Cari Blog Ini

Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

Top 10 Highest Grossing Movies Of 2016

- Tidak ada komentar
Here is the Recently updated list of movies4star Top 10 Bollywood 'Hindi' highest grossing Movies of 2016 at Box Office accumulation in India. Bollywood film industry is the main greatest film industry in worldwide after Hollywood. It produces several major spending motion pictures each year. Here is the Recently redesigned rundown of Top 10 Bollywood "Hindi" most astounding netting Movies of 2016 at Box Office gathering in India. Likewise Check Out: Top 10 Bollywood (Highest Grossing) Movies of All Time By Box Office Collection. Download Full Movies at just single click on direct links.


RankIndia Nett
1. Sultan300.45
2. M.S. Dhoni: The Untold Story132.85
3. Airlift129.00
4. Rustom127.42
5. Housefull 3107.70
6. Ae Dil Hai Mushkil104.10
7. Shivaay94.25
8. Fan85.00
9. Baaghi76.00
10. Neerja75.61













Rustom Free Movie Download

 Housefull 3 Full Movie





[Review] Guru Bangsa HOS Tjokroaminoto: Biopik Memukau Dan Megah Dari Garin Nugroho

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Guru Bangsa: HOS Tjokroaminoto (2015)
Casts: Reza Rahadian. Tanta Ginting, Ibnu Jamil, Ade Firman Hakim, Deva Mahenra, Putri Ayudya, Alex Abbad, Chelsea Islan, Christoffer Nelwan, Maia Estianty, Christine Hakim, Didi Petet, Alex Komang, Sujiwo Tedjo
Skenario: Erik Supit. Ari Syarif, Garin Nugroho
Produser: Christine Hakim, Dewi Umaya Rachman, Sabrang Mowo Damar Panuluh, Didi Petet
Director: Garin Nugroho
Studio: Picklock Films, MSH Films, Yayasan Keluarga Besar HOS Tjokroaminoto


#Synopsis:
Setelah lepas dari era tanam paksa di akhir tahun 1800, Hindia Belanda (Indonesia) memasuki babak baru yang berpengaruh ke kehidupan masyarakatnya. Yaitu dengan gerakan Politik Etis yang dilakukan oleh pemerintah Belanda. Tetapi kemiskinan masih banyak terjadi. Rakyat masih banyak yang belum mengenyam pendidikan dan kesenjangan sosial antar etnis dan kasta masih terlihat jelas.
Di saat itulah muncul sosok Raden Oemar Said Tjokroaminoto (Reza Rahadian) atau kemudian lebih dikenal dengan Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto, yang lahir dari kaum bangsawan Jawa dengan latar belakang keislaman yang kuat. Ia tidak diam saja melihat kondisi tersebut. Walaupun lingkungannya adalah keluarga ningrat yang mempunyai hidup nyaman dibandingkan dengan rakyat kebanyakan saat itu. Hatinya merasa terbelenggu.
Ia berani meninggalkan status kebangsawanannya dan bekerja sebagai kuli pelabuhan untuk merasakan penderitaan sebagai rakyat jelata. Tjokro berjuang dengan membangun organisasi Sarekat Islam, organisasi resmi bumiputera pertama yang terbesar, sehingga bisa mencapai 2 juta anggota. Ia berjuang untuk menyamakan hak dan martabat masyarakat bumiputera di awal 1900 yang terjajah.
Perjuangan ini berbenih menjadi awal-awal lahirnya tokoh dan gerakan kebangsaan. Tak lama setelah menikah dengan Suharsikin (Putri Ayudya), Tjokro pindah ke Surabaya dan dari situlah perjuangannya semakin berkembang. Tjokro yang intelektual, pandai bersiasat, mempunyai banyak keahlian, termasuk jago silat, ahli mesin dan hukum. Ia juga penulis surat kabar yang kritis, orator ulung yang mampu menyihir ribuan orang dari mimbar pidato.
Apa yang dilakukan Tjokro membuat pemerintah Hindia Belanda khawatir. Mereka mulai bertindak untuk menghambat laju gerak Sarekat Islam yang sangat pesat. Perjuangan Tjokro lewat organisasi Sarekat Islam untuk memberikan penyadaran masyarakat, dan mengangkat harkat dan martabat secara bersamaan, juga terancam oleh perpecahan dari dalam organisasi itu sendiri.
Rumah Tjokro di Gang Peneleh, Surabaya, terkenal sebagai tempat bertemunya tokoh-tokoh bangsa Indonesia kelak. Salah satunya adalah Haji Agus Salim (Ibnu Jamil) yang juga merupakan tokoh pergerakan nasional Indonesia. Di rumah sederhana yang berfungsi sebagai rumah kos yang di bina oleh istrinya, Suharsikin. Tjokro juga mempunyai banyak murid-murid muda yang pada akhirnya mempunyai jalan perjuangannya masing-masing.
Mereka meneruskan cita-cita Tjokro yang mulia untuk mempunyai bangsa yang bermartabat, terdidik, dan sejahtera. Salah satu muridnya di Peneleh adalah Bapak Proklamator Indonesia, Soekarno (Deva Mahenra). Hubungan keduanya cukup dekat, bahkan sempat menjadi keluarga. Soekarno alias Koesno pernah menikah dengan salah satu anak Tjokro, Utari. Tapi perkawinan hanya bertahan selama sekitar dua tahun dan kemudian berpisah.
Saat istrinya menderita sakit, Tjokro tetap berusaha untuk meneruskan perjuangannya meski terancam masuk penjara. Di sisi lain, beberapa murid didiknya seperti Semaoen (Tanta Ginting), Musso (Ade Firman Hakim) dan Kartosuwiryo membelot dan keluar dari Sarekat Islam dan mendirikan partai baru yang menjadi cikal bakal Partai Komunis Indonesia (PKI).


#Review:
Guru Bangsa Tjokroaminoto berkisar seputar perjuangan Tjokroaminoto bersama organisasi Sarekat Islam yang dipimpinnya juga irisan ideologinya dan keputusan-keputusannya terhadap para murid dan rekanny. Karena film ini berlatar sejarah, maka sulit mengupasnya tanpa melalui kacamata sejarah pula. Sangat tampak, film ini disajikan secara utuh dan 'fair'. Tjokroaminoto, terlepas dari jasa besarnya, bahkan diagung-agungkan sebagai Raja Jawa tanpa Mahkota dan satrio ia didudukkan secara baik dan bukannya dengan potret diri yang negatif atau terlalu positif, tetapi memang apa adanya. Tjokroaminoto bukan dewa, bukan orang maksum. Ada banyak konflik pasang surut dalam perjalanan hidupnya semasa memimpin Sarekat Islam yang dirangkum secara apik selama 160 menit. 



Sekalipun namanya diabadikan sebagai identitas jalan-jalan raya, kenyataannya banyak mereka yang kurang akrab dengan sejarah bangsa ini yang tak tahu menahu soal beragam jasa yang telah ditorehkan oleh Hadji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto untuk melepaskan Indonesia dari cengkraman Belanda yang terlanjur kuat sekaligus membawanya pada kejayaan.
Kisah dimulai dengan Tjokro kecil yang dimainkan dengan apik oleh Christoffer Nelwan yang melihat penderitaan pekerja-pekerja perkebunan kapas yang dianiaya oleh mandor-mandor Belanda. Kegelisahan Tjokro terhadap keadaan juga diperlihatkannya di sekolah, dimana dia berani berdebat dengan guru Belanda totok. Sementara itu narasi-narasi agama Islam yang kuat tentang “hijrah” pada akhirnya berperan membentuk karakter dan kesadaran Tjokro terhadap posisi pribumi terhadap kolonial. Dan ketika beranjak dewasa, Tjokro pun mulai bertindak.
Era dimana Tjokroaminoto tumbuh besar adalah era fajar baru dimana politik etis Kolonial mulai melahirkan elit-elit pribumi yang “tercerahkan”. Tjokro adalah salah satunya. Selain itu, gagasan baru tentang nasionalisme dan pan-islamisme mulai bertumbuh di Hindia Belanda (Indonesia). Tjokro yang sedari awal sudah melihat potensi Islam Nusantara sebagai pemersatu lalu “hijrah” ke Surabaya. Di sanalah semua kisah perjuangan bermula. Dari bertemu Haji Samanhudi pendiri Sarekat Dagang Islam (SDI), mengumpulkan pengikut, mengubah “Sarekat Dagang Islam” menjadi “Sarekat Islam (SI)”, mengganti blangkon dengan peci, hingga bersama pengikutnya menentukan arah perjuangan. 




Judul “Guru Bangsa” sendiri bisa dijabarkan secara harafiah. Rumah Tjokro bersama istrinya di Gang Paneleh Surabaya seolah menjadi inkubator bagi calon-calon tokoh perjuangan bangsa kedepan. Mulai dari Agus Salim muda, Semaoen, Dharsono, Musso, hingga Kusno (Soekarno) yang masih culun namun antusias. Gagasan-gagasan baru selain pan-islamisme-nya Tjokro juga mulai berbenih. Terinspirasi dari Revolusi Bolshevik Russia, Semaoen dan kawan-kawan mencoba mengubah arah SI menjadi lebih revolusioner dan radikal. Sejarah mencatatnya sebagai “SI Merah” yang berfokus pada perjuangan kelas-kelas pekerja pribumi yang tertindas untuk merebut haknya.
Pendekatan Garin Nugroho kali ini sedikit teatrikal (dalam arti positif) dibandingkan film biopic sebelumnya yang ia garap. Sosok Tjokroaminoto benar-benar jadi inti cerita dalam film ini. Selain lakon-lakon utama, adegan para kawula-jelata dan tokoh-tokoh semi-fiksi juga banyak porsinya. Stella yang diperankan oleh Chelsea Islan yang merupakan gadis campuran Bali-Belanda yang terpaksa berjualan koran karena ayahnya seorang Belanda tulen di deportasi ke negeri asal nenek moyang nya, dan ibunya seorang Nyai Jawa yang hanya berstatus wanita simpanan, tidak mampu membesarkannya, karena tidak kuat menghadapi tekanan publik akibat menyandang status sebagai seorang "Kafir" dan diceritakan juga sebagai pengagum Tjokroaminoto juga mencintai tanah pribumi.




Lalu ada karakter-karakter komikal seperti Bagong lelaki cebol sahabat Stella, Mbok Tun pembantu di Rumah Paneleh yang cerewet dan doyan mengeluh, Cak Kartolo seniman ludruk, Si Dasi Kupu-kupu, Jenderal Stoom, dan juga ada serombongan seniman Belanda yang punya gedung pertunjukan di Surabaya dan suka membawakan seni pertunjukan barat seperti teater dan ballet. Christine Hakim, artis kawakan yang super terkenal itu, muncul sebagai Mbok Tambeng, kolega Mbok Tun di dapur Rumah Paneleh. Mereka adalah Tokoh-tokoh fiksi yang membawa keceriaan dalam keseriusan.
Sulit untuk tidak dibuat terpesona terhadap film ini. Ciri khas Garin yang berpuitis ria memang masih menonjol kuat di sini. Tak hanya itu saja, Garin sangatlah detail untuk urusan setting lokasi, tempat, hingga properti. Suasana awal tahun 1900an berhasil tersaji dengan amat baik disepanjang film. Deretan trem, mobil klasik, kereta api kuno yang kinclong dan masih berfungsi, setting rumah zaman dulu, hingga replika Oranje Hotel dihadirkan dengan sempurna oleh Garin.




Letak kekuatan berikutnya dari Guru Bangsa Tjokroaminoto berada pada jajaran pemainnya yang sungguh apik dan cemerlang. Tidak perduli seberapa jenuhnya anda melihat Reza Rahadian bermain dalam deretan Film Indonesia akhir-akhir ini (Ya! Dia ada dimana-mana) namun tak dipungkiri bahwa beliau adalah salah satu aktor terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini. Mulai dari Habibie dalam film HABIBIE & AINUN (2012), Aziz yang kejam namun rapuh dalam film TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK (2013), Satrio yang nyeleneh dalam film KAPAN KAWIN? (2015), Donald Pandiangan dalam film 3 SRIKANDI (2016) hingga yang terbaru sebagai Bossman yang super menjengkelkan dalam film MY STUPID BOSS (2016). Reza selalu memberikan performa terbaiknya ditiap film yang ia mainkan. Kali ini pun ia sebagai sosok tokoh bangsa, mampu memerankan Tjokro dengan baik. Gesture dan gaya berbicara Tjokro ditampilkan dengan apik. Konon Reza mendalami karakter Tjokro ini hasil interpretasi dirinya sendiri usai mendalami sosok Tjokro hanya dalam bentuk cerita, sejarah dan foto saja. 





Sebagai generasi aktor aktris muda, penampilan pemain lainnya seperti Tanta Ginting, Ibnu Jamil, Ade Firman Hakim, Deva Mahenra, Putri Ayudya, Alex Abbad, Chelsea Islan, Christoffer Nelwan, dan Maia Estianty tampil memberikan performa terbaiknya. Bahkan aktor-aktris senior langganan Piala Citra macam Christine Hakim, Didi Petet, Alex Komang hingga Sujiwo Tedjo rela "turun kelas" berada dideretan pemeran pendukung, namun beruntung penokohan yang mereka perankan tetap "kuat berkarakter". Tak heran jika ensemble cast Film GURU BANGSA: HOS TJOKROAMINOTO ini mendapat penghargaan ENSEMBLE CAST TERBAIK dalam ajang Indonesian Movie Actor Awards 2016. Tak hanya itu saja, film ini juga meraih berbagai macam penghargaan lainnya seperti FILM, PENATA ARTISTIK DAN KAMERA TERPUJI dalam Festival Film Bandung 2015, SINEMATOGRAFI, PERANCANG BUSANA DAN ARTISTIK TERBAIK dalam Festival Film Indonesia 2015, FILM BIOSKOP TERPILIH dan ENAM PENGHARGAAN lainnya dalam Piala Maya 2015.




Tidak sekadar bermain-main pada tampilan visual yang menonjolkan kesan ‘mahal’ tetapi juga memiliki kemampuan untuk mempermainkan emosi penonton yang secara bergantian menciptakan rasa tawa, tegang, hingga meneteskan air mata utamanya pada menjelang film usai saat kalimat termasyhur dari Tjokro dikumandangkan lalu ditutup oleh epilog berwujud kumpulan foto lawas yang membuat siapapun merinding terharu. 




[9/10Bintang]

[Prediksi] Pemenang Festival Film Bandung 2016

- Tidak ada komentar


Tepat sebulan lagi setelah tulisan ini dibuat, Festival Film Bandung siap digelar pada 24 September 2016 mendatang dan disiarkan secara LIVE oleh stasiun SCTV. Pada 10 Agustus 2016 lalu, pengamat dan dewan juri FFB2016 telah mengumumkan daftar nominasinya yang diambil dari ratusan judul Film Indonesia yang tayang pada periode Agustus 2015 - Juli 2016.

Gue akan memberikan prediksi pemenang FFB2016 #VersiGue beserta alasannya. Check this out! 


Film Terpuji
* 3 (Alif Lam Mim)
* Aisyah Biarkan Kami Bersaudara
* Jingga
* My Stupid Boss
* Rudy Habibie

PREDIKSI: RUDY HABIBIE yang akan mendapatkan Film Terpuji, selain didukung oleh performa kuat dari Reza Rahadian, Hanung Bramantyo memberikan level naik kelas dari film sebelumnya dan berkaca pada FFB sebelumnya, Film MD Pictures selalu berjaya di FFB.
Kandidat kedua: AISYAH. Gue sangat kecewa Film AISYAH kebagian jatah teater nya paling sedikit, alhasil bioskop di kota gue gak nayangin dan gue gak nonton. Banyak yang bilang Film AISYAH itu salah satu Film Indonesia Terbaik tahun ini.


Sutradara Terpuji
* Anggy Umbara (3 Alif Lam Mim)
* Hanung Bramantyo (Rudy Habibie)
* Lola Amaria (Jingga)
* Monty Tiwa (Sabtu Bersama Bapak)
* Upi (My Stupid Boss)

PREDIKSI: Hanung Bramantyo akan menjadi Sutradara Terpuji di FFB2016. The power of MD Pictures, Filmography Hanung berkualitas semua dan Film RUDY HABIBIE emang bagus. Kandidat kedua mungkin Anggy Umbara lewat Film ALIF LAM MIM. Gue gak sempet nonton karena di bioskop kota gue nayanginnya bentar jadi gak keburu. Banyak yang review skripnya bagus, kuat dan original.


Pemeran Utama Pria Terpuji
* Adipati Dolken (Jenderal Soedirman)
* Chicco Jerikho (Aach... Aku Jatuh Cinta)
* Nino Fernandez (Wa’alaikumussalam Paris)
* Reza Rahadian (My Stupid Boss)
* Reza Rahadian (Rudy Habibie)

PREDIKSI: Reza Rahadian untuk film Rudy Habibie. Aktor satu ini emang "ngebosenin" lantaran hampir ditiap FILM BAGUS dia selalu muncul dan dia juga aktingnya BAGUS. Kapan jeleknya sih Mas Reza? 😂. Kandidat kedua mungkin gue milih Nino Fernandez. Akhirnya Mas Nino ini dapat peran utama yang bagus dan aktingnya ter-explore dengan baik setelah sekian lama cuma berperan sebagai supporting atau peran selewat saja 😂


Pemeran Utama Wanita Terpuji
* Bunga Citra Lestari (Jilbab Traveler Love Sparks in Korea)
* Chelsea Islan (Rudy Habibie)
* Laudya Cynthia Bella (Aisyah Biarkan Kami Bersaudara)
* Pevita Pearce (Aach... Aku Jatuh Cinta)
* Sha Ine Febriyanti (Nay)

PREDIKSI: Chelsea Islan. Sosok Illona Ivanovska dalam Film RUDY HABIBIE menurut gue adalah peran TERBAIK Chelsea Islan sejauh ini. Totalitas dan penuh penjiwaan. Kandidat kedua mungkin Laudya Cynthia Bella. Performa Bella dari film ke film makin meningkat. Terbukti mulai dari Film KAKAK, SURGA YANG TAK DIRINDUKAN hingga TALAK 3 aktingnya makin matang.


Pemeran Pembantu Pria Terpuji
* Arie Kriting (Aisyah Biarkan Kami Bersaudara)
* Boris Bokir (Wa’alaikumussalam Paris)
* Deva Mahenra (Sabtu Bersama Bapak)
* Dwi Sasono (Gangster)
* Tanta Ginting (3 Alif Lam Mim)

PREDIKSI: Deva Mahenra. Deva dan Acha adalah penyelamat Film SABTU BERSAMA BAPAK. Peran paling PAS untuk Deva disepanjang film yang ia mainkan. Prediksi kedua mungkin Tanta Ginting. Meskipun supporting, katanya di Film ALIF LAM MIM ia memberikan performance apiknya.


Pemeran Pembantu Wanita Terpuji
* Adinia Wirasti (Ada Apa Dengan Cinta? 2)
* Cut Mini Theo (Juara)
* Indah Permatasari (Rudy Habibie)
* Lydia Kandou (Aisyah Biarkan Kami Bersaudara)
* Nova Eliza (Aach... Aku Jatuh Cinta)

PREDIKSI: Indah Permatasari. Why? Baru kali ini liat bintang FTV dan Sinetron tampil sangat cemerlang dan mencuri perhatian dalam sebuah film layar lebar. Hanung Bramantyo sukses menaikkan "kelas" Indah disini.


Penulis Skenario Film Terpuji
* 3 (Alif Lam Mim) (Bounty Umbara, Anggy Umbara, Fajar Umbara)
* Aisyah Biarkan Kami Bersaudara(Jujur Prananto, Gunawan Rahardja)
* Badoet (Agasyah Karim, Khalid Kashogi, Awi Suryadi)
* Ngenest (Ernest Prakasa)
* Rudy Habibie (Ginatri S. Noer, Hanung Bramantyo)

PREDIKSI: BADOET. Gue sangat bahagia akhirnya ada Film Horror Indonesia yang masuk nominasi ajang penghargaan. Gue yakin kalau BADOET ini adalah salah satu Film Horror Indonesia Terbaik sepanjang masa. Idenya benar-benar segar tidak copy dari film-film horror Hollywood. Kandidat kedua gue mungkin pilih Film ALIF LAM MIM. Konon katanya yang udah nonton, Skenario Film Anggy Umbara ini brilliant dan original.



Penata Artistik Terpuji
* 3 (Alif Lam Mim) (Anto Wahid)
* Aach... Aku Jatuh Cinta (Allan Sebastian)
* Ada Apa Dengan Cinta? 2 (Eros Eflin)
* My Stupid Boss (Ade Gimbal)
* Rudy Habibie (Fauzi)

PREDIKSI: AACH.. AKU JATUH CINTA. Film ini jempolan dalam urusan artistik dan properti. Suasana tahun 70-80'an nya dapet banget meskipun plot ceritanya berantakan 😂 Kandidat kedua gue milih Film MY STUPID BOSS. Artistik dan propertinya keren sampe sengaja bikin set kantor.


Penata Editing Terpuji
* Aach... Aku Jatuh Cinta (Andhy Pulung)
* Ada Apa Dengan Cinta? 2 (W. Ichwandiardono)
* Bangkit! (Lilik Subagyo, Wawan I Wibowo)
* Jilbab Traveler Love Sparks in Korea(Ryan Purwoko)
* My Stupid Boss (Wawan I Wibowo)

PREDIKSI: BANGKIT! Sebagai First Local Disaster Movie, Film BANGKIT! ini memberikan standar yang cukup tinggi, Film bencana dengan alur cerita yang baik serta editing yang tidak begitu buruk. 


Penata Musik Terpuji
* Aach... Aku Jatuh Cinta (Charlie Meliala)
* Ada Apa Dengan Cinta? 2 (Melly Goeslaw, Anto Hoed)
* Aisyah Biarkan Kami Bersaudara (Tya Subiakto)
* Badoet (Ricky Lionardi)
* Jingga (Thoersi Argeswara)

PREDIKSI: BADOET. Jika biasanya scoring musik film horror lokal sangat mengganggu. Di Film BADOET malah memberikan scoring musik yang minim namun tetap bikin merinding. Kandidat kedua adalah Film ADA APA DENGAN CINTA 2. The power of Mother Soundtrack: Melly Goeslaw.


Penata Kamera Terpuji
* 3 (Alif Lam Mim) (Dicky R. Maland)
* Aach... Aku Jatuh Cinta (Batara Goempar Siagian)
* Aisyah Biarkan Kami Bersaudara (Edi Santoso)
* Jilbab Traveler Love Sparks in Korea(Enggar Budiono)
* Rudy Habibie (Ipung Rachmat Syaiful)

PREDIKSI: JILBAB TRAVELER. Panorama Korea dalam Film yang dimainkan BCL ini sungguh indah dan spektakuler. Poin paling tinggi di Film JILBAB TRAVELER adalah bagian Penata Kamera. Thumbs up!


PREDIKSI Serial Televisi Terpuji: Oke Jek (NET)

PREDIKSI Pemeran Pria Serial Televisi Terpuji: Ali Syakieb - D'Hijabers (SCTV)

PREDIKSI Pemeran Wanita Serial Televisi Terpuji: Dewi Perssik - Centini (MNCTV)

PREDIKSI FTV Terpuji: Sejengkal Tanah Surga

PREDIKSI Pemeran Pria FTV Terpuji: Teuku Rifnu Wikana

PREDIKSI Pemeran Wanita FTV Terpuji: Mieke Amalia

PREDIKSI Sutradara FTV Terpuji: Hanny R. Saputra

PREDIKSI Skenario FTV Terpuji: Agus Kuncoro


Nominasi Film Bioskop Impor Terpuji

*Genre Laga : Mission: Impossible - Rogue Nation, X-Men: Apocalypse, Captain America: Civil War, Deadpool, Ip Man 3 dan 13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi 
PREDIKSI: Captain America: Civil War

*Genre Drama : Bridge Of Spies, Room, Spotlight, The Program dan The Big Short
PREDIKSI: Spotlight

*Genre Komedi : The Intern, The Mermaid dan Daddy's Home
PREDIKSI: The Intern

*Genre Animasi : Inside Out, Zootopia, The Little Prince, Kungfu Panda 3 dan Finding Dory
PREDIKSI: Inside Out, Zootopia, Finding Dory

*Genre Horror : The Canal, The Conjuring 2, Southbond, dan The Vatican Tapes
PREDIKSI: The Conjuring 2

*Genre Kejahatan : Secret In Their Eyes, Black Mass, Sicario, The Hateful Eight, Criminal, Solace
PREDIKSI: Sicario

*Genre Petualangan : Star Wars: Episode VII - The Force Awakens, The Jungle Book dan The Revenant
PREDIKSI: Star Wars: Episode VII

*Genre Sci-Fi : The Martian dan Startrek Beyond
PREDIKSI: Starterk Beyond

*Genre Thriller : The Walk, The Gift, Fan dan Eye In The Sky
PREDIKSI: Eye In The Sky

*Genre Romansa/Percintaan : Time Renegades a.k.a Siganitalja dan The Choice
PREDIKSI: The Choice

[Review] Lights Out: Terror Misterius Dalam Kegelapan

- Tidak ada komentar





#Description:
Title: Lights Out (2016)
Casts: Teresa Palmer, Gabriel Bateman, Alexander DiPersia, Billy Burke, Maria Bello, Alicia Vela-Bailey, Lotta Losten, Andi Osho
Director: David F. Sanberg
Studio: WarnerBros Pictures, NewLine Cinema, Atomic Monster, RatPac Entertainment


#Synopsis: 
Rebecca (Teresa Palmer) merasa khawatir dengan adik tirinya Martin (Gabriel Bateman). Martin yang tinggal bersama ibu Rebecca, Sophie (Maria Bello), mengatakan bahwa kini ia merasa tidak nyaman karena “diganggu” oleh roh jahat bernama Diana (Alicia Vela-Bailey), roh jahat yang hanya muncul di kegelapan. Rebecca “tahu” siapa Diana namun ketika ia bersama pacarnya Bret (Alexander DiPersia) mencoba untuk “mengalahkan” Diana mereka menghadapi rintangan karena Sophie yang telah lama memiliki masalah kesehatan mental menganggap Diana sebagai teman baiknya, begitu pula sebaliknya.

#Review:
Terror gelap dalam short-movie LIGHTS OUT (2014) yang heboh di dunia maya kala itu membuat beberapa rumah produksi tertarik untuk membuat versi layar lebarnya. WarnerBros pun akhirnya yang  “goal” untuk memproduksi LIGHTS OUT versi layar lebar. WarnerBros kemudian Menggandeng David. F Sanberg sebagai sutradara serta Man Behind of THE CONJURING SERIES (2013, 2016), James Wan yang kali ini duduk dibangku produser.
Premis cerita LIGHTS OUT (2016) kali ini sungguh menarik. Kondisi gelap serta perasaan seperti ada seseorang yang mengikuti dibelakang kita ketika berjalan sendirian atau berada dalam kegelapan menjadi terror yang efektif disajikan difilm ini. Gue suka dengan sutradara David F. Sanberg yang sangat menghormati versi short movie nya dimana trick “nyala..mati..nyala..mati..nyala..dan BOOM!” menjadi jumpscared iconic dan efektif memberikan sensasi menyeramkan. Tak hanya itu saja, sang sutradara juga memberikan batasan bahwa si sosok misterius itu hanya muncul jika dalam kondisi lampu dimatikan. Itu adalah ide yang cukup segar. Hal tersebut berhasil membuat orang (termasuk gue) yang nonton Film LIGHTS OUT (2016) ini akan selalu waspada, ketakutan dan memacu adrenalin ketika set film sedang minim atau bahkan tidak ada cahaya sama sekali. Jalan cerita drama yang dihadirkan pun cukup pas dan masuk akal. Tekanan psikologis yang dialami sang Ibu yang keukeuh ia masih merasa ditemani sosok perempuan bernama Diana serta hubungan dengan kedua anaknya pas.
Dengan durasi yang padat dan singkat tidak melar seperti THE CONJURING SERIES, nyatanya LIGHTS OUT (2016) masih bisa memberikan modern horror-movie yang efektif. Endingnya pun dieksekusi dengan cukup baik dan berhasil. Tidak seperti Film yang diproduseri James Wan sebelumnya yaitu ANNABELLE (2014) yang jelek itu. Semoga saja, sekuel ANNABELLE mendatang yang nantinya akan disutradarai oleh David F. Sanberg bisa tampil memuaskan seperti LIGHTS OUT (2016) ini.

[8.5/10Bintang]

Album Afgan - Sides (2016)

- Tidak ada komentar

4th Album Afgansyah Reza "SIDES" (2016)
Published by: Trinity Optima Production

Tracklists:

13. Jalan Terus (OST Pinky Promise by Guntur Soeharjanto)

Dapatkan Album Ke-4 Afgan "SIDES" hanya di Alfamidi, Lawson, Yonder Music App, Spotify, Joox Music dan iTunes!

*Klik link di judul lagu lalu klik Google Drive untuk mendengarkan lagu

[Review] Suicide Squad: Para Villain DC Ditugaskan Melindungi Dunia

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Suicide Squad (2016)
Casts: Will Smith, Margot Robbie, Jared Leto, Cara Delevingne, Viola Davis, Joel Kinnaman, Jai Courtney, Jay Hernandez, Adewale Akinnuoye-Agbaje, Ike Barinholtz, Scood Eastwood, Adam Beach, Karen Fukuhara
Director: David Ayer
Studio: WarnerBros Pictures, DC Films, RatPac Dune Entertainment, Atlas Entertainment


#Synopsis:
Pejabat Intelijen USA, Amanda Waller (Viola Davis) menganggap bahwa negaranya kini harus mempersiapkan “tameng” yang lebih kuat dan lebih mampu untuk menghadang serta melawan jika kelak "The Next Superman” muncul kembali. Waller kemudian mengusulkan agar pemerintah membentuk sebuah satuan tugas namun berisikan anggota yang tidak biasa, sebuah tim berisikan para meta-humans yang merupakan kriminal dengan berbagai kekuatan super. Ide tersebut dikabulkan karena dengan menaruh “deadly detector" di dalam tubuh para kriminal tadi maka setiap anggota tim yang kemudian bernama ‘Suicide Squad’ itu akan patuh karena jika melanggar, detector itu akan meledak.
Deadshot (Will Smith), Diablo (Jay Hernandez), Slipknot (Adam Beach), Killer Croc (Adewale Akinnuoye-Agbaje), Boomerang (Jai Courtney) dan Harley Quinn (Robbie) “dipaksa” untuk menjadi sebuah tim di bawah pengawasan Kolonel Rick Flag (Joel Kinnaman) dan Katana (Karen Fukuhara). Misi mereka adalah berusaha untuk menggagalkan sebuah rencana besar dan berbahaya yang sedang dilakukan oleh Dr. June Moone (Cara Delevingne) yang tubuhnya digunakan oleh roh penyihir jahat bernama 'Enchantress'. Celakanya itu bukan sebuah tugas yang mudah bagi Suicide Squad, otak kriminal mereka yang liar masih eksis walaupun berada di bawah kendali Waller, dan di sisi lain Joker (Jared Leto) juga punya rencana lain terhadap salah satu anggota Suicide Squad.


#Review:
Gue termasuk #TeamMarvel dimana ketika DC Entertainment rilis film superhero yang diangkat dari DC Comics kurang begitu excited. Meskipun pernah ditangani sutradara sekaliber Christopher Nolan, gue tetap kurang suka dengan film-film dari DC Comics. Tone dan gaya cerita yang dihadirkan DC Films dipengelihatan gue begitu sangat serius, gelap dan kelam. Gue termasuk orang yang anti terhadap film superhero yang terlalu serius. Makanya keputusan Marvel Entertainment merilis film-filmnya yang ceria, terang dan ringan membuat gue jatuh cinta pada Marvel Films.
Setelah kemarin gue cukup kecewa dengan BATMAN V SUPERMAN: DAWN OF JUSTICE (2016), gue semakin kapok untuk mengikuti DC Cinematic Universe. Mendengar kemunculan SUICIDE SQUAD (2016) ini pun awalnya gue abaikan karena takut kecewa seperti ketika nonton BVS itu. Tak sampai disitu saja, belasan trailer yang dilepas yang konon ada beberapa yang “spoiler” membuat gue makin males untuk niat banget nonton film arahan David Ayer ini.
Iseng nonton karena Film di satu-satunya bioskop kota gue udah ditonton semua kecuali film SUICIDE SQUAD, gue mutusin nonton bareng teman dengan memasang ekspetasi yang serendah-rendahnya. Lalu bagaimana hasilnya?
Memuaskan! Gue suka Film SUICIDE SQUAD (2016). Terimakasih untuk WarnerBros Pictures dan DC Films yang “akhirnya” membuat film superhero (villain) yang menyenangkan seperti ini. Gak nyangka film ini bakalan se-ceria dan se-gila ini. Pengenalan tokoh satu persatu hingga beberapa ide gila yang ditampilkan diparuh awal film mungkin ada sebagian orang yang bikin mengantuk, namun beruntung ketika pertengahan menuju akhir film, intens keseruan Film SUICIDE SQUAD (2016) mulai terasa. Terlebih ketika akhirnya mulai bergabung untuk mencari dan melawan Enchantress. Namun jika menggunakan akal logis, power dari musuh SUICIDE SQUAD kali ini tidaklah sebanding dengan kekuatan yang dimiliki personel SUICIDE SQUAD. Endingnya pun kenapa Enchantress malah langsung ikut bertarung fisik dengan anggota SUICIDE SQUAD padahal ia mempunyai kekuatan luar biasa.
Highlight utama Film SUICIDE SQUAD (2016) dimata gue justru ada ditangah Margot Robbie, Cara Delevingne dan Karen Fukuhara. Ketiga perempuan itu memerankan karakter paling kuat dengan latar belakang yang dijelaskan dengan baik diawal film. Margot Robbie tampil sebagai Harley Quinn sungguh menggila disepanjang film. Kegilaannya membuat ia yang paling mencuri perhatian. Will Smith yang merupakan lead-actor pun tampil tidak mengecewakan. Porsi latar belakang yang diberikan pada sosok Deadshot cukup mendominasi namun tetap menyentuh. Jared Leto yang gue kira bakalan jadi lead-actor, malah masuk jajaran supporting. Sosok Joker yang ia perankan cukup gila dan menyeramkan. Tidak mengecewakan sama sekali meskipun hanya muncul beberapa bagian saja. Kisah cinta nya dengan Harley Quinn menjadi pemanis di Film SUICIDE SQUAD (2016) ini.
Poin lebih berikutnya untuk film ini terletak pada scoring musik dan soundtrack. Boleh dibilang banget ini merupakan Album Soundtrack Superhero paling ngena dan masuk kedalam film dibanding film superhero yang rilis tahun ini. Let’s download buddies!
Overall, secara pribadi Film SUICIDE SQUAD (2016) berhasil mengembalikan kepercayaan gue terhadap DC Cinematic Universe setelah kemarin dikecewakan oleh BVS. Can’t wait for next chapter of SUICIDE SQUAD, WONDER WOMAN, AQUAMAN and THE FLASH! (not excited for BATMAN & SUPERMAN Movie) 



[8.5/10Bintang]

[Review] The Secret Life of Pets: Kisah Seru Ketika Hewan Peliharaan Ditinggal Majikannya

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: The Secret Life of Pets (2016)
Casts: Louis C.K, Eric Stonestreet, Kevin Hart, Jenny Slate, Ellie Kemper, Albert Brooks, Lake Bell, Dana Carvey, Hannibal Burres, Michael Beattie, Jaime Camil, Steve Coogan
Director: Yarrow Cheney, Chris Renaud
Studio: Universal Pictures, Illumination Entertainment


#Synopsis:
Anjing benama Max (Louis CK) merasa kesal ketika kehidupan sehari-hari yang ia isi bersama Chloe (Lake Bell), Mel (Bobby Moynihan), dan Buddy (Hannibal Buress) suatu ketika “diganggu” oleh Duke (Eric Stonestreet). Duke merupakan anjing ukuran besar yang diadopsi oleh pemilik Max, Katie (Ellie Kemper). Lawan menjadi kawan, Max dan Duke memutuskan untuk menyelinap keluar apartemen, tapi celakanya mereka tersesat di New York. Selain bertemu dengan hewan baru seperti Tiberius (Albert Brooks) dan Gidget (Jenny Slate) mereka juga harus berurusan dengan Ozone (Steve Coogan), anggota gang kucing, danSnowball (Kevin Hart), kelinci yang memaksa Mac dan Duke untuk menjadi bawahannya.


#Review:
Digadang-gadang sebagai another fun movies after DESPICABLE ME SERIES or MINIONS MOVIE, Film THE SECRET LIFE OF PETS (2016) boleh dibilang seperti itu, Film ini tampil hanya fun saja namun sepertinya tidak akan menjadi iconic seperti MINIONS dan mudah untuk dilupakan. Film THE SECRET LIFE OF PETS (2016) dibuka dengan short-movie MINIONS Episode Blender. Entah kenapa gue mulai jenuh melihat sosok MINIONS itu. Universal Pictures dan Illumination Entertainment sepertinya belum bisa mengimbangi Disney atau Pixar Studios dalam membuat short-movie atau featured-movie yang memorable dan berkelas.
Film THE SECRET LIFE OF PETS (2016) tampil dengan durasi yang ringkas. Premis yang dihadirkan sebetulnya menarik tentang kehidupan para hewan peliharaan ketika ditinggal para majikannya. Jika digarap penuh dengan sisi emosional layaknya TOY STORY SERIES, mungkin film ini akan menjadi jauh lebih baik lagi tidak cuma menghibur saja karena potensinya cukup besar. Paruh awal film menghadirkan cerita yang cukup menjanjikan. Namun menuju akhir film, ceritanya justru berbelok menjadi survive ala-ala TOY STORY 3 (2010).
Max dan Duke adalah karakter utama dalam film ini, namun gue malah jatuh cinta pada karakter Gidget dan SnowBall. Gue cukup protes kenapa sosok SnowBall yang menggemaskan itu harus mendapat peran jahat dan didubbing oleh laki-laki! Haha. Untuk segi visual dan animasi, Illumination Entertainment tidaklah mengecewakan. Begitu colorful dan ceria. Visual New York versi animasi begitu memanjakan mata ditambah ketika opening, Lagu WELCOME TO NEWYORK milik Taylor Swift pas menggema dan sesuai dengan film ini.
Overall, THE SECRET LIFE OF PETS (2016) is another fun animation movie after DESPICABLE ME SERIES. Not for awarding lists maybe.



[7/10Bintang]

[Review] 3 Srikandi: Drama Perjuangan 3 Atlet Panahan Indonesia Di Ajang Olimpiade

- Tidak ada komentar

#Description:
Title: 3 Srikandi (2016)
Casts: Reza Rahadian, Bunga Citra Lestari, Chelsea Islan, Tara Basro, Detri Warmanto, Mario Irwinsyah, Donny Damara
Director: Imam Brotoseno
Studio: MVP Pictures

#Synopsis:
Film Drama "3 Srikandi" bercerita tentang perjalanan 3 Atlet perempuan dalam cabang panahan Indonesia yang berhasil mendapatkan salah satu medali pada Olimpiade di Seoul pada tahun 1988. Ketiga atlet tersebut telah berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia di bidang Olahraga.
Meskipun hanya mendapatkan medali perak, 3 Srikandi itu tetap bangga telah mempersembahkan yang terbaik untuk negara tercintanya. Dan medali itu adalah medali pertama dalam keikutsertaan Indonesia pada Olimpiade saat itu.
Film 3 Srikandi 2016 akan berlatar belakang pada tahun 1998. yang mana saat itu, Indonesa sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti Olimpiade Musim Panas yang ke-24 di Korea Selatan.
Pada masa itu cabang atlet panah sedang kritis karena Indonesia belum memiliki pelatih yang tepat untuk mempersiapkan atlet wanita untuk cabang panahan dalam waktu yang cukup singkat.
Film ini akan semakin seru dengan munculnya tiga wanita tangguh yang dipilih menjadi atlet cabang panahan untuk mewakili indonesia. Para srikandi itu adalah Kusuma (Tara Basro), Lilies (Chelsea Islan), dan Nurfitriyana (Bung Citra Lestari) ini tidak main -main dengan tekat dan impiannya



#Review:
Mengangkat sosok 3 Atlet Putri Panahan Indonesia yang mengikuti ajang Olimpiade Seoul Korea pada tahun 80’an, Imam Brotoseno dan Multivision Plus berhasil menyajikan drama-olahraga yang berkualitas dan juga menghibur. Dengan durasi yang cukup melar mencapai 120 menit, nyatanya 3 SRIKANDI (2016) tidaklah membosankan. Pengenalan satu persatu karakter tergambarkan dengan baik dengan segala permasalahan dan juga kisah asmara mereka masing-masing. Kesan serius dilanjut dengan selingan-selingan hiburan manis begitu menyatu disepanjang film. Kesan menghibur semakin terasa ketika ketiga perempuan yang dimainkan dengan begitu apik oleh BCL, Chelsea Islan dan Tara Basro dipertemukan oleh seleksi Olimpiade Seoul. Chemistry ketiganya begitu klop dan mengesankan. Sisi nasionalisme dan sportivitas dalam film pun semakin terasa ketika perjuangan 3 Srikandi Indonesia itu dimulai. Puncaknya ketika menuju akhir film. Kesan dramatis begitu kuat terasa dilapangan Olimpiade Seoul. Euforianya begitu terasa. Hampir 11-12 dengan Euforia ending dalam film CAHAYA DARI TIMUR (2014) arahan Angga Dwimas Sasongko. Keren!
Chelsea Islan paling mencuri perhatian disini. Memerankan sosok Lilies Handayani, Chelsea Islan bertransformasi menjadi orang surabaya dengan logatnya yang jempolan. Sisi bule yang ia miliki benar-benar hilang difilm ini. Ini adalah peran Chelsea Islan terbaik setelah memerankan Illona Ivanovska dalam film RUDY HABIBIE (2016). Reza Rahadian pun memberikan performa terbaiknya difilm ini. Aktor terbaik Indonesia itu menampilkan sosok Bang Pandi yang tegas, penuh disiplin dan jago dalam memberikan motivasi terhadap orang lain. Ditangan Reza, apapun perannya pasti akan mudah ia lakukan. Meskipun Chelsea Islan dan Reza Rahadian adalah bintang utamanya, BCL dan Tara Basro tampil tidaklah mengecewakan. BCL tampil paling tenang sebagai anggota 3 SRIKANDI yang paling dewasa. Tara Basro.. Kalem dan subhanallah, paling cantik dan eksotis difilm ini. Nuansa 80’an semakin membuat Tara Basro indah untuk dipandang. Ditambah rambutnya masih panjang hitam. Unnch!
Dengan berlatar tahun 80’an, 3 SRIKANDI (2016) memberikan visual yang niat dan keren. Properti yang digunakan begitu related dengan tahun 80’an. MultivisionPlus emang paling handal dalam urusan properti zaman retro setelah kemarin sukses dengan suasana retro dalam film AACH.. AKU JATUH CINTA (2016)arahan Garin Nugroho. Scoring musik serta kualitas gambar 3 SRIKANDI (2016) juga tidaklah murahan. Begitu eyecatching dan eargasm disepanjang film. Semoga saja lewat 3 SRIKANDI (2016) ini, MultivisionPlus bisa meraih pendapatan yang meroket. Salah satu Film Indonesia Terbaik ditahun 2016 ini.


[9/10Bintang]

[Review] The Shallows: Survive Melawan Hiu Ganas Di Perairan Dangkal

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: The Shallows (2016)
Casts: Blake Lively, Oscar Jaenada, Angelo Jose, Lozano Corzo, Jose Manual, Brett Cullen, Sedonna Legge, Janelle Bailey
Director: Jaume Collet-Serra
Studio: Sony Pictures, Columbia Pictures


#Synopsis:
Berniat untuk melepas duka pasca meninggalnya sang ibu, siswa kedokteran bernama Nancy Adams (Blake Lively) melakukan perjalanan ke sebuah pantai terpencil di Meksiko. Pantai tersebut merupakan tempat mendiang ibunya berselancar ketika sedang mengandung Nancy. Namun ketika melakukan putaran terakhir sebelum pulang ke hotel Nancy kemudian sadar bahwa kini dia masih tidak sendirian, ada seekor hiu yang sedang mencari makan malam. Dengan berjarak tidak jauh dari pinggir pantai, bisakah Nancy selamat dari incaran hiu ganas itu?

#Review:
Setelah Film JAWS (1975) karya Stephen Spielberg yang melegenda itu, tahun demi tahun (bahkan hingga 30-40tahun kemudian) banyak film serupa tapi tak sama yang digarap serius hingga yang super konyol. Bahkan sekuel dari JAWS sendiri performanya semakin menurun dan menurun. Summer 2016 kali ini sutradara NON-STOP (2015) menghadirkan sebuah film shark-attack berjudul THE SHALLOWS yang dibintangi oleh aktris Gossip Girl sekaligus istri Ryan Reynolds, Blake Lively.
Premis yang dihadirkan THE SHALLOWS (2016) sebagai film shark-attack sebenarnya tidaklah ada yang baru. Survival melawan ganasnya hiu. Ceritanya pun pasti predictable. Namun dengan penggunaan lokasi yang berada diperairan dangkal serta tidak jauh dari pinggir pantai serta penggunaan alat-alat gadget menjadi sesuatu yang baru dan poin plus untuk THE SHALLOWS (2016). Efek CGI dibeberapa bagian pun berhasil menampilkan efek thriller dalam film ini. Perjalanan survive Nancy Adams yang diperankan dengan baik oleh Blake Lively tampil begitu cerdik dan masuk akal.
Blake Lively cukup berhasil mengambil simpati penonton ketika ia berjuang bertahan melawan shark-attack diperairan dangkal itu. Meskipun menurut gue, Blake Lively paling sempurna ketika ia memerankan Adaline dalam film THE AGE OF ADALINE(2015).
Overall, THE SHALLOWS (2016) is simply-predictable story about young girl to survive from shark. Fresh!

[8/10Bintang]

[Review] Sabtu Bersama Bapak: Pesan-Pesan Kehidupan Ayah Untuk Anaknya

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Sabtu Bersama Bapak (2016)
Casts: Deva Mahenra, Arifin Putra, Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, Ira Wibowo, Sheila Dara, Jennifer Arnelita, Ernest Prakasa
Director: Monty Tiwa
Studio: Max Pictures, Falcon Pictures

#Synopsis:
Film Drama "Sabtu Bersama Bapak" bercerita tentang karakter Cakra (Arifin Putra) dan Satya (Deva Mahenra) yang tumbuh besar tanpa hidup bersama ayahnya. Namun, sang ayahnya ingin selalu berada di samping anak anaknya dalam mengatasi berbagai permasalahan hidup, meski secara tak langsung.
Ada sebuah kebiasan yang dilakukan oleh Ibu Satya dan Cakra (Ira Wibowo) yaitu melihatkan video warisan sang ayah untuk ditonton pada khusus hari Sabtu untuk anak anaknya. Video tersebut berisi tentang nasehat nasehat dari ayahnya, namun tak sempat disampaikannya.


#Review:
Novel Fenomenal Best Seller karya Adhitya Mulya berjudul SABTU BERSAMA BAPAK akhirnya resmi diangkat ke layar lebar oleh salah satu sutradara spesialis drama terbaik di Indonesia yaitu Monty Tiwa. Ketika Trailer dilepas ke pasaran, banyak para pecinta film Indonesia yang langsung dibuat jatuh cinta dan banyak yang meyakini bahwa ini adalah Salah Satu Film Indonesia yang Paling Ditunggu ditahun 2016.
Monty Tiwa sukses menyajikan secara “menyayat” visual dari novel SABTU BERSAMA BAPAK. Sisi kekeluargan begitu mengharubiru disepanjang film terutama ketika pesan-pesan Bapak yang dimainkan secara apik oleh Abimana Aryasatya tersampaikan dengan baik dan dijalankan begitu kuat oleh kedua anaknya yang diperankan oleh Arifin Putra dan Deva Mahenra.
SABTU BERSAMA BAPAK (2016) diperkuat dua sisi cerita. Satu cerita tentang problem keluarga tergambar dengan baik lewat keluarga kecil yang diperankan oleh Arifin Putra dan Acha Septriasa. Konflik-konflik khas keluarga tampil begitu natural tanpa berlebihan. Disini, Acha Septriasa paling “pintar” dalam mengaduk-ngaduk perasaan dan emosional para penonton. Sisi cerita lainnya tentang problem mendapatkan teman hidup tergambar dengan cerita yang menghibur. Deva Mahenra menjadi pemain paling jenaka difilm SABTU BERSAMA BAPAK (2016) ini. Deva Mahenra begitu menjiwai sosok Caka yang humoris dan menyenangkan. Salah satu peran terbaik dalam filmography nya beliau. Tak boleh dilupakan juga yaitu Wati, asisten Caka yang diperankan Jennifer Arnelita. Tak kalah memukaunya dengan Deva Mahenra dan menjadi sosok scene-stealer difilm ini.
Yang sangat mengganggu dalam film ini adalah efek “lens-flare” yang digunakan disepanjang film. Entah apa maksud dan tujuannya. Yang jelas kehadiran efek itu membuat film ini menjadi sedikit lebay dalam urusan visual. Mungkin efek “lens-flare” diterapkan difilm ini untuk mempertanda bahwa film ini bekerjasama dengan Falcon Pictures. Karena film-film produksi Falcon Pictures terkenal dengan efek “lens-flare” ditiap filmnya. Dua bocah cilik yang menjadi anak dari Satya dan Istri, kenapa tidak mencari pemain yang agak miripan dikit sih? Kan sayang :’))
Overall, setelah postingan ini dibuat, menurut gue Film SABTU BERSAMA BAPAK (2016) merupakan Film Lebaran yang paling “Lebaran Banget” jika dibandingkan dengan RUDY HABIBIE, KOALA KUMAL, I LOVE U FROM 38.000 FEET ataupun JILBAB TRAVELER: LOVE SPARKS IN KOREA.


[7.5/10Bintang]

[Review] Koala Kumal: Komedi Patah Hati Raditya Dika

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Koala Kumal (2016)
Casts: Raditya Dika, Sheryl Sheinafia, Acha Septriasa, Nino Fernandez, Adipati Dolken
Director: Raditya Dika
Studio: Starvision Plus


#Synopsis:
Film Drama "Koala Kumal" bercerita tentang pernikahan yang berakhir batal karena Dika (Raditya Dika) mengetahui pacarnya Andrea (Acha Septriasa) selingkuh dengan pria ganteng bernama James (Nino Fernandez). Karena itu, Dika menjadi patah hati dan mengakibatkan Dika sulit untuk fokus menulis bab terakhir dari buku karyanya. Suatu hari Dika bertemu dengan seorang cewek yang unik bernama Trisna (Sheryl Sheinafia). Trisna membuat Dika tahu sudut pandang dirinya terhadap dunia yang berbeda.
Dika dan Trisna sering jalan bersama, lama kelamaan mereka menjadi akrab. Trisna awalnya berniat membantu Dika untuk menyelesaikan penulisan bab terakhir bukunya, namun dia kemudian menemukan apa sebab mengapa Dika belum juga bisa menyelesaikan projeknya tersebut. Karena Dika masih merasa dikhianati dan patah hati, Trisna ingin membantu Dika untuk tidak patah hati lagi.
Trisna menyuruh Dika untuk melancarkan balas dendam, apakah Dika menuruti saran dari Trisna? Mengapa Trisna menyuruh Dika untuk balas dendam? Apakah ada maksud tertentu dari Trisna?


#Review:
Starvision Plus kembali menggandeng Raditya Dika dalam membuat film yang mengadaptasi (lagi) dari Novel Best Seller karya Raditya Dika yang kali ini berjudul KOALA KUMAL. Seperti per-umpamaan utama buku serta film ini tentang seekor Koala yang berpindah lalu kembali ketempat asalnya. Ya itulah yang Raditya Dika lakukan bersama dengan Starvision Plus. Tahun lalu, Raditya Dika digandeng Soraya Intercine Films untuk membuat sebuah Film Komedi dengan naskah asli tanpa adaptasi novel atau apapun yang berjudul SINGLE (2015). Film tersebut konon menjadi Film Komedi Raditya Dika termahal sepanjang sejarah filmography beliau. Hasilnya lumayan memuaskan. Raditya Dika beserta Soraya Intercine Films berhasil membuat Film Komedi Raditya Dika dengan Grande dan terkesan mahal. Film SINGLE (2015) itu berhasil meraup 1.200.000 penonton lebih diseluruh Indonesia.
Selang 7 bulan, Raditya Dika kembali pada Starvision Plus yang boleh dibilang seperti “rumah” nya ia tinggal selama ini. Raditya Dika lewat film KOALA KUMAL (2016) memberikan pengalaman komedi yang semakin dewasa dalam segala hal. Raditya Dika menyajikan humor patah hati, humor percintaan tidak dalam sudut pandang ABG labil lagi, sikap Dewasa yang Dika ambil di Film KOALA KUMAL (2016) memperlihatkan kematangan Dika dalam bercerita dan membuat sebuah film. Jajaran pemain (yang seperti biasanya, banjir cameo) tampil pas dan meyakinkan. Acha Septriasa yang biasanya tampil selalu menaruh simpatik para penonton, kali ini Dika menampilkan sosok Acha Septriasa dalam karakter yang “antagonis”. Sosok antagonis yang dilakoni Acha pun terlihat sangat manusiawi dan masuk akal jika dibandingkan dengan karakter antagonis dalam Sinema Pintu Taubat. Keraguan akan Sheryl Sheinafia dalam berakting pun berhasil terpecahkan difilm ini. Siapa sangka Soloist Wanita dan Host Acara Musik BreakOut NET ini ternyata bisa bermain sangat baik memerankan suatu peran dalam film. Masa depan Sheryl Sheinafia di Industri Film Indonesia tampaknya akan gemilang sama seperti Soloist Wanita lainnya seperti Lala Karmela hingga Maudy Ayunda.
Hingga Postingan ini dibuat, Film KOALA KUMAL (2016) berhasil meraih 1.800.000 penonton lebih diseluruh Indonesia dan menjadikan Film Karya Raditya Dika yang paling banyak ditonton dalam karier seorang Raditya Dika.



[8/10Bintang]

[Review] Rudy Habibie: Perjuangan Masa Muda Habibie Meraih Impian

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Rudy Habibie (2016)
Casts: Reza Rahadian, Chelsea Islan, Indah Permatasari, Ernest Prakasa, Boris Bokir, Pandji Pragiwaksono, Dian Nitami, Donny Damara, Millane Fernandez
Director: Hanung Bramantyo
Studio: MD Pictures


#Synopsis:
“Jadilah mata air” itu pesan almarhum ayahnya (Donny Damara) yang selalu diingat Rudy Habibie (Reza Rahadian). Pesan itu yang membawanya terbang kuliah di teknik penerbangan universitas RWTH di kota Aachen demi mewujudkan keinginannya membangun Industri Dirgantara di Indonesia.
Di Aachen, Rudy tak hanya harus belajar membuat pesawat tapi juga belajar arti persahabatan. Rudy menjadi dekat dengan Lim Keng Kie (Ernest Prakasa), seorang keturunan Tionghoa, Ayu (Indah Permatasari), seorang adik putri keraton Solo, Poltak (Boris Bokir), pemuda Batak yang jujur dan jenaka, dan Peter (Pandji Pragiwaksono), seorang mahasiswa senior. Namun demikian, Illona Ivanovska (Chelsea Islan), mahasiswi keturunan Polandia, justru yang paling percaya pada cita-cita Rudy. Tapi tak mudah mencari seorang yang sepaham dan mau mendukung.
Rudy juga harus berhadapan dengan para mantan Tentara Pelajar yang percaya kalau Indonesia butuh solusi yang berbeda dengan visi Rudy. Perlawanan dua kubu ini akhirnya membuat kata berubah menjadi airmata; airmata berubah menjadi darah; dan darah berubah menjadi pertaruhan nyawa.



#Review:
Optimisme tingkat tinggi Manooj Punjabi, Produser MD Pictures dalam melanjutkan kisah HABIBIE & AINUN (2012) akhirnya terwujud. Salah satu alasan utama Manooj Punjabi ingin mengembangkan kisah hidup BJ Habibie melihat dari torehan jumlah penonton Film HABIBIE & AINUN (2012) pada saat itu yang mencapai 4.000.0000 penonton lebih diseluruh Indonesia. Tak heran jika Film yang dibintangi oleh Reza Rahadian & Bunga C. Lestari itu masuk Box Office Indonesia Terlaris Sepanjang Sejarah Indonesia.
Melihat peluang emas (bakal meraih jutaan penonton jika Project Film BJ Habibie dilanjut) Manooj Punjabi kemudian mengajak salah satu sutradara terbaik Indonesia yaitu Hanung Bramantyo untuk membuat sebuah Prekuel. Lahirlah RUDY HABIBIE (2016) yang bercerita tentang masa muda BJ Habibie sebelum berjumpa dengan Ainun. Jika melihat Trailer yang digulirkan, sekilas hanya menampilkan kisah cinta BJ Habibie (Reza Rahadian) muda dengan bule asal Eropa bernama Illona Ivanovska (Chelsea Islan) saja. Namun diluar dugaan, ketika menyaksikan filmnya, realita trailer itu berbanding terbalik dengan isi keseluruhan film. Cerita yang disajikan benar-benar mayoritas tentang perjuangan BJ Habibie muda dalam menggapai seluruh mimpi-mimpinya. Hanung Bramantyo dengan cerdik mengemas perjuangan BJ Habibie dari masa anak-anak, remaja hingga pemuda dengan penuh lika-liku, konflik-konflik yang cerdas dan melibatkan sedikit unsur sejarah ketika menimba ilmu di Eropa serta sedikit beberapa adegan hiburan yang tak murahan. Sisi cerita romantis antara BJ Habibie beserta Ilona Ivanovska juga ditampilkan dengan porsi manis dan mempunyai ending yang cukup menyesekkan dada.
Jajaran pemain adalah nilai plus lainnya dalam Film RUDY HABIBIE (2016) ini. Reza Rahadian (lagi.. lagi.. dan lagi..) tampil paling cemerlang ditiap film yang ia mainkan. Sosok BJ Habibie terlihat seperti mudah ditangan Reza Rahadian. Pergolakan emosi yang ia tampilkan penuh dengan penjiwaan. Kapan sih bisa ngelihat Reza Rahadian main jelek dalam sebuah film? Selalu bagus soalnya! :’D

Chelsea Islan juga akhirnya menurut gue mendapatkan peran film terbaiknya disini disepanjang karir filmography-nya dia. Chelsea Islan tampil gemilang memerankan sosok Ilona Ivanovska dengan aksen inggris jerman nya yang sungguh memukau dan iri. Gesture dan akting beliau sungguhlah berkelas. Lanjut, sosok cantik Indah Permatasari di Film ini sukses mencuri perhatian. Hanung Bramantyo sangat mengeksplor kemampuan akting Indah Permatasari disini hingga boleh dibilang, lewat film ini, Hanung sukses “mengangkat” kelas Indah Permatasari di Industri Film Indonesia. Jajaran para komika, Boris Bokir, Ernest Prakasa dan Pandji Pragiwaksono pun tampil seperti pada biasanya pas dan memberi suasana hiburan yang kali ini cerdas difilm ini.
Efek visual dan musik Film RUDY HABIBIE (2016) ini juga tak kalah bagusnya. Begitu tajam dan menggelegar dari awal hingga akhir film. Jauh lebih baik dibandingkan Film HABIBIE & AINUN (2012) terdahulu. Dengan segala poin lebih diatas, tak heran jika Manooj Punjabi semakin optimis untuk terus mengembangkan cerita BJ Habibie ini menjadi Cinematic Universe. Tahun berikutnya Manooj Punjabi telah mengkonfirmasi akan hadir film terbaru untuk cerita selanjutnya tentang BJ Habibie.
Samping Postingan ini dibuat, Jumlah Penonton Film RUDY HABIBIE (2016) ini telah mencapai lebih dari 2.000.000 penonton diseluruh Indonesia. Congrats!


[9/10Bintang]

Sharing Is Caring