Cari Blog Ini

Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

[SPOILER ALERT] Fakta Menarik Film Midnight Show (2016)

- Tidak ada komentar

Ini dia beberapa fakta menarik dari film terbaru produksi Renee Pictures berjudul Midnight Show (2016):

1. Sutradara Midnight Show yaitu Ginanti Rona merupakan sutradara muda yang dulu pernah menjadi asisten sutradara TiMo Brothers. Ginanti termasuk anti CGI dalam proses pembuatan film. Beliau lebih memilih memakai properti asli daripada menggunakan efek CGI. Terbukti, di MIDNIGHT SHOW nya, ia memakai set bioskop asli.
2. Film MIDNIGHT SHOW ini rencananya akan tayang dibioskop Indonesia pada akhir 2015 lalu. Namun, karena suatu hal, film yang diproduseri oleh Gandhi Fernando dan Laura Kirana ini mundur menjadi 14 Januari 2016. (Prediksi: mungkin takut head-to-head dengan Film Single, Bulan Terbelah Di Langit Amerika & Star Wars: The Force Awakens hehe)
3. Lokasi shooting MIDNIGHT SHOW menggunakan bioskop betulan yaitu Bioskop Galaxy diwilayah Bogor Jawa Barat dan Bioskop Mall Cimanggis Depok Jawa Barat.
4. Selama proses shooting, beberapa pemain sempat mengalami hal-hal mistis. Hal itu diungkapkan oleh Acha Septriasa, yang pernah melihat beberapa kru film mengalami kesurupan, properti mainan digedung bioskop menyala sendiri dan lain-lain.
5. Film MIDNIGHT SHOW menjadi film horror/thriller pertama dari aktris Acha Septriasa.
6. Karakter Guntur yang seorang pembajak film di MIDNIGHT SHOW awalnya sempat diberikan pada Robby Shine, tapi karena jadwal yang padat kemudian digantikan oleh Ade Firman Hakim.
7. Film MIDNIGHT SHOW sempat ditolak oleh LSF untuk tayang di Bioskop Indonesia lantaran terlalu banyak adegan sadis. Namun, akhirnya setelah 3x proses, Film arahan Ginanti Rona ini tayang dibioskop meskipun beberapa adegan digunting selama 4menit.
8. Salah satu adegan yang digunting LSF adalah ketika Ganindra Bimo menggorok leher Yayu Unru dan Neni Anggraeni.
9. Proses shooting MIDNIGHT SHOW berlangsung pada Desember 2014 dan berakhir pada akhir Januari 2015.
10. Ide Cerita film MIDNIGHT SHOW muncul ketika kedua produser film ini mengalami kejadian aneh ketika selesai menonton film KUNTILANAK (2006) di bioskop Artha Gading 21.


Spoiler Film MIDNIGHT SHOW (2016):


Tama Herdiansyah (Ganindra Bimo) adalah seorang sutradara terkenal sekaligus seorang psikopat. Ia ditugaskan oleh Lusy (Gesata Stella) untuk membunuh Seno (Arthur Tobing) jaksa yang menuntut Bagas (Zack Lee) kakak kandung Lusy atas kasus pembunuhan yang menimpa keluarganya itu. Seno dijebak disuruh datang ke Bioskop Podium, tempat Lusy bekerja sebagai petugas loket tiket. Tak hanya Seno saja, rupanya ada penonton lain yang mempunyai tujuan lain datang ke Bioskop Podium. Diantaranya Guntur (Ade Firman Hakim) yang berniat membajak film BOCAH dengan merekamnya dan pasangan kekasih Sarah (Ratu Felisha) yang merupakan PSK dan pelanggannya Ikhsan (Boy Harsya). 


Alasan utama Lusy ingin menghabisi nyawa Seno karena kakaknya itu tidak sepenuhnya salah atas kematian kedua orangtuanya itu. Lusy ingin balas dendam. Bagas dan Lusy mengalami kekerasan sejak kecil yang dilakukan oleh kedua orangtuanya (Citra Prima & Rangga Djoned).
Kematian kedua orangtuanya itu, kemudian direkayasa oleh wartawan bernama Yuli (Neni Anggraeni). Yuli membuat sebuah berita palsu bahwa Bagas lah yang membunuh kemudian memutilasi ayah-ibu-adiknya. Hal itu dijelaskan ketika sebuah video diputar ketika Tama Herdiansyah disiksa dan disuruh membunuh Yayu Unru dan Neni Anggraeni. Lusy sebenarnya tidak mati. Ia menderita post traumatic syndrome, bersembunyi, bekerja di Bioskop Podium dan tumbuh dewasa sendirian.
Tama menjadi psikopat lantaran ia terus mendapat ancaman dan tekanan dari Lusy. Hal itu terlihat ketika Tama berdialog dengan Naya (Acha Septriasa), dimana Tama sangat merasakan kepedihan ketika anak dan istrinya terus diganggu oleh terror yang ingin mencoba membunuh mereka. Tak terima dengan apa yang dialami keluarganya itu, Tama kemudian menjadi psikopat dan menuruti perintah Lusy untuk membunuh Seno.
Sementara itu, pegawai bioskop lain yaitu Naya, Juna (Gandhi Fernando), Pak Johan (Ronny P. Tjandra), Allan (Daniel Topan) serta Guntur, Sarah dan Ikhsan mereka hanya sebatas saksi mata ketika peristiwa penyerangan dan pembunuhan Tama terhadap Seno di Bioskop Podium. Takut, ketahuan, mau tak mau, Tama juga harus menghabisi mereka.

[Review] Midnight Show: Terror Maut Mengintai Di Gedung Bioskop

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Midnight Show (2016)
Casts: Acha Septriasa, Ganindra Bimo, Gandhi Fernando, Ratu Felisha, Gesata Stella, Boy Harsya, Raihan Khan, Arthur Tobing, Ade Firman Hakim, Ronny P. Tjandra, Neni Anggraeni, Yayu Unru, Zack Lee, Citra Kirana
Director: Ginanti Rona
Studio: Renee Pictures


#Trailer:

Official Trailer Midnight Show (2016)


#Synopsis:
Tahun 90'an terjadi kasus pembunuhan sadis yang dilakukan oleh seorang bocah bernama Bagas (Raihan Khan). Pelaku membunuh sekaligus memutilasi ayah-ibu dan adik perempuannya dirumahnya sendiri. Bagas pun berhasil ditangkap dan dimasukkan ke penjara.
Berdasarkan kisah tersebut, Tama Herdiansyah (Ganindra Bimo) tertarik untuk mengangkatnya ke layar lebar. Dan ketika film ditayangkan serentak di seluruh bioskop, Film dengan judul BOCAH itu langsung menimbulkan kontroversi dimana-mana.
1 bulan kemudian, Bioskop Podium milik Pak Johan (Ronny P. Tjandra) tertarik untuk menayangkan film BOCAH pada jam penayangan tengah malam atau Midnight Show. Namun tak sesuai dengan harapan, film itu sepi penonton dan diperparah dengan kondisi hujan deras. Beruntung, tak menunggu lama, beberapa penonton akhirnya datang. Meskipun tak membludak, Pak Johan beserta karyawannya yaitu Naya (Acha Septriasa), Lusy (Gesata Stella) petugas loket tiket, Juna (Gandhi Fernando) petugas proyektor dan Allan (Daniel Topan) bagian keamanan bioskop tetap melayani dan menayangkan film BOCAH di Midnight Show.
Para penonton itu adalah sepasang kekasih bernama Sarah (Ratu Felisha) dan Ikhsan (Boy Harsya), lelaki berkepala cepak bernama Guntur (Ade Firman Hakim), pria tua yang membawa tas bernama Seno (Arthur Tobing) dan lelaki yang mengenakan hoodie berwarna hitam. Kelima penonton itu mempunyai tujuan masing-masing datang ke Bioskop Podium itu.
Ditengah pertunjukkan film, tiba-tiba salah satu dari penonton diserang orang misterius hingga tewas. Sontak. penonton lain pun histeris melihat aksi penyerangan itu. Tak tinggal diam, penonton lainnya mencoba menghindar dari pria misterius itu.
Rupanya insiden tersebut diketahui oleh para pegawai Bioskop Podium. Mereka bersama penonton yang masih selamat terus berusaha mencari jalan keluar agar terbebas dari ancaman orang misterius itu. Meski nyawa dan darah yang harus mereka pertaruhkan.
Bisakah orang-orang yang tersisa di dalam gedung bioskop tua itu keluar dari ancaman orang misterius itu? Lalu siapakah sosok misterius yang menebar terror itu?


#Review:
Akhirnya, Film Indonesia bergenre horror-thriller-slasher kembali muncul diawal tahun 2016 ini setelah RUMAH DARA (2009), KILLERS (2014) dan THE RAID 2 (2014) yang penuh aksi berdarah-darah dan sadis, kini Renee Pictures yang sebelumnya sukses dengan Film TUYUL PART 1 (2015) ini menghadirkan sebuah film thriller-slasher berjudul MIDNIGHT SHOW arahan sutradara muda Ginanti Rona.
Dengan ide cerita yang sangat kuat, MIDNIGHT SHOW tampil lumayan baik dalam segi cerita. Intense ketegangan dan membuat penasaran terjaga dengan baik dari awal hingga akhir film. Premis yang menarik itulah yang memberikan sensasi "tebak-tebakan siapa pembunuhnya" muncul ketika film diputar. Menuju akhir film pun twist yang dihadirkan tampil membuat semua tebakan diawal film menjadi runtuh. Twist yang dihadirkan juga dijelaskan dengan cukup detail meskipun tetap bikin otak berfikir.
Jajaran pemain pun memberikan penampilan terbaiknya. Akhirnyaa! Mimpi gue selama ini pengen liat Acha Septriasa main film horror/thriller kesampe-an juga berkat Ginanti Rona mengajak beliau bermain di MIDNIGHT SHOW. Acha semakin menunjukkan kelasnya disini. Kualitas-nya emang tak usah diragukan lagi, She's one of THE BEST Actress in Indonesia so far. Tak hanya Acha saja, Ratu Felisha pun tampil semakin "gahar" setelah sukses dalam Film Horror Terbaik 2015: BADOET. Thumbs-up juga untuk Ganindra Bimo yang bermain semakin cemerlang. Gandhi Fernando juga tampil lumayan meningkat jika dibandingkan film-film dia sebelumnya. Tapi alangkah baiknya, It's enough sir. Just sit and relax as Producer or Writter. Not for an actor :)


Hal jempolan lainnya dari MIDNIGHT SHOW adalah setting lokasi yang memakai set bioskop betulan. Ginanti Rona berhasil menyajikan terror yang efektif lewat space-space di gedung bioskop. Music scoring pun berhasil disajikan dengan amat baik. Terlebih untuk efek musik suara-suara pisau yang menggorok leher begitu terasa nyata dan nyaring!
Sebagai mantan asisten-sutradara TiMo Brothers yang terkenal dengan RUMAH DARA nya, rasanya Ginanti Rona juga mempunyai taste yang sangat tinggi akan adegan berdarah-darah. Terbukti di MIDNIGHT SHOW nya ini, adegan berdarah-darah disajikan dengan sangat rapi dan tidak lebay. Meskipun beberapa adegan berhasil digunting oleh LSF, tapi secara keseluruhan adegan berdarah-darah disini merupakan salah satu elemen terbaik dari MIDNIGHT SHOW.
Overall, secara keseluruhan MIDNIGHT SHOW, shows you bloods everywhere in old theater. Acha Septriasa, music and slasher scene is the best on this movie. Sayang sekali dibioskop gue di Tasik21 film ini cuma bertahan 2 hari saja :(

SPOILER ALERT Film MIDNIGHT SHOW (2016) klik disini

[8/10Bintang]

[Review] The Danish Girl: Another Incredible Performance From Eddie Redmayne

- Tidak ada komentar

#Description:
Title: The Danish Girl (2015)
Casts: Eddie Redmayne, Alicia Vikander, Adrian Schiller, Amber Heard, Emerald Fennell, Henry Pettigrew, Claus Bue, Ben Wishaw, Richard Dixon
Director: Tom Hooper
Studio: Focus Features, Artemis Pictures


#Trailer:

Official Trailer The Danish Girl (2015)


#Synopsis:
Ini kisah tentang sepasang suami istri yang berprofesi sebagai seniman pelukis. Mereka adalah Einar Wegener (Eddie Redmayne) dan Gerda Wegener (Alicia Vikander). Keduanya telah menikah selama 6 tahun namun belum dianugerahi momongan. Tapi mereka tak pernah mengeluh, mereka selalu terlihat bahagia dengan aktivitas mereka sebagai seorang seniman lukis.
Einar terkenal akan lukisan-lukisan alamnya, sedangkan Gerda terkenal akan lukisan-lukisan manusianya. Suatu hari, keadaan ekonomi keduanya dilanda krisis. Bahkan lukisan karya Gerda selalu ditolak oleh beberapa galeri untuk dipamerkan.
Tak mau menyerah, Gerda kemudian selalu memperbaiki lukisan-lukisannya. Suatu hari, ketika proses melukis seorang model bernama Elsa (Emerald Fennell) dengan mengenakan gaun indah berwarna biru, sang model datang terlambat. Padahal lukisan itu hampir 100% rampung. Karena tak mempunyai model lain, Gerda meminta bantuan pada suaminya untuk menggantikan Elsa sebagai model lukisan. Awalnya Einar menolak permintaan istrinya itu karena risih harus mengenakan stocking sang model tapi demi rasa cinta, Einar akhirnya mau menjadi model istrinya itu.
Suatu hari, Gerda mendapatkan undangan ke sebuah pesta dari Elsa. Gerda sudah bosan menghadiri pesta dengan sang suami. Ia kemudian iseng meminta sang suami untuk merubah penampilannya sebagai seorang perempuan. Demi sang istri, Einar selalu menuruti keinginan istri tercintanya itu.
Einar terus dilatih oleh sang istri untuk bisa menjadi perempuan. Einar diajari cara berjalan, cara berpakaian, atitude hingga merias wajah. Malam pesta pun tiba. Einar berhasil disulap menjadi seorang wanita cantik bernama Lily Elbe. Nama itu diberikan langsung oleh Elsa dan Gerda pada saat Einar menjadi model menggantikan Elsa pada waktu itu.
Semua mata tertuju Lily Elba. Mereka terpukau dengan kecantikan Lily. Gerda dan Elsa hanya bisa tersenyum dan tertawa melihat Einar kini berubah menjadi wanita cantik bernama Lily. Hingga seorang pria bernama Henry (Ben Wishaw) tertarik dan jatuh hati pada Lily. Einar sangat shocked ketika Henry berusaha menggodanya. Ia kemudian berhasil menghindar berkat bantuan sang istri dan langsung pergi meninggalkan pesta itu.
Gerda dan Einar kemudian memutuskan untuk menghentikan penyamaran Einar sebagai Lily Elba. Namun disisi lain lukisan-lukisan Gerda yang menggambarkan sosok Lily malah laku dipasaran dan disukai pecinta lukisan didunia. Tak hanya itu saja, didalam hatinya Einar muncul sebuah rasa nyaman ketika ia menjadi Lily. Muncul sebuah problematika diantara pasangan suami istri ini. Berbagai cara mereka lakukan untuk menghilangkan jati diri Lily pada diri Einar. Namun hasilnya selalu gagal. Jati diri Lily Elba semakin menguat pada diri Einar dan Einar malah lebih memilih ingin menjadi Lily daripada Einar.
Seiring berjalannya waktu, Gerda mau tak mau harus menerima pilihan yang dipilih oleh Einar. Bagaimanakah akhir kisah dari pasangan suami istri ini?


#Review:
Film-Film yang masuk deretan nominasi Oscar dan Golden Globe tahun 2016 sudah mulai tayang regular di beberapa bioskop dunia. Salah satunya adalah THE DANISH GIRL (2015) yang mempunyai kekuatan pada segi cerita dan pastinya para pemain.
Eddie Redmayne lagi dan lagi memberikan penampilan mengesankannya setelah beliau bermain dalam LES MISERABLES dan THE THEORY EVERYTHING. Beliau begitu MENJIWAI memerankan sosok perempuan bernama Lily Elba. Totalitas yang ia tampilkan sangat layak masuk deretan Nominasi Aktor Terbaik di Oscar maupun Golden Globe. Secara mengejutkan, Alicia Vikander juga memberikan penampilan memukaunya memerankan istri dari Einar. Ketegaran, ketabahan dan kepasrahannya sangat tampil meyakinkan banget. She's will be the next superstar in the future.
Dari segi sinematografi pun THE DANISH GIRL (2015) memberikan visual yang grande dan cantik. Sang cinematographer berhasil memvisualkan spot-spot indah di Eropa dengan gaya Instagram-able abis! Musik scoring yang mengiringi THE DANISH GIRL pun mengalun dengan indahnya disepanjang film.
Overall secara keseluruhan, THE DANISH GIRL memuaskan! Jajaran pemain adalah yang terbaik difilm ini!


[8.5/10Bintang]

[Review] Ip Man 3: Penutup Perjalanan Master Kung Fu Wing-Cun Yang Memukau

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Ip Man 3 (2015)
Casts: Donnie Yen, Zhang Jin, Mike Tyson, Lynn Xiong, Patrick Tam, Danny Chan, Kent Cheng, Kai-Chung Cheung, Babyjohn Choi, Sarut Khanwilai, Meng Lo
Director: Wilson Yip
Studio: Pegasus Motion Pictures, Dreams Salon Entertainment, Starbright Communications


#Trailer:

Official Trailer Ip Man 3 (2015)


#Synopsis:
Hongkong, Tahun 1959. Ip Man (Donnie Yen) sang Master Kung Fu Wing-Cun telah hidup tentram dan bahagia bersama sang istri tercinta, Cheung Wing Sing (Lynn Xiong) dan anak laki-lakinya. Ketenangan yang dirasakan oleh Ip Man harus terusik oleh gerombolan disekitar tempat tinggal Ip Man yang berencana membeli dan menggusur sekolah setempat dimana anak dari Ip Man bersekolah disana.
Gerombolan yang dikomandoi oleh Ma-King Sang (Patrick Tam) dan dipimpin oleh Bos Frank (Mike Tyson) ini terus berusaha sekuat tenaga untuk bisa mendapatkan sekolah tersebut dengan berbagai cara termasuk berencana untuk menghabisi Ip Man yang selalu menghalangi niat mereka.
Ip Man yang tidak tinggal diam dan selalu melindungi keamanan sekolah itu kini mendapat perhatian dari penduduk sekitar dan media massa setempat.
Hingga suatu hari, Ip Man berhasil menggagalkan rencana pembakaran gedung sekolah oleh gerombolan Ma-King Sang dengan bantuan Cheung Tin-Chi (Zhang Jin), seorang pemuda yang mahir Kung Fu Wing-Cun yang berprofesi sebagai penarik becak dan petarung jalanan yang sering jadi bahan perjudian. Dan kebetulan juga, anak laki-laki dari Cheung Tin-Chi adalah teman sekelas dari anaknya Ip Man.
Melihat kemampuan Cheung Tin-Chi yang hampir sejajar dengan kemampuan Ip Man, Ma-King Sang berusaha membujuk Cheung Tin-Chi untuk membantunya melenyapkan Ip Man. Dengan iming-iming imbalan yang besar, Cheung Tin-Chi akhirnya bersedia membantu gerombolan Ma-King Sang. Namun, didalam hati kecilnya Cheung Tin-Chi, ia juga sudah mempunyai ambisi ingin menjadi bahkan bisa merebut gelar Master Kung Fu Wing-Cun milik Ip Man dan membuka sekolah Kun Fu Wing-Cun sendiri.
Ditengah situasi yang sedang kacau, Cheung Wing-Sin di diagnosis terkena kanker. Ia awalnya berusaha untuk tidak memberitahukan pada Ip Man, namun karena insiden penculikan anak semata wayang mereka, akhirnya Ip Man mengetahui apa yang sedang dialami oleh sang istri tercinta.
Ip Man juga manusia mempunyai hati dan perasaan. Ia tak mau lagi meninggalkan keluarga kecilnya ini.
Lalu, bagaimanakah akhir dari kisah Master Kung Fu Wing-Cun ini?




#Review:
Untuk pertama kalinya gue menonton film Asia di layar bioskop. Alasan utama kurang tertarik terhadap film-film Asia (terutama, Thailand, Hongkong, Korea, China dan Jepang) adalah faktor bahasa. Karena mayoritas deretan judul film tersebut menggunakan bahasa lokal, bukan bahasa Inggris. Namun, ternyata hal tersebut tidak menjadi masalah jika cerita dan jajaran pemainnya memberikan hasil terbaik. Terbukti beberapa tahun ini gue selalu dibuat jatuh cinta oleh film-film Thailand produksi GTH Pictures. Dan kali ini IP MAN 3 (2015) yang merupakan film China pertama yang gue tonton di bioskop berhasil membuat gue jatuh cinta dengan jalan ceritanya.
Jalan cerita dengan intense ketegangan yang terus memuncak hingga akhir film berhasil dikemas dengan baik ditambah dengan adegan menguras emosi yang lumayan jempolan. Sang penulis skenario berhasil "memanusiakan" sosok Ip Man lewat adegan drama keluarga yang dihadirkan. Klimaksnya mungkin saat adegan sang istri di diagnosis terkena kanker. Sosok Ip Man yang merupakan "superhero" pada saat itu, kini memperlihatkan kalau dirinya hanyalah seorang manusia biasa, seorang ayah sekaligus seorang suami yang cinta akan keluarga. Donnie Yen tampil luar biasa sebagai seorang Ip Man. Ia tampil tenang, berwibawa dan baik hati.
Tak hanya itu saja, rival-rival dari Ip Man juga mendapatkan jatah cerita yang tidak boleh disepelekan. Mike Tyson sang legenda tinju dunia cukup berhasil memperlihatkan kemampuan berkelahinya dengan Donnie Yen meskipun aktingnya sangat terlihat akting banget kalau menurut gue. Tak hanya mereka berdua saja, sosok Cheung Tin-Chi yang diperankan Zhang Jin juga diberikan porsi cerita yang baik dengan motif / alasan yang kuat ketika ingin menantang Ip Man.
Namun, keberagaman jatah cerita yang diberikan, membuat salah satu dari cerita tersebut mau tak mau harus menggantung. Hal itu cukup terasa ketika gue menontonnya. Fokus cerita yang diparuh pertama sepertinya menjadi menggantung dan tak jelas apakah sudah selesai atau belum.
Hal yang harus diacungi jempol pastinya adegan martial arts nya. Para pemain berhasil mempertontonkan aksi seni bela diri yang memukau dan detail. Hal itu semakin sempurna dengan pengambilan gambar yang ciamik serta efek slowmotion dibebera bagian yang gila keren abis!
Overall, secara keseluruhan gue suka IP MAN 3. Namun sayang, konon katanya ini adalah series penutup untuk film IP MAN. What a perfect and great farewell party Master Ip Man! :')


[8/10Bintang]

[Review] The Intern: Pengalaman Hidup Memang Takkan Pernah Menua

- Tidak ada komentar




#Description:
Title: The Intern (2015)
Casts: Robert De Niro, Anne Hathaway, Rene Russo, Anders Holm, JoJo Kushner, Andrew Rannells, Adam Devine, Zack Pearlman, Jason Orley, Christina Scherer, Nat Wolff
Director: Nancy Meyers
Studio: Warner Bros Pictures, Waverly Films


#Trailer:

Official Trailer The Intern (2015)


#Synopsis:
Ben Whittaker (Robert De Niro) adalah seorang pensiunan perusahaan pembuat buku telepon. Orangnya disiplin, rapi, telaten, baik hati, perhatian dan tipikal orang yang sangat sulit dijumpai di zaman sekarang. Menginjak usia kepala tujuh, Ben mulai merasa bosan menjadi pensiunan dan ingin kembali bekerja. Kesempatan untuk kembali bekerja datang ketika Ben tak sengaja menemukan info lowongan kerja di sebuah perusahaan online-shop fashion bernama About The Fit.
Founder dari About The Fit adalah Jules Ostin (Anne Hathaway). Wanita karier yang terkenal tegas, tak kenal basa-basi dan anti terhadap orang yang tak bisa berkedip ketika berbicara ini merupakan ibu dari satu orang anak perempuan menggemaskan bernama Paige (JoJo Kushner) dan istri dari Matt (Anders Holm).
Yang jelas, Jules mempunyai passion yang sangat tinggi pada pekerjaannya. Terbukti, hanya dalam waktu 18 bulan, perusahaan yang ia bangun dari nol, kini telah mempunyai ratusan karyawan dan selalu mendapatkan target penjualan yang tinggi.
Ben kemudian ditugaskan menjadi bawahan dari Jules. Awalnya Jules menolak Ben menjadi karyawan magang bawahannya lantaran Ben termasuk kategori "orang sangat baik" dan faktor usia juga. Namun, ketika Jules menyadari ketulusan yang Ben berikan dalam bekerja, Jules menjadi tak bisa lepas dari Ben. Hingga tak membutuhkan waktu lebih lama, Ben berkenalan dengan keluarga kecil Jules.
Di tempat kerja yang mayoritas anak-anak muda, dengan segala pengalaman yang Ben punya, Ben menjadi panutan. Khususnya Jason (Adam Devine), Davis (Zack Pearlman), Cameron (Andrew Rannells) dan Becky (Christina Scherer).
Seiring berjalannya waktu, ditengah kesibukannya sebagai seorang wanita karier, Jules juga harus menghadapi beberapa permasalahan khas wanita karier. Apakah pengalaman segudang yang dimiliki oleh Ben mampu membantu mengatasi semua permasalahan yang dialami bosnya itu?

#Review:
Film THE INTERN (2015) ini tidak lah berat. Justru mengalir dengan indah, hangat dan penuh dengan kegembiraan. Jalan cerita yang menarik diikuti ditambah dengan jajaran pemain yang menampilkan penampilan terbaiknya memberikan suasana film THE INTERN ini sungguh manis.
Chemistry jempolan dan natural sangat berhasil dipertontonkan oleh Robert De Niro dan Anne Hathaway. Another DEVIL WEARS PRADA maybe. She's always perfect!
Tak hanya itu saja, Scoring musik serta setting lokasi di film THE INTERN ini tampak sempurna dan indah. Cerminan dunia zaman sekarang yg nyaris sempurna mungkin tergambar jelas disini. Tata kostum pun tak ketinggalan. Para pemain tampak begitu modis dan fashionable.
Konflik-konflik ringan pun berhasil disajikan dengan amat baik dan penuh dengan solusi yang sederhana. Anne Hathaway kembali memberikan penampilan terbaiknya diending film dengan part menguras air mata yg mengesankan.
Overall, THE INTERN is full of heartwarming about job, love, family and thats true, experience is never getting older.

[8.5/10Bintang]

[Kaleidoskop] 13 Film Indonesia Paling Berkesan Di Tahun 2015

- Tidak ada komentar


Usai sudah tahun 2015. Tahun dimana beberapa Film Indonesia mendapat apresiasi tinggi baik dari para dewan juri di beberapa penghargaan film hingga para penonton yang dimana meraih jutaan penonton ketika tayang di Bioskop.
Menurut data filmindonesia.or.id, wikipedia dan Festival Film Indonesia, total judul Film Indonesia yang dirilis pada tahun 2015 kemarin mencapai 110-an judul Film Indonesia. Dari ratusan judul tersebut, beberapa diantaranya sudah gue tonton. Meskipun intens nonton Film Indonesia pada tahun 2015 sedikit menurun dibandingkan tahun 2014. Sesuai dengan angka favorit gue, 13 berikut adalah tiga belas Film Indonesia Paling Berkesan Di Tahun 2015 Versi Gue:




Bercerita tentang empat wanita yang mempunyai problem dimana penghasilan mereka lebih tinggi dibandingkan para suami mereka. Dimainkan dengan apik oleh Carissa Puteri, Zaskia Adya Mecca, Tika Bravani & Natasha Rizki. Film arahan Hanung Bramantyo ini sukses menghadirkan komedi yang cukup segar khas Film Jomblo (2006) tentang kehidupan sehari-hari beberapa rumah tangga yang pastinya related dengan dunia nyata. [9.5/10Bintang]




Setelah ditunda perilisannya beberapa tahun, akhirnya Film drama politik arahan sutradara Rahabi Mandra yang berkolaborasi dengan Hanung Bramantyo ini rilis dibioskop pada 26 Februari 2015. Cerita fiktif tentang situasi politik menjelang pemilu presiden Indonesia ini begitu jelas menggambarkan bahwa dunia politik itu sungguh kejam. Dengan jajaran pemain yang sudah tak diragukan lagi, Film 2014: Siapa Diatas Presiden? ini berhasil masuk nominasi dibeberapa ajang penghargaan mulai dari Festival Film Indonesia, Festival Film Bandung hingga Piala Maya 2015. [9.5/10Bintang]




Setelah Perahu Kertas (2012), Madre (2013) dan Supernova: Ksatria Putri & Bintang Jatuh (2014) tahun 2015 ini novel lainnya dari Dee Lestari yaitu Filosofi Kopi diangkat ke layar lebar oleh Sutradara Cahaya Dari Timur (2014) yaitu Angga Dwimas Sasongko. Melihat siapa yang menjadi sutradara dan jajaran pemain, tak heran jika FilKop The Movie ini menjadi salah satu yang ditunggu kemunculannya di Bioskop. Filkop The Movie merupakan Best Adaptated Dee's Novel after Supernova. Kualitas yang dihadirkan FilKop The Movie tak heran masuk beberapa ajang penghargaan film nasional bergengsi dan menjadikan kembali Chicco Jerikho bersinar terang di tahun 2015 ini. [9.5/10Bintang]




Dengan poster yang cukup menjanjikan. Tuyul Part 1 arahan sutradara Billy Christian cukup berhasil menyajikan sosok hantu lokal "tuyul" tampak lebih mahal dan menyeramkan. Meskipun di beberapa bagian masih ada kekurangan, tapi hal tersebut tertutupi dengan apik oleh akting Dinda Kanya Dewi yang begitu total memerankan sosok Mia. Semoga di Part 2 nanti, Tuyul Part 2 memberikan performa yang semakin meningkat. [7/10Bintang]


5. Guru Bangsa: Tjokroaminoto (April 2015)


Film biografi tentang sosok HOS Tjokroaminoto berhasil disajikan dengan durasi panjang dan berkualitas arahan salah satu sutradara terbaik di Indonesia yaitu Garin Nugroho. Reza Rahadian seperti biasanya tampil cemerlang memerankan tokoh yang ia perankan. Tak heran, jika Film ini mendapat apresiasi tinggi dibeberapa ajang penghargaan bergengsi di Indonesia. [8/10Bintang]



Setelah dibuat kecewa berat oleh Rumah Gurita (2014) dan Danau Hitam (2014), Akhirnya Jose Poernomo memberikan kembali kepercayaan gue akan Film Horrornya. Danau Hitam harus diakui tampil jauh jauh jauh lebih baik dibandingkan Film Horror Jose sebelumnya. Jajaran pemain pun tampil "keluar" dari zona nyamannya. Terlebih untuk Shandy Aulia yang harus diakui mengalami peningkatan daripada film-film sebelumnya. Meskipun banyak yang bilang Film Tarot ini meniru Film Horror Thailand berjudul Alone tapi tetap saja ini salah satu Film Horror Indonesia tahun 2015 yang cukup memuaskan. [8/10Bintang]




Salah satu mega-box office di tahun 2014 yaitu Comic 8 produksi Falcon Pictures, kembali merilis sekuelnya di tahun 2015 menunjukkan taringnya di tangga Box Office Indonesia tahun 2015 ini dengan raihan penonton diatas 1.000.000 penonton. Dengan jajaran pemain yang semakin berlimpah dan visual efek yang semakin massive, tak heran jika Comic 8: Casino Kings Part 1 ini menyajikan intense keseruan yang berlipat ganda. Part 2 yang konon akan dirilis pada Februari 2016 ini akan menjadi ending Casino Kings yang spektakuler. Can't wait! [8.5/10Bintang]




Rumah produksi MD Pictures kembali menghadirkan drama bernuansa islami berjudul Surga Yang Tak Dirindukan adaptasi novel milik Asma Nadia. Dirilis dengan tepat pada moment Lebaran 2015, membuat Film arahan Kuntz Agus ini sukses dipasaran, hingga 30 Desember 2015, Film ini masih betah berada di No.1 Top 10 Box Office Film Indonesia Tahun 2015 dengan raihan penonton diatas 1,500.000 penonton diseluruh Indonesia. Film yang diproduseri Manoj Punjabi ini sukses menghantarkan Laudya Cynthia Bella meraih Aktris Terpuji di Festival Film Bandung 2015 dan menaikkan popularitas Laudya Cynthia Bella. [8/10Bintang]




Sudah lama rasanya tidak merasakan kepuasan yang luar biasa ketika menonton Film Indonesia bergenre Horror. Biasanya masih ada saja kekurangan dibeberapa bagian, namun itu tak berlaku ketika usai menonton Film Badoet arahan Awi Suryadi. Secara mengejutkan, Badoet tampil sangat sempurna dan terbaik untuk ukuran Film Horror Indonesia. Awi Suryadi dan Daniel Topan berhasil menyajikan Badoet ke tingkat Horror Indonesia paling tinggi. Atmosfer horror berhasil diperlihatkan dengan sangat baik lewat hal-hal yang sederhana. Overall, Badoet is The Best Indonesian Horror Movie All The Time [9.5/10Bintang]




Rumah Produksi yang terkenal dengan budget fantastis nya yaitu Soraya Intercine Films berhasil menghadirkan Film arahan Raditya Dika ini menjadi Film paling megah, grande dan mewah dibandingkan film-film Raditya Dika sebelumnya. Tak hanya itu, kali ini juga Soraya Intercine Films dan Raditya Dika berhasil menyajikan ide cerita asli tanpa adaptasi dari novel. Kepopuleran Raditya Dika pun berhasil memikat penonton untuk pergi ke bioskop. Tak heran jika dalam kurun waktu dua minggu Film Single berhasil tembus 1.000.0000 penonton lebih diseluruh Indonesia dan terpantau sukses mengalahkan jumlah penonton Star Wars: The Force Awakens dibeberapa daerah. Congrats! [8/10Bintang]



Rangga-Hanum kembali melanjutkan kisahnya di Negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Mewawancarai salah satu korban tragedi 9/11 dan milyuner misterius yang dermawan menjadi tugas untuk Rangga Hanum. Perjalanan mereka dalam mencari narasumber ternyata tak mudah hingga beberapa konflik harus mereka lalui.
Harus diakui, Film arahan Rizal Mantovani ini jauh lebih baik dibandingkan pada Episode Eropa. Cerita yang dihadirkan di Episode Amerika ini lebih berat dan sangat menarik untuk diikuti meskipun harus sedikit ternodai oleh product placement yang berlebihan dan ending yang terlalu banyak kebetulan. Tapi terlepas dari itu, Film Bulan Terbelah Di Langit Amerika sangat memuaskan dari jajaran pemain yang menampilkan penampilan terbaiknya. [8/10Bintang]



Diangkat dari Novel Best Seller, Falcon Pictures yang sebelumnya sukses menggarap COMIC 8 menjadi Box Office Film Indonesia, kini dipenghujung tahun 2015 merilis sebuah Film Indonesia tentang 5 sahabat yang sedang melanjutkan studi nya di Belanda.
Dengan alur cerita yang tidak mudah ditebak, serta visual dan musik yang sangat indah dan memikat, Film arahan Endri Pelita tampil begitu hangat dan mempesona. Makna dari persahabatan sejati berhasil disajikan dengan amat baik ketika twist dihadirkan diakhir film.
Jajaran pemain pun memberikan penampilan terbaiknya di film Negeri Van Oranje ini. [9/10Bintang]


13. Ngenest The Movie (Desember 2015)


Rumah produksi yang aktif merilis film-film adaptasi novel populer, Starvision Plus, ikut memeriahkan summer-season nya industri Film Indonesia dengan mengangkat novel karya comic stand-up comedian Ernest Prakasa berjudul NGENEST. Dan harus diakui, debut perdana Ernest Prakasa sebagai sutradara ini wajib untuk diapresiasi dan terbukti sangat PECAH BIKIN KETAWA di Bioskop. Kelucuan yang terus dibombardir lewat melimpahnya cameo dan cerita yang sederhana membuat Film Ngenest ini begitu ringan namun tetap juara dalam memberikan kelucuan dan moment menyentuh hati. Goodjob Nest! [8/10Bintang]


Film Indonesia Favorite:
1. Badoet
2. Negeri Van Oranje
3. Bulan Terbelah Di Langit Amerika
4. Hijab
5. Filosofi Kopi

Film Drama Komedi Indonesia Favorite:
1. Hijab
2. Comic 8: Casino Kings Part 1
3. Ngenest The Movie
4. The Wedding And Bebek Betutu

Film Horror Indonesia Favorite:
1. Badoet
2. Tarot

Film Indonesia Paling Mengecewakan:
1. Black Honeymoon
2. Love You Love You Not
3. Romeo & Rinjani
4. Kastil Tua

Aktor Favorite:
1. Chicco Jerikho (Filosofi Kopi)
2. Abimana Aryasatya (Bulan Terbelah Di Langit Amerika)
3. Reza Rahadian (Kapan Kawin?)
4. Vino G. Bastian (Toba Dreams)
5. Oka Antara (Mencari Hilal)

Aktris Favorite:
1. Laudya Cynthia Bella (Surga Yang Tak Dirindukan)
2. Acha Septriasa (Bulan Terbelah Di Langit Eropa)
3. Ratu Felisha (Badoet)
4. Dinda Kanya Dewi (Tuyul Part 1)
5. Tatjana Saphira (Negeri Van Oranje)

Akting Paling Mencuri Perhatian Di Film Indonesia Favorite:
1. Laudya Cynthia Bella (Surga Yang Tak Dirindukan)
2. Nino Fernandez (Bulan Terbelah Di Langit Amerika)
3. Christoffer Nelwan (Badoet)
4. Ge Pamungkas (Negeri Van Oranje)
5. Sophia Latjuba (Comic 8: Casino Kings Part 1)

Sutradara Favorite:
1. Hanung Bramantyo
2. Rizal Mantovani
3. Awi Suryadi
4. Angga Dwimas Sasongko
5. Jose Poernomo

Chemistry Favorite:
1. Acha Septriasa - Abimana Aryasatya (Bulan Terbelah Di Langit Amerika)
2. Laudya Cynthia Bella - Fedi Nuril (Surga Yang Tak Dirindukan)
3. Chicco Jerikho - Rio Dewanto (Filosofi Kopi)
4. Adinia Wirasti - Reza Rahadian (Kapan Kawin?)
5. Atiqah Hasiholan - Rio Dewanto (Cinta Selamanya)

Soundtrack Favorite:
1. Cinta - Wizzy Feat Shandy Shandoro (Negeri Van Oranje)
2. Let It Be My Way - Andien (Hijab)
3. Sementara Sendiri - Geisha (Single)
4. This Is Cinta - Yuki Kato & Shawn Khulafa (This Is Cinta)
5. Tetap Dalam Jiwa - Isyana Sarasvati (Tiger Boy)

Poster Film Indonesia Favorite:
1. Teaser Negeri Van Oranje
2. Teaser Badoet
3. Single
4. Tuyul Part 1
5. Teaser Bulan Terbelah Di Langit Amerika

Film Indonesia Yang Tidak Ditonton Di Bioskop Tapi Bikin Penasaran:
1. Mencari Hilal (Karena keburu turun layar)
2. Alif Lam Mim (Baru ngeuh katanya bagus setelah borong nominasi di FFI, FFB dan Piala Maya)
3. Toba Dreams (Baru ngeuh katanya chemistry Vino & Mathias disini juara)
4. Nada Untuk Asa (Marsha Timothy dan Wulan Guritno katanya terbaik)
5. Skakmat (Karena keburu turun layar)



Sharing Is Caring