Cari Blog Ini

Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.
Tampilkan postingan dengan label Superhero. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Superhero. Tampilkan semua postingan

[Review] Spider-Man Homecoming: Aksi Peter Parker Sebagai Spider-Man Di Usia Remaja

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Spider-Man: Homecoming (2017)
Casts: Tom Holland, Robert Downey Jr, Michael Keaton, Marisa Tomei, Zendaya, Jon Pavreau, Gwyneth Paltrow, Jacob Batalon, Donald Glover, Laura Harrier, Tony Revolori, Tyne Daly, Zendaya
Director: Jon Watts
Studio: Marvel Studios, Columbia Pictures, Sony Pictures


#Synopsis:
Usai Civil War, Peter Parker / Spider-Man (Tom Holland) kembali menjadi seorang siswa SMA pada umumnya. Peter sangat menantikan panggilan berikutnya dari Tony Stark / Iron Man (Robert Downey Jr) untuk kembali beraksi bersama The Avengers. Tapi sayang, berbulan-bulan Stark tak pernah mengontak Peter. Stark hanya mengutus Happy Hogan (Jon Pavreau) untuk memantau aktivitas Peter.


Dengan inisiatif sendiri, diluar perintah Stark, Peter memutuskan untuk "unjuk gigi" dengan kostum Spider-Man nya, membantu orang-orang disekitarnya. Namun sayang, keputusan yang diambil Peter itu tak berjalan mulus. Peter belum sepenuhnya bisa mengendalikan kostum Spider-Man yang diberikan Stark. Banyak kekacuan dan keributan terjadi. Tak hanya itu saja, aksi "unjuk gigi" nya itu membuat aktifitas akademik disekolahnya menjadi menurun dan itu membuat sang bibi bernama May Parker (Marissa Tomei) menaruh kecurigaan terhadap keponakannya. Peter juga harus dihadapkan dengan krisis percaya diri ketika berhadapan dengan Liz (Laura Harrier). Ia merasa tak pantas jika memiliki kekasih seperti Liz. Namun dengan dorongan sahabatnya, Ned (Jacob Batalon) Peter berusaha menaikkan rasa percaya diri usai menjadi seorang Spider-Man.
Persoalan pun semakin membesar ketika Peter harus berhadapan dengan Adrian Toomes (Michael Keaton), seorang mekanik yang bekerja sebagai "pembersih" sisa-sisa puing bangunan dan senjata bekas peperangan The Avengers kala itu. Toomes rupanya mempunyai pekerjaan "tersembunyi" yang siap menghancurkan apapun dengan senjata temuannya yang memiliki kekuatan yang berasal dari batuan Chitauri.


#Review:
15 Tahun. 6 Judul Film. 3 Aktor Berbeda dan 2 Reboot. Rasanya franchise Spider-Man ini menjadi film superhero yang tidak pernah berakhir. Spider-Man versi Sam Raimi yang dibintangi Tobey Maguire ini kala itu yang menghasilkan 3 judul yaitu SPIDER-MAN (2002), SPIDER-MAN 2 (2004) dan SPIDER-MAN 3 (2007) sukses menjadi salah satu Film Superhero Marvel yang banyak menuai respon positif. Usai Spider-Man versi Sam Raimi berakhir, kemudian muncul reboot pertama yang disutradarai oleh Marc Webb berjudul THE AMAZING SPIDER-MAN (2012) dan THE AMAZING SPIDER-MAN 2 (2014). Reboot yang dilakukan Sony Pictures ini banyak menuai pro-kontra lantaran sosok Spider-Man ini masih belum bergabung juga ke The Avengers dalam Marvel Cinematic Universe. Banyak beropini Spider-Man versi Andrew Garfield menjadi yang paling ideal dibandingkan versi Tobey Maguire. Namun sayang, nasib Spider-Man arahan Marc Webb ini harus berhenti di judul kedua. Kisah Spider-Man yang dimainkan oleh Andrew Garfield, Emma Stone dan Dane DeHaan berakhir dengan kisah yang menggantung dan takkan mungkin berlanjut.


Kabar reboot kedua kalinya untuk Spider-Man kemudian muncul. Reboot kali ini cukup sukses membuat para fanboy fangirl MCU (termasuk gue) sangat excited dimana AKHIRNYA Spider-Man sesuai dengan judulnya "Homecoming" yaitu kembali ke tangan Marvel Studios dan RESMI menjadi bagian dari Team The Avengers. Impian para fans MCU akhirnya terwujud setelah 15 tahun dari Spider-Man pertama pada tahun 2002 lalu.
Keputusan me-reboot kembali Spider-Man dan kemudian bergabung menjadi Team The Avengers merupakan keputusan yang sangat tepat! Sutradara Jon Watts sukses menceritakan (kembali) dari awal sosok Spider-Man yang memiliki perbedaan dengan versi Sam Raimi & Marc Webb. Disini, Watts menceritakan sosok Peter Parker ketika duduk dibangku sekolah. Maka tak heran, sepanjang film, banyak bercerita tentang kegiatan Peter Parker sekolah SMA. Jangan khawatir kok, porsi Iron Man / Tony Stark yang sangat gencar hadir dalam film serta posternya dalam keseluruhan film tidak terlalu mendominasi kok! Justru disini karakter Spider-Man dan Vulture diceritakan dengan apik dan mengesankan. Porsi cerita antara sosok superhero dan villain begitu seimbang. Motif villain juga diceritakan dengan sangat logis. Gue paling suka dengan kisah penceritaan sosok Vulture. Selain pembawaannya terlihat strong dan menyeramkan tapi ditampilkan juga sisi hero bagi keluarganya.
Sosok Peter Parker yang diceritakan dalam versi SPIDER-MAN: HOMECOMING (2017) ini ternyata sangat pas diperankan oleh Tom Holland. Ia sukses memerankan sosok Peter Parker remaja ABG yang masih ceroboh dan gegabah dalam menggunakan kekuatan Spider-Man. Hal terbaik berikutnya dalam sisi penceritaan SPIDER-MAN: HOMECOMING (2017) adalah kekuatan Spider-Man dihadirkan berkat kostum yang diberikan oleh Tony Stark. Kostum Spider-Man ini jauh lebih canggih dan hi-tech dibandingkan kostum Spider-Man versi Sam Raimi & Marc Webb.


Twist yang dihadirkan film ini sebetulnya sederhana banget hampir malah mirip sinetron tapi gue dibuat kaget setengah mati. Gesture perubahan ekspresi Peter Parker ketika twist dihadirkan begitu kuat terasa. Apalagi adegan dialog antara Peter Parker dengan Adrian Toomes dalam mobil adalah adegan yang paling mengesankan buat gue.
Beberapa easter-egg juga dihadirkan oleh SPIDER-MAN: HOMECOMING (2017) termasuk beberapa adegan homage khas Film Spider-Man versi Sam Raimi & Marc Webb yang dihadirkan disini terlihat bahwa sang sutradara begitu menghormati Film Spider-Man sebelumnya.
Jajaran pemain pun memberikan performa apiknya. Pokoknya Trailer dan Poster Film SPIDER-MAN: HOMECOMING (2017) ini sangat nipu! Haha. Big applause untuk Michael Keaton yang memerankan sosok Vulture. Aura jahatnya sangat terpancar meskipun tidak memakai kostum Vulture. Gue langsung merasa kasihan sama Spider-Man karena villainnya terlalu nyeremin untuk ukuran superhero yang statusnya masih magang :((


Karakter Bibi May yang diperankan Marissa Tomei sukses menjadi penyegar dalam film ini karena sebelum-sebelumnya, Bibi May selalu diceritakan sudah lanjut usia haha. Sosok Zendaya yang sering ikut digencarkan di promosi film, di filmnya malah dapet karakter yang useless kalau menurut gue haha. Tapi ketika paruh akhir film, gue yakin dia bakal dapet peran yang penting di sekuel berikutnya (jika dibuat) karena karakter yang dimainkan mempunyai nama lengkap....
Jangan keluar bioskop dulu ya karena SPIDER-MAN: HOMECOMING (2017) mempunyai 2 Post Credit Scene. dan gue cukup nyesek salah satu post credit scene itu gue terlewat karena si bioskop main matiin aja filmnya. Padahal credit title juga belum kelar. :((
Overall, SPIDER-MAN: HOMECOMING (2017) sangat memuaskan! One of the Best Superhero Movie of The Year after LOGAN (2017) & WONDER WOMAN (2017)!


[9.5/10Bintang]

[Review] Wonder Woman: Diana Prince Save DC Extended Universe

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Wonder Woman (2017)
Casts: Gal Gadot, Chris Pine, Robin Wright, Connie Nielsen, David Thewlis, Elena Anaya, Danny Huston, Lucy Davis, Emily Carey, Said Taghmaoui, Ewen Bremner, Eleanor Matsuura
Director: Patty Jenkins
Studio: WarnerBros Pictures, DC Entertainment, RatPac Dune Entertainment


#Synopsis:
Dengan mengenakan turtleneck warna maroon, Diana Prince alias Wonder Woman (Gal Gadot) menerima sebuah paket kiriman dari Wayne Enterprises milik Bruce Wayne alias Batman (Ben Affleck). Ketika membuka isi paket tersebut, Diana Prince melihat sebuah foto dan jam tangan berwarna hitam yang kemudian teringat akan masa lalunya.
Diana, adalah seorang putri dari Queen Hippolyta (Connie Nielsen) Pimpinan Suku Amazon yang tinggal di Pulau Themyscira. Sebuah pulau tropis yang indah nan eksotis tempat tinggal dari Suku Amazon yang dilindungi oleh Dewa Petir Zeus karena telah membantu sang dewa mengalahkan kudeta perang yang dilakukan oleh anaknya, Dewa Perang Ares. Suku Amazon yang mayoritas perempuan itu takut akan kembalinya Dewa Ares dan meletusnya kembali perang akhirnya mendedikasikan hidupnya pada seni pertarungan dan menguasai berbagai ilmu pengetahuan.


Semenjak kecil, Diana selalu bermimpi menjadi seorang ksatria perempuan seperti penduduk Amazon lainnya. Ia juga ingin memenuhi takdir Suku Amazon untuk mengalahkan Dewa Ares. Namun keinginan Diana sedari kecil selalu ditentang oleh sang ibu, Queen Hippolyta. Tapi, pada akhirnya sang ibu harus mengalah, dan meminta Antiope (Robin Wrigt), ksatria terbaik di Pulau Themyscira untuk melatih putrinya tersebut. Atas arahan dan pelatian dari Antiope, Diana akhirnya tumbuh besar menjadi salah seorang ksatria perempuan terbaik Suku Amazon.
Kehidupan damai di Themyscira berubah ketika seorang pilot juga mata-mata Amerika, Steve Trevor (Chris Pine) terdampar di pulau tersebut. Mendengar bahwa ada perang besar yang melanda dunia akibat Nazi Jerman yang dipimpin oleh General Ludendorff (Danny Huston) serta dibantu oleh Dr.Maru Poison (Elena Anaya), Diana sebagai ksatria dari Themyscira tidak bisa tinggal diam. Dia bertekad untuk menghentikan perang, yang dia percaya terjadi karena manusia telah dihasut oleh Dewa Ares. Dia meminta sang ibu untuk mengirimnya ke dunia luar untuk mencari Dewa Ares dan membunuhnya untuk menghentikan perang dan menyelamatkan dunia. Namun Ibunya selalu melarang keputusan Diana karena asal-usul Diana, yang tidak pernah dia ungkap kepada anaknya itu.


Berbekal kemampuan bertarung, perisai, pedang dan laso, Diana memutuskan untuk pergi ke luar Themyscira ditemani Steve untuk menyelamatkan dunia. Tapi ternyata Diana bertemu dengan peradaban manusia yang sangat berbeda dengan pulau kelahirannya. Diana dan Steve harus melalui serangkaian pertempuran dengan Nazi Jerman. Pertempuran demi pertempuran ini membawa Diana semakin dekat dengan sosok yang ia yakini sebagai Dewa Ares. Selama pertempuran itu juga Diana menemukan banyak perbedaan yang sangat drastis dan membuka jati diri serta mata hati dari sosok Diana Prince.


#Review:
Antusias pecinta Film Hollywood terutama Genre Superhero dibawah naungan DC Entertainment semakin dipandang sebelah mata usai perilisan Film BATMAN V SUPERMAN: DAWN OF JUSTICE (2016) dan SUICIDE SQUAD (2016) beberapa waktu yang lalu. Kedua film tersebut mendapat respon negatif dan tak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pecinta Film Superhero (termasuk gue). Hadirnya Film terbaru dari DC Extended Universe yaitu WONDER WOMAN (2017) menjadi harapan tersendiri bagi para pecinta Film Superhero karena karakter Diana Prince alias Wonder Woman sebelumnya telah sukses mencuri perhatian dan kalau menurut gue menjadi satu-satunya penyelamat dari Film BATMAN V SUPERMAN: DAWN OF JUSTICE (2016). Aksi Gal Gadot kala itu berhasil memukau dibandingkan Batman & Superman. Tak heran jika banyak yang berharap Film sendiri dari Wonder Woman sangat dinanti.
Dan ternyata sesuai dengan prediksi, Film WONDER WOMAN (2017) ini memukau dan memuaskan! Film yang disutradarai oleh Patty Jenkins ini menceritakan origin story sosok Wonder Woman dari kecil hingga dewasa. Sang sutradara menjelaskan perjalanan background Diana sang Wonder Woman dengan begitu mengalir gak ngebosenin kayak BVS (hehe) meskipun durasinya melar. Battle scene yang dilakukan Wonder Woman juga disini sangat banyak dan memuaskan. Sang sutradara bener-bener mengeksplor action fightnya disini. Efek slow-motion juga memberikan sensasi takjub pada sosok Gal Gadot yang memerankan Wonder Woman, meskipun efek slow-motion yang diberikan cukup banyak ditiap adegan battle fight.


Jajaran pemain juga tampil cukup memuaskan. Gal Gadot yang sekilas mirip Raline Shah ini sukses menjadi sosok Wonder Woman. Aura Badass nya sangat keluar ketika melakukan adegan battle. Tak hanya itu saja, sifat "polos (atau katrok. haha)" dari Wonder Woman ketika berada di luar Pulau Themyscira serta porsi komedi antara Diana Prince, Steve Trevor serta ketiga rekannya sukses menjadi hiburan yang efektif dalam film ini. Petty Jenkins rupanya tidak mengikuti jejak BVS atau DC Extended Universe sebelumnya yang selalu pure dark. Sang sutradara lebih memilih tone yang lebih terang. Plot twist yang dihadirkan tentang sosok villain juga menurut gue cukup berhasil bikin kaget. Oh ternyata Ares itu...
Chemistry Gal Gadot dengan Chris Pine juga cukup mengesankan. Chris Pine tampil charming dan karakternya easy to loved it.
Segi music scoring juga bikin merinding. Backsound khas Wonder Woman yang muncul di Film BVS juga kembali muncul disini. Awesome! Yang sedikit agak mengganggu mungkin efek CGI dibeberapa part ada yang masih terlihat kasar namun untungnya tertutup oleh pesona kecantikan Diana Prince yang meskipun kondisi cuaca nya dingin tapi kayak yang betah pakai kostum Wonder Woman yang asli keren designnya serta sudah dibontang banting kesana kemari, terkena debu atau reruntuhan bangunan juga tapi tetap bersih, bening dan cantik :3
Hal yang cukup kurang berikutnya adalah tiga tokoh villain dalam Film WONDER WOMAN (2017) ini tampil kurang jahat & nanggung. Padahal sosok Wonder Woman sudah tampil sangat powerful dan susah untuk dikalahkan.

Overall.. Sebagai Film Superhero Wanita Pertama dari DC Films serta Sutradara Wanita Film Superhero Pertama, Film WONDER WOMAN (2017) is totally save DC Extended Universe!


[8.5/10Bintang]

[Review] Guardians Of The Galaxy Vol.2: Mencari Asal Usul KeluargaPeter Quill (Star-Lord)

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: GUARDIANS OF THE GALAXY VOL.2 (2017)
Casts: Chris Pratt, Zoe Saldana, Dave Bautista, Vin Diesel, Bradley Cooper, Michael Rooker, Karen Gillan, Pom Klementiff, Elizabeth Debicki, Chris Sullivan, Sean Gun, Kurt Russell, Sylvester Stallone.
Director: James Gunn
Studio: Marvel Studios, Walt Disney Studios


#Synopsis:
The Guardians of The Galaxy mendapat tugas baru untuk melindungi Planet Sovereign yang dipimpin oleh Ayesha The Golden High Priestess (Elizabeth Debicki). Planet Sovereign mendapat terror dari monster yang siap menghancurkan isi dari planet itu. Mendengar imbalan yang cukup besar dan bisa dibebaskannya Nebula (Karen Gillan) yang merupakan saudara dari Gamora (Zoe Saldana), Star-Lord (Chris Pratt), Gamora, Rocket Racoon (Bradley Cooper), Drax (Dave Bautista) dan Baby Groot (Vin Diesel) menerima tawaran itu. 
Usai berhasil mengalahkan monster dan pergi meninggalkan planet Sovereign, salah satu anggota The Guardians of The Galaxy "iseng" mencuri barang berharga di planet Sovereign. Akibatnya, Ayesha geram dan meminta bantuan pada Ravagers yang dipimpin oleh Yondu Udonta (Michael Rooker) untuk menangkap The Guardians of The Galaxy. Yondu adalah orang yang mengurus Star-Lord dari kecil hingga dewasa. Yondu menculik Star-Lord saat masih anak-anak dari tangan kedua orangtuanya.
Ditengah incaran para Ravagers, Star-Lord tetap berusaha mencari keberadaan ayahnya yang konon masih hidup di galaksi terluar dengan bantuan para team Guardians lainnya.
Keadaan pesawat semakin parah akibat diserang drone dari planet Sovereign, Star-Lord memutuskan landing disebuah planet untuk bersembunyi. Tak disangka pertolongan datang. Drone-drone dari planet Sovereign sukses dilumpuhkan oleh sebuah pesawat berwarna putih. Ternyata, pesawat angkasa tersebut milik Ego (Kurt Russell) yang mengaku sebagai ayah dari Star-Lord. Ego merupakan sosok Celestial yang menikah dengan wanita bumi (Ibunya Star-Lord). Ego kemudian mengajak The Guardians untuk pergi ke Planet tempat Ego tinggal. Disana Ego menjelaskan dengan detail asal usul Star-Lord dan rencana masa depan yang akan ia bangun dengan dibantu Star-Lord. Namun, anak angkat dari Ego yaitu Mantis (Pom Klementiff) yang memiliki kemampuan membaca perasaan dan jiwa orang lain merasa ketakutan dan was-was ketika Star-Lord mulai mempercayai ayah angkatnya itu. Gamora pun semakin mencium kejanggalan melihat tingkah laku Mantis yang selalu terlihat ketakutan. 
Hingga akhirnya, rasa khawatir itu terkuak. Sesuatu hal akan terjadi dan akan berdampak masif untuk sejagat raya.
Dapatkah The Guardians of Galaxy kembali menyelamatkan galaksi?

#Review:
Kesuksesan Film GUARDIANS OF THE GALAXY (2014) lalu tak heran jika Marvel Studios melanjutkan series ini. Beruntungnya, Franchise yang dibintangi Chris Pratt ini masih dikomandoi oleh James Gunn. Alhasil, performa jilid kedua nya ini masih sama bagusnya dengan jilid pertamanya. Kabar yang santer mengenai salah satu Infinity Stone akan muncul di film ini pun tidak terbukti. Tapi hal tersebut tak membuat jilid keduanya tampil mengecewakan. Justru semakin memukau! Porsi komedi tetap menjadi andalan disini. Kita bisa melihat beberapa jokes-jokes receh dan ngehe (yang kali ini jauh lebih dewasa) disepanjang film yang dilontarkan oleh Star-Lord, Rocket Racoon dan Drax. Tak hanya itu saja, Baby Groot yang tampil dalam ukuran kecil sangat mencuri perhatian. Gesture serta gerak-geriknya berasa mirip kelakuan balita menggemaskan seperti Gempi atau Kirana Retnohening! Haha.
Cerita jilid keduanya ini semakin komplit dan seru dengan hadirnya subplot dari Gamora, Nebula, Yondu dan Mantis. Keempat subplot itu diceritakan dengan kapasitas minim namun jelas.
Usai berguyon ria, Film GUARDIANS OF THE GALAXY (2017) ini tak lupa memberikan kisah heroik yang cukup mengharukan. Semuanya mendapat porsi heroik yang mengesankan. Bahkan, Baby Groot pun diberi jatah yang cukup penting disini.
Jajaran pemain juga memberikan performa apiknya. Chris Pratt di jilid keduanya ini tampil sedikit lebih serius. Porsi komedinya tak segokil di jilid pertamanya. Namun sisi emosional ketika menyangkut soal ibunya, Star-Lord tampil mengesankan. Rocket Racoon dan Drax mengambil porsi komedi yang sangat ngehe disini. Beberapa komedi konten dewasa lewat bahasa dan dialog diselipkan oleh mereka. Jadi disarankan, untuk membimbing anak-anaknya ketika menonton film ini.
Sosok dua villain di jilid keduanya ini juga tampil oke. Meskipun salah satu dari villain tersebut tampil biasa banget.
Untuk segi visual, Film GUARDIANS OF THE GALAXY (2017) ini tampil full color dan memuaskan. Iringan musik tahun 70-90'an menjadi andalan berikutnya difilm ini. Awesome Mixtape Vol.2 sepertinya akan kembali hits sama seperti Vol.1 kala itu.
Overall, GUARDIANS OF THE GALAXY VOL.2 (2017) ini full entertaining dan FUNtastic! Marvel Studios emang gak pernah gagal dalam membuat sebuah Film Superhero!

Oia, jangan keluar bioskop dulu ya! Karena akan ada 5 Post Credit Scene yang dua diantaranya cukup penting yaitu tentang upcoming villain untuk para The Guardians dan tumbuh kembang Baby Groot! haha.


[9/10Bintang]

[Review] Logan: Akhir Perjalanan Dari Wolverine

- Tidak ada komentar


#Description:
Casts: Hugh Jackman, Patrick Stewart, Dafne Keen, Richard E. Grant, Boyd Holdbrook, Stephen Merchant, Elizabeth Rodriguez
Director: James Mangold
Studio: 20th Century Fox, Marvel Entertainment, TSG Entertainment


#Synopsis:
Dahulu, James Logan (Hugh Jackman) adalah seorang superhero mutant bernama Wolverine yang cukup tangguh diantara superhero mutant X-MEN. Namun, pada tahun 2029, kondisi Logan Wolverine tak sehebat dulu. Ia makin menua, serta kemampuan fisiknya juga ikut menurun. Logan sehari-hari berprofesi sebagai Supir Taksi Online dan juga tinggal merawat Professor Charles Xavier (Patrick Stewart) yang semakin renta dan menurun juga kondisi kesehatannya.Pada suatu hari, rutinitas Logan sedikit terusik ketika seorang wanita meksiko memintanya untuk melindungi seorang gadis cilik bernama Laura (Dafne Keen). Ia meminta Logan untuk membawanya ke North Dakota. Awalnya Logan menolak permintaan dari wanita meksiko itu, namun ketika Logan mendapati fakta yang mengejutkan tentang sosok Laura, Logan langsung ingin melindungi Laura.Perjalanan menuju North Dakota rupanya tak mudah, Logan harus berhadapan dengan Donald Pierce (Boy Holdbrook) beserta anak buahnya yang mengincar Laura. Donald ditugaskan oleh Dr. Zander Rice (Richard Grant) seorang ilmuwan yang mempunyai rencana besar dengan mutants sebagai bahan eksperimennya.
#Review:
Jika harus membandingkan LOGAN (2017) dengan deretan film superhero keluaran Marvel Studios, mungkin LOGAN (2017) ini mempunyai perbedaan yang cukup kontras. Film yang menjadi The Last Movie from Wolverine ini tidak memberikan penampilan visual yang bombastis ala-ala Marvel Studios pada umumnya, LOGAN (2017) memberikan visual yang standar khas film action pada umumnya. Namun, dibalik kesederhanaan itu LOGAN (2017) mempunyai kekuatan pada sisi cerita serta pendalaman karakter.LOGAN (2017) tidak mencoba mendekati film Superhero Marvel Studios kebanyakan yang selalu "fun". LOGAN (2017) justru mengambil sisi sebaliknya yaitu dengan nuansa yang "dark" dan brutal. Hal inilah yang membuat sisi personality tiap karakter terasa begitu deep dan memorable.Gue sangat takjub dengan keputusan Marvel Studios membuat LOGAN (2017) dengan versi yang "serius".Acungan jempol juga untuk jajaran pemain di film LOGAN (2017). Hugh Jackman memberikan penampilan sebagai Wolverine tua yang sangat mengesankan disini. Chemistry Hugh Jackman bersama Patrick Stewart disini sungguh memukau. Dan Laura yang diperankan oleh Dafne Keen is really fvckin' scene stealer with her bad-ass performance! Gilaaaa. Bocah kecil gitu bisa memberikan performa diam-diam namun brutal yang mengesankan.Dengan status "R" lah LOGAN (2017) ini juga menjadikan sang sutradara sangat leluasa mengeksplor sisi action nya dengan agresif dan memukau.Keputusan Marvel Studios (spesialis film superhero bertema "ceria") out-of the comfort-zone lewat tone "gelap" di LOGAN (2017) ini begitu OUTSTANDING! Mari kita lihat, apakah DC Studios (spesialis film superhero bertema "gelap") juga MAMPU seperti Marvel Studios yang out-of the box?! 


[9.5/10Bintang]

[Review] Lego Batman The Movie: Batman Versi Lego Jauh Lebih Awesome!

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Lego Batman The Movie (2017)
Casts: Will Arnett, Zach Galifianakis, Rosario Dawson, Michael Cera, Jenny Slate, Channing Tatum, Jonah Hill, Zoê Kravitz, Adam Devine, Riki Lindhome
Director: Chris McKay
Studio: WarnerBros Pictures


#Synopsis:
Batman/Bruce Wayne (Will Arnett) berhasil menggagalkan rencana Joker dan anak buahnya menghancurkan Gotham City. Keberhasilan Batman itu membuat dirinya selalu dielu-elukan oleh penduduk Gotham City. Batman/Bruce Wayne selalu over percaya-diri bahwa penduduk sipil akan selalu aman dan tentram karena ada ia yang selalu melindungi.Namun suatu ketika, Joker malah menyerahkan diri ke Batman dan ingin dijebloskan saja ke Crypton Asylum. Alasan ia menyerahkan diri lantaran Batman tidak menganggap Joker sebagai musuh utamanya.Melihat Joker beserta anak buahnya menyerahkan diri, tak membuat Batman langsung percaya, ia yakin ada maksud dan tujuan tertentu Joker melakukan hal tersebut.Usai Joker dan anak buahnya menyerahkan diri, kehidupan Crypton Asylum menjadi aman dan tentram. Kepala Kepolisian Gotham City lalu pensiun dan posisinya digantikan oleh anak perempuannya bernama Barbara. Ia lalu mengusulkan agar penduduk dan kepolisian Gotham City bekerjasama dalam memberantas kejahatan bersama Batman.Batman lantas menolak usul calon penerus kepolisian itu. Ia yakin bahwa tanpa campur tangan kepolisian dan penduduk, Gotham City akan aman ditangannya sendiri.Batman tidak tinggal diam, ia mencoba untuk melenyapkan Joker selama-selamanya dengan cara mengirimnya ke Phantom Zone. Satu-satunya cara adalah mencuri alat pengirim ke Phantom Zone yang dimana alat tersebut berada di tangan Superman, musuh sekaligus saingannya Batman. Beruntung Batman dibantu oleh Dick Greyson. Seorang remaja yatim piatu penggemar berat Batman yang tak sengaja Batman angkat menjadi anak-angkat. Dick rela mempertaruhkan nyawanya untuk mencuri senjata dari Superman demi Idola sekaligus ayah angkatnya itu.Apakah Batman berhasil menjalankan misinya? Lalu apa yang sebenarnya yang sedang direncanakan oleh Joker?
#Review:
Jika kamu termasuk penonton yang HATERS terhadap BATMAN V SUPERMAN (2015) kemarin atau DC Films secara keseluruhan seperti saya, sepertinya LEGO BATMAN MOVIE (2017) ini akan menjadi another entertaining movie from DC Comics after SUICIDE SQUAD (2016)!Film BATMAN versi LEGO ini hampir berbanding terbalik dengan film-film adaptasi DC Comics pada umumnya (terutama Batman dan Superman). Sang sutradara menghadirkan Batman versi LEGO dengan penuh keseruan, penuh banyol receh serta cerita yang colorful. tidak "dark" kayak biasanya.LEGO BATMAN MOVIE (2017) ini ibarat film-film superhero dari Marvel Cinematic Universe dimana porsi action, komedi hingga drama semuanya ngeblend dengan baik.Thumbs up untuk porsi komedi disini. LEGO BATMAN MOVIE (2017) tak tanggung-tanggung menghadirkan hiburan komedi yang amat receh dibanyak adegan. Bahkan film Batman versi manusia, Superman, hingga DC Cinematic Universe pun dijadikan bahan komedi oleh Batman versi Lego. Kegilaan LEGO BATMAN MOVIE semakin menggila setelah muncul deretan villain. WarnerBros Pictures menghadirkan villain-villain iconic dari film-film produksi mereka. Sebut saja satu ya. Voldemort. GILA! Batman ngelawan villain terberat dari Harry Potter cuy! Hahahah!Jangan lupakan juga sisi drama di LEGO BATMAN MOVIE (2017). Peran Bruce Wayne disini cukup sukses dalam segi drama yang ia bangun bersama ayah dan anak angkatnya. Alasan sifat dan karakter Batman seperti itu dijelaskan dengan amat baik disini. Beda dengan di BVS (2015) yang jelek banget itu haha.Ensemble voice-over LEGO BATMAN MOVIE (2017) ini juga sangat berhasil mengundang tawa. Will Arnett memberikan performa suara terbaiknya untuk karakter Batman. Sisi komedi, action dan mengharukannya disuarakan dengan baik oleh beliau. Jika selama ini karakter Joker di film DC Comics manapun digambarkan sebagai villain yang menyeramkan dan psikopat, di versi LEGO nya, Joker hadir sebagai villain yang gampang BAPERAN. Batman-Joker Lego Version is the best bro-mance animated so far! HahaOverall, LEGO BATMAN MOVIE (2017) is one of the best animated movie in first 2017! Gue jadi berharap, semoga superhero versi manusia dari DC Films bisa dibuat se-terang kayak gini biar ga keliatan "gelap" mulu! Haha
THE LEGO BATMAN MOVIE (2017) is really entertaining animated movie! Feels like DC Films combined with Marvel Films Style!
[9/10Bintang]

[Review] Suicide Squad: Para Villain DC Ditugaskan Melindungi Dunia

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Suicide Squad (2016)
Casts: Will Smith, Margot Robbie, Jared Leto, Cara Delevingne, Viola Davis, Joel Kinnaman, Jai Courtney, Jay Hernandez, Adewale Akinnuoye-Agbaje, Ike Barinholtz, Scood Eastwood, Adam Beach, Karen Fukuhara
Director: David Ayer
Studio: WarnerBros Pictures, DC Films, RatPac Dune Entertainment, Atlas Entertainment


#Synopsis:
Pejabat Intelijen USA, Amanda Waller (Viola Davis) menganggap bahwa negaranya kini harus mempersiapkan “tameng” yang lebih kuat dan lebih mampu untuk menghadang serta melawan jika kelak "The Next Superman” muncul kembali. Waller kemudian mengusulkan agar pemerintah membentuk sebuah satuan tugas namun berisikan anggota yang tidak biasa, sebuah tim berisikan para meta-humans yang merupakan kriminal dengan berbagai kekuatan super. Ide tersebut dikabulkan karena dengan menaruh “deadly detector" di dalam tubuh para kriminal tadi maka setiap anggota tim yang kemudian bernama ‘Suicide Squad’ itu akan patuh karena jika melanggar, detector itu akan meledak.
Deadshot (Will Smith), Diablo (Jay Hernandez), Slipknot (Adam Beach), Killer Croc (Adewale Akinnuoye-Agbaje), Boomerang (Jai Courtney) dan Harley Quinn (Robbie) “dipaksa” untuk menjadi sebuah tim di bawah pengawasan Kolonel Rick Flag (Joel Kinnaman) dan Katana (Karen Fukuhara). Misi mereka adalah berusaha untuk menggagalkan sebuah rencana besar dan berbahaya yang sedang dilakukan oleh Dr. June Moone (Cara Delevingne) yang tubuhnya digunakan oleh roh penyihir jahat bernama 'Enchantress'. Celakanya itu bukan sebuah tugas yang mudah bagi Suicide Squad, otak kriminal mereka yang liar masih eksis walaupun berada di bawah kendali Waller, dan di sisi lain Joker (Jared Leto) juga punya rencana lain terhadap salah satu anggota Suicide Squad.


#Review:
Gue termasuk #TeamMarvel dimana ketika DC Entertainment rilis film superhero yang diangkat dari DC Comics kurang begitu excited. Meskipun pernah ditangani sutradara sekaliber Christopher Nolan, gue tetap kurang suka dengan film-film dari DC Comics. Tone dan gaya cerita yang dihadirkan DC Films dipengelihatan gue begitu sangat serius, gelap dan kelam. Gue termasuk orang yang anti terhadap film superhero yang terlalu serius. Makanya keputusan Marvel Entertainment merilis film-filmnya yang ceria, terang dan ringan membuat gue jatuh cinta pada Marvel Films.
Setelah kemarin gue cukup kecewa dengan BATMAN V SUPERMAN: DAWN OF JUSTICE (2016), gue semakin kapok untuk mengikuti DC Cinematic Universe. Mendengar kemunculan SUICIDE SQUAD (2016) ini pun awalnya gue abaikan karena takut kecewa seperti ketika nonton BVS itu. Tak sampai disitu saja, belasan trailer yang dilepas yang konon ada beberapa yang “spoiler” membuat gue makin males untuk niat banget nonton film arahan David Ayer ini.
Iseng nonton karena Film di satu-satunya bioskop kota gue udah ditonton semua kecuali film SUICIDE SQUAD, gue mutusin nonton bareng teman dengan memasang ekspetasi yang serendah-rendahnya. Lalu bagaimana hasilnya?
Memuaskan! Gue suka Film SUICIDE SQUAD (2016). Terimakasih untuk WarnerBros Pictures dan DC Films yang “akhirnya” membuat film superhero (villain) yang menyenangkan seperti ini. Gak nyangka film ini bakalan se-ceria dan se-gila ini. Pengenalan tokoh satu persatu hingga beberapa ide gila yang ditampilkan diparuh awal film mungkin ada sebagian orang yang bikin mengantuk, namun beruntung ketika pertengahan menuju akhir film, intens keseruan Film SUICIDE SQUAD (2016) mulai terasa. Terlebih ketika akhirnya mulai bergabung untuk mencari dan melawan Enchantress. Namun jika menggunakan akal logis, power dari musuh SUICIDE SQUAD kali ini tidaklah sebanding dengan kekuatan yang dimiliki personel SUICIDE SQUAD. Endingnya pun kenapa Enchantress malah langsung ikut bertarung fisik dengan anggota SUICIDE SQUAD padahal ia mempunyai kekuatan luar biasa.
Highlight utama Film SUICIDE SQUAD (2016) dimata gue justru ada ditangah Margot Robbie, Cara Delevingne dan Karen Fukuhara. Ketiga perempuan itu memerankan karakter paling kuat dengan latar belakang yang dijelaskan dengan baik diawal film. Margot Robbie tampil sebagai Harley Quinn sungguh menggila disepanjang film. Kegilaannya membuat ia yang paling mencuri perhatian. Will Smith yang merupakan lead-actor pun tampil tidak mengecewakan. Porsi latar belakang yang diberikan pada sosok Deadshot cukup mendominasi namun tetap menyentuh. Jared Leto yang gue kira bakalan jadi lead-actor, malah masuk jajaran supporting. Sosok Joker yang ia perankan cukup gila dan menyeramkan. Tidak mengecewakan sama sekali meskipun hanya muncul beberapa bagian saja. Kisah cinta nya dengan Harley Quinn menjadi pemanis di Film SUICIDE SQUAD (2016) ini.
Poin lebih berikutnya untuk film ini terletak pada scoring musik dan soundtrack. Boleh dibilang banget ini merupakan Album Soundtrack Superhero paling ngena dan masuk kedalam film dibanding film superhero yang rilis tahun ini. Let’s download buddies!
Overall, secara pribadi Film SUICIDE SQUAD (2016) berhasil mengembalikan kepercayaan gue terhadap DC Cinematic Universe setelah kemarin dikecewakan oleh BVS. Can’t wait for next chapter of SUICIDE SQUAD, WONDER WOMAN, AQUAMAN and THE FLASH! (not excited for BATMAN & SUPERMAN Movie) 



[8.5/10Bintang]

Sharing Is Caring