Cari Blog Ini

Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.
Tampilkan postingan dengan label Animasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Animasi. Tampilkan semua postingan

[Review] Lego Batman The Movie: Batman Versi Lego Jauh Lebih Awesome!

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Lego Batman The Movie (2017)
Casts: Will Arnett, Zach Galifianakis, Rosario Dawson, Michael Cera, Jenny Slate, Channing Tatum, Jonah Hill, Zoê Kravitz, Adam Devine, Riki Lindhome
Director: Chris McKay
Studio: WarnerBros Pictures


#Synopsis:
Batman/Bruce Wayne (Will Arnett) berhasil menggagalkan rencana Joker dan anak buahnya menghancurkan Gotham City. Keberhasilan Batman itu membuat dirinya selalu dielu-elukan oleh penduduk Gotham City. Batman/Bruce Wayne selalu over percaya-diri bahwa penduduk sipil akan selalu aman dan tentram karena ada ia yang selalu melindungi.Namun suatu ketika, Joker malah menyerahkan diri ke Batman dan ingin dijebloskan saja ke Crypton Asylum. Alasan ia menyerahkan diri lantaran Batman tidak menganggap Joker sebagai musuh utamanya.Melihat Joker beserta anak buahnya menyerahkan diri, tak membuat Batman langsung percaya, ia yakin ada maksud dan tujuan tertentu Joker melakukan hal tersebut.Usai Joker dan anak buahnya menyerahkan diri, kehidupan Crypton Asylum menjadi aman dan tentram. Kepala Kepolisian Gotham City lalu pensiun dan posisinya digantikan oleh anak perempuannya bernama Barbara. Ia lalu mengusulkan agar penduduk dan kepolisian Gotham City bekerjasama dalam memberantas kejahatan bersama Batman.Batman lantas menolak usul calon penerus kepolisian itu. Ia yakin bahwa tanpa campur tangan kepolisian dan penduduk, Gotham City akan aman ditangannya sendiri.Batman tidak tinggal diam, ia mencoba untuk melenyapkan Joker selama-selamanya dengan cara mengirimnya ke Phantom Zone. Satu-satunya cara adalah mencuri alat pengirim ke Phantom Zone yang dimana alat tersebut berada di tangan Superman, musuh sekaligus saingannya Batman. Beruntung Batman dibantu oleh Dick Greyson. Seorang remaja yatim piatu penggemar berat Batman yang tak sengaja Batman angkat menjadi anak-angkat. Dick rela mempertaruhkan nyawanya untuk mencuri senjata dari Superman demi Idola sekaligus ayah angkatnya itu.Apakah Batman berhasil menjalankan misinya? Lalu apa yang sebenarnya yang sedang direncanakan oleh Joker?
#Review:
Jika kamu termasuk penonton yang HATERS terhadap BATMAN V SUPERMAN (2015) kemarin atau DC Films secara keseluruhan seperti saya, sepertinya LEGO BATMAN MOVIE (2017) ini akan menjadi another entertaining movie from DC Comics after SUICIDE SQUAD (2016)!Film BATMAN versi LEGO ini hampir berbanding terbalik dengan film-film adaptasi DC Comics pada umumnya (terutama Batman dan Superman). Sang sutradara menghadirkan Batman versi LEGO dengan penuh keseruan, penuh banyol receh serta cerita yang colorful. tidak "dark" kayak biasanya.LEGO BATMAN MOVIE (2017) ini ibarat film-film superhero dari Marvel Cinematic Universe dimana porsi action, komedi hingga drama semuanya ngeblend dengan baik.Thumbs up untuk porsi komedi disini. LEGO BATMAN MOVIE (2017) tak tanggung-tanggung menghadirkan hiburan komedi yang amat receh dibanyak adegan. Bahkan film Batman versi manusia, Superman, hingga DC Cinematic Universe pun dijadikan bahan komedi oleh Batman versi Lego. Kegilaan LEGO BATMAN MOVIE semakin menggila setelah muncul deretan villain. WarnerBros Pictures menghadirkan villain-villain iconic dari film-film produksi mereka. Sebut saja satu ya. Voldemort. GILA! Batman ngelawan villain terberat dari Harry Potter cuy! Hahahah!Jangan lupakan juga sisi drama di LEGO BATMAN MOVIE (2017). Peran Bruce Wayne disini cukup sukses dalam segi drama yang ia bangun bersama ayah dan anak angkatnya. Alasan sifat dan karakter Batman seperti itu dijelaskan dengan amat baik disini. Beda dengan di BVS (2015) yang jelek banget itu haha.Ensemble voice-over LEGO BATMAN MOVIE (2017) ini juga sangat berhasil mengundang tawa. Will Arnett memberikan performa suara terbaiknya untuk karakter Batman. Sisi komedi, action dan mengharukannya disuarakan dengan baik oleh beliau. Jika selama ini karakter Joker di film DC Comics manapun digambarkan sebagai villain yang menyeramkan dan psikopat, di versi LEGO nya, Joker hadir sebagai villain yang gampang BAPERAN. Batman-Joker Lego Version is the best bro-mance animated so far! HahaOverall, LEGO BATMAN MOVIE (2017) is one of the best animated movie in first 2017! Gue jadi berharap, semoga superhero versi manusia dari DC Films bisa dibuat se-terang kayak gini biar ga keliatan "gelap" mulu! Haha
THE LEGO BATMAN MOVIE (2017) is really entertaining animated movie! Feels like DC Films combined with Marvel Films Style!
[9/10Bintang]

[Review] The Secret Life of Pets: Kisah Seru Ketika Hewan Peliharaan Ditinggal Majikannya

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: The Secret Life of Pets (2016)
Casts: Louis C.K, Eric Stonestreet, Kevin Hart, Jenny Slate, Ellie Kemper, Albert Brooks, Lake Bell, Dana Carvey, Hannibal Burres, Michael Beattie, Jaime Camil, Steve Coogan
Director: Yarrow Cheney, Chris Renaud
Studio: Universal Pictures, Illumination Entertainment


#Synopsis:
Anjing benama Max (Louis CK) merasa kesal ketika kehidupan sehari-hari yang ia isi bersama Chloe (Lake Bell), Mel (Bobby Moynihan), dan Buddy (Hannibal Buress) suatu ketika “diganggu” oleh Duke (Eric Stonestreet). Duke merupakan anjing ukuran besar yang diadopsi oleh pemilik Max, Katie (Ellie Kemper). Lawan menjadi kawan, Max dan Duke memutuskan untuk menyelinap keluar apartemen, tapi celakanya mereka tersesat di New York. Selain bertemu dengan hewan baru seperti Tiberius (Albert Brooks) dan Gidget (Jenny Slate) mereka juga harus berurusan dengan Ozone (Steve Coogan), anggota gang kucing, danSnowball (Kevin Hart), kelinci yang memaksa Mac dan Duke untuk menjadi bawahannya.


#Review:
Digadang-gadang sebagai another fun movies after DESPICABLE ME SERIES or MINIONS MOVIE, Film THE SECRET LIFE OF PETS (2016) boleh dibilang seperti itu, Film ini tampil hanya fun saja namun sepertinya tidak akan menjadi iconic seperti MINIONS dan mudah untuk dilupakan. Film THE SECRET LIFE OF PETS (2016) dibuka dengan short-movie MINIONS Episode Blender. Entah kenapa gue mulai jenuh melihat sosok MINIONS itu. Universal Pictures dan Illumination Entertainment sepertinya belum bisa mengimbangi Disney atau Pixar Studios dalam membuat short-movie atau featured-movie yang memorable dan berkelas.
Film THE SECRET LIFE OF PETS (2016) tampil dengan durasi yang ringkas. Premis yang dihadirkan sebetulnya menarik tentang kehidupan para hewan peliharaan ketika ditinggal para majikannya. Jika digarap penuh dengan sisi emosional layaknya TOY STORY SERIES, mungkin film ini akan menjadi jauh lebih baik lagi tidak cuma menghibur saja karena potensinya cukup besar. Paruh awal film menghadirkan cerita yang cukup menjanjikan. Namun menuju akhir film, ceritanya justru berbelok menjadi survive ala-ala TOY STORY 3 (2010).
Max dan Duke adalah karakter utama dalam film ini, namun gue malah jatuh cinta pada karakter Gidget dan SnowBall. Gue cukup protes kenapa sosok SnowBall yang menggemaskan itu harus mendapat peran jahat dan didubbing oleh laki-laki! Haha. Untuk segi visual dan animasi, Illumination Entertainment tidaklah mengecewakan. Begitu colorful dan ceria. Visual New York versi animasi begitu memanjakan mata ditambah ketika opening, Lagu WELCOME TO NEWYORK milik Taylor Swift pas menggema dan sesuai dengan film ini.
Overall, THE SECRET LIFE OF PETS (2016) is another fun animation movie after DESPICABLE ME SERIES. Not for awarding lists maybe.



[7/10Bintang]

[Review] Mencari Dory: Petualangan Dory Menemukan Ingatan Dan Keluarganya

- Tidak ada komentar




#Description:
Title: Finding Dory a.k.a Mencari Dory (2016)
Casts: Ellen Degeneres,  Albert Brooks, Ed O’Neill, Kaitlin Olson, Hayden Rolence, Ty Burrell, Diane Keaton,  Eugene Levy, Sloane Murray, Sigourney Waver, Bob Peterson, Siska Tola, Syahrini, Raffi Ahmad, Maria Oentoe
Director: Andrew Stanton
Studio: Disney, Pixar Animation Studios


#Synopsis:
Kini Dory (Ellen Degeneres, Siska Tola) tinggal bersama Marlin (Albert Brooks) bersama dengan anaknya Nemo (Hayden Rolence) di Great Barrier Rief. Mereka merupakan teman sekaligus keluarga satu-satunya untuk Dory. Dory sebetulnya mempunyai orangtua bernama Jenny (Diane Keaton) dan Charlie (Eugene Levy), namun semasa kecil, ketika Dory bermain ia terbawa arus dan pergi meninggalkan ayah dan ibunya. Namun sayang, Dory adalah seekor ikan yang pelupa dan mempunyai masalah dengan Ingatan. Ia mudah sekali melupakan hal-hal yang telah dialaminya meskipun itu terjadi selang beberapa detik.
Suatu hari, Dory diminta oleh Mr. Ray (Bob Peterson) seekor ikan pari yang merupakan guru di Great Barrier Rief untuk menjadi asisten guru menemani anak-anak murid melakukan Safari Lautan. Tiba-tiba disepanjang perjalanan, Dory mengingat hal di masa lalunya, termasuk ketika Mr. Ray mengingatkan anak-anak untuk menjauhi arus, Dory seketika ingat dengan pesan ayahnya. Tak hanya itu saja, Dory melihat pasir dan beberapa kerang pun langsung teringat kedua orangnya. Merasa heran karena ia bisa mengingat itu semua, Dory kemudian jatuh pingsan.
Dengan kondisi belum pulih, Dory bergumam “Jewel of Morro Bay, California”. Dan ketika ia sudah tersadar, Dory merasa di tempat itu terdapat kedua orangtuanya dan ia memutuskan untuk pergi kesana. Awalnya Marlin menolak untuk menemani Dory untuk pergi ke California lantaran ia sudah kapok untuk berpetualang melintasi samudera, tapi tak lama kemudian Marlin kemudian setuju menemani sahabatnya itu menemukan keluarganya disana. Alasannya karena ia pernah merasakan yang pernah dirasakan Dory saat Nemo hilang pada waktu itu.
Dengan bantuan kawanan kura-kura yang dipimpin oleh Crush (Andrew Stanton), mereka tiba di California. Namun, sesampainya disana, tiba-tiba Dory terjaring oleh pegawai Marine Life Institute yang bertugas mengkarantina berbagai spesies hewan laut. Ditempat karantina itu, Dory bertemu dengan Hank (Ed O’Neill), gurita oranye yang bisa menyamar seperti bunglon. Selama terpisah dengan Marlin dan Nemo, Hank lah yang membantu Dory dalam mencari keluarganya itu.
Sampai akhirnya Dory dan Hank bertemu dengan teman lamanya yaitu Destiny (Kaitlin Olson / Syahrini) seekor paus yang mengalami rabun jauh dan Bailey (Ty Burrell / Raffi Ahmad) seekor paus beluga yang tidak mempercayai kekuatan gelombang ultrasonik yang dimilikinya. Dengan dibantu ketiga temannya itu akhirnya Dory berhasil mencapai wahana laut lepas di Marine Life Institute yang konon itu adalah tempat kelahirannya dan rumah dimaan keluarganya tinggal.
Namun setibanya disana, rupanya keluarga Dory tidak ada. Dua kepiting kecil yang melihat Dory kebingungan lantas memberi Jenny dan Charlie telah lama pergi mencarinya dan tidak pernah kembali. Mendengar hal itu, Dory langsung sedih karena bertahun-tahun lamanya sejak ia kecil hingga sekarang tidak bertemu dengan keluarganya dan sekarang keberadaan orangtuanya pun tidak diketahui. Lalu akankah Dory menyerah dalam menemukan kedua orangtuanya? Lalu bagaimanakah nasib Marlin dan Nemo yang telah terpisah dengan Dory?


#Review:
Akhirnya Disney Pixar Animation Studios menghadirkan animasi terbaiknya lagi untuk tahun 2016 ini. Setelah tahun lalu sukses dengan INSIDE OUT (2015) yang mendapat pujian luar biasa dimana-dimana. 13 tahun jarak dari sekuel pertamanya yaitu FINDING NEMO (2003) tak membuat sekuel keduanya ini kehilangan ciri khas Disney Pixar nya. Sama seperti ADA APA DENGAN CINTA 2 (2016) yang mempunyai rentang jarak sangat jauh dari sekuel pertamanya, FINDING DORY (2016) juga masih memberikan moment-moment terhangatnya yang menyentuh dan sangat respect terhadap seri pertamanya.
FINDING DORY (2016) menyajikan petualangan ikan Blue-Tang bernama Dory yang mempunyai penyakit gampang pikun bersama si ikan badut Marlin dan Nemo untuk mencari keluarganya. Cerita yang dihadirkan FINDING NEMO (2016) sangat mudah untuk diikuti. Sepanjang film disuguhi animasi yang enak dipandang mata dan diikuti oleh adegan-adegan yang membuat happy. Kelebihan Disney Pixar tak hanya visual yang memukau, sisi cerita pun seperti biasanya selalu memberikan part yang menyentuh hati. Edan. Film animasi tentang seekor laut bisa membuat yang menyaksikannya terharu. Tak hanya itu saja, sebelum menyaksikan perjalanan Dory, Disney Pixar seperti biasanya lagi memberikan short movie sebelum film dimulai. Kali ini berjudul PIPER. Yang bercerita tentang seekor anak burung dipinggir pantai yang ketakutan untuk mencari makanan. Dengan durasi singkat, PIPER sangat sukses memberikan isi pesan film yang menyentuh tentang pola asuh orangtua. Terbaik!


Jajaran pemain pun tampil memuaskan. Para aktor dan aktris yang mengisi suara di FINDING DORY (2016) ini memberikan performa suara terbaiknya. Kelebihan lainnya FINDING DORY (2016) terletak pada banyaknya karakter baru yang jauh lebih beragam dan hampir semuanya mencuri perhatian. FINDING DORY (2016) dengan versi Bahasa Indonesia ternyata tak kalah bagusnya dengan versi Bahasa Inggris. Disney Pixar sukses menyajikan FINDING DORY yang "membumi" dengan kata-kata, kalimat dan gaya bahasa yang betul-betul mengikuti Bahasa Indonesia masa kini. Beberapa nama tempat pun didalam film ini sungguh "niat" kembali diedit menggunakan Bahasa Indonesia seperti: Laut Lepas, Balai Kelautan, Karantina dan yang lainnya. Itu semakin membuat FINDING DORY (2016) terasa makin Indonesia. Jajaran para dubbing pun yang awalnya gue ragukan ternyata tampil memuaskan. Pengisi suara Dory versi Bahasa Indonesia tak kalah apiknya dengan Ellen Degeneres dalam Dory versi Bahasa Inggris. Suara Dory ketika kecil dan Nemo dalam versi Bahasa Indonesia tak kalah cute dan menggemaskan dengan versi Bahasa Inggris. Dua nama artis Indonesia yaitu SYAHRINI dan RAFFI AHMAD yang dugaan gue sebelum nonton sangat ragu ketika mereka ditunjuk ngisi suara film animasi sekelas Disney Pixar langsung terbukti tidak benar. Keduanya justru menjadi salah satu dubbing yang memukau. SYAHRINI yang terkenal sebagai penyanyi dengan suara manja dan desah terpampang nyata sangat pas memerankan Paus Rabun Jauh bernama Destiny. Syahrini begitu baik dalam mengontrol suaranya sehingga tidak tampil manja lebay seperti biasanya. RAFFI AHMAD juga tampil cukup memuaskan men-dubbing Paus Beluga. Satu lagi yang cukup mencuri perhatian adalah suara dari Ibu Maria Oentoe yang terkenal suaranya lewat "PINTU TEATER 1 TELAH DIBUKA.." disalah satu jaringan bioskop ini beliau juga hadir memberikan suara iconicnya dalam Film FINDING DORY (2016) versi Bahasa Indonesia.
Overall, FINDING DORY (2016) is The Best Animation of the year after ZOOTOPIA (2016) dan MENCARI DORY (2016) juga tak kalah bagusnya dengan versi Bahasa Inggris. Princess Syahrini you're nailed it!

*Note: Ada after credit title scene nya loh. Jangan dilewatkan ya. Berhubungan banget dengan FINDING NEMO (2003).

 [9/10Bintang]

[Review] Angry Birds The Movie: Amarah Para Burung Diangkat Ke Layar Lebar

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Angry Birds The Movie (2016)
Casts: Jason Suedekis, Josh Gad, Danny McBride, Maya Rudolph, Bill Hader, Peter Dinklage, Sean Penn, Keegan-Michael Key, Kate McKinnon
Director: Clay Katytis, Fergal Reilly
Studio: Columbia Pictures, Sony Pictures, Rovio Entertainment


#Trailer:

Official Trailer Angry Birds The Movie (2016)



#Synopsis:
Red (Jason Suedekis) seekor burung merah sedari kecil sudah dikenal sebagai burung yang mudah terpancing amarahnya. Tak hanya itu saja, alisnya yang tebal juga sering jadi bahan celaan burung disekitarnya. Itulah yang menyebabkan ia tinggal di tepi pantai sendirian jauh dari pemukiman desa burung.
Beranjak besar, Red kemudian mencoba untuk memasuki kelas pengendalian emosi milik seekor burung putih bernama Matilda (Maya Rudolph). Tujuannya agar Red bisa meredam emosinya dan tidak dijauhi oleh warga di pulau burung. Di kelas tersebut ia juga berkenalan dengan siswa lainnya. Mereka adalah Chuck (Josh Gad) burung kuning yang sedang belajar mengendalikan kekuatannya, kemudian Terrence (Sean Penn) burung merah besar yang terlihat menyeramkan dan Bomb (Danny McBride) burung hitam yang mempunyai tujuan sama seperti Chuck.
Suatu hari, pulau burung kedatangan sebuah kapal besar yang melabuh dipinggiran pantai tepat dekat rumah Red. Ia tak menerima kedatangan kapal besar yang rupanya dimiliki para babi hijau itu. Pasalnya, kapal besar itu merusak tempat tinggalnya.
Kedatangan para babi hijau yang dipimpin oleh Leonard (Bill Hader) ke pulau burung itu untuk menjalin persahabatan dengan para burung. Untuk meyakinkan sesepuh pulau burung dan para penduduknya, Leonard memberikan pesta mewah, ketapel raksasa, dan pesta musik besar-besaran pada penduduk pulau burung.
Red merasa curiga dengan kedatangan Leonard beserta kapal besarnya yang serba mendadak dan langsung dicintai oleh penduduk pulau burung. Dengan mengajak temannya di kelas pengendalian emosi, Red, Chuck dan Bomb kemudian mencoba menyusup ke dalam kapal besar milik Leonard. Dan mengejutkan. Ketiganya menemukan ratusan babi hijau lainnya yang sedang bersembunyi di kapal itu. Hal itu kemudian menyulut emosi Red dan ingin membuktikan kebohongan Leonard pada penduduk pulau burung.
Namun seperti biasanya, perkataan Red tidak pernah ada yang mendengarnya. Penduduk pulau burung sudah terlanjur terlena dengan segala yang telah diberikan oleh Leonard beserta anak buahnya. Merasa makin tersudut, Red kemudian berfikir untuk bisa menemui Mighty Eagle (Peter Dinklage), Burung Elang legendaris yang selalu menolong dan melindungi pulau burung. Dengan mengajak Chuck dan Bomb, ketiganya kemudian berusaha menemui Mighty Eagle dengan menelusuri hutan, lembah dan pegunungan.
Akhirnya, perjuangan Red dan kedua temannya membuahkan hasil. Mereka berjumpa dengan Mighty Eagle di puncak gunung. Tapi harapan tak sesuai dengan kenyataan. Sang burung elang ternyata sudah pensiun dan tidak mau lagi melakukan aktifitas seperti dahulu. Kecewa dengan sikap Mighty Eagle, Red dan kawan-kawan kemudian kembali ke desa burung.
Setibanya di desa burung. Kondisinya sudah kacau. Ketika pesta musik berlangsung, anak-anak buah Leonard beraksi mencuri telur-telur milik penduduk desa burung. Tak hanya mencuri saja, mereka juga meluluh lantahkan desa dengan bom-bom yang telah mereka siapkan.
Bisakah Red, Chuck, Bomb dan lainnya menyelamatkan telur-telur para penduduk dari genggaman para babi hijau? Bagaimana nasib para calon generasi penerus desa burung? Apakah akan berakhir tragis menjadi santapan para babi hijau?



#Review:
Salah satu game populer dari smartphone yaitu Angry Birds milik Rovio Entertainment akhirnya resmi mempunyai versi layar lebar yang diangkat oleh Columbia Pictures dan Sony Pictures. Jauh-jauh hari sebelum versi film dirilis, Rovio Entertainment yang berdomisili di Finlandia sudah membuat serial Angry Birds versi short movie yang diberi judul Angry Birds Toons.
Harus diakui, Angry Birds The Movie ini benar-benar cerah, ceria dan berwarna. Para burung yang biasanya digambarkan sederhana (tanpa sayap dan kaki pada versi game) di versi film ini mempunyai organ tubuh yang lengkap. Tapi gue tetap jatuh hati pada Angry Birds versi sederhana karena sudah iconic dibandingkan dengan versi filmnya. Desa burung yang digambarkan pun tampil cukup memanjakan mata.
Angry Birds The Movie ini mungkin dibuat hanya ditujukan untuk anak-anak saja. Segi cerita tampaklah mudah banget ditebak. Sisi from zero to hero dan krisis percaya diri kembali diangkat di film ini. Plot itulah yang cukup menyita durasi di awal hingga pertengahan. Namun sedikit tertolong dengan animasi yang memanjakan mata dan humor-humor yang kadang garing dibeberapa bagian. Klimaks peperangan antara para burung dan babi hijau hanya disimpan di akhir film saja dengan durasi yang tak terlalu lama juga. Padahal part peperangan itulah yang membuat gue penasaran dengan film ini.
Euforia Quicksilver jadi scene-stealer pada X-Men Days of Future Past (2014) dan X-Men: Apocalypse (2016) rupanya sedikit dimanfaatkan oleh film ini lewat karakter Chuck si burung kuning. Entah disini juga aksi Chuck akan menjadi scene-stealer juga atau tidak, tapi yang jelas, scene-stealer buat gue adalah bayi-bayi burung yang menggemaskan overloaded itu. Yang cukup mengecewakan menurut gue adalah Soundtrack. Terkesan “tidak modal” hanya comot lagu-lagu yang sudah hits dan kemudian direcycle oleh penyanyi Demi Lovato. Huftness
Overall, Angry Birds The Movie is colorful and just for kids. Nothing special.



[7/10Bintang]

[Review] The Peanuts Movie: Perjuangan Merebut Perhatian Si Gadis Berambut Merah

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: The Peanuts Movie (2015)
Casts: Noah Schnapp, Mariel Sheets, Bill Melendez, Francesca Capaldi, Hadley Belle Miller, Alexander Garfin, Noah Johnston, Anastasia Bredikhina, Rebecca Bloom, Venus Schultheis, Kristin Chenoweth
Director: Steve Martino
Studio: 20th Century Fox, Blue Sky Studios


#Trailer:

Official Trailer The Peanuts Movie (2015)


#Synopsis:
Kisah tentang seorang anak kecil yaitu Charlie Brown (Noah Schnapp) yang berusaha bisa berkenalan dengan seorang gadis cantik berambut merah (Francesca Capaldi) yang merupakan siswa baru dikelasnya dan juga tetangga baru didepan rumahnya. Charlie merasa kurang percaya diri bisa berkenalan dengan gadis berambut merah itu, karena ia tidak mempunyai bakat atau kelebihan yang dimiliki didalam dirinya. Charlie beranggapan bahwa ia terlahir tidak mempunyai bakat dan kemampuan, Dengan bantuan Snoopy (Bill Melendez), anjing kecil berwarna putih beserta burung imut berwarna kuning Woodstock, Charlie semakin berusaha memupuk rasa percaya dirinya agar ia bisa dekat gadis kecil berambut merah itu. Berbagai cara Charlie dilakukan agar bisa menarik perhatian si gadis kecil berambut merah itu, seperti mengikuti saran temannya yaitu Lucy ( Hadley Belle Miller) gadis cilik yang selalu tak terima dengan kesuksesan orang lain, hingga belajar dansa untuk mengikuti acara Winter-Dance Competition yang sering dilaksanakan ketika musim salju tiba, hingga mencoba menjadi seorang pesulap pada acara pementasan bakat disekolahnya. Namun semua rencana yang awalnya sudah dilakukan, harus berakhir dengan kekacauan.
Namun suatu hari, Charlie dikagetkan dengan hasil akhir ujiannya mendapatkan nilai sempurna. Teman-teman dikelasnya tak mempercayai Charlie bisa mendapatkan nilai 100. Charlie juga tak menyangka ia bisa mendapatkan nilai sebagus itu, padahal ia termasuk golongan "siswa biasa-biasa". Keberhasilan Charlie mendapatkan nilai sempurna, menjadi "headline news" diseluruh siswa disekolahnya. Charlie mendadak terkenal dan disegani seluruh teman-temannya.
Disisi lain, gara-gara diusir karena hewan tidak diperbolehkan masuk kedalam area sekolah, Snoopy menemukan sebuah mesin tik yang sudah tak terpakai dan ia kemudian membuat sebuah cerita tentang perjuangan dirinya mendapatkan cinta sejatinya yaitu FiFie (Kristin Chenoweth) dengan berlatar belakang perang dunia 1.
Disisi lainnya lagi, adik dari Charlie yaitu Sally Brown (Mariel Sheets) kemudian memanfaatkan kepopuleran sang kakak dengan membuka "tour-guide" dirumahnya dan memproduksi merchandise all about Charlie Brown. Hal itu ia dilakukan bertepatan dengan beberapa hari menjelang tugas akhir sekolah yaitu kerja kelompok membuat ringkasan dari sebuah novel yang harus dikumpulkan sebelum libur musim panas tiba. Yang kebetulan Charlie Brown berpasangan dengan si gadis kecil berambut merah itu.
Bisakah Charlie menyelesaikan tugas kelompok itu? Akankah ia bisa membuat si gadis kecil berambut merah terpesona dengan segala yang telah Charlie lakukan? Lalu apakabarnya dengan cerita kisah cinta sejati yang dibuat oleh Snoopy?


#Review:
Jujur, diparuh awal film, belum terlalu biasa menikmati "suasana" animasi film ini karena masih terpesona dengan animasi khas Disney, Pixar atau Dreamworks. Namun sering filmnya berjalan dan bergulir, Suasana THE PEANUTS MOVIE makin lama makin menyenangkan!
Film yang diangkat dari komik strip klasik karya Charles M.Schulz pada tahun 50-an berjudul PEANUTS. Meskipun mengangkat isi cerita tentang cara mendapatkan perhatian dari seseorang yg disukai, beruntung THE PEANUTS MOVIE berhasil mengemasnya dengan begitu sederhana ditambah dengan humor-humor yang "aman namun lebay" untuk segala usia. Harus diakui, sisi komedi dalam THE PEANUTS MOVIE ini cenderung sederhana tidak membuat terbahak-bahak namun dijamin, tingkah polah genk The Peanuts ini akan membuat anda tersenyum lebar selebar-lebarnya!
Namun menurut gue, karakter dan cerita kisah cinta sejati Snoopy tidak memberikan impact yg bombastis dan malah membuat fokus cerita film THE PEANUTS MOVIE menjadi terbelah dua. Lucu sih iya. Tapi kalo dihilangkan dan cukup berfokus pada cerita Charlie Brown saja mungkin akan jauh lebih baik.
Yang menarik perhatian selanjutnya justru teman-teman nya Charlie Brown dengan segala kelakuannya yang lebay namun menggemaskan. Sebut saja Lucy yang merasa dirinya paling cantik dan paling tidak terima dengan kesuksesan orang lain, kemudian Linus yang mempunyai hobi membawa semacam selimut kemana-mana namun selalu setia menemani Charlie disaat apapun, lalu ada Peppermint Patty yang sering dipanggil "Sir" oleh teman-temannya, kemudian ada Pig Pen si anak "debu", lalu ada lagi Marcie si kutubuku yang selalu menemani "Sir Peppermint Patty, dan kemudian ada Schoeder yang bagaikan "beethoven" diantara teman-teman lainnya. Diantara semua karakter dalam THE PEANUTS MOVIE, karakter Sally Brown yang merupakan adik dari Charlie, adalah yang paling mencuri perhatian dari pertengahan hingga akhir film. Dialog lebay dan humor yang ia tampilkan begitu "receh" dan selalu membuat tertawa lebar.


Overall, THE PEANUTS MOVIE is one of my favorite animated movie of the year after INSIDE OUT and SHAUN THE SHEEP MOVIE!



[8.5/10Bintang]

[Review] Minions: Spin-Off Despicable Me Yang Hanya Menghibur Saja!

- Tidak ada komentar

#Description:
Title: Minions (2015)
Casts: Pierre Coffin, Sandra Bullock, Jon Hamm, Allison Janney, Steve Coogan, Geoffrey Rush, Jennifer Saunders
Director: Kyle Balda & Pierre Coffin
Studio: Illumination Entertainment


#Trailer:

Official Trailer Minions (2015)


#Synopsis:
Dikisahkan sejak sebelum masehi, telah ada sebuah suku unik yang berbentuk lonjong berwarna kuning. Mereka adalah The Minions (Pierre Coffin). Para Minions ini mempunyai tradisi yang unik yaitu mengabdi pada sosok jahat yang paling ditakuti.
Dinosaurus menjadi tuan mereka yang pertama. Namun sayang, baru beberapa jam mengabdi, gara-gara hal ceroboh yang dilakukan oleh para Minions, sang tuan mereka itu mati. Hal itu terus berulang hingga ke zaman peradaban fir'aun, vampir hingga zaman perang uni soviet. Semua tuan mereka mati gara-gara kecerobohan para Minions.
Tanpa tuan untuk mengabdi, para Minions bagaikan kehilangan semangat hidup. Setelah berabad-abad lamanya tinggal disebuah gua es, Kevin (Pierre Coffin) salah satu dari para Minions pun bertekad keluar dari gua untuk mencari penjahat untuk dilayani. Ia tidak sendirian, ditemani oleh Stuart (Pierre Coffin) dan Bob (Pierre Coffin).
Pencarian penjahat itu membawa mereka sampai ke Orlando, dimana diwilayah tersebut sedang mengadakan VillainCon. Event tahunan yang dihadiri oleh penjahat-penjahat super dari berbagai penjuru dunia. Di VillainCon itu juga hadir Scarlett Overkill (Sandra Bullock) yang terkenal sangat hebat dan kebetulan ia juga sedang mencari anak buah. Akhirnya berkat kecerobohan juga, Kevin, Stuart dan Bob berhasil mendapatkan tuan baru.
Sebagai tugas pertama, Scarlett memberikan tugas pada ketiga Minions itu untuk mencuri mahkota milik Queen Elizabeth (Jennifer Saunders) yang sangat ia impikan selama ini. Karena dengan memiliki mahkota itu, ia bisa menguasai daratan Inggris.
Lagi dan lagi, para Minions melakukan kecerobohan yang menyebabkan Queen Elizabeth malah memberikan gelar Raja pada para Minions itu. Tidak terima dengan dijadikannya Minons sebagai raja, Scarlett Overkill berencana untuk memusnahkan Minions.
Bisakah para Minions memberikan penjelasan pada Scarlett Overkill yang terlanjur sudah marah besar pada mereka?



#Review:
Kepopuleran The Minions dalam Despicable Me (2010) dan Despicable Me 2 (2013) membuat Illumination Entertainment tertarik untuk membuat sebuah film animasi yang berfokus pada The Minions saja. Hal itu akhirnya terealisasi pada Summer Movies 2015 ini. Sejak menit pertama, MINIONS (2015) ini memberikan lawakan dan keseruan yang memborbardir tanpa permisi. Tingkah konyol dan hal hal ceroboh yang dilakukan oleh para Minions sangat ampuh membuat tertawa terbahak-bahak. Jangan dilupakan juga dialog-dialog aneh yang diucapkan para Minions ini. Membuat bingung namun tetap bikin tertawa juga pada akhirnya.
Porsi gila-gilaan dan kekonyolan tingkah polah Minions ini sedikit membuat cerita utama MINIONS ini menjadi kosong, hampa dan malah hilang. Angkat jempol pun hanya untuk Pierre Coffin saja yang lagi-lagi selalu berhasil menghidupkan karakter Minions lewat suara dan dialog nya yang beneran aneh. Sandra Bullock yang awalnya diprediksi bisa memuaskan difilm ini, harus diakui hanya tampil biasa saja. Lakon penjahatnya pun jauh lebih bagusan Gru daripada dia juga.
Overall, secara keseluruhan Spin-Off Despicable Me ini berhasil tampil menghibur dengan visual animasi yang sempurna dan tajam serta kekonyolan yang tiada ampun saja. Cocok untuk melepas penat setelah menghadapi banyak kesibukan.



[7/10Bintang]

Sharing Is Caring