Cari Blog Ini

Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

[Review] Inside Out: Saatnya Bertemu Dengan Suara-Suara Yang Ada Didalam Pikiranmu

- Tidak ada komentar

#Description:         
Title: Inside Out (2015)
Casts:  Amy Poehler, Phyllis Smith, Kaityln Dias, Bill Hader, Lewis Black, Mindy Kaling, Richard Kind, Diane Lane, Kyle Maclachlan
Director: Pete Docter
Studio: Walt Disney Pictures, Pixar Animated Studios

#Synopsis:
Saatnya mengeksplorasi pikiran dan emosi seorang anak perempuan yang beranjak remaja bernama Riley (Kaityn Dias).  Mari berkenalan dengan Joy si Kebahagiaan (Amy Poehler), Sadness si Kesedihan (Phyllis Smith), Disgusted si Muak (Mindy Kaling) dan Anger si Kemarahan (Lewis Black). Mereka merupakan 5 emosi yang berada didalam pikiran dan perasaan seorang manusia termasuk ada didalam diri Riley. Kelimanya tinggal disebuah tempat bernama “headquarters”. Merekalah yang mengontrol emosi dan perasaan Riley. Sebagai contoh, ketika Riley merasakan kegembiraan maka Joy lah yang mengendalikan tuas di headquarters itu. Didalam emosi dan pikiran, Riley membangun beberapa pulau yang terbuat dari beberapa kenangan dan ingatan yang takkan pernah Riley lupakan, pulau tersebut adalah: Goofball Island, Honesty & Friendship Island dan Family Island. Masing-masing pulau tersebut terhubung oleh sebuah garis cahaya dan keawetan pulau tersebut diisi oleh bola-bola emosi dan perasaan Riley yang terus bergelinding setiap harinya.
Suatu hari, diusianya yang menginjak 11 tahun, Riley harus pindah rumah dan meninggalkan Minnesota. Hal itu disebabkan karena kedua orangtua Riley (Kyle MacLachlan & Diane Lane) akan memulai bisnis baru di San Fransisco. Awalnya Riley senang dengan perpindahan ke lingkungan barunya, namun kenyataan tak sesuai dengan harapan. Rumah baru yang akan mereka tempati ternyata jauh lebih kecil dan sederhana. Di malam pertama menempati rumah itu, Riley tidak bisa tidur nyenyak. Ia sedih sekaligus ketakutan melihat kedua orangtuanya terlihat seperti sedang menghadapi sebuah masalah. Dan keesokan harinya Riley berangkat ke sekolah barunya. Ketika guru dikelasnya mempersilahkan Riley untuk memperkenalkan diri, Riley mencoba mengingat beberapa kenangannya. Sadness kemudian memegang kontrol di headquarters. Namun hal itu berhasil dicegah oleh Joy. Joy tidak ingin moment pertama disekolah baru, Riley merasa sedih. Namun karena suatu hal, semua bola-bola utama emosi menjadi berantakan. Joy dan Sadness kemudian terbuang ke “perpustakaan pikiran” milik Riley yang letaknya sangat jauh dari headquarters.
Keduanya harus berpacu dengan waktu kembali ke headquarters untuk mengembalikan dan menyeimbangkan perasaan Riley. Diperjalanan itu banyak rintangan yang harus dilalui oleh Joy dan Sadness. Tak hanya itu, gara-gara Joy dan Sadness tidak berada di headquarters, aksi Disgusted, Fear dan Anger yang mengontrol emosi Riley membuat keadaan semakin kacau. Riley berubah menjadi sosok yang pendiam, mudah marah dan lupa akan kenangan-kenangan indah masa lalunya. Hal itu pula yang menyebabkan satu persatu pulau-pulau kenangan didalam pikiran Riley menjadi rubuh dan hancur. Bisakah Joy dan Sadness kembali ke headquarters dan menyeimbangkan kembali emosi Riley yang semakin tak karuan?

#Review:
Disney Pixar Animated Studios is back! Rumah produksi film animasi Hollywood yang terkenal akan kekuatan kualitas cerita, gambar dan pesan ditiap filmnya ini sebut saja Trilogy Toy Story, A Bugs Life, Finding Nemo, Up dan lainnya. Kali ini di Summer 2015, Pixar menghadirkan sebuah animasi yang saya yakin INSIDE OUT ini akan berjaya pada ajang penghargaan film bergengsi seperti Golden Globe dan Oscar 2016 mendatang.
Ide cerita yang sangat original untuk sebuah film animasi sangat berhasil disajikan lewat INSIDE OUT. Kisah tentang 5 emosi yang berada didalam jiwa seseorang digambarkan penuh dengan warna, pesan, dan ringan. Ini adalah sebuah new experience yang takkan pernah bisa dilupakan dimana kita bisa menyaksikan sebuah film yang tak hanya menghibur juga mempunyai pesan yang amat kuat, original sekaligus bisa mempelajari sebuah emosi dan perasaan dalam diri seseorang.
Jajaran pengisi suara pun memberikan performa terbaiknya. Mereka semua berhasil membangun chemistry satu sama lain baik itu antara Riley dan kedua orangtuanya, Riley dengan kelima emosinya dan chemistry antara kelima emosi itu.
Hal-hal yang selama ini mungkin hanya ada didalam imajinasi saja, hal-hal imajinasi itu berhasil divisualkan dengan sangat baik ketika adegan Joy dan Sadness datang ke Imagination Land. Sang filmmaker benar-benar keren dalam storytelling. Klimaks yang dihadirkan diending film pun berhasil disajikan dengan sempurna lengkap dengan sisi emosional yang amat menyentuh. Disepanjang credit title, Film Inside Out masih memberikan beberapa adegan yang menghibur lewat kelima karakter emosi yang bermunculan bukan dari diri Riley melainkan mahkluk hidup lainnya.
Untuk segi visual pun tak perlu diragukan lagi kualitasnya. Disney Pixar selalu memberikan suguhan terbaiknya. Hal itu sudah terbukti lewat beberapa judul film animasi yang sudah disebutkan diawal paragraf.
Overall, secara keseluruhan INSIDE OUT sangat memuaskan. Best Animated Movie of The Year so far! :’)


[9.9/10Bintang]


[Review] The Age of Adaline: Apakah Dengan Adanya Kekuatan Mustahil Bisa Membuat Seseorang Bahagia?

- Tidak ada komentar

#Description:
Title: The Age of Adaline (2015)
Casts: Blake Lively, Michiel Huisman, Kathy Baker, Harrison Ford, Evelyn Burstyn, Amanda Crew, Lynda Boyd, Hugh Ross, Peter J. Gray
Director: Lee Toland Kreiger
Studio: Lakeshore Entertainment, Lionsgate Pictures


#Trailer:

Official Trailer The Age of Adaline (2015)


#Synopsis:
Adaline Bowman (Blake Lively) lahir pada 1 Januari 1908. pada saat usianya 29 tahun, ia sudah menikah dan mempunyai seorang anak bernama Flemming (Elizabeth Pearce). Namun sang suami harus pergi untuk selama-lamanya akibat kecelakaan kerja diproyek pembangunan Golden Gate di San Fransisco. Suatu malam, ketika akan mengunjungi anaknya disebuah pondok. Adaline mengalami kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya terjun kedalam sungai. Akibat kecelekaan tersebut terjadi sebuah anomali fisika dan kimia ganjil yang dialami oleh Adaline. Sel-sel biologis dalam tubuh Adaline mendadak berhenti menua. Dan Adaline pun kini hidup tanpa adanya proses menua. Ia tetap cantik, tidak ada keriput, uban dan bertubuh proposional.
Keanehan itu sedikit banyak akan mencolok pada waktunya, menarik perhatian orang lain yang tentu saja takjub setengah mati, misalnya saja ketika ia berjalan bersama dengan putri semata wayangnya, Flemming (Cate Richardson) keduanya malah seperti nampak seperti kakak adik ketimbang ibu anak. Dan apa yang ditakuti Adaline benar-benar terbukti, dunia rupanya tidak bisa menerima dirinya yang tak normal, ketika ancaman dari pihak-pihak yang penasaran datang, Adaline kemudian mengambil keputusan drastis, ia meninggalkan kehidupannya saat ini, selalu berpindah-pindah tempat setiap tahun guna menghidari kecurigaan sembari terus merubah penampilan dan namanya, hidup seorang diri sambil menghidari sebisa mungkin berhubungan terlalu dekat dengan seseorang.
60 tahun berlalu setelah kejadian kecelakaan itu, Adaline kini mempunyai identitas baru. Ia mengganti namanya menjadi Jenny. Ia bekerja disebuah perpustakaan. Hingga suatu malam pada saat pesta tahun baru, Jenny bertemu dan berkenalan dengan Ellis Jones (Michiel Huisman) seorang pengusaha kharismatik yang turut menjadi tamu di pesta perayaan tahun baru itu.
Kedekatannya dengan Ellis membuat ia menjadi dilematis dan harus berhadapan dengan dua keputusan yang amat sulit dihadapi. Terus berlari dan bersembunyi seperti biasanya atau berhenti dan menemukan cintanya. Lalu keputusan mana yang akan diambil oleh Adaline?



#Review:
Film drama romantis Hollywood memang sudah banyak dihadirkan oleh sineas Hollywood. Kali ini di The Age of Adaline, kisah drama romantis nya diberi "bumbu penyedap" yang lumayan berbeda dan tampak menjanjikan. Kisah fantasi tentang "keabadian" ini sangat berhasil disajikan lewat film arahan Lee Toland Kreiger. Dikemas dengan sangat lembut dan modern siapapun yang menyaksikannya akan selalu dibuat penasaran disepanjang film. Dibuka dengan sedikit aroma misterius kemudian ditutup dengan ending yang sangat oke. Sang sutradara berhasil menyajikan cerita yang tidak terlalu meluas dan berfokus pada perjalanan ageless dan cinta nya Adaline saja. Latar sejarah hanya sebagai tempelan dan pembuktian bahwa Adaline benar-benar ageless.
Melihat kisah hidup Adaline memberikan sedikit imajinasi tersendiri. Apakah dengan tidak menuanya seseorang, seseorang akan menjadi bahagia? atau justru malah sebaliknya?. Pertanyaan itu berhasil dijawab dengan baik lewat kisah hidup Adaline ini. Penjelasan penyebab Adaline bisa seperti ini pun dihadirkan dengan baik penuh dengan misterius namun tetap hangat dan lembut.
Teknis visual, setting tempat dan setting waktu dihadirkan dengan lembut oleh David Lanzenberg, memacarkan aroma misterius, vintage sekaligus romantis. Tetapi kekuatan terbesar The Age of Andeline ini tidak melulu pada konsep kisah fantasinya, tetapi juga pada diri Blake Lively yang tampil fantastis menggerakan narasinya, tidak hanya pesona fisik dan kecantikannya namun bagaimana ia mengisi jiwa Adaline dengan sempurna lengkap dengan kekuatan dan kerapuhannya. Dan yang terpenting lagi, ia bisa membuat penontonnya peduli dan bersimpati pada karakternya, sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk sebuah film yang memfokuskan pada satu karakter. Jajaran pemain pendukung pun tampil tak kalah fantastis dari istri Ryan Renolds ini. Sebut saja, Michiel Huisman dari series Game of Thrones sebagai Ellis Jones yang kharismatik sampai nama-nama senior seperti Ellen Burstyn, Kathy Baker dan Harrison Ford. Khusus buat Ford, meski porsinya tidak terlalu banyak namun penampilannya sebagai William Jones memberikan sebuah kejutan luar biasa pada cerita yang disajikan. Acungan jempol juga untuk Narrator yang dibacakan oleh Hugh Ross. Narasi yang diucapkannya membuat The Age of Adaline semakin indah sebagai sebuah dongeng modern.
Overall, secara keseluruhan The Age of Adaline memuaskan! Salah satu Film drama Hollywood terbaik di tahun 2015 ini. "Everything is not make sense without her" - Ellis Jones


[8.5/10Bintang]

[Review] Jurassic World: Terror Di Wahana Wisata Dinosaurus

- Tidak ada komentar

#Description:
Title: Jurassic World (2015)
Casts: Chris Pratt, Bryce Dallas Howard, Vincent D'Onofrio, Ty Simpkins, Nick Robinson, Irrfan Khan, Jake Johnson, BD Wong, Judy Greer, Lauren Lapkus, Katie McGrath
Director: Colin Trevorrow
Studio: Universal Pictures, Amblin Entertainment, Legendary Pictures


#Trailer:


Official Trailer Jurassic World (2015)


#Synopsis:
22 Tahun setelah kejadian Jurassic Park (1993) seorang pengusaha sukses bernama Simon Masrani (Irrfan Khan) dan Dr.Henry Wu (BD Wong) ingin mencoba "menghidupkan" kembali warisan dari John Hammond (Richard Attenborough) yaitu membuka sebuah taman wisata yang berisi hewan-hewan dinosaurus yang diberi nama Jurassic World. Lokasinya pun sama persis dengan lokasi Jurassic Park yaitu di Isla Nublar Island wilayah Costa Rica.
Tak hanya itu, Simon Masrani memberikan sentuhan lebih modern dan lebih canggih pada Jurassic World nya. Namun sayang, beberapa tahun belakangan ini, tingkat wisatawan yang berkunjung ke Jurassic World cenderung menurun. Untuk itu, Simon kemudian meminta bantuan pada Dr.Henry Wu untuk menciptakan spesies dinosaurus baru untuk menarik kembali minat para wisatawan untuk berkunjung ke Jurassic World.
Semuanya berjalan dengan baik. Jurassic World berhasil meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung berkat kini para wisatawan bisa berinteraksi, melihat pertunjukan mosasaurus raksasa didasar laut bahkan menunggangi dinosaurus secara langsung. 
Bekerjasama dengan Dr.Claire Dearing (Bryce Dallas Howard), Dr.Henry Wu berhasil menciptakan spesies dinosaurus baru bernama Indominus Rex yang merupakan pencampuran genetik dinosaurus dan beberapa hewan lainnya. Tujuannya sama yaitu untuk terus menambah jumlah wisatawan yang berkunjung.
Disisi lain, keponakan dari Dr.Claire yaitu Zach (Nick Robinson) dan adiknya Gray (Ty Simpkins) berkunjung ke taman Jurassic World untuk berlibur selagi orangtua mereka tengah dalam proses perceraian. Kedua orangtuanya menitipkan pada Dr.Claire agar mereka berdua tidak sedih mengetahui orangtua nya akan berpisah.
Diluar dugaan, spesies dinosaurus yang diciptakan Dr.Henry Wu dan Dr.Claire ternyata jauh lebih cerdas dibandingkan spesies dinosaurus lainnya. Indominus Rex pun menjadi ancaman serius bagi dinosaurus dan para wisatawan yang sedang berkunjung ke Jurassic World. Dengan dibantu oleh Mr.Owen (Chris Pratt) seorang peneliti yang ahli dalam dunia dinosaurus bisakah para pengelola Jurassic World menghentikan terror Indominus Rex dan menyelamatkan puluhan ribu wisatawan yang tengah berlibur?


#Review:
Kesuksesan Film Jurassic Park (1993) karya salah satu sutradara terbaik Hollywood yaitu Stephen Spielberg masih terasa hingga saat ini. Pada saat itu dimana teknologi belum secanggih seperti sekarang, Spielberg berhasil menyuguhkan sebuah visual tentang taman wisata dinosaurus yang takkan pernah bisa dilupakan selamanya.
Kali ini ditahun 2015, Jurassic Park "versi modern" akhirnya dibuka untuk umum. Kali ini "kepemilikan" taman Jurassic World tidak dipegang oleh Spielberg namun diserahkan kepada Colin Trevorrow. Lantas, apakah taman Jurassic World akan jauh lebih spektakuler dibandingkan taman Jurassic Park milik Spielberg?
Harus diakui visual Jurassic World sangat berhasil menyuguhkan pengalaman tak terlupakan bermain di taman dinosaurus. Modernisasi yang dihadirkan di Jurassic World pun semakin memberikan kesan "wah" dan takjub ketika menyaksikannya. Segi cerita yang dihadirkan pun lebih meluas tidak hanya tentang survive. Konflik kecil tentang kepercayaan antar keluarga, konflik emosional antara dinosaurus dan manusia serta konflik kepentingan politik militer sedikit diselipkan pada Jurassic World kali ini.
Jajaran pemain pun tampil lumayan memuaskan. Chemistry satu sama lain cukup meyakinkan. Chris Pratt semakin menunjukkan kegemilangannya dalam dunia seni peran. Ia berhasil menghadirkan emosi yang kuat dengan para dinosaurus "didikannya". 
Tak hanya itu, Jurassic World juga tidak melupakan dan menghormati akan sejarah. Beberapa set dan adegan di Jurassic World ada sedikit yang menampilkan kenangan-kenangan tentang Jurassic Park. Inilah yang menjadi salah satu poin lebih untuk taman Jurassic World "milik" Colin Trevorrow.
Overall secara keseluruhan Jurassic World berhasil menghadirkan Jurassic Park versi modern. Tapi, Jurassic Park it's the best dinosaurs theme park ever for me!



[8/10Bintang]

[Review] Pitch Perfect 2: The Barden Bellas Are Back!

- Tidak ada komentar

#Description:
Title: Pitch Perfect 2 (2015)
Casts: Anna Kendrick, Rebel Wilson, Hailee Steinfeld, Brittany Snow, Hana Mae Lee, Easter Dean,  Skylar Astin, Adam Devine, Chrisstie Fit, Anna Camp, Ben Platt, Katey Sagal, Birgitte Hjort Sorensen, Flula Borg, Elizabeth Banks
Director: Elizabeth Banks
Studio: Gold Orange Circle, Universal Pictures


#Trailer:

Official Trailer Pitch Perfect 2 (2015)


#Synopsis:
Menyandang gelar juara tiga kali dalam lomba acapella tingkat nasional membuat The Barden Bellas grup acapella dari Barden University semakin populer. Namun, kepopuleran grup acapella yang berisi Beca (Anna Kendrick), Chloe (Britanny Snow), Fat Amy (Rebel Wilson), Lily (Hana Mae Lee), Rose (Easter Dean) dan Flo (Chrisstie Fit) terpaksa harus tercoreng saat mereka tampil dalam sebuah pertunjukan dimana terjadi insiden konyol dan memalukan yang tak sengaja dilakukan oleh Fat Amy. Di pertunjukan tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Obama beserta Istri dan ditonton jutaan warga Amerika Serikat lainnya. Insiden memalukan itu lantas membuat The Barden Bellas mendapat cibiran yang meluas. Pihak kampus pun mengambil tindakan untuk skorsing The Barden Bellas dari segala aktivitas lomba dimanapun, melarang perekrutan anggota baru hingga terancam dibubarkan.
Satu-satunya cara untuk mengembalikan nama baik The Barden Bellas adalah mereka harus mengikuti ajang kompetisi acapella tingkat dunia yang akan dilaksanakan di Kopenhagen Eropa, meskipun ajang tersebut tidak pernah satu kalipun berpihak kepada team yang berasal dari Amerika Serikat. Demi mengembalikan nama baik Bellas, mereka terus berjuang berlatih. Namun, kekompakan dan keharmonisan acapella Bellas malah semakin berubah tiap mereka tampil. Ditambah kini Beca mempunyai fokus dan kesibukan menjadi karyawan magang disebuah label rekaman yang menuntut para karyawan nya untuk bisa memberikan ide serta karya yang orisinil.
Untuk mengembalikan keharmonisan acapella Bellas, Chloe (Britanny Snow) kemudian mempunyai ide untuk melakukan kegiatan camping disebuah tempat camp yang ternyata dimiliki oleh senior The Barden Bellas yaitu Aubrey (Anna Camp).
Disisi lain, kisah cinta juga ikut mewarnai perjalanan The Barden Bellas. Beca dengan Jesse (Skylar Astin) yang merupakan personel The Treblemakers, grup acapella yang dahulu merupakan pesaing The Barden Bellas dikampus. Kemudian Fat Amy dan Bumper (Adam Devin) mantan personel The Treblemakers yang sangat terobsesi untuk bisa terkenal dan yang terakhir Emily (Hailee Steinfeld) anggota baru The Barden Bellas yang merupakan anak dari The Barden Bellas generasi 80'an bernama Katherine Junk (Katey Sagal) yang menjalin pendekatan dengan Benji (Ben Platt).
Bisakah The Barden Bellas mengembalikan nama baik mereka dengan mengikuti kompetisi acapella tingkat dunia? Meskipun lawan-lawan mereka sangatlah berat. Salah satunya adalah grup acapella asal jerman Das Sound Machine yang dikomandoi oleh Pieter Kramar (Flula Borg) dan Kommisar (Brigitte Hjort Sorensen).


#Review:
Kesuksesan PITCH PERFECT (2012) sebagai salah satu film musikal komedi yang bagus dan mencuri perhatian pecinta film membuat Univesal Pictures tidak berpikir dua kali untuk membuatkan sekuelnya. Kali ini ditangan Elizabeth Banks, keseruan PITCH PERFECT 2 meningkat dua kali lipat dibandingkan film pertamanya. Elizabeth Banks berhasil menyajikan PITCH PERFECT 2 lebih luas jangkauannya. di kelanjutan film keduanya ini, para Bellas hadir out of the box. Karakter para anggota Bellas tampil sangat memukau dan jauh lebih liar dan dewasa. Keseruan itu semakin berlanjut ketika beberapa lagu lagu generasi 80'an hingga generasi kekinian dibawakan oleh The Barden Bellas dan Das Sound Machine secara acapella serta diiringi dengan dance yang membuat mata serta telinga terpana.
PITCH PERFECT 2 pun tak hanya bercerita tentang sebuah kompetisi. Sang sutradara dan penulis pun menyelipkan beberapa kisah cinta yang aneh, rumit dan menyenangkan lewat karakter Fat Amy, Bumper, Beca, Benji, Emily dan Jesse. Moment mengharukan pun tak lupa mereka sisipkan saat para Bellas saling curhat mengenai "Apa yang akan kamu lakukan setelah selesai wisuda?" di camp perkemahan. Siapapun dijamin pasti bakal menitikan air mata pada bagian itu. 
Klimaks dari PITCH PERFECT 2 pun semakin PERFECT ketika akhir film. Ditutup dengan sangat megah dan meriah lewat penampilan The Barden Bellas membawakan lagu Flashlight. Tak terasa pula air mata kembali menetes melihat para Bellas beraksi untuk mengembalikan nama baik mereka.
Overall, secara keseluruhan PITCH PERFECT 2 sangat memuaskan. Jauh lebih menghibur, meriah dan lebih gila-gilaan! Superb Acawesome!


[9/10Bintang]

[Review] Demonic: Misteri Di Balik Pembantaian Sekelompok Remaja Di Rumah Kosong

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Demonic: The Horror House (2015)
Casts: Frank Grillo, Dustin Milligan, Maria Bello, Cody Horn, Megan Park, Scott Mechlowicz, Aaron Yoo, Alex Goode, Ashton Leigh, Terence Rosemore
Director: Will Canon
Studio: Dimension Films, First Point Entertainment


#Trailer:

Official Trailer Demonic (2015)


#Synopsis:
Detektif Mark Lewis (Frank Grillo) mendapatkan tugas untuk menyelidiki kasus terbunuhnya 4 orang terbunuh dan 1 orang selamat disebuah rumah tak berpenghuni yang dahulu terkenal dengan pemiliknya bernama Martha Livingstone. Satu orang yang selamat itu adalah John (Dustin Milligan). Keempat orang lainnya yaitu Michelle (Cody Horn) pacar dari John yang tengah hamil muda, Jules (Megan Park), Donnie (Aaron Yoo) dan Sam (Alex Goode) kakak kandung dari John.
John sangat shock atas kejadian yang baru saja menimpanya. Ia tak percaya semua kegiatan yang ia lakukan bersama keempat orang terdekatnya itu berubah menjadi petaka. Pihak kepolisian kemudian mendatangkan Psikolog bernama Dr. Elizabeth Klein (Maria Bello) untuk mencoba menenangkan John dan meminta kesaksian serta keterangan dari satu-satunya orang yang selamat dari peristiwa tersebut.
Seiring berjalannya waktu, Detektif Mark Lewis kemudian terus mencari segala informasi dan barang bukti yang mungkin masih tertinggal dirumah itu. Ia kemudian menemukan beberapa rekaman CCTV dan handy-cam yang John dan keempat orang lainnya pasang ditiap sudut rumah. Setelah melihat semua rekaman yang dipasang, sang detektif mengetahui kalau kelima orang tersebut tengah melakukan sebuah aktifitas gaib untuk membuktikan bahwa rumah tersebut ada penunggunya atau tidak.
Disisi lain, John memberikan kesaksian kepada Dr. Elizabeth Klein tentang peristiwa sebelum mengalami kejadian menyeramkan itu. Ia bercerita bahwa kakaknya yaitu Sam sangat penasaran ingin membuktikan jika rumah yang dahulu dihuni oleh Martha Livingstone itu berhantu. Mereka kemudian masuk dan melakukan ritual gaib untuk membuktikannya. Elizabeth kemudian menyuruh tim kepolisian untuk menyelidiki sejarah rumah tersebut dan siapa Martha Livingstone.
Berkat kesaksian John, Dr.Elizabeth dan Detektif Mark kemudian mengetahui siapa sosok Martha Livingstone itu dan semakin menemukan titik terang ketika beberapa rekaman yang ditemukan semakin membantu dalam mencari sosok misterius yang telah membantai sekelompok remaja di rumah tak berpenghuni itu.


#Review:
Jika Film Horror yang mempunyai embel-embel James Wan entah mengapa selalu membuat saya tertarik untuk menontonnya. Meskipun beliau hanya duduk dibangku produser atau eksekutif produser saja.
Kali ini sebuah Film Horror yang diproduseri oleh James Wan dan diproduksi konon secara kecil-kecilan ini diberi judul Demonic yang sebelum dirilis kepasaran berjudul The Horror House. Dan mengejutkan! Meskipun tidak diproduksi oleh rumah produksi ternama seperti BlumHouse, WanerBros, Lionsgate, ataupun Sony Pictures, Film Demonic ini berhasil menyajikan horror yang mengasyikkan dengan durasi waktu hanya sekitar 90menitan.
Film Demonic ini memberikan sensasi menarik dan membuat penasaran disepanjang film. Film arahan Will Canon ini seperti perpaduan antara Film The Conjuring, Paranormal Activity dan Deliver Us From Evil dimana unsur mistik, foundfootage dan kepolisian dilibatkan disepanjang film. Inilah yang menjadi poin lebih untuk Film Demonic.
Tak hanya itu, intense ketegangan dan jumpscared nya pun terjaga dengan baik hingga akhir film. Twist yang dihadirkan pun tergolong berhasil disajikan. Jajaran pemain dalam film yang ada embel-embel James Wan nya pun juga selalu memberikan penampilan terbaiknya.
Overall, secara keseluruhan Fim Demonic ini memuaskan. Sekali lagi James Wan membuktikan bahwa beliau adalah sutradara serba bisa dalam semua genre film. The Conjuring, Insidious, Furious 7 dan Demonic adalah contoh terbaiknya.



[8/10Bintang]

[Review] Insidious Chapter 3: Terror Dari The Man Who Can't Breathe

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Insidious Chapter 3 (2015)
Casts: Stefani Scott, Lin Shayne, Tata Berney, Angus Sampson, Leigh Whannell, Dermot Mulroney, Michael Reid MacKay, Elle Keats, Jeris Poindexter, Tom Fitzpatrick
Director: Leigh Whannell
Studio: BlumHouse Production, Entertainment One, Stage 6, Sony Entertainment


#Trailer:

Official Trailer Insidious Chapter 3  (2015)


#Sinopsis:
Kejadian bermula beberapa tahun sebelum terror yang menghantui Keluarga Lambert (Rose Byrne, Patrick Wilson & Ty Simpkins). Seorang gadis bernama Quinn Berner datang menemui Elise Rainier (Lin Shaye). Ia memohon untuk bisa berkomunikasi dengan almarhum ibunya Lily Brenner (Elle Keats) yang sudah meninggal beberapa waktu yang lalu akibat kanker payudara yang dideritanya. Sebelum bertemu dengan Elise, Quinn selalu mencoba “berkomunikasi” dengan ibunya tanpa bantuan siapapun tiap malam dikamarnya. Quinn merasakan jika semua usaha yang ia lakukan itu mendapatkan sebuah respon. Ia yakin bahwa itu adalah respon dari almarhum ibunya.
Namun ketika Elise Rainer mencoba melihat melalui mata batinnya, ia terkejut ternyata sosok yang merespon semua usaha yang dilakukan oleh Quinn bukanlah dari almarhum ibunya melainkan dari sosok mahkhluk jahat yang mencoba mengincar jiwa Quinn.
Dan ternyata benar, sepulang dari rumah Elise, Quinn mengalami hal-hal aneh seperti suara suara ganjil, bayangan misterius hingga menyebabkan ia tertabrak mobil yang menyebabkan kakinya harus di gips. Gangguan-gangguan dari sosok misterius yang berada dirumah keluarga Brenner semakin parah dan mengancam keselamatan Quinn.
Mendengar Quinn yang terus diterror oleh sosok misterius itu, Elise Rainier akhirnya mau membantu Quinn terbebas dari gangguan sosok itu. Ia yang sebelumnya sudah menyatakan “pensiun” dalam dunia cenayang kini harus berjuang mengembalikan Quinn dari tangan The Man Who Can’t Breathe (Michael Raid MacKay), sosok misterius yang mencoba merenggut jiwa Quinn yang dibantu oleh Tucker (Angus Sampson) dan Specs (Leigh Whannell) Duo “Pemburu Hantu” yang terkenal di dunia maya.
Bisakah Elise menyelamatkan Quinn? Dan siapakah sosok The Man Who Can’t Breathe yang mengincar jiwa Quinn itu?

#Review:
Kesuksesan Franchise Insidious sebagai salah satu Franchise Horror Terbaik milik Hollywood tak bisa dipungkiri berkat tangan dingin seorang James Wan yang duduk di bangku sutradara. Beliau berhasil membawa film horror miliknya seperti Franchise INSIDIOUS dan THE CONJURING menjadi salah satu Film Horror Hollywood yang berkualitas dan terbaik yang pernah dibuat.
Kini lewat Insidious Chapter 3 (2015) James Wan mencoba memberikan jabatan sutradara nya kepada Leigh Whannell yang merupakan penulis skenario dari seri Insidious sebelumnya. James Wan kali ini hanya duduk sebagai seorang produser saja.
Lalu bagaimanakah dengan hasilnya? Insidious Chapter 3 cukup berhasil menjadi sebuah film horror yang mengutamakan kualitas cerita seperti seri Insidious sebelumnya. Leigh Whannell melakukan tugasnya dengan baik dengan memberikan ketegangan dan atmosfir horror yang dibangun dari awal hingga akhir film. Intense jump-scarednya pun lumayan bikin kaget sekaget-kagetnya. Ditambah dengan iringan musik Joseph Bishara yang membuat Film Insidious Chapter 3 semakin horror.
Jajaran pemain yang mayoritas pemain baru memberikan penampilan memukaunya.  Lin Shayne sangat menjiwai perannya sebagai seorang cenayang bernama Elise Rainier. Stefani Scott yang sekilas mirip perpaduan antara Prilly Latuconsina dan Deasy Bowman ini juga memberikan penampilan terbaiknya dalam memerankan sosok gadis yang terus dihantui oleh terror.
Selain menyeramkan, di Insidious Chapter 3 ini juga memberikan sisi komedi lewat karakter duo Ghostbuster Angus dan Specs yang sukses memberikan humor ditengah suasana menyeramkan dan menegangkan.
Overall secara keseluruhan Insidious Chapter 3 memuaskan. Can’t wait for another Darkest Chapter from Insidious!

"Love someone is only delaying the sadness" Best quotes from Elise Reiner on Insidious Chapter 3

[8.5/10Bintang]

[Review] San Andreas: Ketika Gempa Bumi Terbesar Sepanjang Sejarah Mengguncang Dunia

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: San Andreas (2015)
Casts: Dwayne Johnson, Alexandra Daddario, Carla Gugino, Hugo Johnstone-Burt, Art Parkinson, Paul Giamatti, Will Yun Lee, Archie Panjabi, Ian Gruffudd, Kylie Minogue, Morgan Griffin
Director: Brad Peyton
Studio: WarnerBros Pictures, New Line Cinema


#Trailer:

Official Trailer San Andreas (2015)


#Synopsis:
Ray (Dwayne Johnson) yang merupakan seorang petugas regu penyelamat mendapat laporan untuk menyelamatkan seorang gadis bernama Natalie (Morgan Griffin) yang tersangkut pada sebuah tebing bersama dengan mobil yang ia kendarai. Natalie terperosok kedalam jurang itu akibat sebuah gempa kecil yang mengguncang wilayah yang ia lewati.
Rupanya guncangan gempa kecil tersebut merupakan awal dari sebuah rangkaian gempa super besar akibat patahan San Andreas yang siap mengguncang mulai dari wilayah Nevada, California, Los Angeles hingga San Fransisco. Namun beruntung, ilmuwan kegempaan setempat yang bekerja pada CalTech bernama Professor Lawrence (Paul Giamatti) dan rekannya Kim (Will Yun Lee) berhasil menemukan metode untuk mengetahui kapan gempa tersebut terjadi agar bisa meminimalisir jumlah korban.
Gempa selanjutnya kembali mengguncang dan kekuatan semakin membesar hingga meluluh lantakkan sebuah Bendungan terbesar di kawasan Amerika. Professor Lawrence kemudian berusaha untuk memberitahukan kepada semua warga untuk segera menyelamatkan diri dan keluar dari zona berbahaya yang dibantu oleh kedua asistennya beserta seorang reporter tv bernama Serena (Archie Panjabi) dan kameramennya.
Gempa-gempa susulan pun kembali hadir meluluh lantakkan semua kota. Blake (Alexandra Daddario) yang merupakan anak dari Ray pada saat gempa dahsyat terjadi sedang berada di kantor milik teman dekat Ibunya yaitu Daniel Riddick (Ian Gruffudd). 
Ray kemudian harus berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan anak beserta mantan istrinya yaitu Emma (Carla Gugino) sebelum gempa dahsyat lainnya menghancurkan kota. Ditambah gempa susulan selanjutnya diprediksi akan jauh lebih besar ditambah dengan Tsunami dan akan menjadi gempa bumi terbesar sepanjang sejarah.
Bisakah Ray menyelamatkan keluarga kecilnya ditengah bencana dahsyat yang siap mengancam keselamatan umat manusia?



#Review:
Disaster Movie akhirnya kembali hadir di parade BlockBuster Movie tahun 2015 ini setelah beberapa tahun kebelakang jarang banget diproduksi oleh sineas Hollywood. 
Seperti pada umumnya, San Andreas karya sutradara Brad Peyton ini menghadirkan Disaster Movie yang begitu massive dan menegangkan. Beruntung, cerita San Andreas ini hanya berfokus pada cerita keluarga Ray dan Ilmuwan Kegempaan saja. Hal ini menjadi poin plus karena isi cerita menjadi padat tidak melebar seperti Film 2012 (2011) yang terlalu luas cakupannya.
Untuk segi visual dan efek CGI, Film San Andreas sangatlah berhasil menyajikan sebuah "tontonan" bencana yang dahsyat dan apik ditambah sound yang menggelegar disepanjang film. Penggambaran kota yang luluh lantak terlihat begitu real. Thumbs up juga untuk adegan ketika Ray dan Blake terjebak tenggelam di sebuah gedung.
Untuk jajaran pemain tidak ada yang istimewa karena tertutup oleh visual dan efek CGI yang bombastis. Satu-satunya yang mencuri perhatian adalah karakter Ollie yang diperankan oleh Art Parkinson. Ia menjadi penyegar difilm bencana ini dengan karakter remaja serta dialog yang lumayan menghibur.
Overall, secara keseluruhan Film San Andreas ini seperti menonton film bencana pada umumnya, not good but not bad. Visual efek dan CGI selalu menjadi penyelamat dalam sebuah Disaster Movie. Oia Satu pertanyaan setelah menonton Film San Andreas: Nasib Taylor Swift dalam film ini bagaimana ya? Kan ada lagu dia difilm ini :((


[7/10Bintang]

[Review] Tarot: Sosok Berbahaya Di Balik Ramalan Kartu Tarot

- Tidak ada komentar

#Description:
Title: Tarot (2015)
Casts: Shandy Aulia, Boy William, Sara Widjayanto, Aurelie Moeramans, Zaneta Giorgina
Director: Jose Poernomo
Studio: Hitmaker Studios


#Trailer:

Official Trailer Tarot (2015)


#Synopsis:
Bercerita tentang Julie (Shandy Aulia) dan Tristan (Boy William) yang baru saja tunangan dan akan segera melangsungkan pernikahan. Namun kebahagiaan mereka harus dikhawatirkan oleh sebuah ramalan yang datang dari peramal tarot bernama Madam Herlin (Sara Wijayanto). Si peramal mengatakan bahwa akan ada sosok dari masa lalu yang akan mengganggu mereka dan teman-teman dekat Julie yaitu Via (Aurelie Moeremans) dan Sabrina (Zaneta Giorgina). Banyak hal hal aneh dan ganjil setelah Julie pindah ke rumah orangtuanya dulu. Rumah dimana Julie beserta keluarganya tinggal sebelum Julie pindah ke Bogor untuk melanjutkan kuliahnya. Gangguan tersebut dialami oleh Via dan Sabrina. Satu persatu keselamatan mereka menjadi taruhannya. Sosok misterius yang menjadi ancaman Julie dan orang terdekatnya ialah Sofie (Shandy Aulia) kembaran Julie yang tak beruntung dalam kecantikan dan kebahagiaan. Ia menuntut balas dendam atas sakit hati yang ia rasakan pada Julie, adiknya beserta orang terdekat Julie. Mampukah Julie dan Tristan menghadapi terror dari kembaran Julie?



#Review:
Mengejutkan! Setelah tahun 2014 lalu saya dikecewakan oleh Rumah Gurita (2014) YANG BENERAN JELEK BANGET ITU kali ini Jose Poernomo berhasil membuat Film Tarot ini menjadi film horror yang beneran horror! It's much much MUCH better than Rumah Gurita or Danau Hitam.
Segi cerita horror yang ditampilkan di Film Tarot ini terbilang kuat meskipun konon katanya meniru dari film horror Asia berjudul Alone. Intens ketegangan dan jumpscared nya pun terjaga dengan baik dari awal hingga akhir film. Meskipun konon meniru, Film Tarot ini jelas mengalami peningkatan kualitas cerita yang baik banget dibandingkan film-film horror Jose Poernomo dan Shandy Aulia terdahulu. Twist yang ditampilkan pun lumayan tampil baik ketika dimunculkan didalam film.
Assemble casts Film Tarot juga kali ini memberikan penampilan yang jauh lebih baik jika dibandingkan di Film Rumah Gurita. Jajaran pemain pendukung nya entah mengapa hampir disemua film horror Jose Poernomo, mereka selalu jauh lebih mencuri perhatian dan sangat disayangkan porsi mereka begitu terbatas. Special untuk Shandy Aulia, di Film Tarot kali ini beliau tampil mengalami peningkatan yang berlipat ganda. Memerankan 2 karakter sekaligus dalam satu film patut kita apresiasi, terlebih ketika beliau memerankan tokoh Sofie. Ia bagaikan keluar dari "zona nyaman" nya dalam berseni peran.
Untuk segi visual dan setting lokasi, seperti film-film Jose Poernomo tedahulu, beliau selalu memberikan kesan lux dan grande ditiap film yang ia sutradarai. Angle-angle pengambilan gambar pun begitu cantik dan mencekam.
Overall secara keseluruhan Film Tarot ini memuaskan sebagai salah satu Film Horror Indonesia ditahun 2015 ini. Terima kasih banyak untuk Jose Poernomo dan Mrs. Shandy Aulia yang telah mengembalikan kepercayaan saya lewat film Tarot ini.


[8/10Bintang]

[Review] Tempat Makan Paling Enak Di Kota Tasikmalaya #VersiGue

- Tidak ada komentar

Bagi kalian yang lagi pada di Kota Tasikmalaya, kali ini gue mau sedikit share beberapa spot makanan (khususnya Mie Baso), minuman dan cafe yang enak dan murah di Kota Tasikmalaya #VersiGue. Mudah-mudahan ajasih selera gue itu samaan ama kayak kalian yang lagi pada baca postingan ini Hehe. (*Ciee samaan, jangan-jangan jodoh...)

Kalian yang suka banget sama Mie Baso kayaknya wajib banget untuk nyobain:

1. Mie Baso Adis

Mie Baso Adis ini berada di Jalan Citapen (Dekat Perempatan SutSen, Alun-Alun & Citapen) Kalau masih bingung keliatan dengan jelas kok papan nama MIE BASO ADIS yang besar di dekat stop-an arah Citapen menuju Alun-Alun Tasikmalaya.
Kisaran harga cenderung murah mulai dari 10-20ribu per porsi. Topping nya lengkap mulai dari Tahu, Babat sampe Pangsit semuanya ada. Cocok banget buat saku pelajar, mahasiswa atau yang pengen nyobain Mie Baso yang enak tapi murah meriah. Buka dari pagi sampai malam hari.

2. Mie Baso Toto

Mie Baso Toto ini berada di Jalan Babakan Payung (Depan Matahari Dept.Store, Samping Gereja Kristen Indonesia). Mie baso yang satu ini cukup terkenal di Tasikmalaya. Menu andalannya adalah Baso Goreng, LauCupan dan Mie Yamin nya yang enak banget!
Untuk kisaran harga, Mie Baso Toto ini lumayan lebih tinggi sekitar 15-28ribu per porsi. Namun dengan harga segitu tak membuat Mie Baso ini sepi pembeli. Tiap hari selalu ramai dan penuh. Buka mulai jam 10:00 sampai sore hari.

3. Mie Baso Laksana

Siapa yang tak kenal dengan Mie Baso Laksana? Semua wisatawan yang datang ke Kota Tasikmalaya pasti ingin mencoba Mie Baso yang satu ini. Beralamat di Jalan Pemuda (Dekat Ex Gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya) ini terkenal dengan Mie & Baso nya yang lezat. Harganya pun tak pernah bohong dengan rasa yang diberikan. Satu porsi Mie Baso Laksana sekitar 22-40ribu per porsi. Buka dari pagi sampai malam hari.

4. Mie Baso 77

Mie Baso 77 ini beralamat di Jl. Selakaso Tasikmalaya. Selain Mie Baso, disini juga tersedia Mie Goreng, Nasi Goreng & Capcay yang enak banget! Mie nya apalagi.. Beuh lezat banget! Harga yang ditawarkan sekitar 20-30ribu per porsi. Buka mulai jam 16:00 sampai malam hari.

5. Mie Baso 28

Mie Baso 28 ini beralamat di Jl. Tarumanegara samping Bank Syariah Mandiri. Lokasi yang sangat strategis yaitu di pusat kota. Dengan kisaran harga sekitar 14-20ribu perporsi. Mie & pangsit basah nya juara! Baso dan kuahnya juga enak banget. Oia +1 untuk Mie Baso 28 ini. Mereka pasang WiFi dan itu yang bikin gue betah disini. Hahaha. Buka dari pagi sampai malam hari.

6. Mie Baso Babat Wahyu

Mie Baso yang satu ini tidak diberi nama oleh si bapak penjualnya yaitu Pak Wahyu. Tapi yang pasti pilihan Mie Baso nya tak kalah dengan Mie Baso Tasik lainnya. Beralamat di Jl. Pasar Wetan samping Masjid Mayasari Plaza (Roda Hijau). Daging Cincang, Pangsit Basah dan Mie nya enak banget! Harganya pun lumayan terjangkau mulai dari 10ribu-15ribu perporsi.

7. Mie Baso Firman, Gejrot & Kurdi

Ketiga "Merk" Mie Baso ini mempunyai keunggulan masing-masing. Mie Baso Firman beralamat di Jalan Dr.Soekardjo (Dekat Simpang 5 Tasikmalaya). Mie Baso Gejrot beralamat di Jalan Pasar Wetan (Belakang Mayasari Plaza) dengan menu andalan yang paling murah sekitar 6ribu dan yang paling spesial adalah Baso Subhanallah 25ribu rupiah. Mie Baso Kurdi beralamat di Jalan Pasar Wetan (Belakang Mayasari Plaza). Kelebihan dari baso Kurdi adalah penambahan Kol yang memberikan sensasi segar.

8. Mie Baso RS Gobras

Bagi penggemar mie sepertinya Mie Baso RS Gobras ini wajib untuk dicicipi. Selain karena mie nya seriusan enak banget. Harganya pun terjangkau. Porsi komplit yang isinya Mie Ayam Baso Babat Ceker cuma Rp.12.000 saja! Alamatnya ada di Jl. Tamansari Gobras. Agak susah sih nyari detail lokasinya. Yang jelas tempatnya dipinggir jalan, dan toko nya bernuansa serba merah.

9. Mie Baso Barokah Ampera

Nah kalo Mie Baso yang satu ini rasanya hampir 11-12 lah sama Mie Baso 28 Tarumanagara. Bedanya kalau di Barokah ini ada Mie Rica-Rica yang pedes banget! Alamatnya di Jl. Ampera Tasikmalaya.

10. Mie Baso Fitri, Petruk, Mang Ojo, Rinceu Benhill & Mie Baso Mang Adul

Mie Baso Fitri berada di Jalan Ahmad Yani (Pancasila) dekat POM Bensin. Harganya murah meriah dan lezat pastinya. Mie Baso Petruk berada di Jalan Cipedes II Tasikmalaya. Mie Baso Mang Ojo terkenal dengan baso uratnya yang menggoda, berada di Jalan Panglayungan Dekat Simpang Lima Tasikmalaya. Mie Baso Rinceu berada di Jalan Cikalang Girang persis di dekat Warung Nasi T.O. Benhill. Mie Basonya khas dengan diberi tambahan Kerupuk Mie Kuning. Untuk Mie Baso Mang Adul, lokasinya berada di Jalan Dadaha (Samping GOR Sukapura). Pembelinya buset banyak banget. Ciri khasnya yaitu baso acinya yang enak!

11. Mie Baso Ade
Kalau ke Tasikmalaya, sempatkanlah mencoba Mie Baso Ade yang berada di Pasar Cikurubuk Tasikmalaya. Meskipun berada dipinggir jalan dan jualan dalam roda, tapi fans berat Mie Baso Ade sangatlah banyak. Dari kalangan bermobil sampai jalan kaki semuanya ada. Saos nya JUARA!

12. Mie Baso Gunung Pereng
Salah satu legend Mie Baso Tasik yang hingga kini masih berjualan. Lokasinya berada di Jalan Veteran (tidak terlalu jauh dari Matahari Dept. Store Tasikmalaya). Untuk mie dan baso nya gak usah diragukan. Asli endeus! 

13. Mie Baso Noor Pak Haji
Mie Baso Noor Pak Haji ini sudah menjadi ciri khas terbaru dari Kota Tasikmalaya. Menu andalannya adalah Mie Baso BLACK! Ya.. Mie dan Baso nya berwarna hitam. Penasaran? Silahkan mampir ke Jl. BKR Cikalang Girang Tasikmalaya (Ex. Mie Baso Rina). Dijamin nagih cuy!

Buat kalian yang suka nongkrong. Berikut adalah beberapa spot yang oke buat nongkrong di Kota Tasikmalaya:

1. Kedai Kake Jalan Empang Tasikmalaya. 

Menu Maincourse dan Dessertnya komplit dan variatif. Konsep kedai nya juga sangat photo-able dengan unsur kayu-kayu gitu. Harga yang lumayan sebanding banget dengan menu dan tempatnya yang bagus.

2. Kedai Stitaco Jalan Panglayungan (Samping graPARI Tasikmalaya). 

Menu andalannya adalah Ayam Geprek, Steak Tempe dan Maincourse nya yang variatif. Harganya cukup terjangkau mulai dari 8ribu-40ribu rupiah + jika punya Member MovieHolic Tasikmalaya bisa dapetin diskon 10% loh! Favorit gue adalah Oreo Goreng! :9

3. D'Wendis Jalan Galunggung Tasikmalaya. 

Menu andalannya yang pasti adalah Martabak Eskrimnya. Topping nya yang variatif cocok buat yang suka makanan manis. Gak cuma itu aja, Mie Goreng, Nasi Goreng, Ayam Bakar Afrika, Sosis Bakar pun disini tersedia. Tempatnya juga lumayan enak ada saung lesehan dan didalam rumah gitu.

4. Lesehan Vihera Jalan Dr. Soekardjo Tasikmalaya (Pertigaan Cimulu). 

Kedai super murah meriah ini menyajikan seperti Mie Rebus, Roti Bakar, Pisang Bakar, dan minuman-minuman hangat serta dingin yang cocok jika bingung kalau tengah malam susah nyari cemilan. Tempatnya enak dipinggir jalan dengan konsep lesehan. Kisaran harga mulai dari 3ribu-15ribu rupiah saja. Buka mulai sore hari sekitar jam 17:00 sampai tengah malam.

5. Djongjons Cafe & Gallery Jl. Dr. Soekardjo.

Cafe yang bernuansa outdoor ini mempunyai menu andalannya yaitu Cireng Ngojay Aduhai. Buka sore hingga malam hari ini menyajikan spot nongkrong yang lumayan enakeun ditambah dekorasi nuansa vintage dan mempunyai distro didepannya bernama STORA

6. Beranda Citebaks Jl. Dr. Soekardjo

7. Muse Cafe Jl. Tentara Pelajar Tasikmalaya

8. Rever Steak Cafe Jl, KHZ Mustofa depan Asia Plaza Tasikmalaya

9. Coffee Talk Cafe Jl. Dewi Sartika Tasikmalaya

10. Kopi Barreto Jl. Dewi Sartika Tasikmalaya

11. Lekker Cafe Jl. Tarumanagara Tasikmalaya

12. BOM Coffee Jl. Tarumanagara Tasikmalaya

13. Berliner Brotfabrik Cafe & Konditeroi (Roti Jerman) Jl. Citapen (Samping SD Citapen) Tasikmalaya

14. Delicato Cafe Jl. KHZ Mustofa Komplek Ruko Asia Plaza Tasikmalaya

15. Siliwangi Food Market Jl. Siliwangi (Dekat Universitas Siliwangi Tasikmalaya)

16. Backyard Grill Jl. Letjend Mashudi Cibeureum (Dekat Saung Gunung Jati Tasikmalaya)

17. Kemping Tepi Danau Jl. RAA Wiratanuningrat (Dekat Simpang 3 Dewi Sartika-Alun-Alun Tasikmalaya)

18. Jesika Bread Jl. Citapen (Samping Mie Baso Adis Tasikmalaya)

19. Tarumanagara Foodcourt (Jl. Tarumanagara Tasikmalaya)

20. Warung Mie (Jl. Nagarawangi Tasikmalaya)

21. Seblak Ala Mendes (Jl. Nagarawangi Tasikmalaya)

I'm Back!

- Tidak ada komentar

Hello! I'm back on blog setelah beberapa pekan terakhir ini gue terlalu sibuk dan asyik dengan dunia gue sampe gue akhirnya sedikit melupakan ngepost sesuatu diblog pribadi gue ini haha.
Sebenernya gue pengen banget rajin kayak blogger lain bisa update dan posting sesuatu di blog, namun berhubung gue orangnya moody-an ditambah ada sedikit permasalahan dalam perasaan (*asik) gue lebih memilih untuk melakukan hal-hal diluar dugaan (*lebay) dan yang pada akhirnya gara-gara kelakuan itulah yang menyebabkan gue selalu dilanda rasa resah dan gelisah tiada henti (*Fufufu).
Suatu hari ketika gue libur kerja, gue mutusin buat nge-blog tapi pada saat itu mood gue lagi ancur-ancurnya banget kayak penggambaran bumi hancur di Film SAN ANDREAS (2015) gara-gara a little things. Kala itu gue sampe stress dan bingung gue kudu ngapain. Kadang gue sepintas sempet mikir apa yang gue lakuin itu bener apa engga atau pinter apa bodoh atau harus disesali atau engga. Tapi beruntung, berkat ucapan seorang temen akhirnya gue sadar kalo semua yang telah gue lakuin dan rasain jangan pernah untuk disesali. Pokoknya bakalan gue jadiin buat pembelajaran dan pengalaman yang takkan pernah gue lupain selamanya. SELAMANYA. S E L A M A N Y A. S  E  L  A  M  A  N  Y  A.
Waduh.. Udahan ah paragraf catatan hati seorang Rizkywinaya Nugraha nya. Entar kalo kepanjangan takut jadi beribu-ribu episode kayak Tukang Bubur Naik Haji Series.
Setelah postingan ini, gue akan sedikit share beberapa tempat makan, cafe dan kedai minuman yang udah gue dan temen temen gue kunjungin di Kota Tasikmalaya. Kalau review film doang kan takutnya kalian pada bosen, makanya gue mau selipin artikel tentang tempat makan gitu. Hehe.
Sekali lagi thanks a lot buat yang udah visit blog pribadi gue. Salam Ngangur!

[Review] The Avengers Age of Ultron: Bangkitnya Robot Tercanggih Yang Menjadi Ancaman Dunia

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: The Avengers: Age of Ultron (2015)
Casts: Chris Evans, Robert Downey Jr, Chris Hemsworth, Mark Rufallo, Scarlett Johansson, Jeremy Rener, Elizabeth Olsen, Aaron Taylor-Johnson, James Spader, Samuel L. Jackson
Director: Josh Wheddon
Studio: Marvel Entertainment, Marvel Studios


#Trailer:

Official Trailer The Avengers: Age of Ultron (2015)



#Synopsis:
Setelah berhasil merebut tongkat Loki dari tangan Hydra, Tony Stark a.k.a IronMan (Robert Downey Jr) dan Bruce Banner a.k.a Hulk (Mark Rufallo) meneliti tongkat tersebut selama beberapa hari. Tony Stark hanya mengajak Bruce Banner karena ia meyakini hanya Banner saja yang bisa membantunya dalam menyelidiki dan meneliti tongkat tersebut.
Dengan dibantu oleh program bernama Jarvis, Stark dan Banner kemudian membuat sebuah program robot bernama Ultron (James Spader). Mereka membuat Ultron dengan tujuan untuk menjaga perdamaian dunia. Namun diluar dugaan, program Ultron tersebut hilang kendali dan kabur dalam sekejap entah kemana. Bahkan program Jarvis pun berhasil dilenyapkan dalam sekejap oleh Ultron. Stark tidak menyangka bahwa program Ultron yang dibuatnya jauh lebih cerdas. Hal itu semakin terbukti ketika program Ultron itu dapat membentuk dirinya sendiri membentuk sebuah robot tanpa bantuan siapapun.
Kaburnya Ultron menjadi ancaman baru bagi para Avengers. Ultron terus meng-upgrade dirinya hingga tidak bisa dikalahkan oleh siapapun, ia bertujuan untuk membuat dunia yang lebih baru dengan cara membinasakan seluruh isi bumi. Program robot yang awalnya dibuat untuk melindungi bumi malah berubah menjadi program robot penghancur bumi. Mengetahui hal itu, Quicksilver (Aaron-Taylor Johnson) dan Scarlett Witch (Elizabeth Olsen) kemudian bergabung dengan Avengers untuk membantu menghancurkan Ultron dan kloningannya.
Disisi lain kemunculan Quicksilver dan Scarlett Witch sempat membuat team Avengers mengalami konflik satu sama lain akibat sebuah kekuatan. Namun hal itu tak berlangsung lama setelah Quicksilver dan Scarlett Witch mengetahui maksud dan tujuan dari Ultron.
Berhasilkah team Avengers mengalahkan Ultron yang notabene adalah robot paling cerdas ciptaan Tony Stark alias IronMan?


#Review:
Another BlockBuster Hollywood Movie baru saja dirilis di Bioskop Indonesia pada 22 April 2015. Setelah FURIOUS 7 (2015) yang sukses mencapai keuntungan fantastis, film THE AVENGERS: AGE OF ULTRON ini juga digadang-gadang akan menyamai bahkan bisa melampaui keuntungan dari FURIOUS 7 karya James Wan.
Seperti pada film-film Marvel Superheroes sebelumnya, di THE AVENGERS: AGE OF ULTRON ini elemen action, bombastis dan hiburan nya melebur jadi satu. Namun harus diakui elemen komedi di film arahan Josh Wheddon ini sedikit dikurangi. Namun hal itu tidak membuat film ini menjadi lebih dark atau kelam. Unsur drama berhasil disajikan dengan baik lewat karakter Black Widow, Hulk dan Hawkeye beserta keluarganya.
Kemunculan anak dari Magneto yaitu Quicksilver dan Scarlett Witch harus diakui cukup menjadi  pusatperhatian difilm ini. Kemunculannya selalu ditunggu (buat saya) mengingat mereka berdua (tapi jadinya satu) bakal gabung dalam team Avengers.
Jajaran pemain tampil seperti biasanya memukau! Visual efek dan CGI yang hadir disepanjang film juga tak kalah fantastis! Kerjasama yang dilakukan oleh team Avengers begitu memukau ketika berjuang melawan para Ultron dan menyelamatkan warga sipil.
Overall secara keseluruhan THE AVENGERS: AGE OF ULTRON memuaskan. Sebagai fanboy baru Marvel saya makin semangat untuk mengikuti dan menjelajahi kembali semua phase di Marvel Cinematic Universe!


[9/10Bintang]

[Review] Tuyul Part 1: Terror Sosok Tuyul Di Rumah Tak Berpenghuni

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Tuyul Part 1 (2015)
Casts: Dinda Kanya Dewi, Gandhi Fernando, Citra Prima, Inggrid Widjanarko, Frans Nicholas
Director: Billy Christian
Studio: Renee Pictures


#Trailer:

Official Trailer Tuyul Part 1 (2015)


#Synopsis:
Mia (Dinda Kanya Dewi) dan suaminya Daniel (Gandhi Fernando) terpaksa harus kembali ke rumah masa kecil Mia dipedesaan akibat ada sedikit permasalahan dalam pekerjaan Daniel. Rumah tersebut sudah lama tidak diisi semenjak kematian almarhum ibu Mia ketika masih anak-anak. Rumah yang mayoritas terbuat dari bahan dasar kayu itu menyimpan beberapa barang-barang antik dan vintage. Sedari kecil Mia selalu mempunyai perasaan yang tak enak akan rumah itu, namun mau tak mau demi sang suami yang kebetulan juga mendapat proyek didekat rumah tersebut ia mau tinggal dirumah tersebut.
Setelah beberapa hari tinggal dirumah tersebut, Daniel menemukan sebuah ruangan dilantai atas yang ia gunakan sebagai ruang kerja. Disana pula ia menemukan sebuah botol kosong. Semenjak penemuan botol tersebut, Mia mengalami kejadian-kejadian dan suara-suara aneh selama tinggal dirumah masa kecilnya itu. Ia menjadi ketakutan dan khawatir dengan kondisi dirinya yang tengah hamil tujuh bulan ditambah dengan hadirnya mimpi-mimpi buruk yang selalu menemaninya tiap malam. Ketakutan Mia semakin membesar setelah ia berkenalan dengan Karina (Citra Prima) yang merupakan tetangganya. Ia meyakini kalau Karina yang anti-sosial dan selalu mengurung diri itulah penyebab kejadian aneh yang menimpa dirinya.
Sikap Daniel pun semakin berubah dan lebih mementingkan pekerjaan dibandingkan istrinya yang tengah hamil tua. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, Mia kemudian mencari informasi apapun tentang tetangga sebelahnya & kejadian-kejadian aneh yang menimpanya yang dibantu oleh Bibi (Inggrid Widjanarko) Asisten Rumah Tangga yang pendiam yang telah mengabdi lama pada almarhum Ibu nya Mia.
Rupanya semua kejadian aneh yang menimpa Mia berasal dari ulah sosok Tuyul. Dan yang mengejutkan lagi, Tuyul tersebut mempunyai ikatan dan silsilah dalam keluarga besar Mia. Bisakah Mia & anak yang dikandungnya terbebas dari gangguan Tuyul?



#Review:
Dengan materi promosi serta faktor produksi film yang dipersiapkan sangat matang, tak heran jika TUYUL PART 1 ini memancing rasa penasaran para pecinta film Indonesia (termasuk saya) untuk menyaksikan nya di bioskop. Bahkan, saya rela nonton film arahan Billy Christian (HI5TERIA: KOTAK MUSIK, KAMPUNG ZOMBIE) ini pergi ke Bandung karena di Bioskop di Tasikmalaya tidak menayangkan film Tuyul Part 1.
Harus diakui dan diapresiasi kepada Billy Christian yang berhasil mengangkat sosok urban legend bernama Tuyul yang diangkat menjadi "Setan Utama" dalam sebuah film horror Indonesia. Billy Christian berhasil membangun atmosfer horror lewat property rumah dan angle-angle kamera yang baik. Intense horror dan jump scared yang diberikan pun cukup terjaga dari awal hingga akhir film meskipun diawal film menuju pertengahan entah kenapa agak sedikit monotone & bikin ngantuk. Beruntung menuju pertengahan hingga akhir film Intense horror lumayan meningkat setelah twist yang dihadirkan. 
Jajaran pemain (terutama para wanita) difilm ini harus diakui memberikan akting terbaiknya. Dinda Kanya Dewi berhasil memerankan Mia dengan baik. Emosinya semakin layak diacungi jempol dipertengahan hingga akhir film. Namun sayang, perut 7 bulan yang diperlihatkan sangat tidak terlihat real. Inggrid Widjanarko & Citra Prima pun berhasil tampil misterius dengan minimnya dialog yang mereka hadirkan. Untuk pemain laki-lakinya yaitu Gandhi Fernando cuma bisa bilang.. Skip aja ya! H3h3h3
Untuk segi visual dan musik harus diakui TUYUL PART 1 ini memberikan kualitasnya. Namun sayang entah kenapa meskipun sudah didukung dengan sutradara yang handal serta visual dan musik yang cukup baik, TUYL PART 1 ini tidak memberikan sesuatu yang sangat menyeramkan usai menontonnya di bioskop. Mungkin sosok tuyul nya akan lebih seram jika tidak ditampilkan dengan kasat mata. Adegan favorit difilm ini versi saya ketika Lukisan memegang Mia. It's so creepy!
Overall, TUYUL PART 1 sebuah film horror Indonesia yang berhasil mengangkat sosok Tuyul terlihat lebih "mahal" dengan sedikit memberikan suasana menyeramkan. Semoga saja di Part 2 (kalau diproduksi) nanti sosok pemeran pria nya diganti dengan yang jauuuh lebih baik lagi. H3h3h3


[7/10Bintang]

[Review] Filosofi Kopi: Best Adapted Story From Dee's Novel After Supernova

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Filosofi Kopi (2015)
Casts: Chicco Jerikho, Rio Dewanto, Julie Estelle, Slamet Rahardjo, Jajang C. Noer
Director: Angga Dwimas Sasongko
Studio: Visinema Pictures


#Trailer:

Official Trailer Filosofi Kopi (2015)


#Synopsis:
Ben (Chicco Jerikho) dan Jody (Rio Dewanto) mereka bersahabat sejak kecil. Kini diusianya yang sudah dewasa, mereka mempunyai bisnis coffee shop bernama FILOSOFI KOPI dibantu dengan ketiga karyawan lainnya. Di FILOSOFI KOPI, Ben merupakan seorang Barista sedangkan Jody adalah owner coffee shop tersebut. Berkat kemampuan Ben dalam meracik kopi yang begitu professional dan penuh passion, kopi kopi yg disajikan di FILOSOFI KOPI begitu laris dan disukai banyak penikmat kopi di jakarta. Hingga suatu hari, seorang pebisnis property datang menemui dan memberikan tantangan pada Ben membuat sebuah kopi eksklusif untuk diberikan kepada bos dari pebisnis tersebut. Tak tanggung tanggung, imbalan nya pun mencapai angka satu milyar rupiah. Tawaran tersebut langsung diterima oleh Jody, karena Jody berfikir dengan uang sebanyak itu ia bisa melunasi semua utang coffee shop yang ia kelola. Jody dan Ben pun makin optimis menang setelah berhasil meracik kopi premium bernama PERFECTO yang banyak disukai oleh para pecinta kopi. Namun suatu hari, datang Eliana (Julie Estelle) seorang foodblogger bersertifikat Internasional yang tengah menulis sebuah buku tentang berbagai macam kopi di dunia ke FILOSOFI KOPI. Ia kemudian mewawancarai Ben dan Jody soal kepopuleran PERFECTO. Namun sayang, Eliana mengatakan masih ada kopi yang jauh lebih enak dari PERFECTO yaitu TIWUS. Mendengar komentar tersebut, Jody langsung drop dan ketakutan kalau ia dan Ben akan kalah dari tantangan memenangkan satu milyar jika benar ada kopi yang jauh lebih enak dari PERFECTO karena jika mereka kalah, mereka lah yang harus membayar 1 milyar tersebut. Jody kemudian meminta bantuan pada Eliana untuk menemukan kebun kopi TIWUS dan menemui sang petani yang meraciknya. Ide Jody yang ingin mengetahui asal mula TIWUS mendapat tanggapan berbeda dari Ben. Konflik antar dua sahabat sekaligus rekan kerja ini semakin intens setelah mengetahui asal mula kopi TIWUS buatan keluarga Seno (Slamet Rahardjo & Jajang C. Noor). Dan berkat kopi TIWUS lah Ben menjadi menemukan dirinya yang sesungguhnya. Bisakah Ben dan Jody memenangkan uang satu milyar itu?


#Review:
Sebuah film terbaru dari rumah produksi, produser dan sutradara Film Terbaik FFI2014 yaitu CAHAYA DARI TIMUR telah dirilis 9 April 2015 ini. Film yang merupakan adaptasi dari Novel karya Dewi Dee Lestari ini sukses divisualkan dengan indah dan menyenangkan. Konflik-konflik yang hadir antar pemain dan cerita nya pun berhasil digali dengan begitu ringan khas di kehidupan sehari-hari dan enjoy untuk diikuti. Angkat topi untuk penulis naskah FILOSOFI KOPI ini yaitu Jenny Jusuf. Jajaran casts nya pun tampil memberikan penampilan yang (selalu) terbaik. Sebut saja Chicco Jerikho, Rio Dewanto, Julie Estelle, Slamet Rahardjo dan Jajang C. Noer. Kelimanya memberikan chemistry yang gokil abis. Harus diakui Chemistry antara Ben dan Jody emang paling JUARA difilm ini. Chicco berhasil tampil sbg seorang Barista yg lebih mementingkan passion terhadap kopi. Hal itu berbanding terbalik dg Jody yg diperankan oleh Rio Dewanto yang lebih mementingkan income untuk coffee shop nya. Perbedaan pemikiran itulah yg membuat konflik konflik ada dan tampil begitu ringan namun penuh dg keceriaan. Jajaran cameo seperti kehadiran Salembe (Cahaya Dari Timur: Beta Maluku) dan yang lainnya tampil mempelengkap manisnya FILOSOFI KOPI. Untuk segi visual pun, FILOSOFI KOPI mempunyai poin plus. Pemandangan serta angle-angle nya pun begitu tajam dan eyecatching banget. Overall, FILOSOFI KOPI is one of my favorite Indonesian Drama Movie so far in 2015 and FILOSOFI KOPI is my favorite movie from Dee's Novels after SUPERNOVA: KSATRIA, PUTRI dan BINTANG JATUH (2014) 


[9.5/5Bintang]

[Review] Furious 7: Aksi Balas Dendam Yang Belum Tuntas

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Furious 7 (2015)
Casts: Vin Diesel, Paul Walker, Jason Statham, Dwayne Johnson, Michelle Rodriguez, Jordana Brewster, Ludacris, Nathalie Emmanuel, Tyrese Gibson, Gal Gadot, Tony Jaa, Kurt Russel
Director: James Wan
Studio: Universal Pictures



#Trailer:

Official Trailer Furious 7 (2015)


#Synopsis:
Setelah kejadian di London yang dilakukan oleh Dominic Toretto (Vin Diesel) beserta timnya memicu sebuah masalah baru yang mengancam keselamatan anggota tim dan keluarganya. Kakak kandung dari Owen Shaw (Luke Evans) yaitu Deckard Shaw (Jason Statham) berambisi untuk menuntut balas dendam atas kecelakaan yang menimpa adiknya itu. Ia memulainya dengan mencari informasi anggota beserta keluarga dari Dominic.
Kehidupan Dominic, Brian O'Conner (Paul Walker), Mia (Jordana Brewster) dan Letty (Michelle Rodriguez) kembali dihantui oleh terror. Keseriusan Deckard Shaw dalam menuntut balas dendam tak main-main, rumah Dominic pun berhasil ia luluh lantahkan dengan bom besar. Setelah kejadian itu, Dominic pun tak tinggal diam, ia mencari tahu siapa sosok Deckard Shaw itu.
Dibantu oleh Hoobs (Dwayne Johnson) dan seorang hacker bernama Ramsey (Nathalie Emmanuel), Dominic beserta timnya kemudian mendapat kemudahan dalam mencari informasi sosok Deckard Shaw. Mereka berkeliling Amerika hingga ke Dubai, Uni Emirat Arab demi mencari segala sesuatu yang berhubungan dengan Deckard. Keselamatan mereka menjadi taruhannya setelah mengetahui siapa sosok Deckard Shaw dan anak buah yang sebenarnya.


#Review:
Kesuksesan FAST & FURIOUS SERIES sebagai franchise series memang tak perlu diragukan lagi dari segi kualitas maupun kuantitas. Di seri ke-7 ini yang konon menjadi series terakhir atau mungkin ada kelanjutannya ini berhasil dikemas dengan spektakuler oleh sutradara Film Horror Terlaris Sepanjang Masa THE CONJURING (2013) yaitu James Wan. Film yang menjadi film terakhir dari mendiang Paul Walker ini menghadirkan kekayaan dalam segala aspek. Cerita & intense suspense nya begitu terasa semakin menguat dari awal hingga film berakhir.
Sebagai penonton film yang TIDAK mengikuti sama sekali Fast & Furious Series ini saya sangat puas melihat film action ini. Aksi kejar-kejaran mobil yang biasanya menjadi jualan utama difilm ini sangatlah menegangkan ditambah adegan action perkelahian, serta bombardir bom pun tampil memukau.
Jajaran casts pun tampil begitu total dalam memerankan peran masing-masing. Duel antara Jason Statham VS Vin Diesel serta Paul Walker VS Tony Jaa merupakan salah satu dari sekian adegan yang mencuri perhatian difilm ini. Tak hanya adegan fight nya saja, aksi mobil "terjung payung" pun tak kalah memacu adrenalin ketika menonton di bioskop. Mobil sekeren, secanggih dan semahal itu "dilempar" begitu saja dari ketinggal ribuan meter :')
Dari segi visual serta musik pun, FURIOUS 7 mempunyai kualitas yang mumpuni. Gambar serta angle yang dihadirkan begitu tajam yang sudah menjadi ciri khas James Wan. Scene paling mencuri perhatian untuk saya adalah ketika bersetting di Dubai, Uni Emirat Arab. It's looks pretty luxurious! Untuk segi musik soundtrack juga FURIOUS 7 mempunyai poin plus. Salah satunya adalah lagu SEE YOU AGAIN yang dibawakan oleh Wiz Khalifa & Charlie Puth. Lagu tersebut dikumandangkan diending film berbarengan dengan klip "For Paul" yang terasa makin menyentuh dalam mengenang mendiang Paul Walker.
Overall, secara keseluruhan FURIOUS 7 sangatlah memuaskan. Salah satu favorite action movie ditahun ini setelah KINGSMAN: THE SECRET SERVICE.


[9/10Bintang]

[Review] Insurgent: Menguak Rahasia Sebuah Kotak Untuk Kaum Divergent

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Insurgent (2015)
Casts: Shailene Woodley, Theo James, Kate Winslet, Ansel Elgort, Miles Teller, Octavia Spencer, Jay Courtney, Naomi Watts
Director: Robert Schwentke
Studio: Summit Entertainment


#Trailer:

Official Trailer Insurgent (2015)



#Synopsis:
Setelah kekacauan yang terjadi di Dauntless, Tris (Shailene Woodley), Four (Theo James), Caleb (Ansel Elgort) dan Peter (Miles Teller) terus berusaha menghindar dari kejaran Eric Coulter (Jay Courtney) yang dikomandoi oleh Jeanine (Kate Winslet). Keberadaan para kaum Divergent semakin dicari oleh Jeanine setelah ia berhasil mendapatkan sebuah kotak rahasia berisi pesan dari leluhur mereka. Kotak tersebut hanya bisa dibuka oleh seorang Divergent yang bisa melewati 4 tahap pengujian faksi & Jeanine meyakini bahwa Tris lah satu-satunya kaum Divergent yang bisa membuka kotak tersebut.
Tentunya Tris tidak langsung menyerahkan diri begitu saja. Meskipun beberapa teman disekitarnya malah melakukan pengkhianatan demi kepentingannya masing-masing. Sebagai orang terdekatnya Tris, Four berusaha untuk membantu Tris untuk menghancurkan Jeanine. Ia kemudian mendekati kaum Factionless yang dipimpin oleh Evelyn (Naomi Watts) yang tak disangka merupakan sosok yang pernah ada di masa lalu Four.
Berhasilkah Tris & Four menghancurkan Jeanine? Lalu apa isi dari kotak rahasia yang berisikan pesan dari leluhur yang konon bisa menjawab keraguan akan kaum Divergent?


#Review:
Setelah film pertamanya yaitu Divergent (2013) berhasil mencuri perhatian lewat sebuah penggambaran distopia dimasa depan dengan karakter yang memikat, kali ini dikelanjutannya yang kedua yaitu yang berjudul Insurgent rilis pada akhir Maret 2015. Ceritanya masih kelanjutan dari ending Divergent dimana para Divergent berhasil menghindar dari kejaran Jeanine. Di Insurgent kali ini ceritanya berfokus kepada usaha Tris dan Four untuk memberontak dan menggulingkan Jeanine. Meskipun harus diakui paruh pertama film cukup terlalu lama dan sedikit membosankan ketika memperlihatkan bagaimana Tris dan Four berpindah-pindah markas faksi. Namun intense ketegangan semakin terlihat dan perlahan naik ketika sosok Jeanine yang diperankan oleh Kate Winslet mulai muncul. Motif Jeanine dalam memburu Tris semakin mempertegang isi film.
Acungan jempol untuk jajaran pemain. Hampir kesemuanya memberikan penampilan prima dan memuaskan terutama Shainele Woodley, Kate Winslet, Miles Teller dan Naomi Watts. Keempatnya berhasil menampilkan karakter yang sangat kuat disepanjang film.
Untuk segi visual pun Insurgent tampil memukau dan memanjakan mata. Chicago dengan versi distopia tampil begitu tragis namun tetap menawan. Terutama ketika awal film ketika Tris dan yang lainnya ketika berada di markas Faksi Aminity. It's amazing view.
Overall, secara keseluruhan Insurgent lumayan baik sebagai sebuah kelanjutan dari Divergent. Meskipun dibeberapa bagian masih ada yang masih "nanggung" sebagai sebuah film action fiksi-ilmiah tentang distopia / utopia.


[7.5/10Bintang]

[Review] The SpongeBob Movie: Sponge Out Of Water: Resep Krabby Patty Lagi-Lagi Dicuri

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: The SpongeBob Movie: Sponge Out of Water (2015)
Casts: Tom Kenny, Bill Fagerbakke, Rodger Bumpass, Clancy Brown, Carolyn Lawrence, Mr. Lawrence, Antonio Banderas
Director: Paul Tibbitt
Studio: Nickelodeon, Paramount Pictures



#Trailer:

Official Trailer The SpongeBob Movie: Sponge Out of Water (2015)



#Synopsis:
Plankton (Mr. Lawrence) tak henti-hentinya berusaha untuk mencuri resep rahasia Krabby Patty dari Krusty Krab milik Mr. Eugene Crab (Clancy Brown). Segala cara ia lakukan demi mendapatkan resep itu. Plankton melancarkan perang besar-besaran hingga membuat robot raksasa untuk melawan Mr. Crab. Dibantu oleh koki tercinta & terbaik di Bikini Bottom yaitu SpongeBob SquarePants (Tom Kenny) Mr.Crab selalu berhasil mempertahankan resep rahasianya dari tangan licik Plankton.
Suatu hari, Plankton berhasil menyusup kedalam bunker tempat penyimpanan kertas resep rahasia Krabby Patty. Tinggal satu langkah lagi menuju keberhasilan, aksi Plankton ketahuan dan terdeteksi oleh mesin pengawas. Suasana panik (seperti biasanya) terjadi di restoran. Seluruh akses keluar masuk ditutup secara otomatis. SpongeBob lah orang pertama yang melihat aksi jahat Plankton ketika mencuri resep tersebut. Keduanya pun saling berebut botol kecil yang berisikan resep rahasia Krabby Patty. Namun mengejutkan, tiba-tiba botol tersebut langsung hilang dari tangan keduanya bagaikan sulap. 
Mr. Crab tak mempercayai begitu saja kalau resep rahasianya hilang. Ia meyakini kalau itu hanya trik yang dilakukan oleh Plankton. Plankton pun heran karena memang benar bukan ia yang melakukan & SpongeBob juga melihatnya dengan mata kepalanya sendiri kalau botol berisikan resep rahasia tersebut hilang begitu saja bagaikan sulap. Mr.Crab menjadi kecewa lantaran SpongeBob malah memihak pada Plankton. Ia tak menyangka karyawan terbaiknya malah membela musuh bebuyutannya.
Hilangnya resep rahasia Krabby Patty membuat warga Bikini Bottom menjadi kacau. Terjadi kekacauan dimana-mana. Semua penduduk semakin mencari keberadaan SpongeBob & Plankton yang kabur entah kemana. SpongeBob & Plankton rupanya pergi menjauhi Bikini Bottom untuk menyelidiki kemana hilangnya resep rahasia tersebut. SpongeBob membutuhkan beberapa orang untuk membantu menyelidiki hilangnya resep rahasia Krabby Patty. Namun warga Bikini Bottom termasuk sahabatnya Patrick Star (Bill Fagerbakke), Shandy Cheeks (Carolyn Lawrence), Squidward Tentacles (Rodger Bumpass) belum bisa mempercayai SpongeBob sepenuhnya karena mereka masih kecewa dengan sikap SpongeBob yang lebih membela Plankton.
Disisi lain, muncul seorang Bajak Laut bernama Burger-Beard The Pirates (Antonio Banderas). Ia berhasil mencuri sebuah buku dipulau yang tepat berada diatas Bikini Bottom. Buku tersebut mempunyai kelebihan bisa merubah kejadian hanya dengan menulis cerita apa yang diinginkan.
Rupanya dengan buku tersebutlah, si Bajak Laut bisa mencuri resep rahasia Krabby Patty tanpa harus bersusah payah menyelam atau mendatangi Bikini Bottom. Ia kemudian membuka sebuah kedai Burger dipinggir pantai. Aroma burger tersebut tercium oleh SpongeBob. Dibantu oleh Plankton, Patrick, Shandy, Mr. Crab & Squidward mereka kemudian keluar dari lautan dan mencari si Bajak laut tersebut. Didukung dengan kekuatan super yang mereka dapatkan, bisakah mereka merebut kembali resep rahasia Krabby Patty?


#Review:
Setelah sukses pada SPONGEBOB SQUAREPANTS: THE MOVIE (2004) lalu, kini Nickelodeon bekerjasama dengan Paramount Pictures kembali membuat sebuah film panjang adaptasi dari Kartun TV SpongeBob SquarePants. Jika pada film pertamanya full 2D seperti pada kartun TV, kali ini di THE SPONGEBOB MOVIE: SPONGE OUT OF WATER, Nickelodeon memberikan sentuhan live action 3D seperti Alvin & The Chipmunks dan The Smurfs.
Untuk segi cerita, Paul Tibbitt kali ini mengembangkan cerita tentang persaingan abadi antara Plankton dan Mr.Crab dalam mencuri resep rahasia Krabby Patty dengan lebih luas, easy dan berwarna. Jadi ceritanya tidak terlalu serius dan mudah untuk diikuti oleh segala usia. Unsur komedinya pun berhasil mengundang tawa lewat tingkah laku dan gerak gerik para penduduk Bikini Bottom. 
45 menit awal film, THE SPONGEBOB MOVIE: SPONGE OUT OF WATER masih setia mengikuti seri kartun TV yaitu menggunakan 2D & itu tidak terlalu menjadi masalah karena diversi film ini gambar dan ceritanya jauh lebih niat dan matang dibandingkan dengan versi televisi. Dan 30 menit menuju akhir film. Barulah live action 3D nya mulai disuguhkan. Namun sayang ada beberapa adegan CGI nya masih terlalu kasar, padahal ini film termasuk Animasi Hollywood. Yang cukup mengganggu juga menurut saya adalah ketika SpongeBob dan kawan-kawan menjadi superhero. Visualisasinya terlalu berlebihan. Padahal cukup dengan apa adanya tanpa menjadi superhero, SpongeBob dan teman-temannya sudah sangat menggemaskan.
Overall, secara keseluruhan THE SPONGEBOB: SPONGE OUT OF WATER cukup memuaskan. Jika kamu penggemar SpongeBob SquarePants film ini tidak boleh dilewatkan.



[7/10Bintang]

Sharing Is Caring