Cari Blog Ini

Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

[Review] The Huntsman Winter's War: Impressive Prequel Snow White Darker Version

- Tidak ada komentar

#Description:
Title: The Huntsman: Winter's War (2016)
Casts: Chris Hemsworth, Emily Blunt, Charlize Theron, Jessica Chastain, Nick Frost, Sheridan Smith, Alexandra Roach, Sam Claflin, Liam Neeson (Narator)
Director: Cedric Nicholas-Troyan
Studio: Universal Pictures, Roth Films


#Trailer:

Official Trailer The Huntsman: Winter's War (2016)


#Synopsis: 
Raveena (Charlize Theron) akhirnya berhasil menggantikan posisi raja kerajaan setelah berhasil membunuhnya. Kini ia menjadi seorang Queen yang mempunyai kekuasaan penuh dan kuat berkat sebuah cermin emas yang menggantung dikamar pribadinya. Suatu ketika Raveena melihat adiknya yaitu Freya (Emily Blunt) tengah dilanda jatuh cinta pada seorang pria. Ia kemudian menghasut adiknya agar tidak menjalin hubungan dengan siapapun. Freya menolak. Ia meyakini bisa merasakan kebahagiaan jika hidup bersama dengan pria itu. Namun diluar dugaan. Anak perempuan yang baru saja mereka miliki tewas dibakar. Dengan amarah yang begitu membara, Freya kemudian melenyapkan orang yang tega menghilangkan nyawa anaknya itu dengan kekuatan esnya.
Dirundung duka yang mendalam, Freya memutuskan pergi dari istana kakaknya dan membangun kerajaan dan istana es diwilayah utara.
Bertahun-tahun berlalu, kerajaan es milik Freya semakin besar dan kuat. Terbukti, beberapa kerajaan kecil disekitarnya sudah takluk oleh tangan dingin Freya. Tiap tahun dirinya selalu mengambil paksa anak-anak dari desa atau kerajaan lain untuk dijadikan prajurit atau The Huntsman di kerajaannya hingga mereka tumbuh dewasa. Freya ingin mempunyai The Huntsman yang mempunyai nasib sama dengan dirinya yaitu pengkhianatan dan kehilangan orang yang paling dicintainya. Salahsatu diantara The Huntsman itu adalah Eric (Chris Hemsworth). Dilatih sedari kecil, Eric tumbuh menjadi The Huntsman terbaik yang dimilik Queen Freya. Tak hanya Eric, ada satu lagi yaitu Sara (Jessica Chastian) The Huntsman wanita yang paling kuat.
Bertemu dengan Sara, Eric mulai jatuh hati. Namun benih asmara yang muncul diantara mereka malah menjadikan mereka diusir dari istana karena menentang satu aturan yang Queen Freya berlakukan.
Tujuh tahun pun berlalu, kabar Snow White (Kristen Stewart) berhasil mengalahkan Queen Raveena meluas kemana-mana. Prince William (Sam Claflin) selaku orang kerajaan di Snow White diutus untuk mencari Eric. Tujuannya untuk meminta bantuan mencari dan melenyapkan cermin emas ajaib yang merupakan sumber kekuatan dari Queen Raveena. Ditengah perjalanan mencari cermin emas ajaib itu, Eric kembali bertemu dengan Sara. Keduanya tak percaya bisa bertemu setalah lama berpisah. Mereka memutuskan untuk bersama dalam mencari cermin emas ajaib itu dengan ditemani 4 kurcaci.
Mendengar kabar kakaknya berhasil dikalahkan oleh Snow White, Queen Freya kemudian menyuruh seluruh pasukannya untuk memburu juga cermin emas ajaib itu juga. Berpacu dengan waktu, akankah Eric dan Sara berhasil menemukan cermin emas ajaib itu sebelum jatuh ke tangan dingin Queen Freya?


#Review:
Siapa yang tak kenal dengan cerita Princess Snow White? Sosok princess yang cantik dan idaman anak-anak perempuan ini akhirnya resmi diangkat ke versi live action pada tahun 2012 lalu lewat SNOW WHITE AND THE HUNTSMAN (2012). Namun yang cukup mengejutkan, di versi live actionnya, Princess Snow White tidak digambarkan selalu indah dan riang gembira seperti di versi kartun, sutradara Rupert Sanders berhasil menampilkan dongeng Princess Snow White dengan versi gelap, kelam dan gahar. Meskipun Bella Swan *eh Kristen Stewart di SNOW WHITE AND THE HUNTSMAN (2012) kala itu jiwanya masih Twilight banget. Namun terlepas dari itu Snow White versi gelap itu cukup berhasil mencuri perhatian pecinta film termasuk gue. Aspek visual, kostum dan scoring nya sangat juara dan megah abis. Jajaran pemainpun boleh dibilang kelas wahid semua.
Dan pada tahun 2016 ini, Universal Pictures menghadirkan prequelnya berjudul THE HUNTSMAN: WINTER'S WAR (2016). Ini bagaikan mimpi gue menjadi kenyataan. Kisah Snow White versi gelap dikembangkan oleh rumah produksinya. Meskipun Snow White kali ini tidak terlibat, dengan hadirnya prequel ini membuat gue semakin excited setelah melihat ensemble casts nya. Emily Blunt, Jessica Chastain, Charlize Theron dan Chris Hemsworth. Adalah bukan nama yang asing di film-film Hollywood. Mereka adalah jajaran artis nomor wahid dan sudah tidak diragukan lagi kualitasnya.
Acungan jempol untuk para penulis cerita untuk SNOW WHITE CHRONICLES ini. Entah ide dari manakah mereka menemukan ide gelap yang ternyata sangat menarik dan membuat penasaran ini. Di THE HUNTSMAN: WINTER'S WAR ini menurut gue ceritanya semakin meluas dan berpotensi akan terus diproduksi kelanjutannya. Alur cerita yang dihadirkan pun cukup enjoy untuk diikuti. Meskipun komedi soal kurcaci disini cukup menganggu menurut gue. Yang cukup mengganggu berikutnya adalah cut-sensored oleh LSF. Adegan intim dipotong begitu kasar. Tapi gue sedikit maklum, mungkin biar bisa masuk rating 13 TAHUN KEATAS dan penontonnya banyak kali ya? Hmm.. Tapi, beruntung klimaks THE HUNTSMAN: WINTER'S WAR tampil super menegangkan menuju akhir film! Para ratu-ratu akhirnya berkelahi! Gilaa visual efeknya ngebantu banget dan jadi spektakuler! Pokonya gue akan tetap menjadi salah satu orang yang akan terus update soal SNOW WHITE CHRONICLES ini sampe kapanpun.
Seperti yang sudah disebutkan diatas, dibintangi oleh jajarana artis nomor wahid, THE HUNTSMAN: WINTER'S WAR tampil semakin megah. Emily Blunt subhanallah tampil paling kuat diantara yang lainnya. She's looks perfect as Queen Freya. Ekspresi kalem-kalem berbahaya berhasil ditampilkan secara memukau oleh Blunt. Charlize Theron pun kembali tampil supergemilang sebagai Queen Raveena yang super bengis dan licik. Tak boleh dilupakan juga The Huntsman-girl Jessica Chastain, she's so awesome! What a perfect woman-casts ever!
Sama seperti film sebelumnya, kualitas visual, costume dan scoring di THE HUNTSMAN: WINTER'S WAR ini juga semakin megah, mewah dan membuat takjub. I saw Queen Freya's castle feels like Queen Elsa's castle from FROZEN (2013). Gue setuju banget kalo suatu hari nanti FROZEN dibuat versi live-action atau versi gelap, Emily Blunt harus jadi Queen Elsa! Costume nya pun indah dan memukau banget.
Secara keseluruhan, gue sangat puas dengan THE HUNTSMAN: WINTER'S WAR ini. Semoga kedepannya SNOW WHITE CHRONICLES (harus) terus dibuat. I LOVE YOU BLUNT!


[8.5/10Bintang]

[Review] Gila Jiwa: 5 Genre Dalam 1 Film Adalah Ide Gila!

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Gila Jiwa (2016)
Casts: Hery Purnomo, Joshua Suherman, Jovial Da Lopez, Shaddira Marini, Ade Irawan, Aimee Saras, Julia Perez, Atrie Irawan, Augie Herman, Bagas Aldy, Tio Pakusadewo, Ria Irawan, Tya Arifin, Andre Hehanusa, Fauzi Baadila, Ayushita Nugraha
Director: Ria Irawan, Julia Perez, Aming Sugandhi, Ade Paloh, Afgansyah Reza
Studio: FireBird Films


#Trailer:

Official Trailer Gila Jiwa (2016)


#Synopsis:
Empat anak muda yaitu Omo (Hery Purnomo), Alex (Jovial Da Lopez), Ruben (Joshua Suherman) dan Dhea (Shaddira Marini) tengah berdiskusi tentang kondisi terkini industri perfilman Indonesia disebuah kafe disiang hari. Keempat pemuda itu berambisi ingin membuat sebuah gebrakan lewat ide Film Indonesia yang anti-mainstream. Mereka sudah bosan dengan kondisi perfilman Indonesia saat ini dimana selalu ber-happy ending, ide cerita yang kurang original, selalu berselipkan drama cinta agar mudah diterima penonton, hingga kesulitan mendapatkan jumlah penonton.
Selama berkumpul di kafe tersebut dan melihat orang-orang disekitar, mereka melihat pengunjung kafe lain sedang membaca tabloid selebritis. Seketika itu juga mereka langsung membuat cerita genre action tentang Superdiva (Julia Perez) seorang aktris papan atas yang tengah dikejar-kejar oleh pembunuh bayaran.
Brainstorming selanjutnya mereka membuat cerita genre komedi satir tentang seorang anak sekolah bernama Endang (Hery Purnomo) yang dipaksa menjadi wanita oleh ibunya (Tio Pakusadewo) yang merupakan laki-laki berwujud wanita.  Karena paksaan, Endang mengikuti semua kemauan emaknya. Hingga semuanya terbongkar ketika Endang berkata jujur pada gurunya (Fauzi Baadila, Ayushita).
Setelah menulis dua draft genre, tiba-tiba Ruben menemukan sebuah buku aneh di kafe mereka nongkrong. Mereka kembali membuat sebuah cerita genre horror tentang mitos masuk ke alam gaib dengan ritual bermain engklek. Seorang turis asal Malaysia penasaran dengan segala mitos dan takhayul yang ada di Indonesia, ia kemudian berlibur ke Indonesia dirumah Dewi (Dea Annisa). Dirumah Dewi lah, sang turis itu melakukan ritual engklek. Hingga sesuatu yang menyeramkan mengancam keduanya.
Terakhir, Omo dan kawan kawan membuat cerita genre musikal tentang fenomena bully yang sering terjadi dimana-mana. Namun dibalik semua cerita yang telah mereka buat, tersimpan sebuah benang merah yang terikat satu sama lain diantara genre film itu. Hingga sebuah rahasia pun terbongkar.


#Review:
Akhirnya, film yang sudah dipromosikan pada zaman 2012-2013 lalu lewat akun sosmed kelima sutradara ini rilis juga di bioskop mulai 7 April 2016 lalu. Entah apa alasan mengapa film ini rilis 3-4tahun kemudian. Yang jelas satu alasan kenapa gue niat banget pengen nonton film ini adalah karena penasaran dengan kelima sutradaranya yang baru pertama kali menyutradarai sebuah film. Mereka adalah Afgan, Julia Perez, Aming, Ade Paloh dan Ria Irawan. Kelimanya sudah terkenal terlebih dahulu lewat karya baik itu musik dan akting. Namun dengan keberanian dan mencoba, mereka berlima membuat film GILA JIWA ini. Lalu bagaimanakah hasilnya?
Harus diakui, Film GILA JIWA ini adalah film multi-genre. Semua genre film semuanya ada disini. Namun seperti pada film omnibus lainnya, pasti akan ada 1-2 dua segment yang paling menonjol bagus banget dan kurang. Hal itu pun terjadi di Film GILA JIWA.
Part action yang disutradarai oleh Julia Perez lumayan tampil cukup baik. Adegan action yang langsung diperankan oleh JuPe sendiri cukup menegangkan. Kapanlagi melihat seorang JuPe lari-lari di gang sempit dan berantem dengan preman.
Part komedi satir yang disutradarai oleh Aming ini adalah yang terbaik di Film GILA JIWA. Aming berhasil menghadirkan isu yang lagi hits saat ini yaitu LGBT dengan cara yang segar dan mengundang tawa terbahak-bahak. Bahkan seorang Aming berhasil menyulap Aktor Terbaik Usmar Ismail Awards 2016 menjadi berhijab!
Dua Part selanjutnya yaitu horror dan musikal yang disutradarai oleh Ade Paloh dan Afgansyah Reza. Menurut gue ini adalah part terlemah dan membuat mood turun drastis usai dipukau oleh part komedi satir-nya Aming. Premis horror tentang mitos engklek sebagai portal masuk ke alam gaib dieksekusi terlalu membingungkan dan diberi jatah durasi yang paling lama. Padahal jika dikemas dengan santai, part horror ini cukup menjanjikan karena mengangkat mitos mitos klasik yang ada di Indonesia. Terakhir adalah part musikal yang disutradarai oleh Penyanyi Afgansyah Reza. Menurut gue ini yang paling lemah. Sepanjang durasi full dengan musikal yang membingungkan. Terlalu anti-mainstream hingga gue kurang menikmati part musikal ini. Part musikal sedikit terselamatkan juga oleh plot-twist yang disimpan diakhir film.
Jajaran pemain tampil memberikan performa baiknya. Hery Purnomo yang menurut Ria Irawan ketika diwawancarai pada Gala Premiere Film Gila Jiwa (5/4) lalu di Epicentrum XXI adalah calon aktor yang kualitas aktingnya sejajar dengan Chicco Jerikho atau Reza Rahadian ini memang tampil total ketika multi-peran. Paling favorit ketika Omo menjadi Endang! Haha
Overall, Gila Jiwa The Movie is a little success to be anti-mainstream movie. But the musical and horror segment is not good for me. Sorry!


[6/10Bintang]

Album Raisa - Handmade (2016)

- Tidak ada komentar

Download 3rd Album Raisa - Handmade (Expected Released: 20 April 2016)
Published by Juni Records



Bertepatan dengan Hari Kartini, penyanyi cantik Raisa Andriana akhirnya merilis album ke-tiga nya berjudul HANDMADE. Berikut adalah Tracklist album terbaru Raisa:


Let's order now on iTunes!

*Klik judul lagu untuk menyimpan dan mendengarkan lagu.

Sharing Is Caring