Cari Blog Ini

Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

[Review] Critical Eleven: Merasakan Indahnya Cinta, Kehidupan & Kehilangan

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Critical Eleven (2017)
Casts: Adinia Wirasti, Reza Rahadian, Widyawati, Slamet Rahardjo, Astrid Tiar, Hannah Alrashid, Hamish Daud, Refal Hady, Anggika Borlsterli, Revalina S. Temat, Mikha Tambayong, Aci Komik.
Director: Monty Tiwa & Robert Ronny
Studio: Starvision Plus & Legacy Pictures


#Synopsis:
Anya (Adinia Wirasti) seorang wanita karier yang sibuk dengan segala macam rutinitas pekerjaannya. Bandara menjadi semacam "rumah kedua" untuknya karena hampir setiap saat selalu melakukan penerbangan pulang pergi untuk urusan kerjaan.
Suatu hari, Anya dituntut untuk menemui klien nya di New York. Tak sengaja ia bertemu dan berkenalan dengan Ale Risjad (Reza Rahadian), sesama penumpang pesawat yang Anya tumpangi. Obrolan diantara keduanya menjadi semakin intens. Rupanya usai pertemuan itu, cerita pun terus berlanjut hingga Ale melamar dan menikah dengan Anya.

 
Usai menikah, Anya rela mengorbankan kariernya di Jakarta demi bisa menemani sang suami bekerja di New York. Ale merupakan seorang karyawan di bidang kilang minyak. Anya sangat mencintai Ale  begitu juga sebaliknya. Namun kebersamaan mereka berdua harus terpisah selama beberapa minggu lantaran Ale harus kembali bekerja ke tempat kilang minyak.
Awalnya Anya cukup merasa sedih harus ditinggal lama oleh sang suami, namun seiring berjalannya waktu, Anya mulai bisa mengontrol emosi dan perasaannya. Ia yakin, sejauh apapun jarak suaminya pergi, hati dan perasaan Anya juga Ale takkan pernah berkurang sedikitpun.
Kebahagiaan keluarga Anya dan Ale semakin lengkap usai Anya dikabarkan hamil. Ale tak menyangka istrinya itu sekarang tengah mengandung buah hati mereka. Keduanya benar-benar diberi kebahagiaan yang luar biasa. Sikap Ale pun menjadi semakin protektif pada Anya.
Untuk menjaga kehamilan istrinya, Ale memutuskan kembali ke Indonesia agar sang istri tidak merasa kesepian jika ia sedang bekerja. Awalnya Anya menolak keinginan sang suami itu, lantaran Anya sudah betah tinggal di New York. Namun karena permintaan sang suami, Anya kemudian memutuskan untuk meng-iyakan kemauan Ale.


 Kembalinya ke Indonesia membuat Ale dan Anya semakin bahagia, banyak orang-orang disekitarnya yang masih menyayangi mereka berdua. Para sahabat hingga keluarga besar Ale selalu memberikan perhatian pada Anya dan Ale.
Namun kebahagiaan keluarga kecil Anya dan Ale yang sudah dibangun itu harus rubuh. Bayi dalam kandungan Anya meninggal dunia. Keduanya dirundung duka yang amat mendalam. Sikap diantara Anya dan Ale pun makin hari makin berubah usai Ale Junior itu meninggal. Hingga diantara mereka saling menyalahkan satu sama lain atas kematian Ale Junior. 
Dengan kondisi yang terus dirundung duka, Anya dan Ale kemudian mengambil sikap masing-masing. Akankah Ale dan Anya menerima semua ini? Bisakah mereka kembali bersatu untuk melanjutkan hidup bersama sebagai pasangan suami istri?


#Review:
Salah satu Drama Film Indonesia Adaptasi Novel yang paling ditunggu tahun ini yaitu CRITICAL ELEVEN (2017) akhirnya tayang juga di Bioskop Indonesia mulai hari ini, 10 Mei 2017.
Begitu banyak alasan mengapa film ini sangat ditunggu. Diangkat dari novel laris dan mendapat respon sangat positif serta didukung oleh jajaran pemain "kelas wahid" dan juga disutradarai oleh salah satu sutradara terbaik Indonesia yaitu Monty Tiwa menjadikan Film yang ikut disutradarai juga oleh Robert Ronny ini sangat ditunggu kehadirannya.
Untuk segi cerita, Film CRITICAL ELEVEN (2017) ini memberikan alur cerita yang mudah ditebak namun jangan salah dulu. Monty Tiwa, Robert Ronny dan Jenny Jusuf mengemas perjalanan cinta Anya dan Ale begitu menyenangkan, hangat dan menyentuh emosi.
Paruh pertama film berfokus pada romantisme Anya dan Ale. Disini para sutradara dan penulis skenario memberikan gambaran romantis yang bikin ngiri! Gila cuy! Bikin pengen buru-buru nikah jadinya...... Kebahagiaan yang Anya dan Ale pancarkan begitu terasa sampe ke hati :')


Usai berbahagia, paruh kedua film masuk ke konflik utama yang intense ketegangannya terus meningkat hingga film usai. Disini Monty Tiwa sukses mengaduk-ngaduk perasaan penonton lewat adegan-adegan emosional antara Anya Ale dan orang disekitarnya. Anya dengan segala perasaannya, begitu juga dengan Ale. Dijamin bakal ikutan terbawa suasana dan emosi melihat konflik diantara Anya dan Ale. Suasana duka yang penuh emosi begitu terasa banget. Konflik yang terus memuncak dan tiada henti itulah yang paling efektif menguras emosi penonton. Ada dua sampe empat adegan yang sukses bikin gue menitikan air mata karena teringat dengan segala kenangan yang pernah dialami. Kampret! :')

Untuk jajaran pemain pun, Film CRITICAL ELEVEN (2017) ini memberikan ensemble cast "nomor wahid". Nyawa utama film ini terletak ditangan chemistry maut Adinia Wirasti dan Reza Rahadian. Mereka benar-benar seperti pasangan suami istri betulan. Tak ada rasa canggung atau apa, Adinia dan Reza begitu menjiwai memerankan Anya dan Ale. Padahal dalam kehidupan nyata, keduanya itu belum pernah menikah sama sekali. Kualitas akting Adinia dan Reza di Film CRITICAL ELEVEN (2017) dieksplor dengan amat baik oleh Monty Tiwa. Tak heran jika di musim awards tahun ini atau tahun depan, Adinia Wirasti atau Reza Rahadian pasti akan borong nominasi!
Jajaran pemain lainnya pun tampil cukup mencuri perhatian meskipun porsi mereka sangatlah terbatas. Hal ini justru cukup bagus agar fokus cerita tetap kepada Anya dan Ale.




Untuk segi visual, Film CRITICAL ELEVEN (2017) tampil baik. Music scoring, backsound serta soundtrack "Sekali Lagi" yang dinyanyikan oleh Isyana Sarasvati begitu indah menghiasi film ini.
Overall, Film CRITICAL ELEVEN (2017) ini memuaskan! Monty Tiwa menyajikan rasa bahagia, cinta, keluarga dan kehilangan penuh dengan kehangatan disini. Let's believe in love again with Anya and Ale.


[8.5/10Bintang]

[Review] Kartini: Biopik Mengesankan Sosok Emansipasi Wanita Indonesia

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Kartini (2017)
Casts: Dian Sastrowardoyo, Ayushita Nugraha, Acha Septriasa, Djenar Maesa Ayu, Christine Hakim, Deddy Soetomo, Reza Rahadian, Adinia Wirasti, Denny Sumargo, Dwi Sasono, Rudy Wowor, Rebecca Reijman, Hans De Kraker.
Director: Hanung Bramantyo
Studio: Legacy Pictures 


#Synopsis:
Kartini kecil (Dian Sastrowardoyo) sangat bersedih ketika sang Ibu yang bernama Ngasirah (Nova Eliza, Christine Hakim) harus "turun derajat" menjadi seorang asisten rumah tangga di tempat tinggal mereka sendiri. Hal itu terjadi lumrah lantaran sang ayah, Adipati Ario Sosrodiningrat (Deddy Sutomo) akan menjadi Bupati (golongan bangsawan) dan harus menikah lagi dengan keturunan bangsawan yaitu R.A. Moeryam (Djenar Maesa Ayu).
Keterbatasan kaum perempuan ketika beranjak remaja pada masanya membuat Kartini merasa jenuh. Ditambah lagi Kakak tertuanya yaitu Soelastri (Adinia Wirasti) kini sudah pergi bersama suaminya karena sudah menikah. Seiring dengan keterbatasan yang ia miliki beserta Roekmini (Acha Septriasa) dan Kardinah (Ayushita Nugraha), Kartini mendapat semacam angin segar yaitu mendapat koleksi buku-buku milik kakak laki-lakinya yaitu Kartono (Reza Rahadian) yang kini sedang menimba ilmu di Belanda. Dari sanalah Kartini semakin yakin untuk bisa merasakan kebebasan dalam hal apapun sebagai seorang perempuan.
Banyak orang-orang disekitarnya terutama orang pribumi yang berada di ruang lingkup keraton merasa terusik oleh sikap Kartini yang ingin mendapatkan ilmu pendidikan tinggi. Namun Kartini tidak putus asa, ia justru semakin semangat untuk mencari ilmu. Berkat gagasan serta tulisannya yang ia buat, membuat orang Belanda yang tinggal di Indonesia menjadi simpati dengan Kartini. Mereka diantaranya adalah Mrs. Wilhelmina (Rianti Cartwright), Stella Zeehandelaar (Rebecca Reijman), Governor General Willem Rooseboom (Jeroen Lezer) dan Ovink-Soer (Hans De Kraker). Virus semangat emansipasi Kartini rupanya menjangkiti kedua adiknya, Roekmini dan Kardinah. Mereka bertiga kemudian mendirikan sekolah kecil-kecilan untuk warga pribumi yang ingin belajar.
Waktu terus berlalu, semangat emansipasi Kartini harus mengalami berbagai cobaan. Baik itu konflik internal dengan keluarga maupun berbenturan dengan adat dan tradisi. Akankah Kartini sanggup menggapai cita-citanya?



#Review:
Akhirnya salah satu Film Indonesia yang paling dinanti tahun 2017 ini yaitu Film KARTINI (2017) sudah resmi dirilis di Bioskop Indonesia pada 19 April 2017 lalu.
Cukup beralasan mengapa Film KARTINI (2017) karya sutradara Hanung Bramantyo ini ditunggu-ditunggu oleh pecinta Film Indonesia. Selain faktor sutradara yang dikenal sebagai salah satu sutradara terbaik di Indonesia serta karya-karya biografi beliau tidak pernah mengecewakan, jajaran pemain di Film KARTINI (2017) ini juga sangat menjanjikan dan boleh dibilang jajaran Ensemble Cast "nomor wahid" di Industri Perfilman Indonesia.
Hanung Bramantyo mendongengkan sosok Tokoh Emansipasi Wanita Indonesia ini dibuat se-ringan mungkin. Alhasil membuat penonton jadi mudah untuk mengikuti cerita perjalanan R.A. Kartini. Ini adalah poin plus yang selalu Hanung Bramantyo berikan ditiap filmnya. Meskipun filmnya biografi tentang sosok penting di Indonesia. Hanung disini tidak 100% memberikan gambaran sosok penting yang ia filmkan itu sebagai pure-hero, serius dan sempurna. Hanung memvisualkan sosok penting itu juga manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.



Lewat Film KARTINI (2017) juga Hanung memberikan citra R.A Kartini yang sedikit berbeda. Disini Hanung mengeksplor Kartini dengan sikap dan karakter seperti remaja perempuan kebanyakan. Hilangkanlah sejenak pikiran jika sosok R.A. Kartini yang selama ini kita ketahui itu seperti dalam buku-buku biografi atau sejarah. Hanung memberikan sentuhan sedikit sikap nge-pop (mungkin agar mudah diterima oleh kaum remaja saat ini) pada sosok Kartini ini. Hal tersebut terbukti efektif memberikan pandangan baru tentang sosok R.A. Kartini.
Film KARTINI (2017) ini juga tak hanya memberikan cerita perjalanan hidup Kartini saja, konflik-konflik Kartini dengan keluarga serta lingkungan sekitarnya sangat menarik untuk disimak. Konflik antara Kartini dengan Ibu Tirinya R.A. Moeryam, Ibu Ngasirah serta kedua adik nya yaitu Kardinah dan Roekmini sungguh menguras emosi dan air mata. Puncaknya terjadi pada paruh akhir film, dimana seluruh problem yang Kartini rasakan dieksplor dengan penuh emosi oleh Hanung Bramantyo.
Untuk jajaran pemain "nomor wahid" di Film KARTINI (2017) ini hampir 100% sempurna. Dian Sastrowardoyo begitu ekspresif memerankan sosok Kartini meskipun dibeberapa bagian gesturenya ada yang masih Dian Sastro banget. Adinia Wirasti, Reza Rahadian, Acha Septriasa, Ayushita Nugraha, Denny Sumargo dan Dwi Sasono pun tampil mengesankan namun karakter yang mereka perankan porsinya sangat terbatas.
Acungan jempol gue berikan kepada Christine Hakim dan Djenar Maesa Ayu. Keduanya memberikan performa sangat baik. Rasa sakit hati yang mereka alami dari masa lalu masing-masing sukses membentuk dua karakter yang berbeda namun tetap menguras emosi.


Untuk segi sinematografi serta musik pun, Film KARTINI (2017) ini sangat niat dan memuaskan. Hanung Bramantyo beserta team begitu jeli dan detail disetiap adegan film.
Overall, jika kamu ingin belajar sejarah tentang sosok R.A. Kartini dengan gampang dipahami, Film KARTINI (2017) karya Hanung Bramantyo ini HARUS ditonton!


[9/10Bintang]


*Tribute to my buddy-friend, Almarhum Tantan Nugraha. 
Film KARTINI (2017) ini adalah salah satu Film Indonesia yang almarhum tunggu-tunggu. Almarhum Tantan berjanji akan menonton Film KARTINI (2017) usai kita berbincang-bincang membahas film HIJAB (2015) dan film Hanung Bramantyo lainnya. Almarhum Tantan sangat mengagumi karya-karya Hanung Bramantyo. Tak peduli dengan sensasi atau kontroversi yang Hanung Bramantyo berikan. Yang pastinya karya Hanung Bramantyo akan selalu Almarhum Tantan tonton. Namun Allah SWT berkehendak lain. Tantan Nugraha jatuh sakit di pertengahan April dan meninggal dunia pada Sabtu, 29 April 2017 waktu Manila Philipina.
Sebagai salah satu teman dekatnya, gue harus menonton Film KARTINI (2017) ini demi Almarhum Tantan.
Yaallah.. Tantan.. Film KARTINI (2017) ini bagus! Kamu pasti bakalan suka juga dan sependapat sama gue. Semoga kamu bahagia ya di Surga nya Allah SWT disana amiin 😢

Baywatch 2017 Movie | Efron The Rock and Lots of Babes

- Tidak ada komentar

Provocative figures in the surf at dusk, Dwayne Johnson on a consuming vessel and the mysterious continuation of Zac Efron. It must be the new Baywatch film



The Baywatch change appears to have been years really taking shape; a return to the days when Starsky and Hutch briefly made spoofy adjustments of lethal genuine TV demonstrates a practical prospect. Be that as it may, now – at long last – the main Baywatch trailer is here. Will it beat the chances and really offer all that it guarantees while remaining generally reliable to the first? How about we discover.  Enjoy Full Movie Free Download Online at just single click on movie4star links.


We begin promisingly enough, with an injection of an attractive figure strolling through the surf at nightfall. This is unique Baywatch all over: shallow exquisiteness covering what is probably going to be a sewage-plagued sea.


Be that as it may, in light of the fact that this is 2016, David Hasselhoff has now been supplanted by the Rock. Not exclusively is simply the Rock greater and more mindful than Hasselhoff, he's likewise far less inclined to unironically discharge a repulsive tune. Unless you tally that one he discharged with Wyclef 16 years back, obviously. Which you shouldn't. Really, you realize what: simply imagine I didn't specify it.


Anyway, the Rock is sensible and great at his occupation thus principled that he turns down an offer of sex from a lady on a consuming pontoon. That is recently the sort of straight-up fellow the Rock is. However – and prepare yourself for HEAVY PLOT EXPOSITION – the Rock is informed that the Baywatch mark has turned out to be reduced by one means or another. That is to say, that appears to be impossible since individuals stall out adrift the same amount of as they generally did, in addition to the Rock is such a relentless PR machine, to the point that he doesn't have intercourse with ladies on the deck of a pontoon that can just sensibly be 30 seconds from detonating in a blazing chunk of death. In any case, how about we simply run with it, in light of the fact that the administration's arrangement to energize Baywatch includes selecting …




Zac Efron! What's more, to be reasonable, this appears like a brilliant proceed onward the piece of the administration. All things considered, Zac Efron's profession has taken a hit in the course of the most recent couple of years, to the degree that he's currently just truly permitted to play douchey himbo side-characters in somewhat dreary comic drama motion pictures. In any event Baywatch will enable him to flaunt more range.


Or, then again, you know, he'll simply play a douchey himbo side-character here as well. Whatever works, I presume.



What's more, here's the place the story truly begins. Dead bodies begin appearing on the Rock's shoreline, and he chooses to take Zac Efron to research. What's more, that is the place the story closes, in light of the fact that from here on in, Baywatch turns into a film about the Rock and Zac Efron vocally mimicking their own particular gonads again and again always to unavoidable losses on the grounds that the executive has somewhat overestimated their capacity to ad lib. That is this film is And unnecessary shots of boobs, clearly, in light of the fact that Baywatch.




Furthermore, amusing escapades where the Rock, Zac Efron and the lady who played the Rock's little girl in San Andreas a year ago spruce up interesting and sneak into a doctor's facility like this is grisly Cannonball Run or something. Furthermore, different scenes where Zac Efron keeps on perplexing any individual who at any point questioned his capacity as a humorist, despite the fact that all he ever truly does is take his finish off and yell a ton. Get latest 2017 Comedy Movies Collection online for free of cost.



What's more, obviously, a scene with a racial misconception. There. The Rock, boobs, the odd continuation of Zac Efron's comic drama profession, talking gonads and no one having any sex at all on a detonating wooden pontoon amidst the ocean. That is the thing that Baywatch is. It will be a blockbuster.

Download Online2017 Latest Free Hollywood Movies

Download Pirates of the Caribbean Dead Men Tell No Tales 2017 Movie Free

- Tidak ada komentar
Privateers of the Caribbean began life as a solid establishment of fun films, lead by Johnny Depp as the for all time intoxicated Captain Jack Sparrow. Digging into the universe of the otherworldly, Pirates of the Caribbean bragged a solid load of characters, with Geoffrey Rush as Captain Barbossa, Orlando Bloom as Will Turner, and Keira Knightley as Elizabeth Swann.



Be that as it may, the establishment lost its direction, and however every one of the four portions to date have been film industry examples of overcoming adversity, the faultfinders were not as much as kind to the fourth motion picture, On Stranger Tides; being viewed as the weakest of the part. Tangled plot focuses and excessively numerous characters made the film hard to take after, and it appeared just as the Pirates establishment was altogether cleaned up.  
                                  








News of a fifth motion picture, Pirates of the Caribbean: Dead Men Tell No Tales, was met with alert; could the establishment truly be reestablished to its previous brilliance? Gratefully, it appears to be so. With Depp, Rush, and Bloom all repeating their parts, Dead Men Tell No Tales additionally presents Javier Bardem as the abhorrent, undead Captain Salazar, with Brenton Thwaites as Henry Turner and Kaya Scodelario as Carina Smyth. 






Taking after a screening at CinemaCon, the primary responses to Dead Men Tell No Tales are currently on the web, and Disney will be satisfied to note that they're sure, with many commending the motion picture similar to an arrival to its unique shape. Investigate a portion of the tweets, beneath.

 

[Review] The Curse: Kisah Mistis Di Pinggiran Melbourne Australia

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: THE CURSE (2017)
Casts: Prisia Nasution, Shareefa Daanish, Lia Waode, Maria Leeds, Katrini Nath, Resika Tikoalu, Shanty Whiteside, Abraham Wijaya, Ganda Marpaung, Jeffry Winata, Muhammad Yusuf.
Director: Muhammad Yusuf
Studio: Triple A Films

#Synopsis:
Shelina (Prisia Nasution) seorang WNI yang berprofesi sebagai pengacara di Melbourne Australia mendapat kasus untuk menjadi pengacara terdakwa yang bernama Salman. Terdakwa diduga membunuh istrinya yang merupakan seorang Dosen beserta pria Pengusaha yang konon menjalin hubungan terlarang dengan istrinya.
Untuk memastikan bahwa kliennya tidak bersalah, Shelina memutuskan untuk menyelidiki tempat kejadian perkara pembunuhan itu.
Ketika menyelidiki kasus itu, Shelina mulai mengalami kejadian-kejadian aneh. Ia selalu didatangi beberapa sosok misterius. 
Kejadian yang Shelina rasakan itu ia ceritakan pada teman kantornya (Lia Waode). Namun temannya itu menganggap kejadian yang dialami Shelina itu dampak stres dan tekanan dari proses perceraian yang akan Shelina dan sang suami lakukan.
Kejadian-kejadian misterius itu terus datang menghampiri Shelina setiap malam. Hingga ia memutuskan untuk meminta bantuan pada seorang paranormal dari Yogyakarta untuk membantunya mengatasi gangguan tersebut. Dan ternyata benar. Shelina mengalami terror dari kumpulan mahkluk misterius yang rupanya berasal dari kasus pembunuhan yang Shelina tangani sebelumnya yaitu dari kasus Lienn Wijaya (Shareefa Daanish).
Bisakah Shelina terbebas dari segala gangguan misterius yang ia alami dihidupnya?



#Review:
Sutradara Muhammad Yusuf akhirnya kembali merilis Film Horror terbarunya yang kali ini boleh dikatakan cukup special lantaran menjadi Film Indonesia Pertama yang bekerjasama secara resmi dengan pemerintahan Australia.
Meskipun menggunakan set lokasi 100% di wilayah pinggiran Australia tepatnya di Yarra Valley, Muhammad Yusuf tetap membawa unsur mistik Indonesia difilmnya. Intense jumpscared nya juga terjaga dengan baik meskipun kali ini porsinya cukup rutin ditebar. Beliau sudah mempunyai trade-mark dalam urusan jumpscared. Cukup diem dipojokan dan tanpa gerak gesture sudah sukses bikin merinding!
Paruh kedua film, fokus cerita mulai sedikit kabur diantara dua kasus yang dimana dua-duanya tidak memberikan kejelasan. Dan disinilah Muhammad Yusuf mulai beraksi dengan twist-nya. Kalo menurut gue sih ini cukup cerdik. Kunci twist bisa didapatkan lewat karakter paranormal asal Yogyakarta dan teman kantor Shelina yang diperankan oleh Lia Waode. Kejutan twist yang dihadirkan pun dijelaskan dengan baik dan tuntas lewat adegan yang singkat. 
Untuk jajaran pemain, Prisia Nasution, Shareefa Daanish dan Lia Waode tampil cukup apik. Meskipun ada beberapa dialog dan adegan terutama pada Prisia dan Shareefa terasa kurang tereksplor dengan matang. Ekspresi ketakutan dan horror keduanya masih nanggung banget. Padahal dua aktris tersebut sudah tidak diragukan lagi soal totalitas dalam memerankan sebuah peran. Yang sedikit agak menganggu berikutnya adalah penggunaan dialog terutama dialog dari karakter Lienn Wijaya yang dimainkan Shareefa Daanish. Gue bahkan nyeletuk dalam hati bilang "Mba Shareefa mending diem aja deh jangan ngobrol.. genggesin.." :))


Muhammad Yusuf juga disini masih belum "berani" untuk urusan kesadisan. Andai saja porsi nya bisa sedikit ditingkatkan pasti akan semakin menyenangkan Film THE CURSE (2017) ini.
Menjelang paruh akhir film, ternyata Muhammad Yusuf memberikan pesan moral yang cukup bagus. Terutama bagi para lawyer diluaran sana. Tapi jangan main santet dan kirim setan ke musuh juga sih ya! Serem juga. Eh!
Untuk segi visual, THE CURSE (2017) ini tampil jauh berlipat ganda lebih baik daripada KEMASUKAN SETAN (2013), ANGKER (2014) dan MISTERIUS (2015). Gambarnya begitu tajam dan mayoritas malah jadi terlihat seperti promosi pariwisata Yarra Valley Australia. Indah banget.
Overall, Film THE CURSE (2017) sedikit meningkat jika dibandingkan Film Muhammad Yusuf sebelumnya yaitu MISTERIUS (2015). Terus berkarya mas Yusuf! Horror anda sudah mempunyai ciri khas di Industri Perfilman Horror Indonesia. Semoga kedepannya juga materi promosi dan design poster nya semakin ditingkatkan lagi kualitasnya.


[7.5/10Bintang]

[Review] Guardians Of The Galaxy Vol.2: Mencari Asal Usul KeluargaPeter Quill (Star-Lord)

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: GUARDIANS OF THE GALAXY VOL.2 (2017)
Casts: Chris Pratt, Zoe Saldana, Dave Bautista, Vin Diesel, Bradley Cooper, Michael Rooker, Karen Gillan, Pom Klementiff, Elizabeth Debicki, Chris Sullivan, Sean Gun, Kurt Russell, Sylvester Stallone.
Director: James Gunn
Studio: Marvel Studios, Walt Disney Studios


#Synopsis:
The Guardians of The Galaxy mendapat tugas baru untuk melindungi Planet Sovereign yang dipimpin oleh Ayesha The Golden High Priestess (Elizabeth Debicki). Planet Sovereign mendapat terror dari monster yang siap menghancurkan isi dari planet itu. Mendengar imbalan yang cukup besar dan bisa dibebaskannya Nebula (Karen Gillan) yang merupakan saudara dari Gamora (Zoe Saldana), Star-Lord (Chris Pratt), Gamora, Rocket Racoon (Bradley Cooper), Drax (Dave Bautista) dan Baby Groot (Vin Diesel) menerima tawaran itu. 
Usai berhasil mengalahkan monster dan pergi meninggalkan planet Sovereign, salah satu anggota The Guardians of The Galaxy "iseng" mencuri barang berharga di planet Sovereign. Akibatnya, Ayesha geram dan meminta bantuan pada Ravagers yang dipimpin oleh Yondu Udonta (Michael Rooker) untuk menangkap The Guardians of The Galaxy. Yondu adalah orang yang mengurus Star-Lord dari kecil hingga dewasa. Yondu menculik Star-Lord saat masih anak-anak dari tangan kedua orangtuanya.
Ditengah incaran para Ravagers, Star-Lord tetap berusaha mencari keberadaan ayahnya yang konon masih hidup di galaksi terluar dengan bantuan para team Guardians lainnya.
Keadaan pesawat semakin parah akibat diserang drone dari planet Sovereign, Star-Lord memutuskan landing disebuah planet untuk bersembunyi. Tak disangka pertolongan datang. Drone-drone dari planet Sovereign sukses dilumpuhkan oleh sebuah pesawat berwarna putih. Ternyata, pesawat angkasa tersebut milik Ego (Kurt Russell) yang mengaku sebagai ayah dari Star-Lord. Ego merupakan sosok Celestial yang menikah dengan wanita bumi (Ibunya Star-Lord). Ego kemudian mengajak The Guardians untuk pergi ke Planet tempat Ego tinggal. Disana Ego menjelaskan dengan detail asal usul Star-Lord dan rencana masa depan yang akan ia bangun dengan dibantu Star-Lord. Namun, anak angkat dari Ego yaitu Mantis (Pom Klementiff) yang memiliki kemampuan membaca perasaan dan jiwa orang lain merasa ketakutan dan was-was ketika Star-Lord mulai mempercayai ayah angkatnya itu. Gamora pun semakin mencium kejanggalan melihat tingkah laku Mantis yang selalu terlihat ketakutan. 
Hingga akhirnya, rasa khawatir itu terkuak. Sesuatu hal akan terjadi dan akan berdampak masif untuk sejagat raya.
Dapatkah The Guardians of Galaxy kembali menyelamatkan galaksi?

#Review:
Kesuksesan Film GUARDIANS OF THE GALAXY (2014) lalu tak heran jika Marvel Studios melanjutkan series ini. Beruntungnya, Franchise yang dibintangi Chris Pratt ini masih dikomandoi oleh James Gunn. Alhasil, performa jilid kedua nya ini masih sama bagusnya dengan jilid pertamanya. Kabar yang santer mengenai salah satu Infinity Stone akan muncul di film ini pun tidak terbukti. Tapi hal tersebut tak membuat jilid keduanya tampil mengecewakan. Justru semakin memukau! Porsi komedi tetap menjadi andalan disini. Kita bisa melihat beberapa jokes-jokes receh dan ngehe (yang kali ini jauh lebih dewasa) disepanjang film yang dilontarkan oleh Star-Lord, Rocket Racoon dan Drax. Tak hanya itu saja, Baby Groot yang tampil dalam ukuran kecil sangat mencuri perhatian. Gesture serta gerak-geriknya berasa mirip kelakuan balita menggemaskan seperti Gempi atau Kirana Retnohening! Haha.
Cerita jilid keduanya ini semakin komplit dan seru dengan hadirnya subplot dari Gamora, Nebula, Yondu dan Mantis. Keempat subplot itu diceritakan dengan kapasitas minim namun jelas.
Usai berguyon ria, Film GUARDIANS OF THE GALAXY (2017) ini tak lupa memberikan kisah heroik yang cukup mengharukan. Semuanya mendapat porsi heroik yang mengesankan. Bahkan, Baby Groot pun diberi jatah yang cukup penting disini.
Jajaran pemain juga memberikan performa apiknya. Chris Pratt di jilid keduanya ini tampil sedikit lebih serius. Porsi komedinya tak segokil di jilid pertamanya. Namun sisi emosional ketika menyangkut soal ibunya, Star-Lord tampil mengesankan. Rocket Racoon dan Drax mengambil porsi komedi yang sangat ngehe disini. Beberapa komedi konten dewasa lewat bahasa dan dialog diselipkan oleh mereka. Jadi disarankan, untuk membimbing anak-anaknya ketika menonton film ini.
Sosok dua villain di jilid keduanya ini juga tampil oke. Meskipun salah satu dari villain tersebut tampil biasa banget.
Untuk segi visual, Film GUARDIANS OF THE GALAXY (2017) ini tampil full color dan memuaskan. Iringan musik tahun 70-90'an menjadi andalan berikutnya difilm ini. Awesome Mixtape Vol.2 sepertinya akan kembali hits sama seperti Vol.1 kala itu.
Overall, GUARDIANS OF THE GALAXY VOL.2 (2017) ini full entertaining dan FUNtastic! Marvel Studios emang gak pernah gagal dalam membuat sebuah Film Superhero!

Oia, jangan keluar bioskop dulu ya! Karena akan ada 5 Post Credit Scene yang dua diantaranya cukup penting yaitu tentang upcoming villain untuk para The Guardians dan tumbuh kembang Baby Groot! haha.


[9/10Bintang]

The Fast And Furious 8 6th Days Box Office Collection

- Tidak ada komentar
Vin Diesel, Dwayne Johnson, Jason Statham starrer exceptionally anticipated eighth portion of the establishment Fast And Furious, The Fate Of The Furious otherwise known as Fast And Furious 8 revealed fantastic opening end of the week on Indian film industry. With great verbal, despite everything it has great hold over the gathering of people.


The Fate Of The Furious got ideal reaction from watchers and also a large portion of the faultfinders, which made it pull in more group of onlookers in theaters throughout the end of the week. This is not the first run through when Indian gathering of people demonstrated more enthusiasm on Hollywood offering over Bollywood one, a year ago we had seen a similar situation a few times. Enjoy direct links to Download 2017 Full Free HDrip Movie Online from movies4star direct links.



In the 4-days developed opening end of the week, F. Gary Gray's directorial did an astounding business of 41.63 crores nett. (57.82 crores net) from more than 1600 screens in India. The end of the week aggregate was including 6.29 crores of paid reviews on Wednesday, 9.68 crores of Thursday, 10.08 crores of Friday, 9.09 crores of Saturday and 12.25 crores of Sunday.

In spite of the fact that The Fate Of The Furious is performing on a lower note than the past portion of the establishment Fast And Furious 7, yet it developed as the most grounded entertainer among all the English offerings discharged in this year up until now. Presently the film is running in weekdays and asusual getting lesser footfalls than end of the week.

             

On Monday, it confronted 52% of drop than Thursday and included the measure of 4.65 crores to it's record. On the following day i.e. Tuesday with around 10% of plunge, The Fate Of The Furious is evaluated to gather the measure of 4.15 crores and make it's 6 days add up to accumulation as 50.43 crores net. (70.04 crores net) across the country.

[Review] The Guys: Kisah Persahabatan Para Karyawan Kantoran

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: The Guys (2017)
Casts: Raditya Dika, Pukaii, Marthino Lio, Indra Jegel, Pevita Pearce, Tarzan, Widyawati, Caitllin Hermands.
Director: Raditya Dika
Studio: Soraya Intercine Films


#Synopsis:
Alfi (Raditya Dika) seorang karyawan perusahaan periklanan merasa bosan dengan rutinitas hidupnya. Ia mempunyai angan untuk bisa menjadi pemimpin sebuah perusahaan. Alfi tinggal dirumah kontrak bersama Rene (Marthino Lio), Aryo (Indra Jegel) dan Sukun (Pukaii) asal Bangkok Thailand yang ditugaskan di bekerja di Indonesia.
Ditengah kondisi rutinitas yg semakin membuatnya jenuh, Alfi juga sedikit dilanda kecemasan lantaran tiap wanita yang ia taksir selalu berakhir tidak menyenangkan. Beruntung, ketiga sahabatnya Alfi selalu mensupport dan menemani Alfi disaat senang maupun sedih.
Suatu hari, Alfi tak sengaja melihat karyawan lainnya yang bernama Amira (Pevita Pearce). Ia langsung terpesona dengan pandangan pertama.
Alfi lalu mencoba untuk mengetahui sosok Amira lebih jauh. Hingga pada akhirnya berkat sebuah insiden, Alfi dan Amira berkenalan dan semakin dekat. Amira sangat meyakini sosok "pangeran" hidupnya yg ia selama ini adalah Alfi, karena Alfi termasuk pria yang berbeda dan selalu membuat hidup Amira bahagia.
Tak menunggu waktu lama, Amira mengajak Alfi untuk makan malam dirumahnya sekaligus untuk menemui orangtua Amira. Tak disangka, sosok ayah dari Amira adalah Pak Jeremy Arifin (Tarzan) owner dari perusahaan periklanan ditempat Alfi dan Amira bekerja.
Keesokan harinya, giliran Alfi yang mengundang Amira dan ayahnya untuk makan malam dirumah Alfi. Ditengah obrolan makan malam, secara tersirat Pak Jeremi menyukai Ibu Yana (Widyawati), ibu dari Alfi. Begitu juga dengan sebaliknya. Masing-masing pernah mengalami kisah asmara yg tragis, Pak Jeremi dan Ibu Yana langsung nyambung dan semakin akrab.
Alfi dan Amira menjadi dilema. Keduanya berada diantara dua pilihan. Membahagiakan diri sendiri atau membahagiakan orangtua masing-masing.

#Review:
Seperti yg kita tahu, kemampuan Raditya Dika dalam membuat sebuah film komedi tidak usah diragukan lagi. Raditya Dika sudah mempunyai ciri khasnya ditiap film yang ia sutradarai (yang selalu tembus Top 10 Box Office Indonesia).
Beberapa PH pun sudah ia coba. Debutnya bersama Starvision lewat jajaran film adaptasi novel dari karyamya sukses mencetak jumlah penonton yang memuaskan. Dika pun mencoba peruntungan dengan membuat film yang 100% skenario original tanpa adaptasi dari novelnya lewat SINGLE (2015) dan HANGOUT (2016).
Keputusan Dika untuk mencoba keluar dari zona nyamannya terbukti menuai respon positif. Film SINGLE (2015) menjadi debut perdananya. Puncak kesuksesan Film Raditya Dika non adaptasi Novel yaitu lewat Film HANGOUT (2016). Sukses meraih diatas 2.000.000 penonton dan memberikan genre yang baru yaitu Drama komedi-thriller.
Euforia HANGOUT (2016) belum usai, Dika kembali mengumumkan sedang memproduksi sebuah film bersama Soraya Intercine Films berjudul THE GUYS (2017). 
Banyak yang bilang film terbaru Raditya Dika ini terlalu cepat dibuat dan terkesan dikejar deadline.
Meskipun terasa cepat, Raditya Dika bersama Soraya Intercine Films memanfaatkan waktu mepetnya dengan cukup baik.
THE GUYS (2017) memberikan cerita tentang persahabatan yang dikemas cukup kuat dan semakin matang dari sosok Raditya Dika. Penceritaan persahabatan di Film THE GUYS (2017) ini diselesaikan dengan manis dan berkesan.
Namun disisi lain, Film THE GUYS (2017) ini juga diberi penceritaan tentang kisah drama romantis lewat karakter Amira, Pak Jeremy dan Bu Yana. Sialnya, plot ini tidak diselesaikan dengan baik. malah ngegantung.
Andai saja Film THE GUYS (2017) ini HANYA berfokus pada kisah persahabatan saja, pasti akan jauh lebih mengesankan dan ngena. Ada satu adegan tentang persahabatan yg sukses bikin gue gabisa nahan air mata! Chemistry keempat sahabat ini juga cukup memuaskan. 2 aktor yaitu Marthino Lio dan Pukaii asal Thailand sukses mengimbangi komedi yg ditebar Raditya Dika dan Indra Jégél. Terutama untuk Pukaii. He's totally consistant! Dari awal hingga film, karakter Sukun dimainkan dengan baik, tidak berubah sama sekali.
Pevita Pearce sang pemanis di film THE GUYS (2017) tampil seperti biasa, selalu cantik namun aura Hayati dalam peran Amira menurut gue masih saja ada.
Tarzan dan Widyawati pun tampil apik disini. Meskipun kisah asmara diantara keduanya malah terlihat sebagai pelengkap saja.
Untuk urusan sinematografi dan musik, Soraya Intercine Films emang tidak pernah mengecewakan. Meskipun OST nya kembali (lagi dan lagi) dibawakan Nidji, tapi boleh dibilang deretan OST THE GUYS ini menjadi salah satu yang terbaik diproduksi oleh Soraya Intercine Films setelah 5CM (2012) dan TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK (2013). Liriknya begitu pas dengan seluruh adegan dalam film.
Overall, THE GUYS (2017) is much better than SINGLE (2015) but HANGOUT (2016) still my favorite from Raditya Dika!


[8/10Bintang]

[Review] Danur: Awal Kisah Risa Sarasvati Berteman Dengan Hantu

- Tidak ada komentar

#Description:
Title: Danur (2017)
Casts: Prilly Latuconsina, Shareefa Daanish, Sandrina Michelle, Kinaryosih, Indra Brotolaras, Inggrid Widjanarko, Fuad Idris, Asha Kenyeri Bermudez,  Weasley Andrew, Kevin Bzezovski Taroreh, Gamaharitz
Director: Awi Suryadi
Studio: MD Pictures, Pichouse Films


#Synopsis:
Risa (Asha Kenyeri) selalu merasa kesepian jika sedang berlibur sekolah. Ibunya, Elly (Kinaryosih) selalu sibuk dengan urusan pekerjaannya. Hingga ketika Risa berulang tahun yang ke-8, Ibunya masih saja sibuk dengan rutinitas kantor. Usai meniup kue ulang tahunnya yang ke-8, Risa hanya berharap mendapatkan teman bermain agar tidak merasa kesepian lagi.
Sejak saat itulah, Ibu Elly beserta asisten rumah tangga selalu merasa ada yang aneh melihat Risa yang selalu berbicara atau tertawa sendiri seolah sedang bermain dengan banyak teman. Mereka lalu mencoba mencari jalan untuk memisahkan Risa dan "teman-temannya" yang bernama Peter (Gamaharitz), Jensen (Kevin Bzezovski Taroreh) dan William (Weasley Andrew).
9 tahun berlalu, Risa (Prilly Latuconsina) kini sudah beranjak remaja dan mempunyai adik bernama Riri (Sandrina Michelle). Bersama sang Ibu, mereka memutuskan untuk kembali berlibur sekaligus merawat sang nenek (Inggrid Wijanarko). Rumah dimana pertama kali Risa bertemu dengan Peter, Jensen dan William.
Disana, Risa bergantian tugas merawat sang nenek dengan Andri (Indra Brotolaras), keponakannya.
Suatu malam, rumah sang nenek kedatangan seorang asisten rumah tangga baru bernama Asih (Shareefa Daanish) yang ditugaskan oleh Ibunya Andri. 
Banyak hal-hal ganjil usai Asih hadir di rumah tersebut. Puncaknya, Riri menghilang.


#Review:
Alasan terbesar saya ingin menonton Film Danur ini bukanlah gara-gara Prilly Latuconsina atau Adaptasi Novel Horror Risa Sarasvati, melainkan faktor sutradaranya yaitu Awi Suryadi. Tahun 2015 lalu, beliau sukses menghadirkan sebuah horror yang boleh dibilang sebagai Film Horror Indonesia Terbaik selama satu dekade terakhir. Ya! Film itu adalah BADOET (2015). Awi Suryadi sukses menyajikan Horror dengan cerita yang kuat, rapi dan BEDA dengan Horror lokal kebanyakan.
Dengan Film BADOET (2015) sebagai acuan, gue sangat berharap Film DANUR (2017) ini minimal setara dengan film horror Awi Suryadi sebelumnya atau bahkan melampauinya. Namun hasilnya..? Let's watch start on 30 March 2017 in Cinemas!

Secara keseluruhan gue kecewa dengan Film DANUR (2017). Dari awal film sebetulnya Awi Suryadi sudah berusaha serapi dan serasional mungkin dalam membangun cerita dan atmosfir horror. Namun menuju pertengahan hingga akhir film, hal yang sudah dibangun diawal jadi tidak konsisten. salah satunya adalah, di awal film sama sekali tidak dijelaskan Risa dan ibunya berliburan kerumah siapa, tapi ketika 9 tahun kemudian kembali kerumah itu malah dijelaskan alasan berlibur sekaligus merawat sang nenek yg kini sedang sakit. Sosok sang nenek yang diperankan Inggrid Wijanarko pun tidak diceritakan diawal film.
Sosok teman hantu Risa juga dalam film ini hanya diangkat tiga hantu saja. Padahal kalau tidak salah dalam versi Novel ada lima hantu kan ya yang jadi teman Risa? Peran ketiga hantu ini pun gue kira bakal menjadi fokus utama cerita, eh taunya malah seperti "tempelan" saja. Kata "Danur" yang menjadi prioritas dalam promosi film pun tidak diceritakan dengan baik disini. Yang dimaksud "Danur" dalam film ini tuh sebelah mana ya. Pasti gitu deh. Kalau misalkan hanya lewat adegan mencium bau busuk, mungkin film-film horror lain juga melakukan hal yang serupa sih. Adegan *ns*d*ous dalam Film DANUR (2017) tampil lumayan creepy. Meskipun berujung dengan terlalu cepat untuk diselesaikan.
Film DANUR (2017) juga ini bermain terlalu halus kalo menurut gue. Andai saja Awi Suryadi mau melakukan sedikit lebih kasar pasti jauh lebih baik. Gue disepanjang film ini berasa gak nemu yang namanya darah atau moment jumpscared yg mengesankan.
Prilly Latuconsina yang menjadi tokoh sentral difilm ini, tidak memberikan sesuatu yang beda. Karakternya masih sama dengan filmography dia sebelumnya. Bedanya cuma sekarang dia main film genre horror. udah gitu aja.
Untuk scoring musik, Film DANUR (2017) ini berasa bukan Awi Suryadi banget deh. Tiap adegan pasti muncul scoring yang menggelegar dan over-dramatis. Padahal jika sunyi, hening dan sedikit dikurangi kadar scoring dramatisnya pasti sosok Asih dan 3 teman hantunya Risa bisa tampil jauh lebih creepy.
Penyelamat Film DANUR (2017) jelas terletak pada tangan Shareefa Daanish. Ia sukses memerankan sosok Asih. Gerak mata dan gesture tubuhnya emang selalu menyeramkan. Tapi tetap aura Asih masih belum bisa melampaui aura kegilaan Dara di Film RUMAH DARA (2010). Meskipun kemunculannya di Film ini terlalu "keseringan". Poin plus berikutnya, Awi Suryadi tetap membawa gaya angle kameranya yang memukau. Spot-spot sempit sukses dieksplor dengan baik disini. 
Overall, Film DANUR (2017) tidak menampilkan performa terbaik dari Awi Suryadi. BADOET (2015) still masterpiece from him. Jadi.. Sudah tahu kan dalang penyebab Film DANUR (2017) seperti ini itu siapa? Peaceout!


[6/10Bintang]

JUSTIN BIEBER AND JACQUELINE FERNANDEZ WILL BE SEEN TOGETHER SOON

- Tidak ada komentar
As all of you know Justin Bieber is coming to India for a Live show as a piece of his Purpose World Tour. So the topic of the round is who will have the show? Worry not! we have the appropriate response! The shrewd and staggering Bollywood diva Jacqueline Fernandez, known for her movies like 'Housefull 3', 'Race 2' among others Hindi Movies, will be seen facilitating the Justin Bieber's 'Motivation World Tour' show in India. 













 This outing of Justin Bieber to India is booked to happen in May this year. She will be his visit manage for rest of his trek. Bieber will perform at the D.Y. Patil Stadium here on May 10 as a major aspect of his Purpose World Tour. It is conjecturing that Jacqueline expects to take Bieber to the Gateway Of India, Iskon Temple, Colaba Causeway and furthermore on an auto ride through the avenues of Bandra separated from a voyage through Film City. 

 


It is additionally affirmed that another Bollywood on-screen character Sonakshi Sinha will perform at Justin Bieber's show. In her official proclamation, Jacqueline Fernandez stated,



 





















We just can hardly wait to see them two together! I think he also like to watch Full Movie Online with his Indian fans.

[Review] Trinity The Nekad Traveler: Perjalanan Menemukan Makna Dari Persahabatan, Cinta & Impian

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Trinity The Nekad Traveler (2017)
Casts: Maudy Ayunda, Hamish Daud Wyllie, Rachel Amanda, Anggika Borlsterli, Babe Cabita, Ayu Dewi, Farhan, Cut Mini, Bio One
Director: Rizal Mantovani
Studio: 7 Bintang Sinema


#Synopsis:
Trinity (Maudy Ayunda) adalah seorang wanita karier yang mempunyai hobi traveling. Bahkan dikantornya pun, sang Boss (Ayu Dewi) dibuat geleng kepala dengan hobi Trinity yang selalu liburan ditengah rutinitas kerja. Cuti sudah habis pun, Trinity selalu punya akal untuk bisa meminta izin libur dari pekerjaannya.Suatu hari, dengan modal budget yang pas-pasan serta waktu libur yang sedikit, Trinity melakukan traveling yang tak jauh dari Jakarta yaitu Bandar Lampung kemudian berlanjut ke Anak Gunung Krakatau. Ketika di Way Kambas, Trinity bertemu dengan Paul (Hamish Daud). Seorang traveler juga yang selalu membantu para pelindung Gajah di Way Kambas. Didalam tasnya, Trinity mempunyai sebuah catatan Bucket List tentang hal-hal traveling yang ingin ia capai sebelum menikah.Perjalanan traveling Trinity kemudian berlanjut ke Makassar untuk bertemu dengan kliennya sekaligus idolanya yaitu penyanyi Tompi. Tak henti sampai disitu, Trinity lagi-lagi memohon pada atasannya untuk meminta hari libur lebih panjang karena kinerja selama bekerja sangat memuaskan.Trinity lalu memutuskan untuk pergi ke Philipina dengan mengajak kedua sahabatnya yaitu Yasmin (Rachel Amanda) dan Nina (Anggika Borlsterli). Ia juga mengajak saudaranya Ezra (Babe Cabiita) yang konon mempunyai pengetahuan tentang trik ber-traveling murah.Perjalanan traveling di Philipina ternyata memberikan pelajaran arti hidup, persahabatan dan perasaaan bagi sosok Trinity. Hingga suatu hari, disaat traveling di Philipina akan berakhir, Trinity mendapat sebuah email misterius yang bisa membawanya ke Maldives.
#Review:
Apa yang dirasakan ketika masa liburanmu akan segera berakhir? Pasti jawabannya: GAK MAU ITU SEMUA BERAKHIR! That's right?! Rasanya ingin sekali masa liburan itu terus berlangsung tanpa berakhir. Nah itu yang gue rasakan usai menonton film TRINITY: THE NEKAD TRAVELER (2017) Produksi 7 Bintang Sinema.Rizal Mantovani kembali sukses (banget) menghadirkan sebuah film tentang perjalanan menapaki indahnya 5 wilayah di Indonesia Philipina dan Maldives. Tata visual dan sinematografi menjadi poin tertinggi difilm yang diadaptasi dari Novel THE NAKED TRAVELER ini. Produser dan Rumah Produksi sangat tepat memberikan Film yang mengeksplor keindahan visual pada Rizal Mantovani yang sudah ikonik dengan visual memukaunya. Jika kalian sudah dibuat takjub dengan visual karya Rizal Mantovani sebelumnya yaitu 5CM (2012) atau SUPERNOVA (2014), maka apa yang dihadirkan TRINITY: THE NEKAD TRAVELER (2017) ini kualitas visualnya meningkat berlipat ganda! Trust me! This is wonderful! Scoring nya pun lagi-lagi sangat menyesuaikan dengan jalan cerita dan visual. Paruh pertama film, Rizal Mantovani sukses memikat penonton dengan pengenalan sosok Trinity. Gue suka dengan cerita background Trinity bersama keluarga, lingkungan kerja dan para sahabat yang disampaikan begitu menarik untuk terus diikuti.Yang gue cukup disayangkan adalah sisi percintaan yang diikut sertakan. Porsi nysa keliatan banget sebagai pemanis belaka. It's useless. Akhirnya, kisah cinta itu malah tertutup dan mudah dilupakan oleh keseruan traveling yang dilakukan Trinity. Andai saja Film TRINITY: THE NEKAD TRAVELER (2017) ini cuma berfokus pada traveling saja, it's much better. Maudy Ayunda akhirnya come-back ke Perfilman usai "cuti" lantaran menempuh study di Oxford University. Kini usai lulus, Maudy bermain di Film TRINITY: THE NEKAD TRAVELER (2017) ini boleh banget dibilang dia itu "menang banyak"! Liburan sambil kerja plus performa jiwa travelingnya sungguh terasa dan natural. Thanks for sending me traveling-vibe!Jajaran supporting cast lainnya seperti Rachel Amanda, Anggita dan Babe Cabita juga tampil dengan porsi yang pas. Porsi humor yang disajikan lewat Babe Cabita serta Ayu Dewi kali ini surprisingly is good! Kirain bakal KRIK seperti biasanya eh ternyata sukses mengocok perut!Lupakanlah romantic story yang coba Rizal Mantovani hadirkan lewat karakter Paul yang dimainkan Hamish Daud. Tanpa Paul juga film TRINITY: THE NEKAD TRAVELER (2017) sudah sangat memuaskan.Gue sangat berharap TRINITY: THE NEKAD TRAVELER (2017) bisa sukses di Bioskop dan terus berlanjut. Karena potensi untuk dikembangkan sangat tinggi!
Let's create the Bucket List!

[9/10Bintang]

[Review] Galih & Ratna: Gita Cinta Anak SMA Generasi Milenial

- Tidak ada komentar


#Description:
Title: Galih & Ratna (2017)
Casts: Refal Hady, Sheryl Sheinafia, Atu Dyah Pasha, Marissa Anita, Hengky Tornando
Director: Lucky Kuswandi
Studio: 360 Pictures, Synergy Entertainment


#Synopsis:
Ratna (Sheryl Sheinafia) seorang gadis remaja ABG Jakarta terpaksa harus pindah kerumah Tante Tantri (Marissa Anita) di Bogor lantaran kesibukan sang ayah yang sering berpindah tugas kerja.Ratna kemudian menjadi siswa baru disalah satu sekolah di Bogor. Disekolah yang barunya itulah, ia lalu bertemu dengan Galih (Refal Hady). Pria yg cool, pendiam dan misterius. Ratna kemudian mencoba mengenal sosok Galih. Berkat walkman yang sedang diputar Galih, akhirnya mereka berkenalan.Perjalanan asmara Galih dan Ratna diwarnai dengan berbagai hal. Mereka menjalin asmara ditengah menuju kelulusan SMA. Galih juga dituntut oleh sang ibu untuk melanjutkan pendidikan di Universitas, sedangkan passion Galih adalah mempertahankan warisan Toko Musik Nada Cinta, meskipun kini Toko tersebut sudah ketinggalan zaman. Sedangkan Ratna, setelah mengenal dan kagum dengan idealisme sosok Galih, ia memutuskan untuk mengambil studi musik. Meskipun keinginan Ratna ditentang oleh sang Ayah.
#Review:
Sutradara MADAME X dan SELAMAT PAGI MALAM, yaitu Lucky Kuswandi mencoba menghadirkan sebuah drama remaja yang diadaptasi dari Novel & Film Ikonik "Gita Cinta Dari SMA" berjudul GALIH & RATNA.Beruntung! Film yang dibintangi oleh Refal Hady dan Sheryl Sheinafia ini tidak ikut terbawa arus film lokal drama remaja lainnya yang selalu mengumbar kata-kata puitis ditiap adegan atau tingkah laku romantis yang berlebihan. Lucky Kuswandi menghadirkan drama remaja yang pas sesuai porsi pada usianya.Penggunaan Mixtape sebagai media mengungkapkan rasa sayang awalnya cukup bikin gue bilang "maksa banget". Namun, Lucky Kuswandi menjawab pertanyaan tersebut lewat adegan yang benar-benar membuat tersenyum manis & super-romantic dalam memperlihatkan kesungguhan cinta. Moment tersebut adalah salah satu part terbaik dari film ini.Yang sedikit mengganggu menurut gue adalah para supporting casts nya. Terutama di sekolahan. Gak tau kenapa, beberapa teman Galih & Ratna dibuat seperti terlalu lebay untuk menggambarkan kondisi kaummilenial sekarang. Addicted to socmed, pomade dan eksistensi sih masih oke, namun untuk 2 peran konyol yg memakai Grey-Wig dan Black-Lipstick lumayan maksa banget.Hal-hal menyentil lainnya yang dilakukan Lucky Kuswandi soal sikap "otoriter" keluarga terhadap masa depan pendidikan anaknya dan problematika disekolah digambarkan cukup mengena dibeberapa bagian.Untuk ukuran sebagai Pendatang Baru, Refal Hady melakukan tugasnya dengan baik dan pasti mempunyai masa depan yg cerah di Industri Film Indonesia. Meskipun Diparuh awal film, Refal sukses menghadirkan sosok Galih yg kalem dan misterius, namun menuju paruh akhir film, sosok Galih malah berubah terlihat seperti pria milenial kebanyakan.Sheryl Sheinafia juga membuktikan kalau ia mampu menjadi seorang aktor yang bagus. Sheryl sukses menghadirkan karakter Ratna yang konsisten dari awal hingga akhir film.Lanjut di Marissa Anita, yang memerankan Tante Tantri, she's scene stealer! Aura always-happy nya begitu terpancar dan natural. Layak banget masuk nominasi Best or Favorite Supporting Actress!Film Indonesia belakangan ini selalu mempunyai deretan Soundtrack yang dibuat dengan NIAT. OST Galih & Ratna adalah salah satu yang Terbaik.
[8/10Bintang]

Sharing Is Caring