendengar ucapan dengan Luther.
Ditengah situasi Batman dan Superman yang sedang bertarung, Lex Luther kemudian menciptakan sosok monster raksasa bernama Doomsday. Monster itu takkan terkalahkan lantaran berasal dari gen manusia dari planet Kryptonite. Dunia pun semakin terancam dengan kehadiran monster itu. Dengan dibantu Wonder Woman (Gal Gadot) mereka terus berusaha mengalahkan monster ciptaan Luther. Bisakah ketiga meta-human itu mengalahkan monster Doomsday?


#Review:
Pertanyaan "bagaimana jika kedua superhero DC yaitu Batman melawan Superman?" yang sangat hype terjadi diseluruh dunia selama beberapa tahun belakangan ini akhirnya terjawab sudah ketika filmnya dirilis. Film adaptasi DC Comics ini sangat ditunggu kehadirannya lantaran pihak studio menjanjikan pertarungan antar-superhero terbesar sepanjang sejarah. Namun dibalik kata VERSUS antar kedua superhero DC itu, sisi cerita yang dihadirkan oleh BVS ini malah cenderung terlalu lama, detail dan panjang. 1 jam pertama film BVS adalah bagian paling membosankan menurut gue. Zack Synder menceritakan kisah hidup kedua superheronya dengan panjang dan lebar diawal film. Dan untuk penonton awam yang bukan geek superhero comic kayak gue itu adalah hal yang terlalu lama untuk dibahas. Ditambah lagi kesan "serius dan kelam" yang sudah menjadi ciri khas film adaptasi DC Comics membuat gue sedikit mulai ngantuk didalam bioskop.
Beruntung, 1.5jam berikutnya, intense keseruan BVS mulai terasa. Pertarungan sengit antara Batman melawan Superman yang konon menjadi pertarungan terbesar sepanjang sejarah tampil cukup memuaskan meskipun penyebab mereka berdua bertarung agak cukup membuat dahi berkerut. Beberapa adegan ketika bertarung berasa kurang wow terlebih pada Batman. Menurut gue mungkin Ben Affleck keberatan dengan kostum Batman barunya itu :')) Tak hanya itu yang cukup bikin gue heran adalah Superman, meskipun sudah bertarung dan penuh debu dimana-dimana, rambut nya tetap hits klimis dan wajah bersih berseri tanpa noda sedikitpun. Manusia setengah dewa mungkin seperti itu kali ya :')) *peace*
Menuju paruh akhir, Film BVS akhirnya memberikan visual pertarungan yang bombastis dan wow setelah duel pertarungan salah-paham itu. Zack Snyder menghadirkan pertarungan sengit antara Batman Superman melawan monster Doomsday ciptaan Lex Luther yang kemudian dibantu oleh Wonder Woman. Menurut gue, pertarungan melawan monster Doomsday sungguh sangat memuaskan dibandingkan pertarungan salah-paham antara Batman dan Superman.
Gal Gadot yang memerankan sosok Wonder Woman tampil paling mencuri perhatian di film BVS. Dengan kostum Wonder Woman baru, ia tampil misterius diawal film dan semakin memukau, seksi dan tangguh ketika menuju akhir film. Tak lupa juga Jesse Eisenberg yang tampil cukup kuat sebagai Lex Luther yang bergaya malah mirip Joker. Yang mencuri perhatian gue selanjutnya adalah kemeja yang Clark Kent pakai ketika ngantor. Suka banget! :))
Overall, Film BVS ini cukup memuaskan ketika menuju paruh akhir film saja. Andaikan saja 1jam pertama film itu tidak membahas terlalu lama, panjang dan lebar mungkin BVS ini akan terlihat lebih singkat dan padat. I'm #TeamWonderWoman and #TeamMarvel :))


[7/10Bintang]

[Review] Deadpool: Anti-Superhero Dari Marvel Yang Super Konyol

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Deadpool (2016)
Casts: Ryan Reynolds. Morena Baccarin, Ed Skeirn, Stefan Kapicic, Brianna Hildebrand, TJ Miller, Karan Soni, Taylor Hickson, Jed Rees
Director: Tim Miller
Studio: Marvel Studios, 20th Century Fox


#Trailer:

Official Trailer Deadpool (2016)


#Synopsis: 
Wade Wilson (Ryan Reynolds) adalah seorang pemuda nakal yang jika ia tinggal di Indonesia mungkin ia adalah seorang Preman. Namun dibalik sosoknya yang seperti preman itu dan kerap membuat onar, Wilson menginap sebuah kanker ganas. Hal itu diketahui nya saat Wilson berhasil melamar Vanessa (Morena Baccarin).
Dilanda frustasi karena kanker yang dideritanya, Wilson kemudian mendapat sebuah tawaran bisa sembuh dari sebuah organisasi rahasia. Sang perekrut (Jade Rees) mengiming-imingi Wilson bisa sembuh dari kanker dan bahkan bisa membuatnya jauh lebih baik dari sebelumnya.
Wilson pun menerima tawaran itu. Karena ia ingin bisa sembuh, kembali sehat dan bisa menikah bahagia dengan Vanessa. Namun, kenyataan tak sesuai dengan harapan. Wilson malah dirubah menjadi sosok mutant oleh pimpinan organisasi itu yang bernama Francis Ajax (Ed Skeirn) beserta teman perempuannya Meghan (Taylor Hickson). Kanker dalam diri Wilson berhasil hilang bahkan ia berubah menjadi sosok yang jauh lebih kuat. Namun, kondisi fisik Wilson malah jadi menyeramkan. Hingga Wilson menamai dirinya Deadpool. Ia kemudian memburu Francis Ajax karena tak terima dengan kondisi dirinya yang seperti saat ini. Deadpool menuntut Francis untuk mengembalikan keadaanya kembali ganteng dan tidak buruk rupa seperti buah alpukat yg sedang bercinta dengan buah alpukat yg lebih matang yang dibantu oleh Colossus (Stefan Kapicic) si manusia tembaga dan Negasonic Teenage Warhead (Brianna Hildebrand) si superhero yang masih dalam masa training. Berhasilkah Deadpool memburu Francis? Atau malah mengambil jalur operasi plastik?



#Review:
Marvel Studios semakin membuktikan kesuksesannya dalam membuat film superhero. Dengan konsep "Superhero tak harus kelam dan serius", Marvel kembali menyajikan sebuah film superhero yang amat menyenangkan setelah sukses menghibur lewat AVENGERS, GUARDIANS OF THE GALAXY dan ANT-MAN.
Jika pada film-film diatas sisi hiburannya masih sangat kekeluargaan, di DEADPOOL kali ini, sisi menghiburnya jauh lebih dahsyat, kasar dan "cerdas". Hal itu terbukti disepanjang film, dialog-dialog serta adegan yang ditampilkan amat menghibur. Bahkan film-film Marvel sekelas X-MEN, kemudian Film Green Lantern (2011), Adegan 127 Hours, aktor Liam Neeson, Mel Gibson hingga Ryan Reynolds sendiri menjadi bahan paling epic dalam lelucon gila dan nyeleneh si DEADPOOL.
Disisi drama nya pun tergambar dengan amat romantis dan tidak ada jaim-jaimnya sedikitpun. Inilah yang menjadi poin plus dari film arahan Tim Miller yang dibilang Sutradara kaya raya oleh si DEADPOOL sendiri. Materi promosi film DEADPOOL juga terbilang sangat nyeleneh, kocak, niat banget dan membuat penasaran. Lihat saja deretan poster-poster berikut ini:










Marvel Studios pun kembali berhasil menggaet bintang-bintang Hollywood untuk menjadi superhero mereka. Dan gue yakin Ryan Reynolds yang menjadi Deadpool akan menjadi iconic seperti Chris Evans dan kawan-kawan. mendapat rating 17 Tahun Keatas (DEWASA) karena beberapa adegan explicit seperti adegan muncrat darah dan sadisme dieksplor gila-gilaan oleh sang sutradara. Dan mohon pencerahannya untuk para orangtua agar tidak membawa anak-anaknya untuk nonton film ini karena DEADPOOL ini film ANTI SUPERHERO untuk DEWASA dan jangan samakan dengan film superhero lainnya ya. Be a smart parents!
Overall, DEADPOOL (2016) is the most-most-most ridiculous anti superhero movie from Marvel Studio and 20th Century Fox!

[9.5/10Bintang]

[Review] Ant-Man: Ukuran Kecil Tidak Menjadi Masalah Untuk Tampil Memukau

- Tidak ada komentar

#Description:
Title: Ant-Man (2015)
Casts: Paul Rudd, Michael Douglas, Evangeline Lily, Corel Stoll, Michael Pena, Judy Greer, Bobby Cannavale, Anthony Mackie, Abby Ryder Fortson, T.I, Wood Harris
Director: Peyton Reed
Studio: Marvel Studios


#Trailer:

Official Trailer Ant-Man (2015)


#Synopsis:
Pasca keluar dari jeruji besi akibat kasus pencurian yang dilakukannya, Scott Lang (Paul Rudd) mulai mencoba untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi dan tidak ingin kembali masuk penjara. Namun pada kenyataannya, menyandang status mantan narapidana dirasa sangat sulit dari yang ia bayangkan. Scott merasa kehilangan kehormatannya ketika menyandang status mantan napi ini ditambah ia tidak bisa memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang ayah demi anak perempuannya Cassie Lang (Abby Ryder Fortson). Scott tergoda kembali untuk melakukan aksi pencurian. Namun rencana pencurian yang akan ia lakukan kali ini telah dilacak tanpa sepengetahuan mereka.
Dan yang melakukan pengawasan itu adalah Dr. Hank Pym (Michael Douglas) pemilik Pym Technology. Dengan penemuan yang ia temukan yaitu bisa mengecilkan benda dan berkomunikasi dengan semut, ia menilai bahwa Scott adalah orang yang tepat untuk menjadi Ant-Man. Ia memberikan tawaran pada Scott untuk membuktikan sekaligus memberikan kesempatan kedua pada Scott agar bisa kembali diterima di lingkungannya.
Singkat cerita, Pym terus melatih Scott agar bisa menggunakan kekuatan Ant-Man dengan baik dan menyelamatkan dunia dari seorang ilmuwan ambisius yang mencoba mengambil alih Pym Techonlogy bernama Darren Cross (Corey Stoll). Ia membuat penemuan serupa dengan yang dimiliki oleh Dr.Hank Pym karena ia kecewa tidak merasa dipercaya oleh Dr.Hank Pym.
Bisakah Scott memanfaatkan situasi ini untuk memperbaiki nama baiknya dimata keluarga dan anak perempuannya?


#Review:
Jika selama ini sosok superhero identik dengan kekuatan yang wah dan bombastis, kali ini Film superhero ANT-MAN yang dihadirkan oleh Marvel Studios tampil lebih menekankan pada sisi penggalian karakter dan drama yang sangat kuat. Tak hanya itu saja, adegan aksi nya pun tak kalah memukau film Marvel Studios lainnya seperti Iron-Man, Captain America, maupun The Avengers: Age of Ultron (2015).
Jajaran pemain pun sangat pas dalam memerankan perannya. Inilah kekuatan Marvel Studios dalam memilih aktor aktris pemeran superheronya. Paul Rudd tampil sangat memukau memerankan Scott Lang alias Ant-Man. Kharisma yang ia tampilkan begitu kuat sebagai sosok seorang pria yang cinta akan keluarga dan bertanggung jawab. Hal itulah yang mudah disukai banyak orang. Dialog yang ia hadirkan juga begitu menghibur disepanjang film.Tak lupa juga kemunculan Michael Pena disepanjang film cukup mencuri perhatian dengan karakternya yang lumayan menghibur.
Ukuran kecil tidak menjadi masalah. Marvel Studios berhasil menyajikan adegan aksi laga yang tak kalah keren meskipun dalam ukuran kecil. Gerombolan semut, aksi kejar-kejaran hingga peperangan diatas kereta Thomas pun tampak terlihat nyata dan menyenangkan.
Overall, secara keseluruhan Film ANT-MAN memuaskan. Film Marvel Studios paling menyenangkan setelah Guardians of The Galaxy (2014). Langkah Marvel Studios dalam mengenalkan superhero barunya dengan cara seperti ini membuat penggemar Marvel Cinematic Universe semakin jatuh cinta dan akan terus menunggu film Marvel Studios lainnya.


[9/10Bintang]

Sharing Is Caring