Cari Blog Ini

Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.
Tampilkan postingan dengan label Komedi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Komedi. Tampilkan semua postingan

[Review] Sweet 20: Seorang Nenek Yang Kembali Menjadi Berusia Muda

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Sweet 20 (2017)
Casts: Tatjana Saphira, Niniek L. Kariem, Morgan Oey, Kevin Julio, Slamet Rahardjo, Widyawati, Lukman Sardi, Cut Mini, Alexa Key, Tika Panggabean, Tommy Limm, Ardit Erwandha
Director: Ody C. Harahap
Studio: Starvision Plus & CJ Entertainment


#Synopsis:
Bercerita tentang seorang nenek lanjut usia bernama Fatmawati (Niniek L. Kariem). Ia kini tinggal bersama keluarga dari anak semata wayangnya bernama Aditya (Lukman Sardi) yang berprofesi sebagai dosen. Kehadiran Fatmawati diantara keluarga Aditya membuat sang istri, Salma (Cut Mini) dan Luna (Alexa Key) harus extra sabar menghadapi kebawelannya. Suatu hari, Fatmawati tak sengaja mendengar obrolan antara Aditya dan Salma yang berencana memindahkan Fatmawati ke Panti Jompo. Mendengar hal itu, Fatmawati merasa sakit hati akan sikap dan rencana yang akan dilakukan oleh anak kesayangannya itu. Ia memutuskan untuk pergi dari rumah itu.


Ditengah rasa sedihnya dan tak tau arah, Fatmawati menemukan sebuah tempat Foto Studio bernama "Forever Young". Ia lalu masuk dan melakukan sesi pemotretan yang rencananya untuk foto pemakamannya kelak. Usai sesi pemotretan, Fatmawati bertransformasi hingga 50 tahun lebih muda dari usianya. Fatmawati dibuat kaget setengah mati melihat dirinya yang kini berusia 20 tahun.


Untuk menghindari kecurigaan, Fatmawati memutuskan untuk mengganti identitasnya menjadi Mieke (Tatjana Saphira). Karena Fatmawati sangat mengidolakan sosok artis Mieke Wijaya. Fatmawati muda berusaha mewujudkan mimpi-mimpinya yang tak bisa ia wujudkan ketika ia masih muda dulu.
Kecantikan dan keunikan Fatma yang kini bernama Mieke membuat 3 pria dibuat jatuh hati. Hamzah (Slamet Rahardjo) pemilik tempat tinggal sementara Mieke, lalu Juna (Kevin Julio) seorang musisi yang sekaligus cucu laki-lakinya dan Allan (Morgan Oey) seorang produser tv musik.


#Review:
Film SWEET 20 (2017) ini merupakan sebuah Remake Resmi dari Film asal Korea Selatan berjudul MISS GRANNY (2014). Saking bagus dan lucunya, beberapa negara pun ikut me-remake film tersebut. Diantaranya adalah China dengan judul 20 ONCE AGAIN (2015), kemudian Vietnam dengan judul sama, SWEET 20 (2015), lalu Jepang dengan judul SUSPICIOUS GIRL (2016) dan menyusul negara-negara lainnya (Vietnam, Thailand, Spanyol dan Philipina) yang akan ikut me-remake film ini.
Indonesia pun tak ketinggalan ingin me-remake film ini. Starvision Plus secara eksklusif mendapat lisensi dari CJ Entertainment untuk membuat kembali Miss Granny versi Indonesia. Mendengar kata "Remake" gue sedikit pesimis lantaran hasilnya pasti hanya copy-paste semata dari versi aslinya. Ditambah lagi kekecewaan gue terhadap remake I FINE.. THANKYOU.. LOVE YOU (2014) berjudul LOVE YOU.. LOVE YOU NOT (2016) yang dibintangi Chelsea Islan dan Hamish Daud lalu yang membuat gue meragukan Film SWEET 20 (2017) ini.


Tapi rasa ragu, pesimis dan pasang ekspektasi rendah gue terhadap film ini dibuang jauh-jauh usai menyaksikan filmnya. Filmnya jauh lebih baik daripada remake LOVE YOU.. LOVE YOU NOT (2016) itu. Meskipun jelas terdapat kemiripan plot cerita, tapi Film SWEET 20 (2017) yang ditulis oleh Upi (My Stupid Boss) ini mempunyai sisi kreatif yang harus diacungi jempol. Upi dan Ody C. Harahap memberikan unsur kearifan lokal dalam cerita, bahan komedi dan gaya bahasanya.
Dirilis pada saat Libur Lebaran, Film SWEET 20 (2017) juga tak lupa menyertakan adegan suasana lebaran. Ini yang menjadi terasa begitu "Lebaran Banget" ketika nonton film ini di bioskop. Tak hanya itu saja, bahan komedi tentang sinetron stripping dalam film ini sangatlah sukses mengocok perut. Inilah bentuk kreatifitas seorang Upi dan Ody C. Harahap (Kapan Kawin?) dalam menghadirkan cerita seru untuk film SWEET 20 (2017). Keunikan lainnya dari Film SWEET 20 (2017) ini terletak pada adu chemistry antara Tatjana Saphira dengan para pemain seniornya. Tatjana tak terlihat sama sekali canggung harus berantem dengan artis sekaliber Slamet Rahardjo, Tika Panggabean hingga Widyawati! Haha. Sisi drama nya cukup sukses membuat bioskop kala itu mengharu biru dan diakhiri dengan cerita yang begitu SWEET!


Jajaran pemain pun tak kalah memukaunya. Tatjana Saphira selaku main-cast dalam film ini sangat sukses memerankan sosok Fatma muda. Gesture serta sisi komedi dalam dirinya ternyata sangat LUCU & EDAN! Chemistry yang ia lakukan bersama Niniek L. Kariem begitu klop dan terasa seperti nyata bahwa Niniek L. Kariem beneran berubah jadi Tatjana Saphira. Gue yakin di berbagai ajang penghargaan film nasional untuk tahun ini, Tatjana Saphira bisa masuk kandidat terkuat untuk Aktris Utama Terbaik. Pemain lainnya pun memberikan performa tak mengecewakan. Kevin Julio dan Morgan Oey sukses jadi pemanis cerita yang pas untuk bagian love-crush nya. Pemain senior dalam film ini juga sukses memerankan perannya masing-masing dengan apik. Kapanlagi bisa melihat sosok Widyawati ganjen Haha..
Poin yang sedikit disayangkan dalam film ini mungkin lipsync yang dilakukan oleh Tatjana Saphira terlalu terlihat banget. Andai bisa lebih diperhalus, pasti jauh lebih memukau.
Overall, Film SWEET 20 (2017) memuaskan! Sebuah Remake Film yang sangat wajib diapresiasi!


[9/10Bintang]

[Review] The Guys: Kisah Persahabatan Para Karyawan Kantoran

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: The Guys (2017)
Casts: Raditya Dika, Pukaii, Marthino Lio, Indra Jegel, Pevita Pearce, Tarzan, Widyawati, Caitllin Hermands.
Director: Raditya Dika
Studio: Soraya Intercine Films


#Synopsis:
Alfi (Raditya Dika) seorang karyawan perusahaan periklanan merasa bosan dengan rutinitas hidupnya. Ia mempunyai angan untuk bisa menjadi pemimpin sebuah perusahaan. Alfi tinggal dirumah kontrak bersama Rene (Marthino Lio), Aryo (Indra Jegel) dan Sukun (Pukaii) asal Bangkok Thailand yang ditugaskan di bekerja di Indonesia.
Ditengah kondisi rutinitas yg semakin membuatnya jenuh, Alfi juga sedikit dilanda kecemasan lantaran tiap wanita yang ia taksir selalu berakhir tidak menyenangkan. Beruntung, ketiga sahabatnya Alfi selalu mensupport dan menemani Alfi disaat senang maupun sedih.
Suatu hari, Alfi tak sengaja melihat karyawan lainnya yang bernama Amira (Pevita Pearce). Ia langsung terpesona dengan pandangan pertama.
Alfi lalu mencoba untuk mengetahui sosok Amira lebih jauh. Hingga pada akhirnya berkat sebuah insiden, Alfi dan Amira berkenalan dan semakin dekat. Amira sangat meyakini sosok "pangeran" hidupnya yg ia selama ini adalah Alfi, karena Alfi termasuk pria yang berbeda dan selalu membuat hidup Amira bahagia.
Tak menunggu waktu lama, Amira mengajak Alfi untuk makan malam dirumahnya sekaligus untuk menemui orangtua Amira. Tak disangka, sosok ayah dari Amira adalah Pak Jeremy Arifin (Tarzan) owner dari perusahaan periklanan ditempat Alfi dan Amira bekerja.
Keesokan harinya, giliran Alfi yang mengundang Amira dan ayahnya untuk makan malam dirumah Alfi. Ditengah obrolan makan malam, secara tersirat Pak Jeremi menyukai Ibu Yana (Widyawati), ibu dari Alfi. Begitu juga dengan sebaliknya. Masing-masing pernah mengalami kisah asmara yg tragis, Pak Jeremi dan Ibu Yana langsung nyambung dan semakin akrab.
Alfi dan Amira menjadi dilema. Keduanya berada diantara dua pilihan. Membahagiakan diri sendiri atau membahagiakan orangtua masing-masing.

#Review:
Seperti yg kita tahu, kemampuan Raditya Dika dalam membuat sebuah film komedi tidak usah diragukan lagi. Raditya Dika sudah mempunyai ciri khasnya ditiap film yang ia sutradarai (yang selalu tembus Top 10 Box Office Indonesia).
Beberapa PH pun sudah ia coba. Debutnya bersama Starvision lewat jajaran film adaptasi novel dari karyamya sukses mencetak jumlah penonton yang memuaskan. Dika pun mencoba peruntungan dengan membuat film yang 100% skenario original tanpa adaptasi dari novelnya lewat SINGLE (2015) dan HANGOUT (2016).
Keputusan Dika untuk mencoba keluar dari zona nyamannya terbukti menuai respon positif. Film SINGLE (2015) menjadi debut perdananya. Puncak kesuksesan Film Raditya Dika non adaptasi Novel yaitu lewat Film HANGOUT (2016). Sukses meraih diatas 2.000.000 penonton dan memberikan genre yang baru yaitu Drama komedi-thriller.
Euforia HANGOUT (2016) belum usai, Dika kembali mengumumkan sedang memproduksi sebuah film bersama Soraya Intercine Films berjudul THE GUYS (2017). 
Banyak yang bilang film terbaru Raditya Dika ini terlalu cepat dibuat dan terkesan dikejar deadline.
Meskipun terasa cepat, Raditya Dika bersama Soraya Intercine Films memanfaatkan waktu mepetnya dengan cukup baik.
THE GUYS (2017) memberikan cerita tentang persahabatan yang dikemas cukup kuat dan semakin matang dari sosok Raditya Dika. Penceritaan persahabatan di Film THE GUYS (2017) ini diselesaikan dengan manis dan berkesan.
Namun disisi lain, Film THE GUYS (2017) ini juga diberi penceritaan tentang kisah drama romantis lewat karakter Amira, Pak Jeremy dan Bu Yana. Sialnya, plot ini tidak diselesaikan dengan baik. malah ngegantung.
Andai saja Film THE GUYS (2017) ini HANYA berfokus pada kisah persahabatan saja, pasti akan jauh lebih mengesankan dan ngena. Ada satu adegan tentang persahabatan yg sukses bikin gue gabisa nahan air mata! Chemistry keempat sahabat ini juga cukup memuaskan. 2 aktor yaitu Marthino Lio dan Pukaii asal Thailand sukses mengimbangi komedi yg ditebar Raditya Dika dan Indra Jégél. Terutama untuk Pukaii. He's totally consistant! Dari awal hingga film, karakter Sukun dimainkan dengan baik, tidak berubah sama sekali.
Pevita Pearce sang pemanis di film THE GUYS (2017) tampil seperti biasa, selalu cantik namun aura Hayati dalam peran Amira menurut gue masih saja ada.
Tarzan dan Widyawati pun tampil apik disini. Meskipun kisah asmara diantara keduanya malah terlihat sebagai pelengkap saja.
Untuk urusan sinematografi dan musik, Soraya Intercine Films emang tidak pernah mengecewakan. Meskipun OST nya kembali (lagi dan lagi) dibawakan Nidji, tapi boleh dibilang deretan OST THE GUYS ini menjadi salah satu yang terbaik diproduksi oleh Soraya Intercine Films setelah 5CM (2012) dan TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK (2013). Liriknya begitu pas dengan seluruh adegan dalam film.
Overall, THE GUYS (2017) is much better than SINGLE (2015) but HANGOUT (2016) still my favorite from Raditya Dika!


[8/10Bintang]

[Review] Trinity The Nekad Traveler: Perjalanan Menemukan Makna Dari Persahabatan, Cinta & Impian

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Trinity The Nekad Traveler (2017)
Casts: Maudy Ayunda, Hamish Daud Wyllie, Rachel Amanda, Anggika Borlsterli, Babe Cabita, Ayu Dewi, Farhan, Cut Mini, Bio One
Director: Rizal Mantovani
Studio: 7 Bintang Sinema


#Synopsis:
Trinity (Maudy Ayunda) adalah seorang wanita karier yang mempunyai hobi traveling. Bahkan dikantornya pun, sang Boss (Ayu Dewi) dibuat geleng kepala dengan hobi Trinity yang selalu liburan ditengah rutinitas kerja. Cuti sudah habis pun, Trinity selalu punya akal untuk bisa meminta izin libur dari pekerjaannya.Suatu hari, dengan modal budget yang pas-pasan serta waktu libur yang sedikit, Trinity melakukan traveling yang tak jauh dari Jakarta yaitu Bandar Lampung kemudian berlanjut ke Anak Gunung Krakatau. Ketika di Way Kambas, Trinity bertemu dengan Paul (Hamish Daud). Seorang traveler juga yang selalu membantu para pelindung Gajah di Way Kambas. Didalam tasnya, Trinity mempunyai sebuah catatan Bucket List tentang hal-hal traveling yang ingin ia capai sebelum menikah.Perjalanan traveling Trinity kemudian berlanjut ke Makassar untuk bertemu dengan kliennya sekaligus idolanya yaitu penyanyi Tompi. Tak henti sampai disitu, Trinity lagi-lagi memohon pada atasannya untuk meminta hari libur lebih panjang karena kinerja selama bekerja sangat memuaskan.Trinity lalu memutuskan untuk pergi ke Philipina dengan mengajak kedua sahabatnya yaitu Yasmin (Rachel Amanda) dan Nina (Anggika Borlsterli). Ia juga mengajak saudaranya Ezra (Babe Cabiita) yang konon mempunyai pengetahuan tentang trik ber-traveling murah.Perjalanan traveling di Philipina ternyata memberikan pelajaran arti hidup, persahabatan dan perasaaan bagi sosok Trinity. Hingga suatu hari, disaat traveling di Philipina akan berakhir, Trinity mendapat sebuah email misterius yang bisa membawanya ke Maldives.
#Review:
Apa yang dirasakan ketika masa liburanmu akan segera berakhir? Pasti jawabannya: GAK MAU ITU SEMUA BERAKHIR! That's right?! Rasanya ingin sekali masa liburan itu terus berlangsung tanpa berakhir. Nah itu yang gue rasakan usai menonton film TRINITY: THE NEKAD TRAVELER (2017) Produksi 7 Bintang Sinema.Rizal Mantovani kembali sukses (banget) menghadirkan sebuah film tentang perjalanan menapaki indahnya 5 wilayah di Indonesia Philipina dan Maldives. Tata visual dan sinematografi menjadi poin tertinggi difilm yang diadaptasi dari Novel THE NAKED TRAVELER ini. Produser dan Rumah Produksi sangat tepat memberikan Film yang mengeksplor keindahan visual pada Rizal Mantovani yang sudah ikonik dengan visual memukaunya. Jika kalian sudah dibuat takjub dengan visual karya Rizal Mantovani sebelumnya yaitu 5CM (2012) atau SUPERNOVA (2014), maka apa yang dihadirkan TRINITY: THE NEKAD TRAVELER (2017) ini kualitas visualnya meningkat berlipat ganda! Trust me! This is wonderful! Scoring nya pun lagi-lagi sangat menyesuaikan dengan jalan cerita dan visual. Paruh pertama film, Rizal Mantovani sukses memikat penonton dengan pengenalan sosok Trinity. Gue suka dengan cerita background Trinity bersama keluarga, lingkungan kerja dan para sahabat yang disampaikan begitu menarik untuk terus diikuti.Yang gue cukup disayangkan adalah sisi percintaan yang diikut sertakan. Porsi nysa keliatan banget sebagai pemanis belaka. It's useless. Akhirnya, kisah cinta itu malah tertutup dan mudah dilupakan oleh keseruan traveling yang dilakukan Trinity. Andai saja Film TRINITY: THE NEKAD TRAVELER (2017) ini cuma berfokus pada traveling saja, it's much better. Maudy Ayunda akhirnya come-back ke Perfilman usai "cuti" lantaran menempuh study di Oxford University. Kini usai lulus, Maudy bermain di Film TRINITY: THE NEKAD TRAVELER (2017) ini boleh banget dibilang dia itu "menang banyak"! Liburan sambil kerja plus performa jiwa travelingnya sungguh terasa dan natural. Thanks for sending me traveling-vibe!Jajaran supporting cast lainnya seperti Rachel Amanda, Anggita dan Babe Cabita juga tampil dengan porsi yang pas. Porsi humor yang disajikan lewat Babe Cabita serta Ayu Dewi kali ini surprisingly is good! Kirain bakal KRIK seperti biasanya eh ternyata sukses mengocok perut!Lupakanlah romantic story yang coba Rizal Mantovani hadirkan lewat karakter Paul yang dimainkan Hamish Daud. Tanpa Paul juga film TRINITY: THE NEKAD TRAVELER (2017) sudah sangat memuaskan.Gue sangat berharap TRINITY: THE NEKAD TRAVELER (2017) bisa sukses di Bioskop dan terus berlanjut. Karena potensi untuk dikembangkan sangat tinggi!
Let's create the Bucket List!

[9/10Bintang]

[Review] Bukaan 8: Cerita Keseruan Menuju Proses Persalinan

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Bukaan 8 (2017)
Casts: Chicco Jerikho, Lala Karmela, Sarah Sechan, Tio Pakusadewo, Dayu Wijanto, Maruli Tampubolon, Melissa Karim, Ary Kirana, Nadine Alexander
Director: Angga Dwimas Sasongko
Studio: Visinema Pictures


#Synopsis:
Mia (Lala Karmela) akan segera menjadi seorang Ibu. Namun, kebahagiaan calon ibu itu sedikit terganggu oleh kelakuan sang suami yaitu Alam (Chicco Jerikho) yang mempunyai hobi twit-war di sosial media. 
Problem terus berlanjut ketika setiba dirumah sakit. Alam yang sangat berharap dengan promo diskon ruang VIP di rumah sakit terpaksa menelan kekecewaan lantaran promo telah usai. Alam terus memutar otak agar sang Istri mendapat pelayanan persalinan yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Alam berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakan sang istri serta keluarga dari Mia. Alam ingin membuktikan bahwa dirinya mampu dan bisa diandalkan sebagai seorang suami sekaligus calon ayah.

#Review:
Sebetulnya cerita BUKAAN 8 (2017) sungguh sederhana. Tentang perjalanan seorang calon ibu yang akan melahirkan anak pertamanya. Namun ditangan Angga Dwimas Sasongko dan Salman Aristo, perjalanan calon ibu menuju bukaan delapan hingga melahirkan tidak biasa. Porsi komedi dan dramanya cukup ngeblend dengan baik.Porsi komedi menjadi poin tertinggi di Film BUKAAN 8 (2017). Sebagai debut dalam genre komedi, Angga Sasongko sangat cerdik menampilkan jokes-jokes yang related dengan kehidupan orang generasi sekarang dan untungnya beliau tidak ikut-ikutan terbawa arus komedi ala-ala Stand-Up.Poin tertinggi berikutnya hadir lewat chemistry apik Chicco Jerikho dan Lala Karmela. Keduanya tampil seperti suami istri muda beneran banget. Padahal mereka masih lajang, belom pada nikah dan belom pernah ngerasain proses bersalin tapi uh keren abis dah.Poin plus berikutnya hadir lewat performa supporting casts. Sarseh dan Dayu Wijayanto memberikan penampilan mengesankan disini. Porsi humor serta drama yg dihadirkan keduanya begitu kuat.Poin selanjutnya hadir lewat berbagai macam komedi yang related dengan kehidupan kaum netizen sekarang. Twitwar, Fenomena buzzer, gengsi terhadap tipe kamar RS dan ingin dirawat oleh dokter ternama menjadi porsi komedi yg efektif sekaligus menyentil.Namun, dibalik beberapa poin plus diatas, gue sedikit menyayangkan dengan keputusan Alam (Chicco Jerikho) yg lebih memilih pekerjaan ini daripada pekerjaan itu sebelum sang istri melahirkan. Mungkin biar terlihat dramatis atau apa tapi menurut gue itu agak terlalu maksa.
Bagi yang lagi pacaran, atau yang bentar lagi menikah, atau masih pengantin baru, atau para mama-papa muda, Film BUKAAN 8 (2017) ini sangat direkomendasikan. Feelnya dapet banget euy! 
"Restu itu bukan diminta tapi direbut.." - Alam (Chicco Jerikho)
[8.5/10Bintang]

[Review] Koala Kumal: Komedi Patah Hati Raditya Dika

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Koala Kumal (2016)
Casts: Raditya Dika, Sheryl Sheinafia, Acha Septriasa, Nino Fernandez, Adipati Dolken
Director: Raditya Dika
Studio: Starvision Plus


#Synopsis:
Film Drama "Koala Kumal" bercerita tentang pernikahan yang berakhir batal karena Dika (Raditya Dika) mengetahui pacarnya Andrea (Acha Septriasa) selingkuh dengan pria ganteng bernama James (Nino Fernandez). Karena itu, Dika menjadi patah hati dan mengakibatkan Dika sulit untuk fokus menulis bab terakhir dari buku karyanya. Suatu hari Dika bertemu dengan seorang cewek yang unik bernama Trisna (Sheryl Sheinafia). Trisna membuat Dika tahu sudut pandang dirinya terhadap dunia yang berbeda.
Dika dan Trisna sering jalan bersama, lama kelamaan mereka menjadi akrab. Trisna awalnya berniat membantu Dika untuk menyelesaikan penulisan bab terakhir bukunya, namun dia kemudian menemukan apa sebab mengapa Dika belum juga bisa menyelesaikan projeknya tersebut. Karena Dika masih merasa dikhianati dan patah hati, Trisna ingin membantu Dika untuk tidak patah hati lagi.
Trisna menyuruh Dika untuk melancarkan balas dendam, apakah Dika menuruti saran dari Trisna? Mengapa Trisna menyuruh Dika untuk balas dendam? Apakah ada maksud tertentu dari Trisna?


#Review:
Starvision Plus kembali menggandeng Raditya Dika dalam membuat film yang mengadaptasi (lagi) dari Novel Best Seller karya Raditya Dika yang kali ini berjudul KOALA KUMAL. Seperti per-umpamaan utama buku serta film ini tentang seekor Koala yang berpindah lalu kembali ketempat asalnya. Ya itulah yang Raditya Dika lakukan bersama dengan Starvision Plus. Tahun lalu, Raditya Dika digandeng Soraya Intercine Films untuk membuat sebuah Film Komedi dengan naskah asli tanpa adaptasi novel atau apapun yang berjudul SINGLE (2015). Film tersebut konon menjadi Film Komedi Raditya Dika termahal sepanjang sejarah filmography beliau. Hasilnya lumayan memuaskan. Raditya Dika beserta Soraya Intercine Films berhasil membuat Film Komedi Raditya Dika dengan Grande dan terkesan mahal. Film SINGLE (2015) itu berhasil meraup 1.200.000 penonton lebih diseluruh Indonesia.
Selang 7 bulan, Raditya Dika kembali pada Starvision Plus yang boleh dibilang seperti “rumah” nya ia tinggal selama ini. Raditya Dika lewat film KOALA KUMAL (2016) memberikan pengalaman komedi yang semakin dewasa dalam segala hal. Raditya Dika menyajikan humor patah hati, humor percintaan tidak dalam sudut pandang ABG labil lagi, sikap Dewasa yang Dika ambil di Film KOALA KUMAL (2016) memperlihatkan kematangan Dika dalam bercerita dan membuat sebuah film. Jajaran pemain (yang seperti biasanya, banjir cameo) tampil pas dan meyakinkan. Acha Septriasa yang biasanya tampil selalu menaruh simpatik para penonton, kali ini Dika menampilkan sosok Acha Septriasa dalam karakter yang “antagonis”. Sosok antagonis yang dilakoni Acha pun terlihat sangat manusiawi dan masuk akal jika dibandingkan dengan karakter antagonis dalam Sinema Pintu Taubat. Keraguan akan Sheryl Sheinafia dalam berakting pun berhasil terpecahkan difilm ini. Siapa sangka Soloist Wanita dan Host Acara Musik BreakOut NET ini ternyata bisa bermain sangat baik memerankan suatu peran dalam film. Masa depan Sheryl Sheinafia di Industri Film Indonesia tampaknya akan gemilang sama seperti Soloist Wanita lainnya seperti Lala Karmela hingga Maudy Ayunda.
Hingga Postingan ini dibuat, Film KOALA KUMAL (2016) berhasil meraih 1.800.000 penonton lebih diseluruh Indonesia dan menjadikan Film Karya Raditya Dika yang paling banyak ditonton dalam karier seorang Raditya Dika.



[8/10Bintang]

[Review] My Stupid Boss: Atasan Yang Super Menjengkelkan Namun..

- Tidak ada komentar




#Description:
Title: My Stupid Boss (2016)
Casts: Reza Rahadian, Bunga Citra Lestari, Alex Abbad, Chew Kinwah, Bront Palarae, Atikah Suhaime, Iskandar Zulkarnaen, Melissa Karim
Director: Upi
Studio: Falcon Pictures



#Synopsis:
Diana (Bunga Citra Lestari) akhirnya mendapatkan informasi lowongan pekerjaan diperusahaan milik teman suaminya di Malaysia. Sang Suami (Alex Abbad) bekerja cukup dengan tinggal dirumah saja karena pekerjaannya sudah terkoneksi dengan segala gadget yang dimilikinya. Diana sudah merasa jenuh jika hanya sebatas sebagai Ibu Rumah Tangga. Ia memutuskan untuk melamar ke perusahaan teman suaminya itu.
Hari interview pun datang. Diana tampak sangat excited dan bersiap untuk diwawancara. Diana yakin interview ini berjalan lancar karena pemilik perusahaan itu adalah orang Indonesia juga dan teman dari suaminya. Setibanya diruangan kantor,  Diana melihat dua calon interview lainnya. Satu persatu mereka dipanggil dan Diana mendapat giliran paling terakhir. Alangkah terkejutnya, usai sesi interview kedua orang itu keluar dari ruangan pemilik perusahaan dengan sikap yang penuh amarah dan membenci si pemilik perusahaan.
Singkat cerita, Diana akhirnya diterima di perusahaan milik Bossman (Reza Rahadian). Diana diterima dibagian Kepala Administrasi atau dalam bahasa Malaysia Bagian Kerani. Ditempat kerjanya kini, Diana mempunyai nama baru yaitu Kerani.
Makin hari Diana makin takjub dan dibuat jengkel dengan segala kelakuan atasannya itu yang super pelit, super aneh, super menyebalkan dan anti demokratis. Rupanya tak hanya Diana yang merasakan itu. Seluruh karyawan lainnya pun merasakan hal yang dirasakan oleh Diana. Ia sempat berfikir untuk resign. Namun keputusan itu ditolak oleh sang suami. Ia mencoba membujuk dan mengajarkan Diana untuk bisa menghadapi sikap temannya yang mempunyai sikap itu dari dahulu.
Setelah dibujuk oleh sang suami, Diana tidak jadi untuk resign. Diana kemudian mempunyai ide cemerlang. Dibantu oleh keempat karyawan lainnya “perang” pun dimulai. Ide Diana pun membuat Bossman kewalahan dan menaruh kecurigaan pada bawahannya itu. Kecurigaan Bossman membuat Diana benar-benar naik pitam, langsung resign, makin membenci  dan tak ingin menemui Bossman lagi.
Akankah Diana benar-benar resign dari perusahaan milik Bossman?



#Review:
Duet maut Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari kembali tersaji di layar lebar bioskop. Jika sebelumnya duet maut mereka bergelut di genre Drama lewat HABIBIE & AINUN (2012) yang sukses menembus lebih dari 4.000.000 penonton diseluruh Indonesia dan menjadikan salah satu Film Indonesia terlaris sepanjang masa, kini lewat tangan salah satu sutradara terbaik di Indonesia yaitu Upi dan rumah produksi Falcon Pictures, mereka kembali lewat genre komedi yang mengadaptasi dari novel berjudul My Stupid Boss karya Chaos@Work.
My Stupid Boss memberikan sensasi menjengkelkan (banget). Segala kelakuan aneh Bossman digambarkan dengan menyebalkan oleh Upi. Adegan demi adegan berhasil menyulut kekesalan disepanjang film. Dibalik adegan-adegan menyebalkan itupun, Upi berhasil menyelipkan beberapa sisi komedinya. Meskipun ada beberapa part komedi yang cukup garing menurut gue. Film My Stupid Boss juga tak lupa memberikan sisi menyentuhnya (walaupun cuma sekejap saja). Haha!
Seperti biasanya, Reza Rahadian (lagi-dan-lagi) tampil (selalu) paling cemerlang ditiap filmnya. Jika di HABIBIE & AINUN, TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK, TEST PACK, HOS TJOKROAMINOTO, PENDEKAR TONGKAT EMAS, PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN, PERAHU KERTAS, KAPAN KAWIN, HARI UNTUK AMANDA dan BROKEN HEARTS Reza tampil love-able dan everyone loves him, di MY STUPID BOSS ini Reza tampil 180 derajat berbanding terbalik. Ia berhasil menghadirkan sosok Bossman yang nyeleneh dan menjengkelkan. Siapapun mungkin akan merasakan apa yang dirasakan Diana dalam menghadapi si Bossman. Reza benar-benar bertransformasi sebagai Bossman dengan kostum dan make-up yang luar biasa. Tim wardrobe dan make-up berhasil merubah Reza Rahadian yang idaman semua orang menjadi sosok yang tak enak dipandang mata. Haha
Bunga Citra Lestari pun tampil sangat mengimbangi lawan mainnya itu. Chemistry keduanya memang sudah tak perlu diragukan lagi semenjak HABIBIE & AINUN. Namun jajaran pemain pendukung lainnya terutama para pemain Malaysia tidak memberikan kesan membekas setelah film usai. Mudah dilupakan banget karena tertutup oleh kualitas Reza Rahadian.
Penempatan lagu-lagu legendaris Malaysia yang menjadi Soundtrack menjadi poin plus selanjutnya. Cindai dan Gerimis Mengundang menggema sungguh menjadi salah satu hiburan efektif difilm ini. Set lokasi yang konon sengaja dibangun bukan di kantor asli sungguhlah niat banget dan terlihat tidak asal jadi. Two thumbs up Upi!
Overall, Bossman is stole our hearts again! Hingga postingan ini dibuat, Jumlah penonton My Stupid Boss udah mencapai 2.000.000 penonton diseluruh Indonesia. Good job Reza!



[8/10Bintang]

[Review] Wa'alaikumsalam Paris: Kisah Bule Mualaf Yang Berusaha Membahagiakan Sang Istri

- Tidak ada komentar



#Description:
Title: Wa'alaikumsalam Paris (2016)
Casts: Nino Fernandez, Velove Vexia, Tanta Ginting, Boris Bokir, Lidya Kandou, Joe P Project, Luthya Sury, Astrid Roos, Argo Jimmy, Fransoa
Director: Benni Setiawan
Studio: Maxima Pictures


#Trailer:

Official Trailer Wa'alaikumsalam Paris (2016)


#Synopsis:
Iceu (Velove Vexia) seorang gadis sunda asal Bojong Jawa Barat yang addictive akan selfie dan wefie akhirnya bisa menikah dengan bule bernama Clement (Nino Fernandez). Tujuan awal Iceu menikah dengan pacarnya itu karena Clement merupakan bule asal Eropa dan ingin mengubah nasibnya. Iceu yakin akan bisa hidup bahagia jika tinggal di Paris. Namun kenyataan tak sesuai dengan harapan. Clement atau Emen hanyalah seorang petani anggur yang tinggal di pedesaan di Eropa. Kurang dari sebulan, Iceu merasa tidak betah tinggal di Eropa. Ia tak betah lantaran keadaan ekonomi pas-pasan dan Emen tidak mengajak Iceu jalan-jalan keliling Eropa. Ditengah sikap istrinya yang gampang ngambek, Emen dihadapkan juga dengan tuntutan keluarga Iceu (Lidya Kandou & Joe P Project) yang keukeuh ingin datang ke Eropa dan menagih oleh-oleh pada Emen. Tak hanya itu saja, kemunculan sosok Dadang (Tanta Ginting) pemuda asal Indonesia yang tinggal di Paris semakin memperkeruh keadaan rumah tangga Iceu dan Emen. Dengan segala tekanan dari sang istri beserta keluarga dari sang istri dan kehadiran Dadang, Emen tetap berusaha menjadi suami yang baik dan tetap belajar memperdalam agama demi keluarga yang sakinah mawwaddah dan warrahmah. Apakah Emen berhasil menjadi suami yang baik dan bisa membahagiakan Iceu yang masih kekanak-kanakan dalam membina rumah tangga?

#Review:
Sutradara spesialis drama-drama romantis komedi berkelas yaitu Benni Setiawan kembali menghadirkan drama romantis komedi ditahun ini bekerjasama dengan rumah produksi Maxima Pictures. Beberapa tahun lalu film beliau sukses besar dibeberapa ajang penghargaan film lokal dengan drama komedi-romantis-religinya yang berjudul 3 HATI 2 DUNIA 1 CINTA (2010). Film WA'ALAIKUMSALAM PARIS ini bukanlah sekuel atau jawaban dari ASSALAMUALAIKUM BEIJING (2014). Ini berbeda. WA'ALAIKUMSALAM PARIS berhasil dibuka dengan keseruan dan kekacauan yang lumayan menghibur. Kelucuan terus berlanjut ketika kedua pasangan suami istri itu tiba di Eropa. Namun dibalik keseruan dan kelucuan yang dihadirkan, sisi komedi lewat logat sunda yang dilakoni oleh Velove Vexia kurang terlihat natural. Namun kekurangan tersebut tertutup dengan akting Velove yang semakin matang. Jajaran keluarga Iceu yang diperankan Lidya Kandou, Joe P Project dan si cantik Luthya Sury tampil begitu mencuri perhatian dengan pertengkaran logat sunda nya itu. Bagian terbaik dari WA'ALAIKUMSALAM PARIS terletak pada pertengahan film dimana ketika sosok Dadang yang diperankan oleh Tantan Ginting hadir. Menambah keseruan dan kelucuan diantara duet Nino Fernandez dan Velove Vexia. Tak hanya itu saja, beberapa kejadian lucu seperti tragedi sambal, dan pura-pura ustadz menjadi bagian paling menghibur di pertengahan film. Menjelang akhir film, WA'ALAIKUMSALAM PARIS menutupnya dengan manis meskipun faktor kebetulan itu sedikit maksa kalo menurut gue.
Kehadiran Tanta Ginting juga meningkatkan chemistry yg semakin kuat antara Iceu dan Clement. Thumbs-up untuk Nino Fernandez yang kali ini akhirnya dia diberi kesempatan menjadi pemeran utama pria. Terakhir melihat Nino sebagai pemeran utama pria dalam film COKLAT STROBERI (2007), CLAUDIA/JASMINE (2008) dan COWOK BIKIN PUSING (2011). Kali ini ia tampil cukup meyakinkan sebagai seorang bule mualaf yang extra sabar menghadapi istrinya. Nino pun di WA'ALAIKUMSALAM PARIS ini berhasil memainkan emosinya dengan baik dan meningkat. Jadi tak sabar menantikan aksi Nino Fernandez berikutnya di BULAN TERBELAH DILANGIT AMERIKA PART 2 (Lebaran 2016) yang konon karakter Stefan akan jauh lebih dieksplor di Part 2 itu. Oia jangan lupa juga aksi Boris Bokir si Juragan Batu Akik pun tampil menghibur dan mencuri perhatian di film yang diproduseri oleh Ody Mulya Hidayat ini. Gesture dan logatnya nyunda banget. 
Untuk segi visual, cukup disayangkan ada beberapa bagian yang masih terlihat nge-blur dan pecah. Terlebih ketika adegan di Eropa. Andaikan saja Benni Setiawan dan Maxima Pictures lebih berani lagi mengeluarkan budget, mungkin visual WA'ALAIKUMSALAM PARIS ini akan menjadi poin plus selanjutnya. Music scoring difilm ini juga cukup manis dan tidak berlebihan dan sangat Eropa banget.
Overall, secara keseluruhan, WA'ALAIKUMSALAM PARIS ini cukup memuaskan. Drama religi-komedi-romantis yang sederhana dan lucu meskipun bagian terbaiknya hanya dipertengahan saja menurut gue.


[7.5/10Bintang]

[Review] Comic 8 Casino Kings Part 2: Akhir Perjalanan Para Comic Melawan The King

- Tidak ada komentar

#Description:
Title: Comic 8: Casino Kings Part 2 (2016)
Casts: Ernest Prakarsa, Ge Pamungkas, Kemal Palevi, Mongol Stres, Bintang Timur, Babe Cabita, Fico Fahriza, Arie Kriting, Indro Warkop, Pandji Pragiwaksono, Sophia Latjuba, Prisia Nasution, Donny Alamsyah, Yayan Ruhiyan, Boy William, Ence Bagus, Dhea Ananda, Nikita Mirzani, Cah Lontong, Agung Hercules, Lidya Kandau, Barry Prima, George Rudy, Willy Dozan, Sacha Stevenson, Soleh Solihun, Agus Kuncoro, Candil, Gandhi Fernando, Ray Sahetapy
Director: Anggy Umbara
Studio: Falcon Pictures


#Trailer:

Official Trailer Comic 8: Casino Kings Part 2 (2016)


#Synopsis:
Ke-delapan agen rahasia Comic 8 yang dikomandoi oleh Indro (Indro Warkop) yaitu Ernest Prakarsa, Ge Pamungkas, Kemal Palevi, Mongol Stres, Bintang Timur, Babe Cabita, Fico Fahriza dan Arie Kriting masih terjebak dalam sebuah permainan judi online terbesar yang melibatkan raja-raja dunia yang kaya-raya disebuah hutan belantara yang diatur oleh The King (Sophia Latjuba). Ke-delapan comic itu harus survive menghadapi serangan buaya-buaya ganas, melawan para The Hunters (Lidya Kandau, Barry Prima, George Rudy, Willy Dozan, Sacha Stevenson, Soleh Solihun) hingga The Ghost (Yayan Ruhiyan) untuk bisa menemukan keberadaan sosok The King dan Dr. Pandji (Pandji Pragiwaksono) yang telah melakukan konspirasi terhadap mereka.
Disaat para agen nya berjuang disebuah pulau yang penuh dengan jebakan The King, Indro sang pimpinan agen Comic 8 berhasil diculik oleh anak buah The King dan dibuang ke sebuah tempat bertarung bersama dengan agen Interpol asal Singapura, Cynthia (Prisia Nasution) dan Satpam komplek rumah Indro yaitu Ence (Ence Bagus). Ketiganya harus bisa mengalahkan algojo-algojo tangguh milik The King. Diantaranya adalah Isa (Donny Alamsyah) dan Bella (Hannah Al-Rashid). Disepanjang perjalanan para agen Comic 8 menemukan keberadaan The King, mereka mendapatkan fakta-fakta yang diluar dugaan. Sosok siapa sebenarnya The King hingga maksud dan tujuan Dr.Pandji semuanya terbongkar.
Bisakah agen Comic 8 memberantas The King (Kong) beserta para algojo-algojonya?


#Review:
Puncak dan akhir dari keseruan box-office dan blockbuster franchise COMIC 8 CASINO KINGS PART 1 (2015) karya ambisius Anggy Umbara akhirnya terjawab sudah. Namun sebagai sebuah film yang dibelah dua bagian, rasanya PART 2 ini hanya menampilkan 20-30% saja ending dari Casino Kings. PART 1 harus diakui memberi jalan cerita yang cukup membuat penasaran. Cerita dalam PART 2 kali ini hanya berfokus pada adegan-adegan action yang terus dibombardir dari awal hingga akhir film. Twist-twist yang dihadirkan pun cenderung terlalu berlebihan dan diluar nalar. Contohnya sosok sebenarnya The King. Itu adalah twist yang terlihat "maksa banget". Beberapa sisi komedi dari para comic stand-up komedian pun ada beberapa yang berhasil mengundang tawa namun tak jarang juga beberapa sisi komedi lainnya malah garing dan tidak mempresentasikan masa kini.
Jajaran pemain yang sangat melimpah pun, di PART 2 kali ini malah terlihat para comic-8 yang mendominasi terlebih porsi Babe Cabiita, beliau terlalu banyak dan kebanyakan garing juga komedinya. Jajaran pemain yang mencuri perhatian justru datang dari duet maut Prisia Nasution dan Hannah Al-Rashid. Adegan fightingnya begitu dramatis ditambah efek slowmo dan guyuran hujannya.
Untuk efek CGI pun sangat mendominasi di PART 2 kali ini. Sosok buaya mutant di PART 1 lalu, kini berubah menjadi seekor naga raksasa! Namun yang cukup disayangkan ada beberapa bagian efek CGI nya masih sangat kasar padahal pada PART 1 lalu, efek CGI nya tidak ada yang sekasar itu.
Overall, COMIC 8 CASINO KINGS PART 2 ini cukup berhasil menutup series CASINO KINGS meskipun banyak kekurangan dan kekecewaan yang gue rasakan setelah menontonnya. Dan pada akhirnya selera-lah yang berbicara. Gue ucapkan juga selamat untuk seluruh casts, crew dan team COMIC 8 CASINO KINGS PART 2 ini yang hingga tulisan ini dibuat sudah menembus angka 1.300.000 penonton di seluruh Indonesia. Luar Biasa!


[7/10Bintang]

[Review] Jagoan Instan: Ketika Kemal Palevi Berubah Menjadi Superhero!

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Jagoan Instan (2016)
Casts: Kemal Palevi, Anisa Rahma, Dede Yusuf, Kevin Julio, Meriam Bellina, Jovial Da Lopez, Andovi Da Lopez, Alexa Key, Ki Manteb Soedharsono, Jono Amstrong, Tyson Lynch
Director: Fajar Bustomi
Studio: Starvision Plus


#Trailer:

Official Trailer Jagoan Instan (2016)


#Synopsis:
Di Amerika Serikat, para superhero sedang menganggur karena kehidupan disana sudah aman, tentram dan damai. Keadaan berbanding terbalik di Indonesia. Negara yang beribukota-kan DKI Jakarta ini masih dihantui oleh kejahatan dan korupsi yang merajalela dimana-mana. Om Gun (Dede Yusuf) selaku mantan superhero lokal asli Indonesia prihatin dengan kondisi Indonesia. Ia kemudian meminta serum superhero berwarna hijau pada para superhero di Amerika Serikat untuk membasmi segala kejahatan yang terjadi di Indonesia.
Om Gun kemudian merekrut keponakannya yaitu Bumi (Kemal Palevi) untuk menjadi superhero berikutnya. Mendengar ia akan menjadi superhero setelah disuntik serum, Bumi langsung menerima tawaran itu. Ia ingin menjadi sosok superhero untuk ayah serta adiknya. Ia juga ingin menjadi superhero sesungguhnya dimata Pertiwi (Anisa Rahma), pacarnya yang baru saja meminta pada Bumi untuk mengakhiri hubungannya (Putus) karena Bumi termasuk golongan menengah kebawah.
Setelah disuntik serum, Bumi kini benar-benar menjadi superhero. Ia ditugaskan oleh Om Gun untuk membasmi kejahatan di Indonesia seperti memberantas mafia kejahatan di pemerintahan hingga pengadilan, menyelidiki dewan DPR yang melakukan studibanding ke luar negeri hingga memberantas koruptor yang merugikan Indonesia.
Suatu hari, Bumi harus berhadapan dengan Romeo (Kevin Julio) anak dari Ratu Gelondongan (Meriam Bellina) yang merupakan pimpinan dari perhimpunan Pembalak Hutan Indonesia. Romeo telah berhasil merebut Pertiwi dari Bumi.
Akankah Pertiwi kembali ke tangan Bumi setelah melihat Bumi kini menjadi superhero lokal?


#Review:
Para Comic Stand-Up Comedian di Indonesia kini sedang berada dipuncak kesuksesan. Diantaranya, Raditya Dika yang sukses membawa film-film yang menampilkan dirinya berjaya di Tangga Box Office Indonesia, kemudian Ernest Prakasa yang sukses mencuri perhatian dan menuai pujian ketika debut perdana nya dalam kursi sutradara sekaligus bermain dalam film NGENEST (2015) lalu. Ada lagi Pandji Pragiwaksono yang sukses besar bermain dalam Film Comic 8 (2014) dan Comic 8: Casino Kings (2015) bersama dengan belasan Comic Stand-Up Comedian lainnya. Dan masih banyak comic-comic lainnya yang menuai kesuksesan. Kali ini Kemal Palevi kembali hadir sebagai Lead-Actor dalam film drama-superhero-komedi berjudul JAGOAN INSTAN (2016) setelah kemarin cukup sukses bermain dalam film drama-komedi TAK KEMAL MAKA TAK SAYANG (2015). Namun film keduanya sebagai Lead-Actor kali ini, tidak memberikan sesuatu yang istimewa. Ide cerita tentang superhero masih kurang digali dengan baik. Sebagai film superhero-komedi, JAGOAN INSTAN (2016) arahan Fajar Bustomi ini justru tampil nanggung. Komedi yang ditampilkan kebanyakan garing tidak menghibur sama-sekali. Rasa kantuk pun mulai terasa ketika diawal hingga film akan berakhir. 
Jajaran pemain pun tidak ada yang memberikan penampilan istimewa. Kemal Palevi sebagai Lead-Actor pun tampil seperti dirinya sendiri bukan memerankan sosok Bumi. Anisa Rahma, mantan personel CherryBelle ini juga tampil hanya sebagai "pemanis" saja di JAGOAN INSTAN. Tidak ada yang memukau kecuali mungkin aktris senior Meriam Bellina yang tampil super konyol sebagai Ratu Gelondongan dengan suara tertawa yang aneh. Jajaran pemain lainnya juga tampil bagaikan figuran tidak memberikan pengaruh signifikan pada cerita. Jika peran yang dimainkan oleh Alexa Key, para anak buah Ratu Gelondongan dihilangkan pun tak menjadi masalah karena mereka tidak memberikan penampilan yang istimewa sama sekali. Padahal di poster resmi dan karakter poster, mereka tampil cukup meyakinkan.
Visual efek yang dihadirkan JAGOAN INSTAN pun cenderung masih kasar dibeberapa bagian. Yang cukup halus mungkin penggunaan sling berhasil ditutupi dengan editing yang baik difilm ini. Overall secara keseluruhan, JAGOAN INSTAN kurang memuaskan. Masih banyak kekurangan sana-sini. Kemal Palevi still the best on TAK KEMAL MAKA TAK SAYANG (2015). Sorry!


[5/10Bintang]

[Review] Talak 3: Keseruan Pasangan Suami Istri Yang Ingin Kembali Rujuk Tapi Terhalang Talak 3

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Talak 3 (2016)
Casts: Laudya Cynthia Bella, Vino G. Bastian, Reza Rahadian, Dodit Mulyanto, HJ Ray Sitoresmi, Gareng Rakasiwi, Hasmi Gundala, Mozza Kirana, Mosidik
Director: Ismail Basbeth & Hanung Bramantyo
Studio: MD Pictures, Dapur Films


#Trailer:


Official Trailer Talak 3 (2016)


#Synopsis:
Bagas (Vino G. Bastian) dan Risa (Laudya C. Bella) kembali dipertemukan dalam sebuah wedding project bernilai besar setelah mereka resmi bercerai dan Bagas langsung memberikan Talak 3 pada Risa. Kehidupan keduanya setelah berpisah menjadi kacau balau. Kehidupan Bagas menjadi berantakan. Begitu juga dengan Risa, ia terlilit hutang kartu kredit dimana-mana. Keduanya juga masih mempunyai tunggakan cicilan rumah milik bersama yang kini menjadi bahan rebutan.
Berkat tawaran wedding project dari Inggrid (Tika Panggabean), Bagas sanggup mengerjakan project itu. Namun sayang, diproposal wedding project yang Bagas ajukan pada Inggrid, proposal itu adalah hasil kerjasama dan ide bersama dengan sang mantan istri. Inggrid pun tak mau tau wedding project Bagas itu harus dikerjakan bersama-sama tidak boleh sendirian.
Melihat peluang itu, Bagas kemudian mencoba merayu Risa untuk merelakan project itu dikerjakan sendiri. Risa dengan tegas menolaknya, karena ia merasa turut andil dalam isi proposal wedding project itu. Dengan alasan tunggakan cicilan rumah, utang kartu kredit dan kurangnya pendapatan, akhirnya mereka memutuskan untuk sepakat bekerjasama dalam mengerjakan wedding project itu dan dibantu oleh sahabat mereka yaitu Bimo (Reza Rahadian).
Seiring berjalannya waktu, roman-roman cinta diantara mantan pasangan suami istri itu kembali muncul. Bagas pun berniat rujuk dengan Risa. Namun ia lupa telah me-nalak 3 Risa sekaligus. Niat baik Bagas terhalang oleh hukum agama yang menyatakan bahwa pihak perempuan harus terlebih dahulu dipinang oleh seorang muhalil (laki-laki lain yang menikahi pihak perempuan, lalu menceraikannya) apabila ingin bersatu kembali.
Karena dikejar oleh deadline wedding project dari Inggrid, Bagas dan Risa kemudian menempuh jalur "express" dengan menyuap petugas KUA bernama Hasmi (Hasmi Gundala) dan Jonur (Gareng Rakasiwi) untuk segera mengeluarkan buku nikah terbaru mereka. Rencana express yang mereka tempuh harus terhalang oleh petugas KUA lainnya yaitu Basuki (Dodit Mulyanto) yang sangat menjunjung tinggi keadilan dan kejujuran hingga ia ratusan kali dimutasi dari berbagai KUA di Pulau Jawa gara-gara sikapnya itu.
Rencana lewat jalur "express" telah gagal. Bayu dan Risa kemudian menempuh jalur mencari suami sewaan. Mereka bertemu dengan pria blasteran indo-arab (Mike Lucock) hingga menemui sosok Mariono Tangguh (Mosidik) yang terkenal dengan salam cintanya. Syarat yang diajukan Bayu dan Risa hanya satu, yaitu disewa untuk sekedar sebagai muhalil dan tanpa adanya hubungan suami-istri. Syarat itu mutlak mereka keluarkan karena diantara mereka sudah muncul kembali rasa sayang dan cinta.
Lagi dan kegagalan harus dialami Bayu dan Risa. Mereka akhirnya memutuskan pilihan pada Bimo untuk menjadi suami sewaan bagi Risa. Awalnya Bimo menolak dengan tegas permintaan mereka, tapi setelah mendengar permohonan Risa yang merupakan teman Risa sejak kecil, Bimo kemudian mau menolong kedua temannya itu.
Rencana yang awalnya digambarkan oleh Bagas tidak akan menyakiti siapapun ternyata berubah drastis dan diwarnai kisah baper. Ternyata Bimo memendam perasaan pada Risa sejak mereka duduk dibangku sekolah dan telah banyak melakukan pengorbanan yang dilakukan Bimo pada Risa.
Lalu bagaimanakah kelanjutannya? Apakah Risa akan tetap memilih Bagas atau justru berpaling pada Bimo? Bagaimanakah juga dengan wedding project mereka?


#Review:
Siapa yang tak menunggu filmnya jika sutradara sekaliber Hanung Bramantyo yang duduk dikursi sutradaranya? Ya. Gue yakin mayoritas pasti selalu mengantisipasi kehadiran film-film produksi beliau. Bagaimana jika film yang diproduksi Hanung, disutradarai juga oleh seorang Ismail Basbeth, sutradara baru Indonesia yang sukses besar mencuri perhatian tahun lalu lewat film MENCARI HILAL (2015) yang dibintangi Oka Antara dan Deddy Soetomo itu. Komposisi itu tampak semakin menjanjikan untuk tidak boleh dilewatkan dibioskop.
Dibuka dengan kisah humor yang tiada ampun, TALAK 3 (2016) memberikan humor khas Hanung Bramantyo yang tak kalah dahsyatnya seperti di Film HIJAB (2015) yang satir, penuh dengan sindiran dan pelesetan dari yang lagi nge-trend pada masa kini contohnya para pemain pendukung difilm ini, Saski Nggotik (Mozza Kirana) yang dituduh sebagai wanita idaman lain Bagas, kemudian Mariono Tangguh (Mosidik) dengan salam cintanya, Basuki (Dodit Mulyanto) yang menjunjung kejujuran dan anti KKN. Nama mereka sudah tak asing kan? Dan memang terinspirasi dari dunia showbiz Indonesia.
Setelah dibombardir oleh aksi humor, tak disangka moment drama dipertengahan hingga akhir film juga tak kalah dahsyat dengan aksi humornya. Hanung Bramantyo dan Ismail Basbeth berhasil membawa BAPER semua penonton dengan konflik cinta segitiga yang dikemas dengan apik dan luar biasa dengan jajaran pemain yang tengah HITS di industri Film Indonesia seperti Laudya C. Bella, Vino G. Bastian dan Reza Rahadian.
Ketiganya tampil cemerlang dengan karakternya masing-masing. Bella pun semakin menunjukkan "taring"nya yang berkelas setelah apik dalam ASSALAMUALAIKUM BEIJING (2014) dan SURGA YANG TAK DIRINDUKAN (2015). Vino dan Reza pun tampil sangat memukau dengan permainan emosi yang diberikan. Aktor kelas wahid di Indonesia emang mereka berdua.
Overall, secara keseluruhan Film TALAK 3 (2016) film rom-com Indonesia paling menghibur dan paling bikin menguras emosi. Jika tahun lalu ada KAPAN KAWIN? (2015) yang merupakan rom-com terbaik, mungkin TALAK 3 (2016) ini adalah rom-com terbaik ditahun ini. BEST!



[9/10Bintang]

[Review] Aach.. Aku Jatuh Cinta: Highclass Local Romantic Comedy From Garin Nugroho

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Aach.. Aku Jatuh Cinta (Chaotic Love Poems) (2016)
Casts: Pevita Pearce, Chicco Jerikho, Anissa Hertami, Nova Eliza, Bima Azriel
Director: Garin Nugroho
Studio: MVP Pictures


#Trailer:

Official Trailer Aach.. Aku Jatuh Cinta (2016)


#Synopsis:
Rumi (Chicco Jerikho) terkenal dengan anak nakal. Seringkali dia membuat nangis tetangganya, seorang perempuan berdarah campuran bernama Yulia (Pevita Pearce). Jika bosan dengan Yulia, Rumi mengacaukan teman-temannya. Berbagai peristiwa yang dialami Yulia selalu membekas dan memunculkan kerinduan akan sosok Rumi karena kejahilannya. Jika Rumi tidak ada, Yulia seolah merana.
Beranjak dewasa, kekacuan mereka semakin liar bak kartun Tom & Jerry. Tapi, siapapun tahu bahwa keduanya pun memendam rasa. Botol limun milik pabrik orangtua Rumi dan tebing pantai menjadi saksinya. Walaupun semesta dan segala isinya belum memberikan dukungan. Pertemanan Rumi dan Yulia sangat unik dan menarik. Meski diisi dengan pertengkaran, namun di balik itu semua adalah bukti kasih sayang di antara mereka yang dibalut dengan sesuatu yang berbeda.
Suatu ketika, terjadi kerenggangan antara hubungan Rumi dan Yulia akibat kondisi larangan dari ibu Yulia (Anissa Hertami) serta sosial, ekonomi. budaya juga menjadi pemicunya. Musik rock and roll, lipstik merah sampai bra merah menyala.
Akankah Rumi dan Yulia bersatu setelah mereka melewati segala kekacuan yang terjadi diantara mereka?


#Review:
Salah satu sutradara senior dan terbaik di Indonesia yaitu Garin Nugroho kembali merilis sebuah film Indonesia. Namun yang cukup mencuri perhatian, beliau membuat film bertema kisah drama cinta. Yang menjadi pusat perhatian lantaran, Garin Nugroho sudah melekat akan film-film nasionalis atau sejarah atau film bertema berat dan grande. Terakhir beliau menggarap HOS Tjokroaminoto (2015) yang sukses mendapatkan penghargaan di ajang festival penghargaan film lokal.
Dengan latar siapa yang menyutradarai serta jajaran pemain yang tengah naik daun. Tak heran jika film yang mempunyai judul internasional CHAOTIC LOVE POEMS dan sudah tayang lebih dulu di BUSAN INTERNATIONAL FILM FESTIVAL 2015 ini sangat ditunggu kehadirannya di Bioskop Indonesia.
Harus diakui, AACH.. AKU JATUH CINTA ini benar-benar kacau! Banyak adegan loncat kesana kemari yang membingungkan jadinya. Namun kekacuan itu disajikan juga dengan keindahan. Kisah cinta yang dihadirkan begitu menggemaskan ala teatrikal dengan nuansa tahun 80-90'an. Chicco Jerikho tampil begitu menjengkelkan disepanjang film lewat karakter Rumi nya. Pevita Pearce lagi-dan-lagi memberikan penampilan terbaik, berkelas dan melesat tinggi setelah kemarin sukses besar lewat karakter Hayati di TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK (2013). Meskipun dibeberapa adegan, jiwa Hayati dalam diri Yulia sedikit muncul.
Yang menjadi nilai sempurna dari film AACH.. AKU JATUH CINTA ini adalah set lokasi dan properti yang digunakan tampil begitu NIAT. Jarang-jarang ada film Indonesia bisa bikin film seniat ini. AACH.. AKU JATUH CINTA ini tampil meyakinkan dengan mengambil setting retro Indonesia. Tak hanya itu saja, Soundtrack yang dihadirkan dikemas dengan sangat retro. I really loved it. Beberapa adegan pun sangat berkesan, contohnya adegan mengukur baju pelanggan ibunya Yulia.
Overall, AACH.. AKU JATUH CINTA sangat memuaskan! Favorite Movie!!


[8.9/10Bintang]

[Review] Joy: Perjalanan Penemu Miracle Mop Meraih Kesuksesan

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Joy (2015)
Casts: Jennifer Lawrence, Robert De Niro, Bradley Cooper, Edgar Ramirez, Diane Ladd, Virginia Madsen, Isabella Rossellini, Dascha Polanco, Elisabeth Rohm, Jimmy-Jean Louis, Laura Wright, Susan Lucci, Ken Howard
Director: David O. Russell
Studio: Fox 2000 Searchlight Pictures, Annapurna Pictures


#Trailer:

Official Trailer Joy (2015)


#Synopsis:
Joy (Jennifer Lawrence) adalah seorang ibu rumah tangga yang baru saja bercerai dari sang suami, Tony (Edgar Ramirez). Meskipun sudah bercerai secara hukum, keduanya masih tinggal satu atap rumah namun Tony lebih memilih tinggal di basement rumah mereka.
Joy bekerja sebagai seorang akuntan di perusahaan milik ayahnya, Rudy (Robert De Niro) yang sedang mengalami masa puber kedua dengan Trudy (Isabella Rossellini), seorang wanita paruh baya yang mempunyai kehidupan yang sudah sangat berkecukupan. Kebetulan juga kedua orang-tua Joy sudah bercerai. Tak hanya itu, Joy juga mempunyai sekelumit masalah khas ibu rumah tangga lainnya. Hubungan dengan sang ibu, Terry (Virginia Madsen) yang sangat tergila-gila dengan sinetron Danica & Clarinda  juga sang adik yaitu Peggy (Elisabeth Rohm) ini juga kurang harmonis, padahal mereka tinggal satu rumah.
Sejak kecil, Joy sudah mempunyai ide-ide kreatif didalam dirinya. Suatu hari, Joy berhasil menciptakan tali pengikat untuk hewan peliharaan. Namun sayang, ide tersebut malah dipatenkan oleh orang lain. Melihat kasus tersebut, Joy tak patah semangat, ia kemudian menciptakan sebuah pel bernama Mircale Mop yang konon akan menjadi Pel Revolusioner dimasa depan.
Rupanya, untuk merealisasikan ide itu Joy mengalami beberapa kendala mulai dari kurangnya modal, persaingan bisnis, sulitnya mempromosikan barang hingga rebutan hak paten dan hak cipta harus dialami oleh ibu satu orang anak ini. Dengan dibantu oleh orang TV Shop bernama Neil Walker (Bradley Cooper), satu persatu permasalahan yang Joy hadapi mulai bisa terpecahkan.


#Review:
Setelah tampil sangat cemerlang sebagai Katniss Everdeen dalam THE HUNGER GAMES SERIES yang baru saja selesai pada November 2015 lalu, kini Jennifer Lawrence kembali hadir di layar bioskop dalam film drama-komedi adaptasi biografi Joy Mangano berjudul JOY (2015) yang untuk ke-3 kali nya J-Law berduet dengan sutradara David O. Russell setelah di Silver Lining Playbook (2012) dan American Hustle (2013).
Tanpa membaca sinopsis dan melihat trailer, Film JOY ini ternyata tampil lumayan manis dan menghibur. Bercerita tentang perjuangan seorang ibu single parent dalam mengatasi problem dalam hidupnya ini J-Law berhasil menghadirkan sosok JOY yang menarik untuk diikuti kisahnya dengan balutan komedi dan editing yang sangat disayangkan masih lumayan kasar dibeberapa bagian.
Pada pertengahan hingga paruh akhir film, JOY memberikan sebuah drama-komedi yang tak hanya menghibur namun juga memberikan semangat motivasi yang cukup mengena tentang arti sebuah perjuangan mencapai cita-cita.
Unsur komedinya pun dibeberapa bagian tampil menghibur meskipun diawal film, pengenalan beberapa tokohnya agak terlalu riweuh.
Overall, secara keseluruhan JOY tampil cukup memuaskan dan menghibur. Duet J-Law dan David O. Russell ini cukup layak untuk kembali masuk ke jajaran Nominasi Golden Globes dan Oscar 2016 mendatang!


[8/10Bintang]

[Review] Single: The Luxurious Raditya Dika's Movie In His Filmography

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Single (2015)
Casts: Raditya Dika, Annisa Rawles, Pandji Pragiwaksono, Babe Cabiita, Chandra Liow. Elvira Devinamira, Tinna Harahap, Rina Hassim, Frederik Alexander, Dewi Hughes, Dede Yusuf, Pevita Pearce
Director: Raditya Dika
Studio: Soraya Intercine Films


#Trailer:

Official Trailer Single (2015)


#Synopsis:
Ebi (Raditya Dika) pemuda paruh baya yang satu ini betah menyandang statusnya sebagai seorang single alias tidak mempunyai pacar. Dimata para sahabatnya yaitu Victor (Babe Cabiita) yang sangat percaya akan hal-hal mistis dan Wawan (Pandji Pragiwaksono) yang sangat mempercayai bahwa kekasihnya disana setia, Ebi itu tidak memiliki rasa percaya diri untuk bisa berkenalan dengan wanita. Ebi mengalami beberapa kali kelamnya kisah cinta, salah satunya yaitu ketika Vina (Elvira Devinamira) teman dekat dimasa SMA-nya kembali hadir dan mengajak untuk bertemu kembali setelah lama tak berjumpa. Namun, semua harapan yang Ebi gantungkan pada Vina langsung hancur berantakan setelah mengetahui maksud dan tujuan Vina mengundang Ebi.
Untuk mengurangi rasa kesedihan sahabatnya, Wawan dan Victor kemudian mengajak Ebi ke sebuah tempat klub malam. Wawan terus menyemangati Ebi agar bisa berubah sikapnya yang susah berkenalan dengan wanita. Di klub malam itu kemudian ia berkenalan dengan Laras (Pevita Pearce), berkat insiden "cranberry juice" Ebi kemudian mendapatkan kontak Laras. Namun sialnya lagi, baru sampai tahap perkenalan, Laras malah mundur menghadapi Ebi yang terlihat makin "nyeleneh" ketika mencoba meng-akrab-kan diri.
Dorongan dari sang mama tercinta yang menyuruh Ebi untuk segera menikah dan memberikannya cucu menjadi beban baru lagi untuk Ebi. Tak hanya itu, adiknya yaitu Alva (Frederik Alexander) juga berencana akan melangsungkan pernikahan dan mau tak mau Ebi "dilangkahi" oleh sang adik.
Terus dirundung kesialan, tidak membuat Ebi putus asa. Ebi kembali menemukan sebuah harapan baru ketika kedatangan tetangga baru dikosannya yaitu Angel (Annisa Rawles), seorang mahasiswa kedokteran yang aktif menolong di Medical Center. Namun, ketika Ebi berusaha PDKT dengan Angel, muncul sosok "kakak-kakak-an" Angel yaitu Joe (Chandra Liow) yang baru saja pulang dari Groningen. Sosok Joe yang tampan, tinggi, putih dan mapan tidak membuat semangat Ebi untuk mendapatkan Angel luntur. Seiring berjalannya waktu dalam memperebutkan hati Angel, Ebi menemukan sebuah pelajaran hidup dari status SINGLE yang ia sandang selama ini.
Siapakah yang berhasil mendapatkan hati Angel? Mampukah Ebi membahagiakan sang mama?


#Review:
Summer Season-nya untuk Industri Film Indonesia tahun 2015 akhirnya dimulai! Rumah Produksi yang terkenal dengan Mega Box Office nya seperti 5CM (2012), Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (2013) dan Supernova: Ksatria, Putri & Bintang Jatuh (2014) yaitu SORAYA INTERCINE FILMS kembali menghadirkan karya "megah" nya dipenghujung tahun 2015 ini dengan menggandeng penulis beken, comic, sekaligus aktor Raditya Dika sebagai "jualan utama" nya.
Soraya Intercine Films yang identik dengan budget fantastis dan kesan megah ini berhasil membawa Film SINGLE menjadi Film Raditya Dika paling "megah" diantara film-film Raditya Dika terdahulu. Hal itu jelas terlihat dari sisi pengambilan gambar, setting lokasi, tata kamera, scoring musik, visual efek dan sinematografi yang sangat mahal. Contohnya ketika setting berlokasi di Pulau Dewata, Film SINGLE ini berhasil membuat Pulau Bali terlihat semakin indah dengan pengambilan gambar yang boleh dibilang sempurna. Adegan-adegan ekstrim dengan tambahan visual efek pun tampil lumayan smooth dan meyakinkan.
Untuk segi cerita pun, Film SINGLE ini juga memberikan sesuatu yang "baru" dibandingkan film-film Raditya Dika terdahulu yang mayoritas meng-adaptasi dari novel miliknya. Unsur sisi cerita drama percintaan yang dihadirkan difilm ini cukup kuat dari awal hingga akhir film hal ini lumayan berbeda dengan film Raditya Dika terdahulu yang cenderung lebih menonjolkan sisi humor, namun disini juga sisi komedi dan humor nya berhasil diselipkan dengan baik dibeberapa bagian cerita.
Jajaran pemain tampil tidak mengecewakan. Raditya Dika cemerlang memerankan sosok Ebi yang meskipun sifat dan karakternya masih 11-12 dengan Raditya Dika. Pemain pendukungnya pun tampil lumayan memuaskan seperti Annisa Rawles yang sekilas mirip perpaduan antara Imelda Therinne dan Manohara Odelia ini berhasil mempesona dengan karakter yang diperankannya. Two thumbs-up juga untuk Pandji Pragiwaksono, Babe Cabiita dan Chandra Liow yang berhasil memberikan sisi-sisi humor yang membuat tertawa lepas. Goodjob dudes! Pemeran mama Ebi pun tampil menghibur dengan gaya bahasanya yang sangat kekinian. Yang membuat heran hanya satu, karakter Alva yang diperankan oleh Frederik Alexander ini terlalu cakep untuk menjadi seorang adik dari Ebi. HAHA Peaceout! :))
Salah satu hal yang ditunggu dari Film keluaran Soraya Intercine Films adalah pengisi Soundtracknya! Jika pada 3 film sebelumnya, Soraya Intercine Films selalu memakai grup band Nidji, kali ini Rumah Produksi arahan Sunil Soraya ini mengajak grup band Geisha dan D'Masiv untuk mengisi soundtrack film ini. Dan harus diakui ini adalah keputusan yang cukup tepat. Vokal Momo Geisha dan lirik lagu yang diciptakan Robbie Geisha untuk film ini seperti "Sementara Sendiri" dan "Lagu Cinta" sangat menyatu dengan isi dari Film SINGLE.
Overall, secara keseluruhan, seperti yang sudah disebutkan diawal review, Film SINGLE ini merupakan Film Raditya Dika "termegah" dan awal yang sangat baik membuka Summer Season Industri Film Indonesia Tahun 2015 ini. Apakah bisa menembus diatas 1juta penonton? Let's see!

Klik disini untuk informasi Original Soundtrack Film Single (2015) by Raditya Dika!

[8/10Bintang]

[Review] Love You Love You Not: Remake Film Thailand Yang Konyol Abis

- Tidak ada komentar

#Description:
Title: Love You Love You Not (2015)
Casts: Chelsea Islan, Hamish Daud, R.R Melati Pinaring, Miller Khan, Kemal Palevi, Pico Fahriza, Reynold Hamzah
Director: Sridhar Jetty
Studio: MVP Pictures


#Trailer:
Official Trailer Love You Love You Not (2015)


#Synopsis:
Amira (Chelsea Islan) seorang guru les bahasa inggris mendapat tawaran berupa sebuah tas cantik dan mahal dari Suchin (R.R Melati Pinaring) murid lesnya yang berasal dari Jepang secara cuma-cuma. Amira berjanji akan melakukan hal apapun demi mendapatkan tas itu secara gratis dari Suchin.
Namun hal itu ternyata membawa Amira pada hal "buruk" yang akan ia alami. Untuk mendapatkan tas tersebut, Suchin memberikan satu syarat pada Amira yaitu membantunya untuk putus dengan pacar Indonesia-nya yaitu Juki (Hamish Daud). Keinginan Suchin untuk putus dari Juki lantaran keduanya mempunyai keterbatasan mereka dalam berkomunikasi secara lisan lantaran keduanya berbeda bahasa, budaya dan kebangsaan.
Ketika Amira mencoba menjelaskan keinginan Suchin pada Juki, penjelasan Amira tidak langsung diterima oleh Juki. Juki malah langsung meminta Amira untuk mengajari nya bahasa Inggris agar ia bisa menyusul Suchin ke Amerika.
Semula, Amira tidak berniat mengajar Juki. Namun lantaran Juki terdesak untuk mengejar mantannya yang pergi ke Amerika Serikat, maka Amira terpaksa membantu melancarkan bahasa Inggris-nya. Dengan susah payah Amira mengajari Juki dari nol. Seiring berjalannya waktu muncul perasaan suka satu sama lain antara Amira dan Juki. Namun keduanya mencoba untuk tidak memperlihatkan perasaan itu lantaran Amira sudah terlanjur menyukai Taufan (Miller Khan) salah satu murid di tempat lesnta yang berasal dari keluarga kaya raya. Amira juga tidak ingin menghalangi niat dan cinta Juki untuk mengejar Suchin. Juki juga sebenarnya merasakan hal yang sama dengan Amira, tapi ia sudah bertekad akan pergi menyusul Suchin.
Sampailah pada waktunya Juki mengikuti tes Bahasa Inggris sebagai tahap pergi ke Amerika. Akankah Amira menyatakan isi hatinya? Akankah Juki menyadari siapa sebenarnya cintanya? Dan bagaimana Amira menyikapi Taufan yang semakin hari semakin posesif dan perfeksionis?


#Review:
Jika selama beberapa dekade ini industri Film Indonesia gemar membuat sebuah film dengan mengadaptasi dari judul novel atau buku yang mempunyai kredit mega best-seller, kali ini berbeda dengan Rumah Produksi MVP Pictures. Raam Punjabi membuat sebuah gebrakan baru, memproduksi Film Indonesia adaptasi dari Film Thailand berjudul I FINE.. THANK YOU.. LOVE YOU (2014) yang merupakan film terlaris ditahun 2014 di negara gajah putih itu. Film yang diproduksi oleh Rumah Produksi GTH itu adalah film komedi romantis yang sukses membuat publik Thailand tertawa terbahak-bahak dengan kekonyolan naskah dan ke-lebay-an karakter yang ada.
MVP Pictures dan Shidhar Jetty selaku sutradara pun mencoba sekuat tenaga untuk menghadirkan kekonyolan tingkat tinggi sama seperti versi aslinya. Namun kenyataanya, komedi yang dihadirkan cenderung terlihat agak maksa dan tidak terlihat natural seperti versi Thailand. Terlebih beberapa adegan yang menjurus ke komedi seks dan ucapan-ucapan tak sopan dalam film versi Indonesia ini rentan mengundang kontroversi karena budaya dan kebiasaan nya berbeda dengan di Indonesia. Beruntung, di beberapa adegan baru yang tidak ada di versi Thailand lumayan berhasil mengundang tawa terbahak-bahak.
Plot dan alur cerita pun tidak mengalir dengan mulus dari awal hingga film usai. Film arahan Sridhar Jetty ini pun mengalami kehilangan fokus dipertengahan hingga akhir film. Cerita pembelajaran bahasa Inggris yang dilakukan oleh Amira dan Juki menjadi tertutup oleh unsur komedi dan tingkah kekonyolan para pemainnya yang tiada ampun.
Dijajaran pemain, Chelsea Islan memberikan penampilan memukau nya sebagai seorang guru les bahasa Inggris. Sridhar Jetty sangat mengeksplor kemampuan Chelsea Islan lewat film ini. Hamish Daud pun tampil lumayan oke dalam memerankan sosok Juki yang tulen orang betawi. Namun dipertengahan hingga akhir film, logat dan gesture tubuh Juki malah semakin menjadi seperti Hamish Daud alias sisi bule nya keluar. Chemistry yang dihadirkan oleh keduanya juga tidak terlihat begitu alami ketika perasaan suka satu sama lain diantara mereka muncul.
Sangat disayangkan juga, dari segi visual tidak konsisten dalam memberikan ketajaman gambar. Dibeberapa adegan masih ada yg terlihat buram dan pecah. Hal itu juga kemudian diperparah dengan efek green-screen dibeberapa bagian yang masih terlihat kurang mulus.
Overall secara keseluruhan, I FINE THANKYOU LOVE YOU is much better than LOVE YOU LOVE YOU NOT. Sorry..


[6/10Bintang]

[Review] Comic 8 Casino Kings Part 1: Saatnya Agen Comic Melawan Sindikat Perjudian Besar

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Comic 8: Casino Kings Part 1 (2015)
Casts: Ernest Prakarsa, Ge Pamungkas, Kemal Palevi, Mongol Stres, Bintang Timur, Babe Cabita, Fico Fahriza, Arie Kriting, Indro Warkop, Pandji Pragiwaksono, Sophia Latjuba, Prisia Nasution, Donny Alamsyah, Yayan Ruhiyan, Boy William, Dhea Ananda, Nikita Mirzani, Cah Lontong, Agung Hercules, Lidya Kandau, Barry Prima, George Rudy, Willy Dozan, Sacha Stevenson, Soleh Solihun, Agus Kuncoro, Candil, Gandhi Fernando, Ray Sahetapy, Jovial Da Lopez, Andovi Da Lopez, Arief Didu, Adjis Doa Ibu, Isman HS, Gilang Bhaskara, Akbar Kobar, Asep Suaji, Awwe, Uus, Temon, Boris Bokir, Loloz, Bene Rajagukguk, Gita Bhebhita, Mo Sidik, Ence Bagus dll
Director: Anggy Umbara
Studio: Falcon Pictures


#Trailer:

Official Trailer Comic 8: Casino Kings Part 1 (2015)


#Synopsis:
8 Bulan setelah insiden perampokan di Bank I.N.I yang melibatkan Indro Warkop dan ke-8 anak buahnya, muncul sebuah ancaman baru untuk team Indro Warkop yang konon ancaman itu berasal dari The Kings (Sophia Latjuba) sosok Ratu Perjudian kelas kakap yang menurut sebagian besar orang hanya sebuah mitos belaka. Indro Warkop kemudian mengutus para agen nya yang disebut dengan Comic 8 untuk menyelidiki dan memberantas sindikat perjudian yang dipimpin oleh The Kings itu.
Berbagai cara telah mereka lakukan untuk bisa menemukan dimana The Kings berada. Salah satunya adalah mereka menyamar menjadi para Stand-Up Comedian dan melakukan roadshow dibeberapa kota di Indonesia. Bersamaan dengan itu pula agen yang dipimpin Indro Warkop ini masih saja diselidiki oleh kepolisian yang dipimpin oleh AKB Mawar (Dhea Ananda) beserta anak buahnya Adrian (Boy William). Pihak kepolisian pun mendapat bantuan dari seorang Interpol asal Singapura (Prisia Nasution) untuk menyelidiki komplotan ini. Cara menyamar yang para agen Comic 8 lakukan rupanya berhasil. The Kings mengutus Bella (Hannah Al-Rashid) untuk mengundang para Stand-Up Comedian itu ke pulau pribadinya untuk memeriahkan acara Casino yang akan digelar secara internasional, besar dan megah.
Para agen Comic 8 yang menyamar sebagai Stand-Up Comedian menyetujui tawaran tersebut karena sosok The Kings yang selama ini mereka incar kini semakin dekat didepan mata. Tapi ternyata The Kings jauh lebih pintar dari para agen Comic 8. Ia mempunyai sebuah rencana lain yang masih berkaitan dengan peristiwa perampokan Bank I.N.I yang melibatkan agen yang dikomandoi Indro Warkop serta Dr. Pandji (Pandji Pragiwaksono) dan kedua anak buahnya, Agung (Agung Hercules) dan Nikita (Nikita Mirzani) yang kini tengah berada didalam penjara.
Ancaman lainnya pun datang dari The Hunters, para pemburu yang siap membunuh siapa saja hingga terror ganas dari kumpulan buaya yang berada ditengah hutan belantara. Bisakah Ernest Prakarsa, Ge Pamungkas, Kemal Palevi, Mongol Stres, Bintang Timur, Babe Cabita, Fico Fahriza dan Arie Kriting menyelesaikan misi yang ditugaskan oleh Indro Warkop meskipun lawan mereka kali ini sangat berat?


#Review:
Kesuksesan Film COMIC 8 (2014) yang berhasil menjadi Top #1 Box Office Indonesia Tahun 2014 membuat Rumah Produksi Falcon Pictures dan sang sutradara, Anggy Umbara semakin optimis dan ambisius untuk melanjutkan sekuelnya.
Ditahun 2015 ini, Anggy Umbara akhirnya merilis sekuelnya berjudul COMIC 8: CASINO KINGS PART 1 pada musim Film Lebaran 2015. Formula yang ia berikan di sekuelnya ini konon akan jauh lebih besar dan lebih berlipat ganda dari film pertamanya. Dan hal itu rupanya berhasil ia suguhkan disepanjang film!
Dengan alur cerita yang maju mundur serta diberi beberapa bab The Grudge, The Mission, The Missing Link, The Tour, The Kings of Casino dan The Game ketika film diputar, membuat gaya cerita di sekuelnya ini tak jauh berbeda dengan film pertamanya yang layaknya seperti potongan puzzle yang membuat penasaran hingga akhir film.
Intense humor dan action yang ditampilkan pun membuat film ini tampil semakin gila dibandingkan film pertamanya. Jajaran 50 pemain yang dihadirkan pun semakin memperbesar keseruan COMIC 8: CASINO KINGS PART 1 ini. Nama-nama seperti Prisia Nasution, Hannah Al-Rashid, Donny Alamsyah, Sophia Latjuba dan yang lainnya ini berhasil mengimbangi kegilaan para Stand-Up Comedian yang beraksi. Film arahan Anggy Umbara ini juga menampilkan beberapa adegan yang benar-benar terinspirasi (atau sebenarnya memparodikan) dari film-film Box Office Dunia termasuk Indonesia seperti The Raid, The Raid 2: Berandal, Iron-Man, The Hunger Games dan lainnya. Ini yang menjadi hal yang paling seru dibalik melimpahnya jajaran pemain dan humor yang diberikan.
Dan keseruan COMIC 8: CASINO KINGS PART 1 ini terpaksa harus ditahan dulu gara-gara film ini dibelah menjadi dua bagian. Ending COMIC 8: CASINO KINGS ini akan dirilis pada moment Imlek, Februari tahun 2016 mendatang. Jika melihat keseruan dan rasa penasaran yang diberikan di PART 1 nya ini, akan menjadi jaminan kalau PART 2 nya akan jauh lebih edan dan gila. Can't wait!



[8.5/10Bintang]

Sharing Is Caring