Pernahkah anda mendapat sebuah mimpi yang begitu mengesankan dan benar-benar terasa seperti nyata?
Banyak teori yang menjelaskan diantaranya bahwa mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan atau indera lainnya dalam tidur. Ada juga yang beranggapan bahwa mimpi itu adalah semacam pesan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Beberapa kepercayaan juga meyakini bahwa mimpi merupakan media komunikasi orang yang telah tiada untuk berkomunikasi dengan manusia yang masih hidup. Bahkan tak sedikit juga yang menganggap bahwa mimpi itu adalah cara Tuhan YME berkomunikasi dengan manusia.
Beberapa ayat suci Al-Qur'an serta Hadits Riwayat juga banyak yang menjelaskan tentang apa itu mimpi. Diantaranya dari
Abu Sa’id Al-Khudri, bahwa sesungguhnya dia mendengar Nabi saw bersabda:
“Apabila sesorang dari kamu memihat suatu mimpi yang menyenangkan maka sesungguhnya mimpi itu hanyalah dari Allah swt, maka hendaknya ia memuji Allah swt (bertauhid) atas mimpinya dan hendaknya ia memberitahukannya. Dan apabila ia melihat tidak demikian dari yang tidak menyenangkannya maka sesungguhnya mimpi itu hanyalah dari syaitan, maka hendaklah ia memohon perlindungan (ta’awwudz kepada Allah swt) dari keburukannya dan janganlah menuturkannya kepada seseorang, maka mimpi itu tidak membahayakannya (madharat).” (HR: Bukhari)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,yang artinya :
“Tidaklah tinggal dari tanda-tanda kenabian kecuali berita-berita gembira”. Para shahabat bertanya :”apa itu berita-berita gembira?”, Rasulullah saw bersabda: “mimpi yang baik” (HR: Bukhari).
Mayoritas hal-hal yang terjadi dalam mimpi itu mustahil untuk terjadi. Karena mimpi selalu hadir dalam wujud yang tak rasional baik itu berupa mimpi yang baik atau mimpi yang buruk.
Gue sedikit mau bercerita tentang mimpi yang gue alamin pada semalam, 12 Juni 2017. Gue gak biasanya dapet mimpi ketika tidur. Aktifitas kerja, lelah dan kadang-kadang kurang istirahat juga yang menyebabkan gue jarang dapet mimpi ketika tidur selama ini. Gue itu tipe orang yang pules aja kalau lagi tidur. Haha.
Tapi malam itu, cukup berbeda. Gue bermimpi bertemu dengan sosok teman dekat gue yang kemarin meninggal dunia. Ini mimpi kedua kalinya bertemu almarhum. Mimpi yang pertama terjadi dua hari usai almarhum dimakamkan. Dia datang dengan senyum lalu pergi singkay banget. Namun ada hal yang berbeda di mimpi kedua ini. Gue bener-bener ngerasain temen gue itu nyata dan dateng langsung ke kamar gue. Malam itu kebetulan adalah malam di bulan ramadan dan hari ke-43 teman gue meninggal.
Dia datang dengan wajah yang bercahaya, berseri dan nampak bahagia. Gue cuma bisa terdiam ketika dia berdiri dihadapan gue. Dia tersenyum lalu menarik gue pergi keluar untuk jalan-jalan. Sepanjang jalan gue hanya terdiam mendengar dia bercerita banyak. Gue masih gak nyangka bisa ketemu dan jalan bareng lagi dengannya setelah sekian lama tak berjumpa.
Dia bercerita penuh dengan kebahagiaan, dia gak ngerasa mengeluh atau apapun. Gue ikut berbahagia bisa jadi teman ngobrol dan bertemu lagi dengannya. Namun setiap pertemuan, selalu hadir perpisahan. Usai jalan-jalan, dia nganterin gue kembali ke tempat semula. Dia pergi dengan menggendong tas ransel kesayangannya dengan penuh senyuman, berseri sembari melambaikan tangan.
Dan saat itulah gue terbangun. Jam menunjukkan pukul 10:00 WIB. Gue sampe bablas gak sahur dan gak sholat subuh. Gue terbangun sambil gemeteran, apakah tadi itu nyata? Gue hanya bisa bengong lalu sedikit terharu. Akhirnya gue bisa bertemu dengan temen deket gue itu. Walau hanya dalam mimpi.
Gue kemudian mengucap syukur alhamdulillah ke Allah SWT sudah memberikan mimpi yang amat indah semalam.
Usai mimpi itu, gue jadi yakin bahwa penjelasan serta mitos-mitos seputar mimpi yang udah gue sebutin diatas itu mungkin benar adanya.
Bahwa mimpi bisa terjadi dari kepingan-kepingan memori yang sudah terjadi kemudian memori tersebut menyusun dengan sendirinya dalam otak manusia lalu terjadilah mimpi.
Gue juga jadi yakin, mungkin mimpi bertemu dengan seseorang yang telah tiada yang dekat dengan kita dalam kondisi yang membahagiakan itu semacam pertanda dari almarhum untuk mengabarkan bahwa ia juga bahagia disana. Amiin YaRobbal Alamiin.. Terima kasih Yaallah.. Al-fatihah for you Tan! ☺️