Cari Blog Ini

Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

[Review] A Copy Of My Mind: Kisah Cinta Sederhana Dan Sensual Dari Joko Anwar

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: A Copy Of My Mind (2016)
Casts: Chicco Jerikho, Tara Basro, Maera Panigoro, Paul Agusta, Ario Bayu, Ronny P Tjandra, Windu Arifin, Suhaya, Tony Setiadji
Director: Joko Anwar
Studio: CJ Entertainment, Lo-Fi Flicks Pictures


#Trailer:

Official Trailer A Copy Of My Mind (2016)


#Synopsis:
Bercerita tentang Sari (Tara Basro) seorang karyawan salon yang mempunyai mimpi punya home-theater dirumahnya sendiri. Ia sangat gemar menonton film dari DVD bajakan. Karena baginya, menonton film adalah kebahagiaan yang ia rasakan. Sari sangat gemar dengan film-film tentang mahluk-mahluk rekayasa yang mustahil keberadaanya. Suatu hari ia protes karena subtitle dalam DVD yang ia beli ngaco dan asal-asalan. Sang pemilik toko DVD bajakan (Tony Setiadji) kemudian mempertemukan Sari dengan Alex (Chicco Jerikho) si tukang translate untuk DVD bajakan. Tak disangka, awalnya dari DVD bajakan dan diajak melihat koleksi DVD-DVD bajakan milik Alex, kemudian keduanya menjalin kedekatan dan tumbuh cinta diantara mereka. Kepingan-kepingan DVD yang menempel di dinding kamar Alex yang sempit itu menjadi saksi kisah cinta keduanya.
Beberapa hari kemudian, Sari yang sudah dua tahun tinggal di Ibukota Jakarta dengan kemampuan facial-treatment yang ia peroleh ketika bekerja di Yelo Salon, merasa ingin mencari tempat kerja dengan suasana yang baru. Berbekal pengalaman itulah ia mencoba melamar kerja ke sebuah salon untuk kalangan menengah keatas milik Bos Bandi (Paul Agusta). Kebetulan, salon milik Bos Bandi sedang membutuhkan tenaga facial-treatment. Sari pun diwajibkan mengikuti masa training selama dua minggu sebelum terjun langsung melayani client salon itu.
Setelah melewati masa training, Sari kemudian ditugaskan oleh bosnya untuk memberikan treatment salon pada seorang Napi "spesial" di Rutan Jakarta bernama Ibu Marni (Maera Panigoro). Ibu Marni merupakan seorang terpidana kasus korupsi atas kasus makelar kasus yang berhasil meraup untung miliaran rupiah. Kondisi sel tahanan Ibu Marni ternyata jauh lebih nyaman dibandingkan tempat tinggal Sari. Ruangan ber-AC, home theater hingga deretan koleksi DVD. Namun, karena keisengan Sari, ia kemudian terjebak kedalam sebuah intrik politik yang kala itu menjelang Pemilihan Presiden hingga keselamatan Sari dan Alex menjadi terancam.



#Review:
Harus diakui, A COPY OF MY MIND berhasil menghadirkan cerita cinta yang senatural mungkin. Kenaturalan itu didukung pula oleh akting meyakinkan dari TARA BASRO dan CHICCO JERIKHO. Super-applause buat TARA BASRO yang kali ini tampil BERANI dan total dalam memerankan sosok Sari. Pantes banget dia diganjar BEST ACTREES di FESTIVAL FILM INDONESIA 2015 lalu lewat film ini juga. Chicco Jerikho pun semakin bersinar terang. Membintangi beberapa judul film sekaligus ditahun 2015-2016 ini ia tampil semakin meyakinkan dan boleh banget dibilang salah satu aktor terbaik di Indonesia.


Kesederhanaan A COPY OF MY MIND pun bisa kita rasakan lewat dialog-dialog dan adegan-adegan yang dikemas sesuai dengan realita. Lihat saja adegan Sari di Toko Elektronik. Disana tidak ada product-placement atau plesetin nama brand atau sensor sedikitpun. Padahal itu brand-brand disana sangat famous banget! Jangan lupakan juga Indomie Kuah dan Indomie Goreng yang menjadi "product placement" berikutnya yang menjadi salah satu hal yang mencuri perhatian di film ini! Kesederhanaan adegan hingga dialog-dialog di Film arahan Joko Anwar ini terasa begitu dekat dan real. Siapapun mungkin pasti pernah mengalami adegan-adegan atau dialog yang dilontarkan oleh para pemain difilm ini. Ada satu adegan Sari yang sukses bikin gue nangis. Gila! Sederhana namun ngena. 


Jakarta pun digambarkan dengan se-apa adanya banget oleh Joko Anwar. Deretan kabel kabel listrik yang menggantung dilangit ibukota, hiruk pikuk daerah pinggiran ibukota, suara gema adzan yang menjadi rutinitas hingga kamar Alex yang sempit dan sumpek itu berhasil menjadi set lokasi yang indah-sederhana difilm ini. Meskipun ciri khas Joko Anwar yaitu efek kamera yang sedikit "shaky" agak sedikit mengganggu dibeberapa bagian. Sisi intrik politik pun dikemas seringan mungkin agar mudah diikuti oleh penonton. Overall secara keseluruhan, A COPY OF MY MIND (2016) memberikan tontonan drama romantis yang sederhana, apa adanya dan cinta itu datang dari mana saja tidak dibuat ribet! Siapkan handuk untuk mengelap Alex-Sari dan siap-siap tergoda oleh indomie yang dimasak oleh Sari. Selamat berkeringaaat! Ditunggu 2judul lagi nya om Joko yang A COPY OF MY SOUL dan A COPY OF MY HEART nya!


[8.9/10Bintang]

[Review] Jagoan Instan: Ketika Kemal Palevi Berubah Menjadi Superhero!

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Jagoan Instan (2016)
Casts: Kemal Palevi, Anisa Rahma, Dede Yusuf, Kevin Julio, Meriam Bellina, Jovial Da Lopez, Andovi Da Lopez, Alexa Key, Ki Manteb Soedharsono, Jono Amstrong, Tyson Lynch
Director: Fajar Bustomi
Studio: Starvision Plus


#Trailer:

Official Trailer Jagoan Instan (2016)


#Synopsis:
Di Amerika Serikat, para superhero sedang menganggur karena kehidupan disana sudah aman, tentram dan damai. Keadaan berbanding terbalik di Indonesia. Negara yang beribukota-kan DKI Jakarta ini masih dihantui oleh kejahatan dan korupsi yang merajalela dimana-mana. Om Gun (Dede Yusuf) selaku mantan superhero lokal asli Indonesia prihatin dengan kondisi Indonesia. Ia kemudian meminta serum superhero berwarna hijau pada para superhero di Amerika Serikat untuk membasmi segala kejahatan yang terjadi di Indonesia.
Om Gun kemudian merekrut keponakannya yaitu Bumi (Kemal Palevi) untuk menjadi superhero berikutnya. Mendengar ia akan menjadi superhero setelah disuntik serum, Bumi langsung menerima tawaran itu. Ia ingin menjadi sosok superhero untuk ayah serta adiknya. Ia juga ingin menjadi superhero sesungguhnya dimata Pertiwi (Anisa Rahma), pacarnya yang baru saja meminta pada Bumi untuk mengakhiri hubungannya (Putus) karena Bumi termasuk golongan menengah kebawah.
Setelah disuntik serum, Bumi kini benar-benar menjadi superhero. Ia ditugaskan oleh Om Gun untuk membasmi kejahatan di Indonesia seperti memberantas mafia kejahatan di pemerintahan hingga pengadilan, menyelidiki dewan DPR yang melakukan studibanding ke luar negeri hingga memberantas koruptor yang merugikan Indonesia.
Suatu hari, Bumi harus berhadapan dengan Romeo (Kevin Julio) anak dari Ratu Gelondongan (Meriam Bellina) yang merupakan pimpinan dari perhimpunan Pembalak Hutan Indonesia. Romeo telah berhasil merebut Pertiwi dari Bumi.
Akankah Pertiwi kembali ke tangan Bumi setelah melihat Bumi kini menjadi superhero lokal?


#Review:
Para Comic Stand-Up Comedian di Indonesia kini sedang berada dipuncak kesuksesan. Diantaranya, Raditya Dika yang sukses membawa film-film yang menampilkan dirinya berjaya di Tangga Box Office Indonesia, kemudian Ernest Prakasa yang sukses mencuri perhatian dan menuai pujian ketika debut perdana nya dalam kursi sutradara sekaligus bermain dalam film NGENEST (2015) lalu. Ada lagi Pandji Pragiwaksono yang sukses besar bermain dalam Film Comic 8 (2014) dan Comic 8: Casino Kings (2015) bersama dengan belasan Comic Stand-Up Comedian lainnya. Dan masih banyak comic-comic lainnya yang menuai kesuksesan. Kali ini Kemal Palevi kembali hadir sebagai Lead-Actor dalam film drama-superhero-komedi berjudul JAGOAN INSTAN (2016) setelah kemarin cukup sukses bermain dalam film drama-komedi TAK KEMAL MAKA TAK SAYANG (2015). Namun film keduanya sebagai Lead-Actor kali ini, tidak memberikan sesuatu yang istimewa. Ide cerita tentang superhero masih kurang digali dengan baik. Sebagai film superhero-komedi, JAGOAN INSTAN (2016) arahan Fajar Bustomi ini justru tampil nanggung. Komedi yang ditampilkan kebanyakan garing tidak menghibur sama-sekali. Rasa kantuk pun mulai terasa ketika diawal hingga film akan berakhir. 
Jajaran pemain pun tidak ada yang memberikan penampilan istimewa. Kemal Palevi sebagai Lead-Actor pun tampil seperti dirinya sendiri bukan memerankan sosok Bumi. Anisa Rahma, mantan personel CherryBelle ini juga tampil hanya sebagai "pemanis" saja di JAGOAN INSTAN. Tidak ada yang memukau kecuali mungkin aktris senior Meriam Bellina yang tampil super konyol sebagai Ratu Gelondongan dengan suara tertawa yang aneh. Jajaran pemain lainnya juga tampil bagaikan figuran tidak memberikan pengaruh signifikan pada cerita. Jika peran yang dimainkan oleh Alexa Key, para anak buah Ratu Gelondongan dihilangkan pun tak menjadi masalah karena mereka tidak memberikan penampilan yang istimewa sama sekali. Padahal di poster resmi dan karakter poster, mereka tampil cukup meyakinkan.
Visual efek yang dihadirkan JAGOAN INSTAN pun cenderung masih kasar dibeberapa bagian. Yang cukup halus mungkin penggunaan sling berhasil ditutupi dengan editing yang baik difilm ini. Overall secara keseluruhan, JAGOAN INSTAN kurang memuaskan. Masih banyak kekurangan sana-sini. Kemal Palevi still the best on TAK KEMAL MAKA TAK SAYANG (2015). Sorry!


[5/10Bintang]

[Review] Deadpool: Anti-Superhero Dari Marvel Yang Super Konyol

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Deadpool (2016)
Casts: Ryan Reynolds. Morena Baccarin, Ed Skeirn, Stefan Kapicic, Brianna Hildebrand, TJ Miller, Karan Soni, Taylor Hickson, Jed Rees
Director: Tim Miller
Studio: Marvel Studios, 20th Century Fox


#Trailer:

Official Trailer Deadpool (2016)


#Synopsis: 
Wade Wilson (Ryan Reynolds) adalah seorang pemuda nakal yang jika ia tinggal di Indonesia mungkin ia adalah seorang Preman. Namun dibalik sosoknya yang seperti preman itu dan kerap membuat onar, Wilson menginap sebuah kanker ganas. Hal itu diketahui nya saat Wilson berhasil melamar Vanessa (Morena Baccarin).
Dilanda frustasi karena kanker yang dideritanya, Wilson kemudian mendapat sebuah tawaran bisa sembuh dari sebuah organisasi rahasia. Sang perekrut (Jade Rees) mengiming-imingi Wilson bisa sembuh dari kanker dan bahkan bisa membuatnya jauh lebih baik dari sebelumnya.
Wilson pun menerima tawaran itu. Karena ia ingin bisa sembuh, kembali sehat dan bisa menikah bahagia dengan Vanessa. Namun, kenyataan tak sesuai dengan harapan. Wilson malah dirubah menjadi sosok mutant oleh pimpinan organisasi itu yang bernama Francis Ajax (Ed Skeirn) beserta teman perempuannya Meghan (Taylor Hickson). Kanker dalam diri Wilson berhasil hilang bahkan ia berubah menjadi sosok yang jauh lebih kuat. Namun, kondisi fisik Wilson malah jadi menyeramkan. Hingga Wilson menamai dirinya Deadpool. Ia kemudian memburu Francis Ajax karena tak terima dengan kondisi dirinya yang seperti saat ini. Deadpool menuntut Francis untuk mengembalikan keadaanya kembali ganteng dan tidak buruk rupa seperti buah alpukat yg sedang bercinta dengan buah alpukat yg lebih matang yang dibantu oleh Colossus (Stefan Kapicic) si manusia tembaga dan Negasonic Teenage Warhead (Brianna Hildebrand) si superhero yang masih dalam masa training. Berhasilkah Deadpool memburu Francis? Atau malah mengambil jalur operasi plastik?



#Review:
Marvel Studios semakin membuktikan kesuksesannya dalam membuat film superhero. Dengan konsep "Superhero tak harus kelam dan serius", Marvel kembali menyajikan sebuah film superhero yang amat menyenangkan setelah sukses menghibur lewat AVENGERS, GUARDIANS OF THE GALAXY dan ANT-MAN.
Jika pada film-film diatas sisi hiburannya masih sangat kekeluargaan, di DEADPOOL kali ini, sisi menghiburnya jauh lebih dahsyat, kasar dan "cerdas". Hal itu terbukti disepanjang film, dialog-dialog serta adegan yang ditampilkan amat menghibur. Bahkan film-film Marvel sekelas X-MEN, kemudian Film Green Lantern (2011), Adegan 127 Hours, aktor Liam Neeson, Mel Gibson hingga Ryan Reynolds sendiri menjadi bahan paling epic dalam lelucon gila dan nyeleneh si DEADPOOL.
Disisi drama nya pun tergambar dengan amat romantis dan tidak ada jaim-jaimnya sedikitpun. Inilah yang menjadi poin plus dari film arahan Tim Miller yang dibilang Sutradara kaya raya oleh si DEADPOOL sendiri. Materi promosi film DEADPOOL juga terbilang sangat nyeleneh, kocak, niat banget dan membuat penasaran. Lihat saja deretan poster-poster berikut ini:










Marvel Studios pun kembali berhasil menggaet bintang-bintang Hollywood untuk menjadi superhero mereka. Dan gue yakin Ryan Reynolds yang menjadi Deadpool akan menjadi iconic seperti Chris Evans dan kawan-kawan. mendapat rating 17 Tahun Keatas (DEWASA) karena beberapa adegan explicit seperti adegan muncrat darah dan sadisme dieksplor gila-gilaan oleh sang sutradara. Dan mohon pencerahannya untuk para orangtua agar tidak membawa anak-anaknya untuk nonton film ini karena DEADPOOL ini film ANTI SUPERHERO untuk DEWASA dan jangan samakan dengan film superhero lainnya ya. Be a smart parents!
Overall, DEADPOOL (2016) is the most-most-most ridiculous anti superhero movie from Marvel Studio and 20th Century Fox!

[9.5/10Bintang]

[Review] Talak 3: Keseruan Pasangan Suami Istri Yang Ingin Kembali Rujuk Tapi Terhalang Talak 3

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Talak 3 (2016)
Casts: Laudya Cynthia Bella, Vino G. Bastian, Reza Rahadian, Dodit Mulyanto, HJ Ray Sitoresmi, Gareng Rakasiwi, Hasmi Gundala, Mozza Kirana, Mosidik
Director: Ismail Basbeth & Hanung Bramantyo
Studio: MD Pictures, Dapur Films


#Trailer:


Official Trailer Talak 3 (2016)


#Synopsis:
Bagas (Vino G. Bastian) dan Risa (Laudya C. Bella) kembali dipertemukan dalam sebuah wedding project bernilai besar setelah mereka resmi bercerai dan Bagas langsung memberikan Talak 3 pada Risa. Kehidupan keduanya setelah berpisah menjadi kacau balau. Kehidupan Bagas menjadi berantakan. Begitu juga dengan Risa, ia terlilit hutang kartu kredit dimana-mana. Keduanya juga masih mempunyai tunggakan cicilan rumah milik bersama yang kini menjadi bahan rebutan.
Berkat tawaran wedding project dari Inggrid (Tika Panggabean), Bagas sanggup mengerjakan project itu. Namun sayang, diproposal wedding project yang Bagas ajukan pada Inggrid, proposal itu adalah hasil kerjasama dan ide bersama dengan sang mantan istri. Inggrid pun tak mau tau wedding project Bagas itu harus dikerjakan bersama-sama tidak boleh sendirian.
Melihat peluang itu, Bagas kemudian mencoba merayu Risa untuk merelakan project itu dikerjakan sendiri. Risa dengan tegas menolaknya, karena ia merasa turut andil dalam isi proposal wedding project itu. Dengan alasan tunggakan cicilan rumah, utang kartu kredit dan kurangnya pendapatan, akhirnya mereka memutuskan untuk sepakat bekerjasama dalam mengerjakan wedding project itu dan dibantu oleh sahabat mereka yaitu Bimo (Reza Rahadian).
Seiring berjalannya waktu, roman-roman cinta diantara mantan pasangan suami istri itu kembali muncul. Bagas pun berniat rujuk dengan Risa. Namun ia lupa telah me-nalak 3 Risa sekaligus. Niat baik Bagas terhalang oleh hukum agama yang menyatakan bahwa pihak perempuan harus terlebih dahulu dipinang oleh seorang muhalil (laki-laki lain yang menikahi pihak perempuan, lalu menceraikannya) apabila ingin bersatu kembali.
Karena dikejar oleh deadline wedding project dari Inggrid, Bagas dan Risa kemudian menempuh jalur "express" dengan menyuap petugas KUA bernama Hasmi (Hasmi Gundala) dan Jonur (Gareng Rakasiwi) untuk segera mengeluarkan buku nikah terbaru mereka. Rencana express yang mereka tempuh harus terhalang oleh petugas KUA lainnya yaitu Basuki (Dodit Mulyanto) yang sangat menjunjung tinggi keadilan dan kejujuran hingga ia ratusan kali dimutasi dari berbagai KUA di Pulau Jawa gara-gara sikapnya itu.
Rencana lewat jalur "express" telah gagal. Bayu dan Risa kemudian menempuh jalur mencari suami sewaan. Mereka bertemu dengan pria blasteran indo-arab (Mike Lucock) hingga menemui sosok Mariono Tangguh (Mosidik) yang terkenal dengan salam cintanya. Syarat yang diajukan Bayu dan Risa hanya satu, yaitu disewa untuk sekedar sebagai muhalil dan tanpa adanya hubungan suami-istri. Syarat itu mutlak mereka keluarkan karena diantara mereka sudah muncul kembali rasa sayang dan cinta.
Lagi dan kegagalan harus dialami Bayu dan Risa. Mereka akhirnya memutuskan pilihan pada Bimo untuk menjadi suami sewaan bagi Risa. Awalnya Bimo menolak dengan tegas permintaan mereka, tapi setelah mendengar permohonan Risa yang merupakan teman Risa sejak kecil, Bimo kemudian mau menolong kedua temannya itu.
Rencana yang awalnya digambarkan oleh Bagas tidak akan menyakiti siapapun ternyata berubah drastis dan diwarnai kisah baper. Ternyata Bimo memendam perasaan pada Risa sejak mereka duduk dibangku sekolah dan telah banyak melakukan pengorbanan yang dilakukan Bimo pada Risa.
Lalu bagaimanakah kelanjutannya? Apakah Risa akan tetap memilih Bagas atau justru berpaling pada Bimo? Bagaimanakah juga dengan wedding project mereka?


#Review:
Siapa yang tak menunggu filmnya jika sutradara sekaliber Hanung Bramantyo yang duduk dikursi sutradaranya? Ya. Gue yakin mayoritas pasti selalu mengantisipasi kehadiran film-film produksi beliau. Bagaimana jika film yang diproduksi Hanung, disutradarai juga oleh seorang Ismail Basbeth, sutradara baru Indonesia yang sukses besar mencuri perhatian tahun lalu lewat film MENCARI HILAL (2015) yang dibintangi Oka Antara dan Deddy Soetomo itu. Komposisi itu tampak semakin menjanjikan untuk tidak boleh dilewatkan dibioskop.
Dibuka dengan kisah humor yang tiada ampun, TALAK 3 (2016) memberikan humor khas Hanung Bramantyo yang tak kalah dahsyatnya seperti di Film HIJAB (2015) yang satir, penuh dengan sindiran dan pelesetan dari yang lagi nge-trend pada masa kini contohnya para pemain pendukung difilm ini, Saski Nggotik (Mozza Kirana) yang dituduh sebagai wanita idaman lain Bagas, kemudian Mariono Tangguh (Mosidik) dengan salam cintanya, Basuki (Dodit Mulyanto) yang menjunjung kejujuran dan anti KKN. Nama mereka sudah tak asing kan? Dan memang terinspirasi dari dunia showbiz Indonesia.
Setelah dibombardir oleh aksi humor, tak disangka moment drama dipertengahan hingga akhir film juga tak kalah dahsyat dengan aksi humornya. Hanung Bramantyo dan Ismail Basbeth berhasil membawa BAPER semua penonton dengan konflik cinta segitiga yang dikemas dengan apik dan luar biasa dengan jajaran pemain yang tengah HITS di industri Film Indonesia seperti Laudya C. Bella, Vino G. Bastian dan Reza Rahadian.
Ketiganya tampil cemerlang dengan karakternya masing-masing. Bella pun semakin menunjukkan "taring"nya yang berkelas setelah apik dalam ASSALAMUALAIKUM BEIJING (2014) dan SURGA YANG TAK DIRINDUKAN (2015). Vino dan Reza pun tampil sangat memukau dengan permainan emosi yang diberikan. Aktor kelas wahid di Indonesia emang mereka berdua.
Overall, secara keseluruhan Film TALAK 3 (2016) film rom-com Indonesia paling menghibur dan paling bikin menguras emosi. Jika tahun lalu ada KAPAN KAWIN? (2015) yang merupakan rom-com terbaik, mungkin TALAK 3 (2016) ini adalah rom-com terbaik ditahun ini. BEST!



[9/10Bintang]

[Review] Aach.. Aku Jatuh Cinta: Highclass Local Romantic Comedy From Garin Nugroho

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Aach.. Aku Jatuh Cinta (Chaotic Love Poems) (2016)
Casts: Pevita Pearce, Chicco Jerikho, Anissa Hertami, Nova Eliza, Bima Azriel
Director: Garin Nugroho
Studio: MVP Pictures


#Trailer:

Official Trailer Aach.. Aku Jatuh Cinta (2016)


#Synopsis:
Rumi (Chicco Jerikho) terkenal dengan anak nakal. Seringkali dia membuat nangis tetangganya, seorang perempuan berdarah campuran bernama Yulia (Pevita Pearce). Jika bosan dengan Yulia, Rumi mengacaukan teman-temannya. Berbagai peristiwa yang dialami Yulia selalu membekas dan memunculkan kerinduan akan sosok Rumi karena kejahilannya. Jika Rumi tidak ada, Yulia seolah merana.
Beranjak dewasa, kekacuan mereka semakin liar bak kartun Tom & Jerry. Tapi, siapapun tahu bahwa keduanya pun memendam rasa. Botol limun milik pabrik orangtua Rumi dan tebing pantai menjadi saksinya. Walaupun semesta dan segala isinya belum memberikan dukungan. Pertemanan Rumi dan Yulia sangat unik dan menarik. Meski diisi dengan pertengkaran, namun di balik itu semua adalah bukti kasih sayang di antara mereka yang dibalut dengan sesuatu yang berbeda.
Suatu ketika, terjadi kerenggangan antara hubungan Rumi dan Yulia akibat kondisi larangan dari ibu Yulia (Anissa Hertami) serta sosial, ekonomi. budaya juga menjadi pemicunya. Musik rock and roll, lipstik merah sampai bra merah menyala.
Akankah Rumi dan Yulia bersatu setelah mereka melewati segala kekacuan yang terjadi diantara mereka?


#Review:
Salah satu sutradara senior dan terbaik di Indonesia yaitu Garin Nugroho kembali merilis sebuah film Indonesia. Namun yang cukup mencuri perhatian, beliau membuat film bertema kisah drama cinta. Yang menjadi pusat perhatian lantaran, Garin Nugroho sudah melekat akan film-film nasionalis atau sejarah atau film bertema berat dan grande. Terakhir beliau menggarap HOS Tjokroaminoto (2015) yang sukses mendapatkan penghargaan di ajang festival penghargaan film lokal.
Dengan latar siapa yang menyutradarai serta jajaran pemain yang tengah naik daun. Tak heran jika film yang mempunyai judul internasional CHAOTIC LOVE POEMS dan sudah tayang lebih dulu di BUSAN INTERNATIONAL FILM FESTIVAL 2015 ini sangat ditunggu kehadirannya di Bioskop Indonesia.
Harus diakui, AACH.. AKU JATUH CINTA ini benar-benar kacau! Banyak adegan loncat kesana kemari yang membingungkan jadinya. Namun kekacuan itu disajikan juga dengan keindahan. Kisah cinta yang dihadirkan begitu menggemaskan ala teatrikal dengan nuansa tahun 80-90'an. Chicco Jerikho tampil begitu menjengkelkan disepanjang film lewat karakter Rumi nya. Pevita Pearce lagi-dan-lagi memberikan penampilan terbaik, berkelas dan melesat tinggi setelah kemarin sukses besar lewat karakter Hayati di TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK (2013). Meskipun dibeberapa adegan, jiwa Hayati dalam diri Yulia sedikit muncul.
Yang menjadi nilai sempurna dari film AACH.. AKU JATUH CINTA ini adalah set lokasi dan properti yang digunakan tampil begitu NIAT. Jarang-jarang ada film Indonesia bisa bikin film seniat ini. AACH.. AKU JATUH CINTA ini tampil meyakinkan dengan mengambil setting retro Indonesia. Tak hanya itu saja, Soundtrack yang dihadirkan dikemas dengan sangat retro. I really loved it. Beberapa adegan pun sangat berkesan, contohnya adegan mengukur baju pelanggan ibunya Yulia.
Overall, AACH.. AKU JATUH CINTA sangat memuaskan! Favorite Movie!!


[8.9/10Bintang]

[Review] Surat Dari Praha: Another Masterpiece Movie from Angga Dwimas Sasongko

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Surat Dari Praha (2016)
Casts: Julie Estelle, Tio Pakusadewo, Widyawati, Rio Dewanto, Chicco Jerikho, Shafira Umm, Jajang C. Noer
Director: Angga Dwimas Sasongko
Studio: Visinema Pictures, Tinggikan Production, 13 Entertainment


#Trailer:

Official Trailer Surat Dari Praha (2016)



#Synopsis:
Ketika ibunya, Sulastri (Widyawati), sedang terbaring di atas ranjang rumah sakit \Laras (Julie Estelle) justru mengajukan sebuah permintaan: meminta sertifikat kepemilikan rumah untuk membayar pengacara dalam kasus perceraiannya dengan sang suami (Chicco Jerikho). Sayangnya permintaan tersebut menjadi hal terakhir yang diminta oleh Laras kepada ibunya yang kemudian meninggal dunia. Sulastri dan Laras memiliki hubungan ibu dan anak yang kurang begitu harmonis, tidak heran ketika Sulastri hendak memberikan warisan kepada anak tunggalnya itu terdapat sebuah syarat yang harus dilakukan oleh Laras sendiri.
Dalam surat wasiat Sulastri yang dibacakan oleh Tante Laras (Jajang C. Noer) bahwa Laras dapat memiliki rumah yang ia inginkan tadi ketika telah mengantarkan sebuah kotak dan sepucuk surat ke sebuah alamat di Praha, Eropa. Keadaan mendesak memaksa Laras untuk memenuhi permintaan dari almarhum ibunya tersebut dan kemudian bertemu dengan pria paruh baya bernama Jaya (Tyo Pakusadewo) disana. Tugas Laras ternyata tidak semudah yang ia bayangkan, misi Laras bukan hanya sekedar mengantarkan sebuah kotak dan memperoleh tanda tangan sebagai bukti terima, penyebabnya karena Jaya bukan merupakan sosok biasa dalam kehidupan Sulastri. Laras menuding Jaya dan surat-surat yang pernah dikirimnya ke Sulastri sebagai penyebab ketidakharmonisan keluarganya, situasi yang membawa akibat buruk bagi hidupnya. Jaya merasa tersudut dan terpaksa harus menjelaskan apa yang baginya telah ia ikhlaskan.


#Review:
Angga Dwimas Sasongko kembali menghadirkan Masterpiece nya setelah CAHAYA DARI TIMUR (2014) dan FILOSOFI KOPI (2015). Kali ini di SURAT DARI PRAHA menghadirkan kisah cinta yang tak biasa namun dikemas dengan sangat indah dan mempesona.
Sejak film dimulai, SURAT DARI PRAHA langsung mengenalkan lebih personal sosok para pemainnya. Hal itu lah yang menjadi jualan utama dari film yang diproduseri oleh Glenn Fredly (lagi) ini. Pertama, kita diperkenalkan dengan sosok Jaya, pria paruh baya kharismatik yang terbuang ke Praha gara-gara pada zaman orde baru ia anti-soeharto. Lalu, ada Laras yang baru saja terguncang akibat kematian ibunya dan perceraian dengan suaminya. Berkenalan dengan keduanya kita langsung bisa merasakan sikap keras dan egois yang mereka miliki.
Dengan meeksplor sisi cerita yang dibalik mereka berdua, membuat SURAT DARI PRAHA terasa begitu matang dan sempurna. Dialog-dialog indah dan puitis begitu mengalun disepanjang film berkat bantuan narasi cantik dari Julie Estelle dan Tio Pakusadewo. Kekuatan utama Surat Dari Praha adalah bagaimana cerita mampu mengajak penonton untuk tidak hanya hanya sekedar ikut terlibat di dalam petualangan Laras bersama Jaya, namun ikut pula merasakan polemik yang mereka hadapi. Siapa sangka kisah tentang mengantarkan sebuah surat ternyata mengandung suara tentang kebebasan menggunakan unsur politik yang dibentuk dengan manis.
SURAT DARI PRAHA bukanlah sebuah film Indonesia yang hanya jalan-jalan diluar negeri dan mengeksplor secara membabi buta keindahan luar negeri. Film arahan sutradara Angga Dwimas Sasongko ini menampilkan Praha, Eropa sederhana dan apa adanya. Inilah yang menjadi kekuatan dan kematangan SURAT DARI PRAHA.
Julie Estelle tampil semakin mempesona dengan gaya rambut ala Widyawati ketika masih muda. Kecantikannya pun sama halnya dengan kualitas akting yang ia tampilkan. Tio Pakusadewo pun tampil sangat charming. Tio Pakusadewo berhasil memerankan sosok Jaya yang sudah lama tinggal disana, berpuluh tahun. Kita bisa merasakan dari bagaimana dia berinteraksi dengan sekitar, dengan tempat yang biasa Jaya kunjungi, dengan orang-orang yang dikenalnya. Angkat jempol juga untuk Widyawati dalam SURAT DARI PRAHA ini. Harus diakui, kemunculan beliau meskipun sekilas memberikan impact yang memperindah untuk film ini.
Musikalitas Julie Estelle dan Tio Pakusadewo memainkan piano, harmonika dan bernyanyi Nyali Terakhir dan Sabda Rindu di Film SURAT DARI PRAHA menjadi kejutan manis lagi yang Angga Sasongko berikan.
Overall, SURAT DARI PRAHA memuaskan. Cerita cinta tak biasa namun dibalut dengan kuatnya cerita dan pendalaman emosi para karakternya. Worth it for local awarding season!


[9/10Bintang]

[Review] The Boy: Cerita Tersembunyi Di Balik Boneka Brahms

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: The Boy (2016)
Casts: Lauren Cohan, Rupert Evans, Jim Norton, Diana Hardcastle, Ben Robson, Jett Klyne, Lily Pater, James Russell. Stephanie Lemelin
Director: William Brent Bell
Studio: STX Entertainment, Lakeshore Entertainment, Huayi Brothers Pictures, Vertigo Entertainment


#Trailer:

Official Trailer The Boy (2016)


#Synopsis:
Greta Evans (Lauren Cohan) sedang mengalami permasalahan dalam keluarga bersama Cole (Ben Robson). Ia kemudian memutuskan untuk terbang ke Inggris untuk menenangkan diri sendirian. Atas usulan dari temannya Sandy (Stephanie Lemelin), Greta akan tinggal dan bekerja sebagai asisten rumah tangga disebuah rumah besar milik keluarga Mr. Heelshire (Jim Norton) dan Mrs. Heelshire (Diana Hardcastle). Di dalam rumah yang bagaikan istana dongeng ini, Greta diharuskan mengurus anak semata wayang keluarga Heelshire bernama Brahms ketika Mr & Mrs Heelshire pergi untuk berliburan.
Namun, Greta terkejut dan menganggap sebuah lelucon ketika Malcolm (Rupert Evans) yang merupakan petugas pengantar makanan ke kediaman keluarga Heelshire mengenalkan Brahms padanya. Brahms ternyata sebuah boneka porselen. Orangtua dari Brahms menginginkan Greta bisa mengurus Brahms dengan baik dan mengikuti seluruh peraturan yang telah dibuat. Diantaranya yaitu: Jangan memutar musik kencang, Jangan tinggalkan Brahms sendirian dan Beri ciuman selamat malam sebelum tidur.
Pada awalnya Greta, mengabaikan Brahms, namun kemudian hal-hal aneh mulai menghampiri Greta. Ia mulai mimpi buruk, merasakan hal-hal aneh dan puncaknya ia merasakan terror misterius didalam rumah itu.
Siapakah yang meneror Greta? Apakah benar boneka porselen bernama Brahms itu adalah pelakunya?


#Review:
Film horror yang menggunakan Boneka sebagai jualan terror-horrornya mungkin bukanlah hal yang baru. Sebut saja Chucky (1988) boneka yang iconic itu, kemudian baru-baru ini Annabelle (2014) yang sukses berkat muncul sebagai "cameo" dalam Film Horror Terlaris Sepanjang Masa, The Conjuring (2013) yang meskipun Film Annabelle itu cukup mengecewakan. Kali ini sutradara William Brent Bell menghadirkan sebuah horror yang memberikan terrornya lewat sebuah boneka porselen berwujud anak laki-laki yang diberi nama Brahms.
Dengan premis cerita yang klasik dan sudah banyak ditemukan pada film horror lainnya, THE BOY tampil lumayan menjanjikan diawal film. Kita diajak ikut mempercayai dan ikut menggila bahwa boneka Brahms itu benar-benar hidup berkat akting meyakinkan dari Jim Norton dan Diana Hardcastle. Meskipun akting dari Lauren Cohan yang berperan sebagai Greta tidak terlalu mencolok sebagai seorang asisten rumah tangga yang jiwanya sedang terancam.
Perlahan tapi pasti, misteri pun mulai ditebar dipertengahan film. Meskipun minim jumpscared, The Boy masih bisa memberikan sensasi horror yang oke dengan bantuan creepy-nya si boneka Brahms, set lokasi yang meyakinkan dan efek musik yang menyeramkan.
Menuju akhir film, THE BOY memberikan plot-twist yang cukup oke dan diluar ekspetasi. Entah ini disebut twist yang bagus atau jelek, keseluruhan horror dan jumpscared yang diberikan THE BOY lumayan baik.


[7.5/10Bintang]

Sharing Is Caring