Cari Blog Ini

Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

Masih Untukmu

- Tidak ada komentar


Masih menggantungkan harapan pada sebuah kemungkinan yang tidak akan mungkin pernah terjadi. 

1st:  Like a hard candy with a surprise center

2nd: When the truth is swallowing sand

3rd: I'm wide awake

4th: Tuhan hanya dia yang selalu ada dalam benakku dalam anganku

5th: Salahkah aku dengan segala anganku?

6th: Aku ingin kau mengerti di jiwaku hanya engkau

7th: It's funny how reflection of me changes

8th: Oh tuhan ampunilah aku niat buruk di do'a dan jauhkanlah dari rasa penyesalan

9th: Ku berharap suatu hari nanti, aku menjadi yang engkau mau

10th: Namun, bila memang ini ujungnya, engkau akan tetap di dalam jiwa

Enam bulan bukanlah waktu yang sebentar untuk tetap dengan kondisi seperti ini. Semua masih terfokus pada satu titik. Tidak pernah berubah atau bergeser sedikitpun. Kini rasa rindu juga takkan pernah bisa diungkapkan lagi. Bila diungkapkan, ketakutan akan resiko terburuk selalu menghantui. Aku tak ingin itu semua terjadi. Maybe, for now silents is the best our conversation. 

Biarkan aku rasakan indah cinta dalam hati saja. Sweet!







Lagu Kemenangan Jebe & Petty - Over You

- Tidak ada komentar


FanMade Cover The Winner Song X Factor Indonesia Season 2
Jebe & Petty - Over You


Ajang X FACTOR INDONESIA SEASON 2 telah usai. Ajang pencarian bakat di bidang tarik suara ini berhasil membawa Jebe & Petty dari kategori Group keluar sebagai pemenang. Duo yang dimentori oleh penyanyi Rossa ini berhasil mengalahkan rival tangguhnya Clarissa Dewi dari kategori Girls yang dimentori oleh Afgansyah Reza.
Jebe & Petty (Jessica Bennet & Patrecia Sarah) ini merupakan duo bentukan tim dewan juri (Afgan, Ahmad Dhani, Bebi Romeo & Rossa) pada saat babak Bootcamp dan The Chairs. 
Lagu kemenangan untuk Jebe & Petty ini berjudul Over You yang dibuat oleh Cristi Vaughan, Michael Joseph Green dan Mhala Numata. Single yang sudah diputar di beberapa radio ini didistribusikan oleh label Sony Music Entertainment Indonesia. Berikut adalah liriknya:

Miss you katamu
Love you kau bilang
Baby i'm done await you
Dulu mengapa pernah kau minta break up dariku

Reff: 
Kemana waktu kemarin ku menangisi dirimu
Biarkan aku tertawa sekarang kau menyesal
Tak ada lagi cinta. I already moved on
Terima saja nyatanya
Baby i'm so over you

Rapp: 
Baby i'm so over you
Don't you know that i won't come back to you
Baby i'm do with you. Baby i'm so over you
Baby i'm done with you go ahead gonna be gone
Hey are you. Baby i'm do with you

Sorry, kau bilang ingin kembali
Baby oh it's too late
Sudah just stop now
Karena Hatiku takkan mau lagi

Kemana waktu kemarin ku menangisi dirimu
Biarkan aku tertawa sekarang kau menyesal
Tak ada lagi cinta. I already moved on
Terima saja nyatanya

Baby i'm so over you
Don't you know that i won't come back to you
Baby i'm do with you. Baby i'm so over you
Baby i'm done with you go ahead gonna be gone
Hey are you. Baby i'm do with you
Baby i'm so over you

Akhirnya kamu merasakan ooo
Apa yang kurasa selama ini

Kemana waktu kemarin, ku menangisi dirimu
Biarkan aku tertawa, sekarang kau menyesal
Tak ada lagi cinta. I already moved on
Terima saja nyatanya. Baby i'm so over you

Baby i'm so over you
Dont you know that i won't come back to you
Baby i'm do with you. Baby i'm so over you
Baby i'm done with you go ahead gonna be gone
Hey are you
Baby i'm do with you. Baby i'm so over you


 Dengarkan dan Simpan Lagu Jebe & Petty - Over You disini

[Review] Demona: It's Horror Movie With Full of Say No To Drugs Messages

- Tidak ada komentar





#Description:
Title: Demona (2015)
Casts: Alexa Keys, Ajun Perwira, Regina Rengganis, Inzalna Balqis, Kia Poetri, Thoriq Graduate, Rifky Moors, Angel Mulligan, Torro Margens
Director: Rizal Mantovani
Studio: Dreamscape Pictures


#Trailer:

Official Trailer Demona (2015)


#Synopsis:
Felicity jenis narkoba baru dimana jika dikonsumsi akan membuat penggunanya merasa happy dan hilang semua beban yang ada dipikirannya. Namun, dibalik efek yang membahagiakan tersebut tersembunyi sebuah efek lainnya jika dikonsumsi berlebihan yaitu overdosis, sakaw hingga kematian.
Sekelompok Anak Gahoel Jakarta yaitu Risa (Alexa Keys), Ado (Ajun Perwira), Elang (Thoriq Graduate), Demona (Regina Rengganis), Acha (Inzalna Balqis) dan Bella (Kia Poetri) memutuskan untuk merayakan pesta ulang tahun Demona disebuah villa yang dahulunya merupakan rumah masa kecil Ado.

Mereka kemudian mengkonsumsi Felicity. Tujuannya agar mereka bisa melupakan segala permasalahan yang tengah dihadapi. Namun pesta menyambut ulang tahun itu berubah menjadi petaka ketika Demona tewas overdosis. 
Kematian Demona kemudian disembunyikan oleh keempat temannya. Akan tetapi setelah kematian Demona, keempat teman Demona mengalami terror mulai melihat hal yang aneh-aneh, Suara-suara senandung, mimpi-mimpi buruk hingga kemunculan sosok misterius bergaun pengantin serba putih dimanapun mereka berada. Siapakah dia?

#Review:
Kesuksesan Rizal Mantovani sebagai sutradara film horror harus diakui lewat Film Jelangkung dan Trilogy Kuntilanak. Namun kesuksesan kedua film tersebut belum bisa terulang kembali di film DEMONA.
Potensi horror yang dihadirkan DEMONA boleh dibilang kurang berhasil sebagai sebuah film horror yang baik. Paruh pertama film hanya disuguhkan tentang perGAHOELan anak ibukota saja yang entah mengapa terasa begitu lama dan berlebihan. Beranjak menuju pertengahan film, intense ketegangan mulai terasa meskipun sesekali selalu Hit & Miss. Beberapa adegan jump-scared nya pun berhasil disajikan seperti adegan lorong lampu senter dan terror Demona mulai menyerang satu persatu teman-temannya. Namun menuju akhir film, rupanya Film DEMONA ini mempunyai pesan lain yaitu SAY NO TO DRUGS. Dan entah mengapa pesan yang disampaikan ini semakin terpampang jelas dan kurang rasional dimana ada seorang pemain tiba-tiba muncul dan berceramah panjang soal Bahaya Narkoba. OH EM JI.
Jajaran pemain yang tampil cukup memuaskan hanya Demona yang diperankan oleh Regina Rengganis saja. Dari awal hingga akhir film ia tampil mencuri perhatian dengan kostum pengantin serba putihnya. Harus diakui juga Sosok DEMONA yang ditampilkan Rizal Mantovani cukup ikonik dan bisa menjadi ikon hantu baru di Indonesia. Karakter Acha dan Bella yang awalnya cukup ngeselin, ketika pertengahan hingga akhir film mereka tampil memuaskan dan ekspresif.

Overall, DEMONA by Rizal Mantovani isn't a totally creepy movie but is a SAY NO TO DRUGS movie. Demona character is better than all of characters 

[6/10Bintang]

[Review] Sinister 2: The First is Much Better!

- Tidak ada komentar




#Description:
Title: Sinister 2 (2015)
Casts: James Ransone, Shannyn Sossamon, Robert Daniel Sloan, Dartanian Sloan, Lea Coco, Nicholas King, Lucas Jade Zumann, Jaden Klein, Laila Haley, Caden M. Fritz, Olivia Rainey, Tate Ellington
Director: Ciaran Foy
Studio: Focus Features, Entertainment One, BlumHouse Production


#Trailer:

Official Trailer Sinister 2 (2015)


#Synopsis:
Deputi So-And-So (James Ransone) kini tidak lagi bertugas menjadi seorang Deputi Kepolisian yang bertugas menegakkan hukum. Ia lebih tertarik untuk menyelediki kasus Terror Bughuul alias Boogieman (Nicholas King) yang telah menewaskan keluarga Ellison Oswalt (Ethan Hawke). 
Korban Bughuul kali ini adalah keluarga yang telah resmi bercerai namun hak asuh anak masih menjadi rebutan diantara kedua orangtuanya yaitu Courtney Collins (Shannyn Sossamon) dan Clint Collins (Lea Coco). Sang ibu mencoba bersembunyi dan tinggal disebuah rumah tua dekat ladang jagung yang jauh dari keramaian bersama kedua anaknya yaitu Dylan Collins (Robert Sloan) dan Zachary Collins (Dartanian Sloan). Tujuannya agar ia bisa terbebas dari kejaran sang mantan suami yang ingin merebut hak asuh Dylan dan Zach dari tangannya.
Tinggal disebuah rumah tua yang bersebelahan dengan sebuah gereja yang sudah tak terpakai lagi dan mempunyai sejarah yang kelam rupanya membuat hadirnya terror baru, terlebih untuk kedua anaknya Courtney. Dylan sering bermimpi didatangi oleh sosok Boogieman dan tiap tengah malam pun ia selalu dipaksa dan ditarik ke ruang bawah tanah untuk menyaksikan rekaman-rekaman pembunuhan sadis. Jika Dylan menolak dan kabur sebelum rekaman itu selesai diputar, Milo (Lucas Jade Zumman) dan teman-temannya mengancam sosok Boogieman akan selalu menghampiri mimpnya.
Setelah Deputi menyelidiki kasus keluarga Oswalt ia kemudian menemukan titik terang dan menyimpulkan bahwa koordinat / rantai kasus Terror Bughuul selanjutnya mengacu ke sebuah rumah yang ditempati oleh keluarga Courtney Collins bersama kedua anaknya itu. Hal itu diperkuat dengan analisa dari Dr. Stomberg (Tate Ellington) akan sejarah asal mula Terror Bughuul.
Bisakah Deputi So-And-So itu menyelamatkan keluarga Courtney Collins dari ancaman Terror Bughuul?


#Review:
Kesuksesan SINISTER (2012) sebagai salah satu film horror hollywood yang menyenangkan ketika rilis di bioskop. Menyenangkan dalam arti film arahan Scott Derrickson itu berhasil membuat penontonnya dibuat penasaran tingkat mampus ditambah dengan intense ketegangan yang terjaga dengan amat baik dan pastinya dibuat depresi juga ketika rekaman-rekaman pembunuhan diputar satu persatu.
Namun disayangkan, disekuelnya kali ini, SINISTER 2 (2015) tidak memberikan sesuatu yang menyenangkan seperti pendahulunya. Alur cerita malah menjadi semakin melebar tidak hanya tentang penyelidikan kasus Terror Bughuul saja. Cerita konflik perebutan hak asuh anak pun ditambahkan dalam film arahan Ciaran Foy ini. Hal ini cukup mengganggu dan membuat film ini semakin ngaret dalam memberikan terror menyeramkan.
Point lebih untuk SINISTER 2 (2015) kali ini seperti pada seri pendahulunya yaitu terletak pada rekaman-rekaman video pembunuhan. Rekaman-rekaman disekuelnya kali ini jauh lebih sadis dan kejam.
Jajaran pemain pun tampil lumayan baik untuk karakter sang Deputi dan Courtney Collins. Sisanya? Agak kurang memuaskan. Terlebih untuk para bocah-bocah itu. Mereka terlihat kurang ekspresif dibandingkan dengan bocah-bocah menyebalkan di SINISTER pertama.
Beruntung dibalik minimnya jump-scared yang berhasil, SINISTER 2 (2015) cukup perfect dalam memberikan ending film. Intense ketegangan diending film harus diakui dieksekusi dengan sangat baik.

Overall, The first is much better. It's enough. Say no to Sinister 3 or 4 or 5!


[7/10Bintang]

Sharing Is Caring