Cari Blog Ini

Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

Hello 28!

- Tidak ada komentar

[Review] Negeri Van Oranje: Hangatnya Persahabatan Sejati Di Negeri Belanda

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Negeri Van Oranje (2015)
Casts: Tatjana Saphira, Chicco Jerikho, Abimana Aryasatya, Arifin Putra, Ge Pamungkas, Maudy Koesnaedy, Agung Udijana, Arne Luiting
Director: Endri Pelita
Studio: Falcon Pictures


#Trailer:

Official Trailer Negeri Van Oranje (2015)


#Synopsis:
Akhirnya, Lintang (Tatjana Saphira) akan melangsungkan pernikahan setelah lulus kuliah dari Leiden University. Mempelai pria yang meminang Lintang adalah salah satu dari 4 sahabat pria nya di Belanda. Mereka adalah Banjar (Arifin Putra) mahasiswa S2 di Rotterdam University, kemudian Wicak (Abimana Aryasatya) mahasiswa S2 di Wageningen University, Geri (Chicco Jerikho) mahasiswa S2 di Den Haag University dan Daus (Ge Pamungkas) mahasiswa S2 di Utrecht University.
Kelimanya bertemu secara tak sengaja dan hingga akhirnya mereka bisa menjadi bersahabat meskipun kelimanya itu berbeda universitas dan tempat tinggal. Kelimanya mempunyai sifat dan karakter yang berbeda-beda. Banjar yang selalu bersemangat dan berapi-api, Wicak yang cenderung pendiam dan selalu lupa nama orang termasuk nama lengkap Lintang, Daus yang paling pintar sekaligus paling konyol, Geri yang paling mapan dari segi keuangan dan Lintang, pujaan hati dari para teman lelakinya itu.
Persahabatan kelimanya itu harus diuji ketika teman-teman lelakinya Lintang jatuh hati pada Lintang. Mereka berlomba untuk bisa mendapatkan hati Lintang dengan cara mereka masing-masing. Perlahan tapi pasti, Lintang menyadari hal itu dan ia harus memilih antara Banjar, Wicak, Geri atau Daus. Lintang sendiri sudah mempunyai pilihannya sendiri ketika awal mereka berjumpa dan ketika ia sudah pisah dari Jeroen (Arne Luiting). Siapakah dia? Sosok manakah yang akan akhirnya dipilih Lintang?


#Review:
Rumah Produksi yang cukup diperhitungkan dan terkenal setelah memproduksi CJR THE MOVIE (2013) dan Box Office COMIC 8 (2014) yaitu Falcon Pictures tahun ini ikut memeriahkan Summer Season-nya Industri Film Indonesia 2015 dengan merilis sebuah film adaptasi novel best seller yang bercerita tentang persahabatan mahasiswa di Belanda berjudul Negeri Van Oranje (2015).
Dengan materi promosi yang sangat menjanjikan lewat teaser poster, trailer hingga official poster, tak heran jika NEGERI VAN ORANJE ini cukup ditunggu kehadirannya oleh para pecinta Film Indonesia.
Dan tidak diragukan lagi, Endri Pelita yang sebelumnya menggarap AIR MATA TERAKHIR BUNDA (2013) dengan baik, di NEGERI VAN ORANJE beliau kembali berhasil menyajikan kisah persahabatan yang hangat dan menyentuh ditambah dengan twist yang dihadirkan sangat oke untuk menambah makna dari arti sahabat sejati. Meskipun untuk sebagian orang mungkin twist ini bikin patah hati </3.
Endri Pelita dan Falcon Pictures berhasil menampilkan jajaran pemain dengan karakter yang dimainkan begitu apik dan pas. Visual dan musik yang NEGERI VAN ORANJE tampilkan mungkin ini yang terbaik di tahun 2015 ini. Gambar yang disajikan begitu sempurna dan indah. Untuk efek sinar "khas" Falcon Pictures dibeberapa bagian agak cukup mengganggu karena kebanyakan. Tapi kekurangan kecil itu tertutup dengan sempurna oleh kualitas akting ke-5 pemain utama NEGERI VAN ORANJE. Tatjana Saphira tampil semakin gemilang dan adorable. Jajaran para lelakinya pun tampil tidak mengecewakan dan memberikan chemistry yang kuat satu sama lain.
Overall, secara keseluruhan Film NEGERI VAN ORANJE memuaskan! My Favorite Summer Season-nya Industri Film Indonesia tahun ini! Semoga tembus jutaan penonton. Amiin!


[9/10Bintang]

[Review] Joy: Perjalanan Penemu Miracle Mop Meraih Kesuksesan

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Joy (2015)
Casts: Jennifer Lawrence, Robert De Niro, Bradley Cooper, Edgar Ramirez, Diane Ladd, Virginia Madsen, Isabella Rossellini, Dascha Polanco, Elisabeth Rohm, Jimmy-Jean Louis, Laura Wright, Susan Lucci, Ken Howard
Director: David O. Russell
Studio: Fox 2000 Searchlight Pictures, Annapurna Pictures


#Trailer:

Official Trailer Joy (2015)


#Synopsis:
Joy (Jennifer Lawrence) adalah seorang ibu rumah tangga yang baru saja bercerai dari sang suami, Tony (Edgar Ramirez). Meskipun sudah bercerai secara hukum, keduanya masih tinggal satu atap rumah namun Tony lebih memilih tinggal di basement rumah mereka.
Joy bekerja sebagai seorang akuntan di perusahaan milik ayahnya, Rudy (Robert De Niro) yang sedang mengalami masa puber kedua dengan Trudy (Isabella Rossellini), seorang wanita paruh baya yang mempunyai kehidupan yang sudah sangat berkecukupan. Kebetulan juga kedua orang-tua Joy sudah bercerai. Tak hanya itu, Joy juga mempunyai sekelumit masalah khas ibu rumah tangga lainnya. Hubungan dengan sang ibu, Terry (Virginia Madsen) yang sangat tergila-gila dengan sinetron Danica & Clarinda  juga sang adik yaitu Peggy (Elisabeth Rohm) ini juga kurang harmonis, padahal mereka tinggal satu rumah.
Sejak kecil, Joy sudah mempunyai ide-ide kreatif didalam dirinya. Suatu hari, Joy berhasil menciptakan tali pengikat untuk hewan peliharaan. Namun sayang, ide tersebut malah dipatenkan oleh orang lain. Melihat kasus tersebut, Joy tak patah semangat, ia kemudian menciptakan sebuah pel bernama Mircale Mop yang konon akan menjadi Pel Revolusioner dimasa depan.
Rupanya, untuk merealisasikan ide itu Joy mengalami beberapa kendala mulai dari kurangnya modal, persaingan bisnis, sulitnya mempromosikan barang hingga rebutan hak paten dan hak cipta harus dialami oleh ibu satu orang anak ini. Dengan dibantu oleh orang TV Shop bernama Neil Walker (Bradley Cooper), satu persatu permasalahan yang Joy hadapi mulai bisa terpecahkan.


#Review:
Setelah tampil sangat cemerlang sebagai Katniss Everdeen dalam THE HUNGER GAMES SERIES yang baru saja selesai pada November 2015 lalu, kini Jennifer Lawrence kembali hadir di layar bioskop dalam film drama-komedi adaptasi biografi Joy Mangano berjudul JOY (2015) yang untuk ke-3 kali nya J-Law berduet dengan sutradara David O. Russell setelah di Silver Lining Playbook (2012) dan American Hustle (2013).
Tanpa membaca sinopsis dan melihat trailer, Film JOY ini ternyata tampil lumayan manis dan menghibur. Bercerita tentang perjuangan seorang ibu single parent dalam mengatasi problem dalam hidupnya ini J-Law berhasil menghadirkan sosok JOY yang menarik untuk diikuti kisahnya dengan balutan komedi dan editing yang sangat disayangkan masih lumayan kasar dibeberapa bagian.
Pada pertengahan hingga paruh akhir film, JOY memberikan sebuah drama-komedi yang tak hanya menghibur namun juga memberikan semangat motivasi yang cukup mengena tentang arti sebuah perjuangan mencapai cita-cita.
Unsur komedinya pun dibeberapa bagian tampil menghibur meskipun diawal film, pengenalan beberapa tokohnya agak terlalu riweuh.
Overall, secara keseluruhan JOY tampil cukup memuaskan dan menghibur. Duet J-Law dan David O. Russell ini cukup layak untuk kembali masuk ke jajaran Nominasi Golden Globes dan Oscar 2016 mendatang!


[8/10Bintang]

[Review] Bulan Terbelah Di Langit Amerika: Kisah Dari Keluarga Korban Tragedi 9/11

- Tidak ada komentar



#Description:
Title: Bulan Terbelah Di Langit Amerika (2015)
Casts: Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, Rianti Cartwright, Nino Fernandez, Hannah Al-Rashid, Hanz De Krakker, Hailey Franco, Yaron Urbas, Nur Fazura, Ray Renolds
Director: Rizal Mantovani
Studio: Maxima Pictures


#Trailer:

Official Trailer Bulan Terbelah Di Langit Amerika (2015)


#Synopsis:
Hanum (Acha Septriasa) kini telah menjadi seorang reporter handal. Kali ini ia mendapatkan tugas dari atasannya untuk membuat sebuah artikel bertema "Would the world be better without Islam?" dan mencari narasumber untuk menjawab pertanyaan itu dari salah satu dari korban peristiwa 9/11.
Narasumber itu adalah Azima Hussein (Rianti Cartwright) dan Sarah Hussein (Hailey Franco). Istri dan anak dari Ibrahim Hussein yang dituduh terlibat dalam tragedi 9/11 di Gedung WTC Amerika Serikat 8 tahun yang lalu. Azima yang kini mengganti namanya menjadi Julia Collins ini mengalami perubahan drastis dalam dirinya. Hijab yang dulu ia kenakan kini dilepas agar ia tidak dipandang sinis lagi oleh warga sekitar yang mayoritas masih "sinis" terhadap orang Islam.
Hanum ditugaskan untuk mewawancarai Azima dan putrinya itu. Namun, untuk menemukan keberadaan Azima tidaklah mudah karena keterbatasan informasi yang Hanum miliki. Beruntung, berkat "bantuan" dari Jasmine (Hannah Al-Rashid) yang merupakan kekasih dari Stefan (Nino Fernandez) Hanum berhasil mendapatkan informasi lengkap Azima.
Disisi lain, suami dari Hanum yaitu Rangga (Abimana Aryasatya) juga mendapat tugas dari professor Reinhart di kampusnya Wina Austria untuk mewawancarai Phillipus Brown (Hanz De Krekker) seorang miliarder di Amerika Serikat yang terkenal dermawan pada warga muslim di Timur Tengah, padahal di negaranya, pandangan orang Amerika terhadap warga muslim di Timur Tengah masih penuh dengan kebencian akibat tragedi 9/11 itu.
Tugas yang akan mereka kerjakan malah jadi berantakan. Map berisi berkas-berkas milik Hanum tentang informasi keluarga Azima hilang. Tak hanya itu, jadwal Hanum untuk mencari informasi keluarga Azima selalu bentrok dengan sang suami yang mengalami kesulitan juga untuk menemui Phillipus Brown.
Keduanya pun terpaksa harus mengerjakan tugasnya sendiri-sendiri. Perjalanan Hanum dalam membuat artikelnya tak semudah yang dibayangkan. Penolakan dari Azima untuk diwawancarai hingga terjebak dalam demonstrasi di kawasan Ground Zero harus Hanum alami.
Berhasilkah Hanum dan Rangga menyelesaikan tugas-tugasnya?


#Review:
Rumah Produksi Maxima Pictures kembali meramaikan Summer Season-nya Industri Film Indonesia tahun ini dengan merilis Sekuel dari Film 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA (2013) yang masih sama diangkat dari Novel Best Seller milik pasangan suami istri Hanum Rais dan Rangga Almahendra berjudul BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA (2015).
Jika pada Episode Eropa disutradarai oleh Guntur Soeharjanto, di Episode Amerika kali ini, Rumah Produksi yang diproduseri oleh Ody Mulya ini mempercayakan penyutradaraannya kepada Rizal Mantovani sutradara dari SUPERNOVA (2014) dan DEMONA (2015).
Harus diakui, jalan cerita Episode Amerika ini jauh lebih "berat" dibandingkan Episode Eropa. Film yang dibintangi oleh Acha Septriasa dan Abimana Aryasatya ini memberikan cerita yang lebih dalam tentang mengembalikan rasa bangga sebagai seorang muslim di negara yang mayoritas masih memandang kaum muslim sebelah mata. Hal itu sangat terasa dan penuh emosional ketika adegan Hanum berhasil mewawancarai Azima. Paruh awal film disajikan dengan jalan cerita yang sangat menarik dan memancing rasa penasaran untuk diikuti. Paruh pertengahan hingga akhir film, Rizal Mantovani berhasil mengemas Episode Amerika ini dengan penuh emosional dan menyentuh. Meskipun pada bagian pertengahan hingga akhir film, jalan ceritanya terlalu banyak "kebetulan" dan terlihat buru-buru untuk segera disudahi. Hal itu membuat timbul pertanyaan apakah cerita di Film Episode Amerika ini 100% nyata, 100% fiktif atau kisah nyata namun ditambahi sisi dramatisasi. Entahlah. Namun yang jelas, jika sisi "kebetulan" nya sedikit dikurangi, mungkin akan jauh lebih baik lagi.
Sang sutradara pun berhasil memberikan visual yang memukau pada Episode Amerika ini. Meskipun dibeberapa part outdoor, gambar masih terlihat pecah dan buram. Andai saja penggarapan part outdoor Episode Amerika ini secantik Episode Eropa mungkin Episode ini akan semakin subhanallah. Tak hanya itu, Product Placement yang hadir di Episode Amerika ini cukup mengganggu dan tidak terlihat natural.
Meskipun ada sedikit kekurangan disisi teknis, namun sisi jajaran pemain dalam Episode Amerika ini menjadi yang paling bersinar. Acha Septriasa dan Abimana Aryasatya tampil semakin apik dan berkualitas sebagai pasutri yang sudah jelas terlihat dari Episode Eropa. Penampilan Rianti Cartwright juga tak mengecewakan. Ia total memerankan sosok Azima Hussein. Jangan lupakan juga Nino Fernandez dan Hannah Al-Rashid yang harus diakui menjadi pemanis sekaligus "penusuk" untuk Episode Amerika ini. Saya pun menjadi berandai-andai cerita Stefan dan Jasmine ini dibuat Spin-off. Haha


Tak hanya itu saja, Chemistry persahabatan antara Rangga dan Stefan pun menjadi nilai plus tersendiri untuk Episode Amerika. Perdebatan keduanya semakin mencuri perhatian setelah sebelumnya di Episode Eropa juga tampil menghibur.
Overall, secara keseluruhan Film BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA memuaskan dan boleh dibilang much better than Europe Episode.


[8.5/10Bintang]

Album Original Soundtrack Single (2015)

- Tidak ada komentar

Official Cover Album Single (2015)
Performance by: Geisha & D'Masiv
Published by: Musica Studios Indonesia


Tracklists:



Get it now on iTunes! (Klik judul lagu untuk mendengarkan dan menyimpan via Google Drive)

[Review] Single: The Luxurious Raditya Dika's Movie In His Filmography

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Single (2015)
Casts: Raditya Dika, Annisa Rawles, Pandji Pragiwaksono, Babe Cabiita, Chandra Liow. Elvira Devinamira, Tinna Harahap, Rina Hassim, Frederik Alexander, Dewi Hughes, Dede Yusuf, Pevita Pearce
Director: Raditya Dika
Studio: Soraya Intercine Films


#Trailer:

Official Trailer Single (2015)


#Synopsis:
Ebi (Raditya Dika) pemuda paruh baya yang satu ini betah menyandang statusnya sebagai seorang single alias tidak mempunyai pacar. Dimata para sahabatnya yaitu Victor (Babe Cabiita) yang sangat percaya akan hal-hal mistis dan Wawan (Pandji Pragiwaksono) yang sangat mempercayai bahwa kekasihnya disana setia, Ebi itu tidak memiliki rasa percaya diri untuk bisa berkenalan dengan wanita. Ebi mengalami beberapa kali kelamnya kisah cinta, salah satunya yaitu ketika Vina (Elvira Devinamira) teman dekat dimasa SMA-nya kembali hadir dan mengajak untuk bertemu kembali setelah lama tak berjumpa. Namun, semua harapan yang Ebi gantungkan pada Vina langsung hancur berantakan setelah mengetahui maksud dan tujuan Vina mengundang Ebi.
Untuk mengurangi rasa kesedihan sahabatnya, Wawan dan Victor kemudian mengajak Ebi ke sebuah tempat klub malam. Wawan terus menyemangati Ebi agar bisa berubah sikapnya yang susah berkenalan dengan wanita. Di klub malam itu kemudian ia berkenalan dengan Laras (Pevita Pearce), berkat insiden "cranberry juice" Ebi kemudian mendapatkan kontak Laras. Namun sialnya lagi, baru sampai tahap perkenalan, Laras malah mundur menghadapi Ebi yang terlihat makin "nyeleneh" ketika mencoba meng-akrab-kan diri.
Dorongan dari sang mama tercinta yang menyuruh Ebi untuk segera menikah dan memberikannya cucu menjadi beban baru lagi untuk Ebi. Tak hanya itu, adiknya yaitu Alva (Frederik Alexander) juga berencana akan melangsungkan pernikahan dan mau tak mau Ebi "dilangkahi" oleh sang adik.
Terus dirundung kesialan, tidak membuat Ebi putus asa. Ebi kembali menemukan sebuah harapan baru ketika kedatangan tetangga baru dikosannya yaitu Angel (Annisa Rawles), seorang mahasiswa kedokteran yang aktif menolong di Medical Center. Namun, ketika Ebi berusaha PDKT dengan Angel, muncul sosok "kakak-kakak-an" Angel yaitu Joe (Chandra Liow) yang baru saja pulang dari Groningen. Sosok Joe yang tampan, tinggi, putih dan mapan tidak membuat semangat Ebi untuk mendapatkan Angel luntur. Seiring berjalannya waktu dalam memperebutkan hati Angel, Ebi menemukan sebuah pelajaran hidup dari status SINGLE yang ia sandang selama ini.
Siapakah yang berhasil mendapatkan hati Angel? Mampukah Ebi membahagiakan sang mama?


#Review:
Summer Season-nya untuk Industri Film Indonesia tahun 2015 akhirnya dimulai! Rumah Produksi yang terkenal dengan Mega Box Office nya seperti 5CM (2012), Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (2013) dan Supernova: Ksatria, Putri & Bintang Jatuh (2014) yaitu SORAYA INTERCINE FILMS kembali menghadirkan karya "megah" nya dipenghujung tahun 2015 ini dengan menggandeng penulis beken, comic, sekaligus aktor Raditya Dika sebagai "jualan utama" nya.
Soraya Intercine Films yang identik dengan budget fantastis dan kesan megah ini berhasil membawa Film SINGLE menjadi Film Raditya Dika paling "megah" diantara film-film Raditya Dika terdahulu. Hal itu jelas terlihat dari sisi pengambilan gambar, setting lokasi, tata kamera, scoring musik, visual efek dan sinematografi yang sangat mahal. Contohnya ketika setting berlokasi di Pulau Dewata, Film SINGLE ini berhasil membuat Pulau Bali terlihat semakin indah dengan pengambilan gambar yang boleh dibilang sempurna. Adegan-adegan ekstrim dengan tambahan visual efek pun tampil lumayan smooth dan meyakinkan.
Untuk segi cerita pun, Film SINGLE ini juga memberikan sesuatu yang "baru" dibandingkan film-film Raditya Dika terdahulu yang mayoritas meng-adaptasi dari novel miliknya. Unsur sisi cerita drama percintaan yang dihadirkan difilm ini cukup kuat dari awal hingga akhir film hal ini lumayan berbeda dengan film Raditya Dika terdahulu yang cenderung lebih menonjolkan sisi humor, namun disini juga sisi komedi dan humor nya berhasil diselipkan dengan baik dibeberapa bagian cerita.
Jajaran pemain tampil tidak mengecewakan. Raditya Dika cemerlang memerankan sosok Ebi yang meskipun sifat dan karakternya masih 11-12 dengan Raditya Dika. Pemain pendukungnya pun tampil lumayan memuaskan seperti Annisa Rawles yang sekilas mirip perpaduan antara Imelda Therinne dan Manohara Odelia ini berhasil mempesona dengan karakter yang diperankannya. Two thumbs-up juga untuk Pandji Pragiwaksono, Babe Cabiita dan Chandra Liow yang berhasil memberikan sisi-sisi humor yang membuat tertawa lepas. Goodjob dudes! Pemeran mama Ebi pun tampil menghibur dengan gaya bahasanya yang sangat kekinian. Yang membuat heran hanya satu, karakter Alva yang diperankan oleh Frederik Alexander ini terlalu cakep untuk menjadi seorang adik dari Ebi. HAHA Peaceout! :))
Salah satu hal yang ditunggu dari Film keluaran Soraya Intercine Films adalah pengisi Soundtracknya! Jika pada 3 film sebelumnya, Soraya Intercine Films selalu memakai grup band Nidji, kali ini Rumah Produksi arahan Sunil Soraya ini mengajak grup band Geisha dan D'Masiv untuk mengisi soundtrack film ini. Dan harus diakui ini adalah keputusan yang cukup tepat. Vokal Momo Geisha dan lirik lagu yang diciptakan Robbie Geisha untuk film ini seperti "Sementara Sendiri" dan "Lagu Cinta" sangat menyatu dengan isi dari Film SINGLE.
Overall, secara keseluruhan, seperti yang sudah disebutkan diawal review, Film SINGLE ini merupakan Film Raditya Dika "termegah" dan awal yang sangat baik membuka Summer Season Industri Film Indonesia Tahun 2015 ini. Apakah bisa menembus diatas 1juta penonton? Let's see!

Klik disini untuk informasi Original Soundtrack Film Single (2015) by Raditya Dika!

[8/10Bintang]

[Review] The Peanuts Movie: Perjuangan Merebut Perhatian Si Gadis Berambut Merah

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: The Peanuts Movie (2015)
Casts: Noah Schnapp, Mariel Sheets, Bill Melendez, Francesca Capaldi, Hadley Belle Miller, Alexander Garfin, Noah Johnston, Anastasia Bredikhina, Rebecca Bloom, Venus Schultheis, Kristin Chenoweth
Director: Steve Martino
Studio: 20th Century Fox, Blue Sky Studios


#Trailer:

Official Trailer The Peanuts Movie (2015)


#Synopsis:
Kisah tentang seorang anak kecil yaitu Charlie Brown (Noah Schnapp) yang berusaha bisa berkenalan dengan seorang gadis cantik berambut merah (Francesca Capaldi) yang merupakan siswa baru dikelasnya dan juga tetangga baru didepan rumahnya. Charlie merasa kurang percaya diri bisa berkenalan dengan gadis berambut merah itu, karena ia tidak mempunyai bakat atau kelebihan yang dimiliki didalam dirinya. Charlie beranggapan bahwa ia terlahir tidak mempunyai bakat dan kemampuan, Dengan bantuan Snoopy (Bill Melendez), anjing kecil berwarna putih beserta burung imut berwarna kuning Woodstock, Charlie semakin berusaha memupuk rasa percaya dirinya agar ia bisa dekat gadis kecil berambut merah itu. Berbagai cara Charlie dilakukan agar bisa menarik perhatian si gadis kecil berambut merah itu, seperti mengikuti saran temannya yaitu Lucy ( Hadley Belle Miller) gadis cilik yang selalu tak terima dengan kesuksesan orang lain, hingga belajar dansa untuk mengikuti acara Winter-Dance Competition yang sering dilaksanakan ketika musim salju tiba, hingga mencoba menjadi seorang pesulap pada acara pementasan bakat disekolahnya. Namun semua rencana yang awalnya sudah dilakukan, harus berakhir dengan kekacauan.
Namun suatu hari, Charlie dikagetkan dengan hasil akhir ujiannya mendapatkan nilai sempurna. Teman-teman dikelasnya tak mempercayai Charlie bisa mendapatkan nilai 100. Charlie juga tak menyangka ia bisa mendapatkan nilai sebagus itu, padahal ia termasuk golongan "siswa biasa-biasa". Keberhasilan Charlie mendapatkan nilai sempurna, menjadi "headline news" diseluruh siswa disekolahnya. Charlie mendadak terkenal dan disegani seluruh teman-temannya.
Disisi lain, gara-gara diusir karena hewan tidak diperbolehkan masuk kedalam area sekolah, Snoopy menemukan sebuah mesin tik yang sudah tak terpakai dan ia kemudian membuat sebuah cerita tentang perjuangan dirinya mendapatkan cinta sejatinya yaitu FiFie (Kristin Chenoweth) dengan berlatar belakang perang dunia 1.
Disisi lainnya lagi, adik dari Charlie yaitu Sally Brown (Mariel Sheets) kemudian memanfaatkan kepopuleran sang kakak dengan membuka "tour-guide" dirumahnya dan memproduksi merchandise all about Charlie Brown. Hal itu ia dilakukan bertepatan dengan beberapa hari menjelang tugas akhir sekolah yaitu kerja kelompok membuat ringkasan dari sebuah novel yang harus dikumpulkan sebelum libur musim panas tiba. Yang kebetulan Charlie Brown berpasangan dengan si gadis kecil berambut merah itu.
Bisakah Charlie menyelesaikan tugas kelompok itu? Akankah ia bisa membuat si gadis kecil berambut merah terpesona dengan segala yang telah Charlie lakukan? Lalu apakabarnya dengan cerita kisah cinta sejati yang dibuat oleh Snoopy?


#Review:
Jujur, diparuh awal film, belum terlalu biasa menikmati "suasana" animasi film ini karena masih terpesona dengan animasi khas Disney, Pixar atau Dreamworks. Namun sering filmnya berjalan dan bergulir, Suasana THE PEANUTS MOVIE makin lama makin menyenangkan!
Film yang diangkat dari komik strip klasik karya Charles M.Schulz pada tahun 50-an berjudul PEANUTS. Meskipun mengangkat isi cerita tentang cara mendapatkan perhatian dari seseorang yg disukai, beruntung THE PEANUTS MOVIE berhasil mengemasnya dengan begitu sederhana ditambah dengan humor-humor yang "aman namun lebay" untuk segala usia. Harus diakui, sisi komedi dalam THE PEANUTS MOVIE ini cenderung sederhana tidak membuat terbahak-bahak namun dijamin, tingkah polah genk The Peanuts ini akan membuat anda tersenyum lebar selebar-lebarnya!
Namun menurut gue, karakter dan cerita kisah cinta sejati Snoopy tidak memberikan impact yg bombastis dan malah membuat fokus cerita film THE PEANUTS MOVIE menjadi terbelah dua. Lucu sih iya. Tapi kalo dihilangkan dan cukup berfokus pada cerita Charlie Brown saja mungkin akan jauh lebih baik.
Yang menarik perhatian selanjutnya justru teman-teman nya Charlie Brown dengan segala kelakuannya yang lebay namun menggemaskan. Sebut saja Lucy yang merasa dirinya paling cantik dan paling tidak terima dengan kesuksesan orang lain, kemudian Linus yang mempunyai hobi membawa semacam selimut kemana-mana namun selalu setia menemani Charlie disaat apapun, lalu ada Peppermint Patty yang sering dipanggil "Sir" oleh teman-temannya, kemudian ada Pig Pen si anak "debu", lalu ada lagi Marcie si kutubuku yang selalu menemani "Sir Peppermint Patty, dan kemudian ada Schoeder yang bagaikan "beethoven" diantara teman-teman lainnya. Diantara semua karakter dalam THE PEANUTS MOVIE, karakter Sally Brown yang merupakan adik dari Charlie, adalah yang paling mencuri perhatian dari pertengahan hingga akhir film. Dialog lebay dan humor yang ia tampilkan begitu "receh" dan selalu membuat tertawa lebar.


Overall, THE PEANUTS MOVIE is one of my favorite animated movie of the year after INSIDE OUT and SHAUN THE SHEEP MOVIE!



[8.5/10Bintang]

Album Troye Sivan - Blue Neighbourhood (2015)

- Tidak ada komentar

Official Cover Debut Album Troye Sivan - Blue Neighbourhood (Deluxe)
Published by: Universal Music Australia (2015)

Akhirnya! Setelah menunggu kurang lebih 4 bulan lamanya setelah merilis WILD yang merupakan bagian pertama dari Trilogy Blue Neighbourhood Music Videos, Album perdana dari musisi muda Troye Sivan resmi dirilis pada 4 Desember 2015 ini.
Sebelum merilis secara resmi albumnya, Troye Sivan terlebih dahulu melakukan serangkaian tour untuk albumnya ini ke beberapa negara di benua Amerika dan Eropa. Respon dari para pecinta musik pun lumayan positif dan mengatakan bahwa album perdana Troye Sivan ini merupakan salah satu album musik yang diantisipasi kehadirannya pada tahun 2015 ini. Tak hanya itu saja, Sivan juga cukup gemar memberikan teaser-teaser albumnya ini lewat akun Instagramnya yang semakin membuat para fans nya penasaran setengah mati!
Tak hanya penggemar saja, musisi dunia sekelas Taylor Swift pun dibuat jatuh cinta oleh lagu yang diciptakan oleh musisi asal benua Australia ini. Salah satu lagu yang Swift suka ialah WILD. Ia bahkan sering berkali-kali memutar lagunya Troye ini dan dicapture ke akun sosial-media nya.
Berikut adalah tracklists dari BLUE NEIGHBOURHOOD (DELUXE):

1. WILD
2. BITE
3. FOOLS
4. EASE (feat. Broods)
5. THE QUIET
6. DKLA (feat. Tkay Maidza)
7. TALK ME DOWN
8. COOL
9. HEAVEN (feat. Betty Who)
10. YOUTH
11. LOST BOY
12. for him. (feat. Allday)
13. SUBURBIA
14. TOO GOOD
15. BLUE (feat. Alex Hope)
16. WILD (XXYYXX Remix)


[Extra +2 songs Exclusive Target Deluxe Edition]


Get it now on iTunes!
Simpan BLUE NEIGHBOURHOOD (DELUXE) disini

Album Agnez Mo - Boy Magnet The Remixes (2015)

- Tidak ada komentar

Another Internation Album (Extended Play) from Agnez Mo (2015)
Published by: The Cherry Party Records

3. Boy Magnet (Xavi Alfaro Remix)
4. Boy Magnet (Hector Fonseca & Tommy Love Tribal Dub)
5. Boy Magnet (Hector Fonseca & Tommy Love Radio Edit)
6. Boy Magnet (Hector Fonseca Remix)
7. Boy Magnet (John Dish Remix)


Get it now on iTunes! klik disini

Sharing Is Caring